Anda di halaman 1dari 2

1.

PENGUKURAN SOSIOMETRI
Sosiometri merupakan suatu metodde pengumpulan serta analisis data megenai
pilihan, komunikasi, dan pola interaksi antar individu dalam kelompok. Dengan hal ini
dapat dimaknai bahwa sosiometri adalah kajian dan pengukuran pilihan sosial.
Sosiometri disebut juga sebagai sarana untuk mengkaji tarikan atau tolakan anggotaanggota dalam suatu kelompok. (Hotman M. Siahaan, 2005) cari di bukuuuu
Tarikan dalam hal ini maksudnya adalah adanya persetujuan dari satu individu
terhadap individu lain dalam kelompok tersebut. Hal ini dapat kita lihat ketika ada suatu
kelas dengan jumlah siswa yang cukup banyak, dan sang guru memberikan tugas
kelompok tujuan nya adalah agar dapat saling melengkapi bagi yang tidak mampu dan
yang telah mampu menangkap maksud dari pelajaran tersebut. Suatu hari guru tersebut
meminta untuk ada nya coordinator didalam kelompok, beberapa anak akan memberikan
usulan nama teman yang cocok untuk menjadi coordinator dalam kelompok tersubut, saat
ini lah kita dapat melihat apa itu tarikan.
Tolakan dalam sosiometri adalah adanya ketidaksetujuan, maksudnya adalah
sesoran menolak akan sesuatu hal dikarenakan berbagai macam alasan bisa jadi sentiment
atau ketidak sukaan seseorang. Misalnya adalah ketika ada pemilihan ketua namun ada
seseorang yang tidak setuju dengan calon yang telah tersedia dikarenakan memiliki rasa
sentiment kepada orang tersebu, disini lah yang disebut dengan penolakan dalam
sosiometri.
Dalam dalam penelitian sosial, pengukuran sosiometri ini memiliki peranan yang
sangat penting. Hal ini terjadi dikarenakan sosiometri merupakan pengukuran yang
melihat bagaimana hubungan individu baik dengan individu lain nya ataupun dengan
kelompok, baik dalam penelitian kuantitatif ataupun kualitatif.
Dalam penelitian kuantitatif yang berhubungn dengan sosiometri adalah pengaruh
hubungan antar teman kerja dengan kualitas pekerjaan karyawan.

Fakta.
Fakta merupakan suatu proses dimana manusia berfikir menurut system, dan
metode ilmiah, Dari pengamatan terhadap kejadian-kejadian yang nyata, konkret di

generalisasi-generalisasi di alam abstrak. Proses berfikir itu di sebut proses indudktif, dan
suatu generalsasi abstrak dari kejadian-kejadian yang konkret adalah suatu induksi.
Maka objek pengamatan dan penelitian yang merupakan pangkal dari
pengetahuan ilmiah adalah gejala-gejala masyarakat yang lebih khusus terdiri dari
kejadian-kejadian konkret. Namun, sebelum bisa dikenakan system dan metode
pengaturan ilmiah, maka kejadian-kejadian dari suatu gejala masyarakat tadi harus
dinyatakan dulu secara deskriptif oleh si peneliti. Pernyataan pernyataan deskritif tadi,
yang konkrit, disebut fakta sosial (social fact). Kalau suatu fakta, menjadi penyebab dari
fakta lain, maka sering dipakai istilah factor. Adapun kejadian-kejadian khas adalah hal
yang dinyatakan sebagai fakta, tapi dalam wujud hasil penukuran hal itu disebut data.
Dalam laporan sering peneliti membuat fakta maka si peneliti perlu laporan dalam
hal itu si peneliti menganalisis dan mengklarifiksasi fakta-fakta yang di kumpulkannya
itu menurut system dan metode ilmiah tertentu, dan berdasarkan disiplin ilmiah ketat,
anara berbagai kelas fakta tadi. Adapun tafsirannya mengenai pola-pola korelasi antara
kelas-kelas fakta tadi menuju ketingkat pengetahuan yang lebih abstrak lagi, ialah konsep
teori.

Anda mungkin juga menyukai