Habeahaan (14520166)
Dalam kehidupan sehari-hari kita seringkali mendengar kata politik keluar dari ucapan
insan manusia. Rasanya hampir disemua lini ada bayang-bayang nama politik. Tidak hanya
diseputaran pemerintahan semata, politik acap kali tersirat di kegiatan-kegiatan sehari-hari
masyarakat. Ada yang bilang jika kita melakukan kegiatan tertentu kita dianggap berpolitik
bahkan semua hal yang bersifat kepentingan pribadi dikatakan politik, lalu sebenarnya
apakah politik itu? Bagaimana kita menjelaskan sesuatu itu politik atau bukan dalam
kehidupan sehari-hari? untuk menjawab hal tersebut kami akan mengulas sebuah bacaan
yang di tulis oleh Andrew Heywood tentang penjelasan dan pemahaman dasar mengenai
politik.
Untuk mengawali penjelasan tentang politik kita harus paham bahwa konteks kata
politik itu sendiri sudah melekat di keseharian kita. Tidak hanya memiliki pengertian sempit
bahwa politik itu adalah pemerintahan, tetapi makna politik bisa lebih luas lagi. Ruang
bahasan tentang politik mencakup bagaimana masing-masing individu beraktifitas,
bekerjasama dan melakukan kontrol terhadap aturan-aturan yang telah dibuat. Hannah Arendt
seorang teoritikus dan filsuf asal jerman menggambarkan politik sebagai aksi bersama karena
butuh kolektifitas dari masing-masing individu untuk melakukannya. Misalnya : demonstrasi,
pembuatan regulasi atau undang-undang. Penjelasan Hannah memberikan cara pandang yang
lebih fleksibel tentang politik, tidak hanya kaku dalam batasan-batasan pemerintahan semata
saja tetapi politik juga dapat dimiliki oleh masyarakat dan dikordinir secara kolektif.
Sehingga sesungguhnya mengantarkan kita pada pertanyaan dasar, sebenarnya apa itu
politik? Mengapa ada bias pemahaman pemaknaan hal tersebut. Andrew Heywood
menjelaskan ada dua problem utama pemahaman tentang politik :
1. Politik sudah dicap kotor/jelek/curang karena tidak lebih dari sekedar upaya pengambil
alihan kekuasan semata.
2. Ada ketidak sepahaman antar para ahli mengenai makna politik. Sebagaimana yang di
paparkan oleh hannah arendt yang memilik maknanya luas.
Dua hal diatas yang melatarbelakangi pemahaman kita tentang politik berbeda-beda.
Bahkan para ahli maupun pengajar-pengajar politik memiliki definisi sendiri untuk melihat
1 Dalam buku Politik, Bab I, hal. 3-43.
1
Penjelasan sederhana dari bagan diatas adalah kita harus bisa membayangkan tahapan
ataupun ekskalasi dari pembidangan ilmu politik. Semisal jika kita membahas tentang
kekuasaan kita harus paham apa yang menjadi landasan dasar kekuasaan dalam politik itu,
kita dapat menganalisis kekuasaan masuk ke dalam ranah sebuah sistem yang ada pada
tahapan teori mikro dan begitu juga seterusnya. Tahapan ini juga akan memudahkan kita
meletakan pemahaman dasar tentang teori politk yang ada serta memudahkan kita untuk
menganalisis alur pembahasan dalam ilmu politik agar tidak menjadi liar dan sesuai metode
yang ilmiah.
Politik di era global
Kita tinggalakan sejenak bahasan mengenai konsep dasar dari politik diatas. Jika pada
tulisan sebelumnya adalah kerangka untuk memahami politik secara satu kesatuan, maka
selanjutnya kita akan melihat bagaimana praktiknya sebuah konsepsi politik diterapkan
melintasi batasan-batasan negara. Sebagaimana kita ketahui kini adalah eranya globaliasi,
seiring berkembangnya jaman dan teknologi, batasan antar negara seolah terasa kabur. Kita
dapat mengetahui peristiwa apapun yang terjadi dibelahan negara lain tanpa harus berada
dinegara tersebut. Akses informasi dan transaksi yang begitu besar telah melibatkan masingmasing negara dalam usahanya meningkatkan perekonomian domestik. Lalu dimana letak
politik dan apa yang kita pahami tentang konsep politik yang kaitannya dengan negara lain
atau tatanan global? Untuk mengawalinya kita bisa memulai dari sifat negara itu sendiri.
salah satu persyaratan mutlak bagi negara untuk menunjukan eksistensinya adalah
2 ibid, hal.38.
6