Anda di halaman 1dari 3

KOTA SONGDO, KOREA

1. Penerapan E-Government

Korea Selatan berhasil mencatatkan diri menjadi negara terbaik yang


memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam berbagai bidang kehidupan.
Keberhasilan Korea Selatan dalam penerapan e-Government ini tak lepas dari
maksimalnya pemanfaatan website pemerintah, www.korea.go.kr, yang dikembangkan
menjadi portal terintegrasi yang memberikan layanan menyeluruh bagi masyarakat.
Dalam portal ini, masyarakat akan sangat mudah mengakses berbagai
layanan publik yang mereka butuhkan. Tak hanya layanan dari pemerintah pusat,
masyarakat pun akan mudah mengakses layanan yang diberikan oleh pemerintah
daerah. Karenanya, tak heran jika Korea Selatan berhasil meraih nilai tertinggi dalam
kriteria layanan online yang diberikan oleh UNPAN.
Selain itu, kesiapan masyarakat Korea Selatan dalam penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi juga menjadi faktor kunci keberhasilan negara ini dalam e-
Government. Salah satu program yang diterapkan pemerintah untuk menumbuhkan
budaya digital dalam masyarakat adalah pembangunan Songdo Digital City. Proyek yang
merupakan kerjasama pemerintah dan pihak swasta ini berhasil meningkatkan reputasi
Songdo sebagai First Digital City in Asia.
Sejak pertengahan 2000-an, Negara Korea Selatan berupaya untuk
memacu penggunaan Teknologi Informasi dalam upaya penerapan e-Government,
dengan konsep "Ubiquitous CIty" (U-City) yang dicanangkan oleh berbagai negara, yang
menyediakan pelayanan yang smart di area lokal di mana berbagai pelayanan publik
yang ada di kota yang terintegrasi dengan teknologi informasi (TI), Sebelumnya negara
Korea Selatan telah menerapkan U-City dalam skala nasional. Program yang diterapkan
di Kota Songdo sebagai U-City dianggap sebagai contoh dari smart city, karena semua
aspek dalam perkotaan, yang meliputi perumahan, bisnis, tempat umum dan industri,
terintegrasi dengan teknologi informasi yang ada pada negara tersebut [27]. Salah satu
contoh pada Kota Songdo, yang wilayahnya mencakup luasan sebesar 53,4 km2,
Investasi sebesar 308,4 juta dolar AS telah dikucurkan untuk pembangunan Kota Songdo
ini [34]. Program Songdo U-City sering dianggap sebagai contoh dari smart city, karena
semua aspek perkotaan kota, termasuk perumahan, bisnis, tempat umum dan industri,
yang terintegrasi melalui Teknologi Informasi (TI) milik Pemerintah [27]. Salah satu
karakteristik dari Songdo U-City adalah :
1. Desain TI-nya dimana semua apartemen yang bergerak di bidang industri di kota
Songdo ini dilengkapi dengan fitur telepresence sehingga setiap warga dapat saling
bertukar informasi seolah-olah dalam sebuah ruangan yang sama dengan orang lain
menggunakan berbagai perangkat komunikasi meskipun komunikasi tersebut
dilakukan di tempat yang berbeda.
2. Sanitasi atau tata air di dalam industri sebuah pabrik yang sudah teratur sehingga
menjaga kebersihan dan ketersediaan air di kota ini, teknologi sensor serba canggih,
akses internet yang super cepat dan ketersediaan area hijau di dalam kota meskipun
bidang industri masih ditekankan di kota ini.
Namun, sejak krisis keuangan global yang melanda pada tahun 2007-2008,
siklus penurunan ekonomi didominasi oleh bidang industri di negara Korea Selatan, hal
ini disebabkan oleh lesunya akan kegiatan sektor industri di perusahaan swasta yang
dialami akibat pengaruh krisis global di dunia. Namun, beberapa program pemerintah
dan swasta baru-baru ini telah dimulai kembali untuk memfasilitasi industri yang terkait
dengan smart city yang didukung oleh pertumbuhan yang cepat pada generasi
selanjutnya.
Program smart city menjadi salah satu program pemerintah dalam
penerapan e-governance yang dicanangkan oleh Menteri Komunikasi dan Informasi
Republik Korea Selatan. Program ini dimaksudkan untuk membangun basis industri
smart city dengan mengintegrasikan teknologi IOT (Internet of Thing) dan infrastruktur
yang relevan ke dalam bangunan, fasilitas energi dan, akhirnya, pengembangan smart
city. Tujuan dari proyek ini juga menunjukkan layanan yang menguntungkan bagi kedua
belah pihak, yaitu antara lembaga publik (public sector) dan swasta (private sector) dan
membangun basis tekonologi informasi (TI) untuk pengembangan smart city dalam
rangka membangun Kota Songdo sebagai pusat bisnis internasional.
Kota lainnya yang ada di negara Korea Selatan juga didorong oleh
Pemerintah untuk menerapkan e-Government melalui konsep smart city. Seoul, lebih
memilih istilah "connecting" to "smart" [34], dengan dipasangnya layanan 831 tempat
gratis Wi-Fi untuk publik (layanan Internet nirkabel) pada tahun 2014. Selain itu, layanan
Wi-Fi untuk publik juga diterapkan di dalam transportasi massal, yaitu pemasangan Wi-Fi
publik pada 45 bus di sembilan rute reguler di Kota Seoul pada paruh kedua tahun ini. Di
Kota Seoul juga mencanangkan program Digital Seoul Masterplan pada tahun 2015,
dimana studi pendahuluan dilakukan oleh Seoul Development Institute (SDI), yang
kemudian disajikan oleh Badan Perencanaan dan Informasi Kota Seoul. Selain itu, Kota
Busan juga berencana untuk menjalankan sepuluh program smart city, dengan total
anggaran 103,5 milyar won Korea (90 juta dolar), pada tahun 2019. Program ini
mencakup platform smart city, pusat manajemen terpadu, wired dan wireless yang
terintegrasi dengan IOT sistem dan demonstrasi untuk penyeberangan pintar, smart
parking, pelayanan keamanan, sistem keamanan laut, membangun manajemen energi
dan jasa bantuan evakuasi darurat.

2. Kendala
1. Penggunaan teknologi informasi antar industri dari private sector yang belum ada
pengolahan secara terpadu dari Pemerintah Pusat sehingga membutuhkan integrasi
yang lebih jelas antara public sector dan private sector.
2. Fasilitas yang sudah disediakan oleh Pemerintah belum bisa dimanfaatkan secara
baik oleh pengguna (user). Masih ada beberapa sektor industri yang masih lesu
dalam akibat krisis global di dunia.

3. Kesimpulan dan Saran


1. E-Government yang diterapkan oleh Kota Songdo berkaitan erat dengan
Pembangunan Perkotaan melalui sektor industri dengan adanya hubungan antara
Teknologi Informasi yang dibangun oleh Pemerintah sebagai public sector dengan
penggunaan Teknologi Informasi itu sendiri oleh pihak swasta (private sector).
2. Dengan mempertimbangkan pertumbuhan di bidang industri pada Kota Songdo,
antara lain terhadap pelayanan (services), sektor industri dan kebijakan pemerintah,
melalui smart city diharapkan menjadi peran kunci yang tidak hanya sebagai
pendorong pertumbuhan ekonomi nasional, tetapi juga sebagai penerapan e-
Government secara berkelanjutan (sustainability).

Anda mungkin juga menyukai