Anda di halaman 1dari 3

Nama Kelompok :

1. Allymatul (1910413071)
2. Chintia Fajarwati (1910413053)
3. Elsa Putri Lestari (1910413069)

Studi Kasus TM 14 E-GOVERNMENT


1. Apa bentuk inovasi yang dibuat?
Pemerintah Denmark mengembangkan e- government dengan maksimal hingga ke level
pemerintah lokal dalam memberikan pelayanan kepada para konstituennya, yaitu masyarakat,
kalangan bisnis dan mitra pemerintah lainnya. Strategi e- government di Denmark telah
diperkenalkan sejak tahun 2002 yang kemudian di revisi pada tahun 2004 dan direvisi kembali pada
tahun 2007. Proyek e-government di Denmark dirintis oleh Kementerian Keuangan Denmark yang
berusaha untuk memberikan inovasi-inovasi dalam e-government yang dibantu oleh Kementerian
Sains dan Teknologi dalam hal pengembangannya. Inovasi-inovasi tersebut antara lain adalah
NemLog-In, NemID, e-invoice. Dari inovasi-inovasi yang telah diciptakan oleh pemerintah Denmark,
yang paling menarik adalah e-invoice. Hal ini disebabkan karena e-invoice yang banyak diterapkan di
negara-negara di dunia hanyalah e-invoice antar institusi swasta dan belum mampu mencakup
hubungan antara institusi publik dengan institusi swasta. Sedangkan bentuk e-invoicing yang
diterapkan di Denmark adalah electronic E-invoice pertama yang mencakup hubungan antara
institusi publik dengan institusi swasta yang terkait dengan proyek-proyek pemerintah. E-invoice
yang diterapkan oleh pemerintah Denmark ialah konversi tagihan-tagihan biasa atau faktur
tradisional ke dalam bentuk digital dan langsung terhubung kepada sistem akuntasi pemerintah. E-
Invoice mulai berlaku di Denmark sejak 1 Februari 2005.
Bentuk inovasi yang dibuat melalui E-invoice adalah sebuah aplikasi yang memungkinkan
pembeli dan penjual untuk memangkas waktu yang diperlukan untuk proses penagihan dan
pembayaran, mengurangi biaya pengolahan dan meningkatkan efisiensi dari dari kegiatan hutang
dan piutang. E- invoices menggantikan kertas dan mengubahnya menjadi dokumen elektronik,
proses pengolahan faktur secara elektronik, dan alur kerja persetujuan yang dilakukan secara
elektronik juga. Faktur elektronik merupakan tagihan yang diubah dalam bentuk tertentu, sehingga
dapat secara langsung dibaca oleh sistem akuntasi sektor publik. Format tertentu ini disebut sebagai
"OIO- XML electronic invoice" (Danish, 2004).

2. Bagaimana inovasi dirancang?


Inovasi dirancang pada awalnya dengan mewajibkan institusi publik untuk
mengimplementasikan praktik e-invoice dan kemudian dilaksanakan rapat berkala untuk membahas
status dan pengalaman dari pemerintahan daerah maupun pemerintah pusat, sampai dengan dan
setelah tanggal pengimplementasian sejak tanggal 1 Februari 2005. Kemudian dilanjutkan dengan
pendaftaran rekening bank. Elemen paling utama dalam efektifitas proses pembayaran sektor publik
di Denmark ialah pendaftaran rekening bank bersama. Semua pejabat publik sejak September 2005
membagi informasi rekening bank untuk semua perusahaan dan masyarakat di Denmark. Semua
masyarakat dan perusahaan-perusahaan diminta melaporkan rekening bank mana yang mereka
inginkan pembayaran dari sektor publik akan ditransfer. Lalu dilanjutkan dengan scanning agencies,
bagi perusahaan bisnis yang kurang dalam hal teknologi informasinya, dipastikan tidak bisa
mengirim faktur elektronik kepada pemerintah. Untuk itu,pemerintah menyediakan dua institusi
yang bertugas untuk memindai faktur tradisional yang masih dalam bentuk kertas menjadi faktur
elektronik. Instansi tersebut bemama read-in bureau. Perusahaan swasta yang ingin mengubah
faktur tradisionalnya menjadi faktur elektronik,hanya tinggal mengirim faktur tersebut ke salah satu
instansi read-in bureau, setelah itu instansi tersebut mengubah faktur tradisional ke dalam bentuk
elektronik. Setelah diubah ke dalam bentuk elektronik, faktur tersebut diteruskan ke operator VANS,
yang kemudian diteruskan lagi ke instansi publik yang ingin dituju. Perusahaan dengan penghasilan
kurang dari €2 Mio tidak dikenakan tarif, akan tetapi untuk perusahaan yang memiliki penghasilan
lebih dari itu, dikenakan tarif untuk biaya jasa karyawan yang mengubah faktur terbut menjadi
elektronik (Danish, 2004).

3. Dampak apa yang dihasilkan dengan pemberlakukan kebijakan sebagai hasil inovasi tersebut?
Dampak yang dapat dirasakan dari adanya e-invoice yaitu membuat pelayanan pemerintah kepada
pebisnis menjadi lebih mudah, efisien dan efektif. Pebisnis akan lebih mudah untuk melakukan
transaksi dan pembiayaan dan menghemat pengeluaran. Hal ini terbuti dari penghematan biaya
sekitar 120-150 Pounsterling akibat dari penggunaan aplikasi e-invoice. Penerapan e-invoice juga
dapat menghemat biaya kertas. Perusahaan tidak lagi memerlukan kertas untuk mencetak faktur.
Hal ini juga termasuk bentuk dukungan dari penyelamatan lingkungan, karena dapat menjaga
kelestarian pohon dan mengurangi limbah yang dihasilkan dari produksi kertas. E-invoice juga
menjadikan produktivitas mejadi lebih baik dan menghemat waktu pengolahan waktu bagi
perusahaan-perusahaan swasta ( terdapat sekitar 440.000 di Denmark) dan semua lembaga publik
di Denmark. Layanan e-invoice menempatkan perlindungan dan keamanan data sebagai priorotas
yang paling utama. Akun yang dilengkapi dengan kata sandi sebelum masuk ke akun tersebut, akan
memberikan keamanan yang lebih tinggi dibanding dengan penggunaan kertas yang berpotensi
meninggalkan jejak. Kemudian peningkatan produktivitas e-invoice dapat meningkatkan
transparansi dan pelaporan real-time dalam organisasi dan meningkatkan layanan pelanggan
dengan mengurangi kesalahan dan "pembayaran ganda". E-faktur menurunkan risiko kredit, karena
faktur lebih sering menurunkan Kreditur. Selain itu, risiko penipuan lebih rendah ketika e-invoice
dikirimkan melalui penyedia layanan (keaslian dan integritas). E-invoice telah terbukti membawa
pengaruh besar yang signifikan untuk Denmark. E-invoice mendukung strategi nasional Denmark
untuk e-pemerintah yang bertujuan untuk menciptakan sektor publik yang lebih efektif dan koheren
(Nielsen, 2019).

4. Apa kelemahan dari inovasi tersebut?


Kelemahan dari e-invoice ini adalah seputar error pada aplikasi dimana ini merupakan hal yang
wajar, seperti yang kita ketahui bahwa aplikasi apapun memang sering jika terjadi “error”. Tidak ada
kekurangan lain dalam e-invoice ini. E-invoice di Denmark dapat dengan mudah dan sering di hack
atau dibajak oleh oknum tidak penting, jika internet atau listik di sekitar sedang bermasalah, maka
sistem pun akan ikut bermasalah, karena sistem ini benar-benar tergantung oleh jaringan internet
dan juga arus listrik, jika software masternya terkena virus maka seluruh datanya akan hilang dan
sulit untuk mencari history back up-nya, ini masih juga terdapat bug, dan masih mudah dilumpuhkan
dan keamanan sistem ini belum terjamin untuk sepenuhnya (Nielsen, 2019).

DAFTAR PUSTAKA
Danish Ministry of Finance, Budget Review 2004 (2004), at
Hhttp://www.fm.dk/1024/visPublikationesForside.asp?artikelID=6454&mode=heleH; and
Organization for Economic Cooperation and Development, (2004) Budgeting in Denmark,
GOV/PGC/SBO (2004), 9, paper for the Working Party of Senior Budget Officials, 9-10 June,
2004.

M. M. Nielsen (2019). Governance lessons from Denmark's digital transformation. Journal of


International Computer Science and Business, Pages 456–461.
https://www.semanticscholar.org/paper/Governance-lessons-from-Denmark's-digital-
Nielsen/5dae8e05cb08ea10991b7d4bbcbfbff553b97510#paper-header
P.M. Christiansen, “A Prescription Rejected: Market Solutions to Problems of Public Sector Governance,”
Governance, 11:3 (1998), 273-295. Compare M. Peterson, “The Fate of ‘Big Government’ in the
United States: Not Over, but Undermined,” Governance, 13:2 (2000), 251-264.

Anda mungkin juga menyukai