Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 3

Pengantar Ilmu Komunikasi

Disusun Oleh:
Wiwi Diyarti
(030519157)

UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS HUKUM ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI KEARSIPAN
2021
1. Sebutkan dan jelaskan apa saja hambatan komunikasi antara budaya?
Jawab:
a) Pengabaian terhadap Perbedaan Kultural
Kita mungkin sering berusaha menganggap setiap orang sebagai individu yang
sama guna menghindari konflik yang berakar pada isu-isu perbedaan kultural,
padahal cara in justru dapat membawa kita pada jurang konflik baru. Dengan
menganggap semua orang sebagai individu yang sama, kita sering
mengabaikan perbedaan kultural yang ada di antara satu orang dan orang lain.
Akibatnya, acap kali kita melakukan tindakan yang dalam budaya kita
dianggap wajar namun dalam budaya lain dianggap sebagai tindakan yang
tidak pantas. Oleh karena itu, cara terbaik untuk menghindari konflik bukanlah
dengan menganggap semua orang sebagai individu yang sama, namun justru
mengakui dan menghargai setiap perbedaan yang ada.

b) Pelanggaran Norma Kultural


Dalam pembahasan sebelumnya telah dipaparkan arti penting memahami
norma kultural yang berlaku di suatu negara. Dengan memahami norma
kultural di negara tersebut kita dapat menyesuaikan diri dengan norma yang
ada dan menjalin hubungan yang harmonis dengan orang lain yang berasal
dari kultur tersebut.

c) Menilai Perbedaan Secara Negatif


Mengakui adanya perbedaan kultur di antara setiap orang saja rupanya belum
cukup untuk menghindari potensi konflik dalam komunikasi antarbudaya.
Menghindari penilaian negatif terhadap kultur lain juga tidak kalah penting
untuk dilakukan. Sebagai contoh, saling mencium pipi kanan dan kiri bag
kebanyakan masyarakat Amerika dianggap sebagai hal yang wajar, sementara
bagi sebagian masyarakat kita dianggap sebagai hal yang tabu. Dalam
menyikapi perbedaan tersebut kita tidak boleh menilai kultur Amerika sebagai
kultur yang negatif melainkan harus dapat memahami dan menghargai
perbedaan tersebut.

d) Kejutan Budaya (Culture Shock)


Kejutan budaya (culture shock) merupakan pengalaman traumatik individu
yang terjadi ketika memasuki suatu kultur yang berbeda dengan kultur
asalnya. Sebagai contoh, ketika seorang siswa Indonesia mengikuti program
pertukaran pelajar di Amerika bukan tidak mungkin siswa tersebut mengalami
kejutan budaya karena adanya perbedaan gaya hidup antara siswa Amerika
dan Indonesia. Cara terbaik untuk menyikapi kejutan budaya adalah menerima
dan beradaptasi dengan kultur baru tersebut. Memahami hambatan-hambatan
yang ada dalam korunikasi antarbudaya merupakan tindakan preventif yang
tepat untuk mengurang potensi konflik yang disebabkan karena perbedaan
budaya di antara partisipan-partisipan komunikasi. Dengan memahami
hambatan-hambatan tersebut diharapkan proses komunikasi aka berjalan
lancar mengingat komunikasi antarbudaya merupakan praktik komunikasi
yang tidak terhindarkan lagi sat ini.

e) Media Komunikasi sebagai Pemicu Terjadinya Hambatan Komunikasi


Dengan adanya kesepakatan antara Boy dan John, keduanya memutuskan
untuk menggunakan telepon genggam (cellular phone) sebagai penghubung
satu sama lain ketika suatu waktu mereka saling membutuhkan. Namun,
adanya gangguan sinyal yang terkadang menyebabkan suara yang terdengar
menjadi tidak jelas membuat John memilih untuk menomorduakan
penggunaan telepon genggam sebagai media komunikasi.

Referensi:
DeVito, Joseph. 1997. Komunikasi antarmanusia. Jakarta: Professional Books.
Liliweri, Alo. 2004. Dasar-dasar komunikasi antarbudaya. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
https://www.politeknikmbp.ac.id/karya-ilmiah/category/42-volume-6-
2.html?download=202:hambatan-komunikasi-antar-budaya

2. Berikan contoh berdasarkan pengalaman Anda atau dari hasil pengamatan


Anda di lingkungan Anda tentang konflikk yang muncul akibat adanya
hambatan komunikasi antarbudaya, dan kemukakan bagaimana kemudian
masyarakat setempat atau individu yang mengalami konflik dalam
mengatasi hal tersebut?
Jawab:
Berdasarkan hasil pengamatan saya, konflik yang muncul akibat adanya
hambatan komunikasi antarbudaya di Kota Banjarmasin Provinsi Kalimantan
Selatan adalah konflik antar suku yaitu Madura vs Dayak. Di media sosial seperti
Facebook, Path, Twitter dan Instagram juga beredar pesan yang menjurus ke arah
provokasi perang antar suku. Sebelum beredarnya pemberitaan di media sosial
yang bernuansa provokasi perang antar suku, peristiwa tersebut dilatarbelakangi
karena adanya kesalahpahaman komunikasi yang menimbulkan konflik. Dalam
peristiwa tersebut murni kasus kriminal namun lekas merembet kesana-kemari
dengan membawa-bawa nama etnis. Spanduk ancaman dan isu serangan terhadap
etnis Madura pun merebak ke seluruh penduduk di Banjarmasin dengan motif
dari pelaku karena masalah ketersinggungan.

Masyarakat setempat yang mengalami konflik mengatasi hal tersebut


dengan melakukan negosiasi tokoh suku Dayak dengan suku Madura tersangka
dijerat hukum positif dan mesti menjalankan hukum adat Dayak Ngaju. Mediasi
oleh mediator digelar tiga kali dalam tempo seminggu. Kesepakatan pun disetujui
untuk meredam kerusuhan lebih luas. Mediasi dan negosiasinya keluarga pelaku
dari suku Madura membayar 500 kati ganti rugi atau sebesar ± 300 juta kepada
keluarga korban (suku Dayak)..

Referensi:
Nugroho. A. & Susanti.( 2009). Mediasi sebagai alternatif penyelesaian sengketa.
Jakarta: Telaga Ilmu Indonesia
http://eprints.uniska-
bjm.ac.id/4431/1/ARTIKEL%20TESIS%20GANDHY%20ANDROFO-converted.pdf

Anda mungkin juga menyukai