Anda di halaman 1dari 7

Bahan Bacaan 8.

2-A

Jenis-Jenis Peraturan Desa


Jenis dan ragam Peraturan Desa yang disusun dan ditetapkan bergantung pada
kebutuhan penyelenggara pemerintahan di desa. Untuk itu diharapkan kepada
Pemerintah Desa dan BPD agar dapat mengidentifikasi topik-topik yang perlu dibuat
sebagai Peraturan Desa. Tingkat kepentingan ini hendaknya dilihat dalam kerangka
kepentingan sebagian besar masyarakat agar Peraturan Desa yang dibuat benarbenar aspiratif.
Peraturan Desa juga perlu dibuat karena adanya perintah atau keharusan yang
ditetapkan melalui peraturan yang lebih tinggi. Peraturan Desa seperti ini biasanya
merupakan penjabaran dan pengukuhan dari peraturan yang lebih tinggi tersebut.
Dalam era Otonomi Daerah saat ini, desa diberikan kewenangan yang lebih luas
dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya. Dalam rangka ini,
sejumlah Peraturan Desa perlu dibuat untuk mengefektifkan implementasi dari
kewenangan tersebut. Sampai saat ini belum ada ketentuan yang menjelaskan
secara terperinci tentang ragam Peraturan Desa yang perlu dibuat. Berikut ini
beberapa usulan tentang aspek-aspek yang perlu diatur melalui Peraturan Desa:

1. Bidang Pemerintahan Desa

Struktur organisasi dan tata kerja Pemerintah Desa.


Struktur organisasi BPD.
Tata tertib BPD.
Kerjasama antar desa dan kerjasama dengan pihak ketiga.
Pemekaran, penggabungan dan penghapusan desa.
Batas desa.
Lambang desa dan motto desa.

2. Bidang Keuangan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.


Mekanisme pengelolaan keuangan desa.
Sumber-sumber pendapatan desa.
Pungutan-pungutan desa seperti pajak dan retribusi desa.
Pungutan biaya administrasi/kompensasi atas pelayanan administrasi di
desa.
Sumbangan dari pihak ketiga.
Pinjaman desa.

3. Bidang Pembangunan

Rencana Pembangunan Tahunan Desa.


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa.
Tata Ruang dan Peruntukan Lahan.

4. Kelembagaan Desa

Pembentukan dan penghapusan lembaga desa.


Struktur organisasi dan tata kerja lembaga desa.

5. Lain-lain

Perdes tentang ternak lepas.


Perdes tentang pengelolaan sistim irigasi.
Perdes tentang sistim keamanan lingkungan.
dan lain-lain.

Bahan Bacaan 8.3-A

Kaidah Hukum dan Tatacara


Penyusunan Peraturan Desa
Tatacara penyusunan Peraturan Desa akan ditetapkan melalui Peraturan Daerah dan
petunjuk pelaksanaannya dibuat melalui Keputusan Bupati. Penyusunan Peraturan
Desa pada dasarnya relatif sama dengan membuat produk-produk hukum lainnya
seperti Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Daerah, dll.
Beberapa kaidah hukum yang harus dipatuhi dalam menyusun Peraturan Desa:
1. Peraturan Desa harus disusun oleh pejabat yang berwenang yaitu Pemerintah
Desa/Kepala Desa dengan BPD. Kalau ini tidak dipenuhi maka Peraturan Desa
tersebut dianggap tidak ada dan segala akibatnya batal demi hukum.
2. Peraturan Desa yang disusun harus mengikuti prosedur penyusunan yang lazim
diberlakukan kepada produk hukum pada umumnya baik menyangkut bentuk
maupun proses penyusunan, pengesahan dan pemberlakukannya.
3. Peraturan Desa tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundangundangan yang lebih tinggi tingkatannya.
4. Peraturan Desa yang dibuat harus mempertimbangkan aspek sosiologis sehingga
produk hukum dapat diterima dan dilaksanakan oleh masyarakat secara wajar
dan spontan.
Peraturan Desa dapat dibatalkan apabila tidak sesuai dengan prinsip-prinsip dasar
tersebut di atas. Pejabat yang berwenang membatalkan Peraturan Desa adalah
Bupati.
Peraturan Desa yang dibuat hendaknya mempertimbangkan kebutuhan dan
kemampuan masyarakat untuk melaksanakannya. Untuk itu maka proses
penyusunan Peraturan Desa harus memperhatikan aspirasi masyarakat.
Berikut ini beberapa langkah yang ditawarkan dalam menyusun Peraturan Desa yang
aspiratif yaitu:
1. Identifikasi topik yang akan dibuat menjadi Peraturan Desa.
2. Buatlah kerangka global tentang hal-hal yang akan diatur dalam Peraturan Desa.
3. Diskusikan kerangka global Peraturan Desa tersebut dengan komponen
masyarakat yang terkait dan berkepentingan.
4. Buatlah Rancangan Peraturan Desa dengan memperhatikan masukan-masukan
dari pihak-pihak terkait tersebut.
5. Rancangan Peraturan Desa disampaikan kepada BPD untuk dibahas.

6. Lakukan Publik Hearing untuk meminta tanggapan dan masukan dari masyarakat
terhadap rancangan Peraturan Desa yang telah disusun.
7. Lakukan penyempurnaan Rancangan
memperhatikan hasil Publik Hearing.

Peraturan

Desa

tersebut

dengan

Secara umum Peraturan Desa dibuat dengan struktur sebagai berikut:

1. Penamaan/Judul
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)

Pembukaan memuat:
Frasa Dengan Rahmat Tuhan yang Maha Esa
Jabatan pembuat Peraturan Desa
Konsiderans (Dasar Politis)
Dasar Hukum
Frasa Dengan Persetujuan Badan Perwakilan Desa
Memutuskan
Menetapkan

2. Batang Tubuh yang memuat


a) Ketentuan Umum
b) Materi yang diatur
c) Ketentuan Pidana (kalau ada)
d) Ketentuan Peralihan (kalau ada)
e) Ketentuan Penutup

3. Penutup
4. Lampiran (jika diperlukan)

Penamaan/Judul
Beberapa ketentuan yang berkaitan dengan penamaan/judul Peraturan Desa:
1. Judul harus memuat mengenai nomor, tahun dan nama Peraturan Desa
tersebut.
2. Nama Peraturan Desa dibuat singkat dan mencerminkan isi.
3. Judul ditulis dengan huruf kapital tanpa diakhiri dengan tanda baca.

Contoh penulisan judul yang benar:


PERATURAN DESA MALAJU
NOMOR 2 TAHUN 2001
TENTANG
TATA TERTIB BADAN PERWAKILAN DESA

Pembukaan
Pembukaan pada Peraturan Desa terdiri dari:
1. Frasa "Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa";
2. Jabatan Pembentuk Peraturan Desa yaitu Kepala Desa.
3. Konsiderans, diawali dengan kata 'menimbang', yang memuat uraian singkat
tentang pokok-pokok pikiran yang menjadi latar belakang pembuatan Peraturan
Desa.
4. Dasar Hukum, diawali dengan kata 'mengingat' yaitu memuat:
a) Dasar hukum pembuatan Peraturan Desa.
b) Peraturan perundang-undangan yang memerintahkan pembuatan Peraturan
Desa tersebut.
c) Produk hukum yang berkaitan langsung dengan materi Peraturan Desa
tersebut.
5. Frasa, diawali dengan kata "Dengan Persetujuan Badan Perwakilan Desa".
6. Memutuskan.
7. Menetapkan.

Cara penulisan yang benar:

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA DESA MALAJU
Menimbang:

a. bahwa
b. bahwa

Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor..Tahuntentang (Lembaran Negara Tahun


Nomor .).
2. Peraturan Pemerintah Nomor.Tahuntentang (Lembaran Negara
Tahun Nomor .)
DENGAN PERSETUJUAN
BADAN PERWAKILAN DESA MALAJU
MEMUTUSKAN:
Menetapkan: PERATURAN DESA MALAJU TENTANG TATA TERTIB BADAN
PERWAKILAN DESA.

Batang Tubuh Peraturan Desa


Pengelompokan batang tubuh Peraturan Desa terdiri atas:
1.

Ketentuan umum: Berisi pengertian, singkatan atau akronim dan hal-hal lain
yang bersifat umum yang berlaku bagi pasal-pasal dalam Bab.

2.

Materi yang diatur: berisi perincian hal-hal yang hendak diatur dalam
Peraturan Desa.

3.

Ketentuan penyidikan: Memuat pejabat penyidik yang ditunjuk untuk


melakukan penyidikan atas pelanggaran Peraturan Desa.

4.

Ketentuan pidana: Memuat larangan, hukuman atau sanksi yang akan


diterapkan apabila terjadi pelanggaran terhadap Peraturan Desa.

5.

Ketentuan peralihan

6.

Ketentuan penutup, memuat:


pejabat yang diberi kewenangan untuk
melaksanakan hal-hal tertentu; peraturan pelaksanaan dari Peraturan Desa;
saat berlakunya Peraturan Desa;
pengaruh Peraturan Desa terhadap
peraturan lain.

Beberapa ketentuan dalam


penulisan materi Peraturan Desa:
1. Pengelompokan materi Peraturan Desa ke dalam Bab, Bagian atau Paragraf
tidak merupakan keharusan. Pengelompokan ini dilakukan apabila Peraturan
Desa memiliki materi yang mencakup ruang lingkup yang luas dan terdiri dari
banyak pasal. Pengelompokan dilakukan berdasarkan kesamaan lingkup isi
materi yang akan diatur.
2. Pasal adalah satuan aturan yang memuat satu norma dan dirumuskan dalam
satu kalimat. Materi Peraturan Desa lebih baik dirumuskan dalam banyak
pasal yang singkat dan jelas daripada ke dalam satu pasal yang panjang dan
memuat beberapa ayat kecuali merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan.
3. Ayat adalah merupakan rincian dari pasal.

Contoh penulisan yang benar:


BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
(1) Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan:
a. Desa adalah Desa Malaju.
b. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa beserta Perangkat Desa.
(2) ..

BAB II
KEDUDUKAN, SUSUNAN, TUGAS, WEWENANG, HAK DAN
KEWAJIBAN BADAN PERWAKILAN DESA
Bagian Pertama
KEDUDUKAN, SUSUNAN, TUGAS DAN WEWENANG
BADAN PERWAKILAN DESA
Pasal 2
(1) ..
(2) ..
BAB .
KETENTUAN PENYIDIKAN
Pasal
(1) ..
(2) ..
BAB .
KETENTUAN PIDANA
Pasal..
(1) ..
(2) ..
BAB .
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal..
(1) ..
(2) ..
BAB .
KETENTUAN PENUTUP
Pasal
(1) ..
(2) ..
Ditetapkan di Malaju
Pada tanggal 30 September 2001
SEKRETARIS DESA MALAJU

ABDUL MUTALLIB

KEPALA DESA MALAJU

H. SYUKUR H. USMAN

DIUNDANGKAN DALAM LEMBARAN DESA TAHUN 2001 NOMOR .

Anda mungkin juga menyukai