Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1

NAMA : ROHMAT FAUZI


NIM : 044050495
PROGRAM STUDI : PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
MATA KULIAH : EKONOMI WILAYAH DAN KOTA (PWKL4301)
Pertanyaan :
1. Jelaskan perbedaan antara konsepsi wilayah homogen dengan konsepsi wilayah
heterogen.
2. Salah satu variabel yang mempengaruhi pemilihan lokasi dari kegiatan ekonomi
adalah perbedaan upah antar wilayah.
a. Jelaskan penyebab terjadinya perbedaan upah antar wilayah.
b. Jelaskan kecenderungan yang terjadi antara upah antar wilayah dengan
pemilihan lokasi kegiatan ekonomi.
c. Berikan contoh perbedaan upah antar wilayah di Indonesia.
3. Di dalam analisa ekonomi migrasi terdapat dua model yaitu model equilibrium dan
model disequilibrium. Jelaskan perbedaan antara kedua model tersebut serta masing –
masing contohnya.

Jawab :
1. Konsep wilayah homogen adalah wilayah yang dilihat pada kenyataan bahwa faktor –
faktor dominan pembentuk wilayah tersebut bersifat homogen alias seragam atau
sama. Sementara itu faktor yang tidak dominan mungkin saja beragam atau heterogen.
Jadi konsep wilayah homogen lebih menekankan pada aspek kesamaan yang muncul
pada unit wilayah. Kesamaan ini dapat terjadi karena adanya faktor alamiah dan
faktor artifisial atau buatan. Faktor alami pembentuk wilayah ini mencakup
kemampuan topografi dan kondisi iklim, sementara untuk faktor artifisial adalah suku,
budaya, politik, perilaku sosial dan lain sebagainya. Contoh wilayah homogen adalah
wilayah pegunungan di Provinsi Bengkulu yang terdiri dari kabupaten Kepahiang,
Kabupaten Rejang Lebong dan Kabupaten Lebong merupakan sentra penghasil kopi
utama di Provinsi Bengkulu dan salah satu yang terbesar di Sumatera. Sebaliknya,
konsep wilayah heterogen adalah wilayah yang faktor – faktor dominan pembentuk
wilayah tersebut bersifat heterogen atau tidak seragam.
2.
a. Pemberian upah dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya :
i. Permintaan dan Penawaran Tenaga Kerja
Jika kebutuhan tenaga kerja yang besar namun ketersediaan tenaga
yang minim akan meningkatkan upah begitu pula sebaliknya jika
kebutuhan tenaga kerja yang lebih sedikit dari ketersediaan tenaga
kerja maka akan menurunkan nilai upah.
ii. Kesepakatan Pemberi Kerja dengan Penerima Kerja
Pemberian upah baru dapat dilakukan ketika telah mendapat
persetujuan baik dari pihak penerima yaitu pekerja dna juga pihak yang
memberi kerja yaitu perusahaan.
iii. Kebijakan Pemerintah
Seperti yang telah berlaku di Indonesia, sistem upah telah diatur oleh
pemerintah terutama pada bagian nilai minimal yang bisa didapat oleh
seorang pekerja.

b. Dalam kacamata seorang investor tentu perlu memperhatikan besaran upah


minimal yang berlaku di suatu wilayah sebelum memutuskan untuk
melakukan investasi di daerah tersebut. Semakin tinggi besar upah minimal di
suatu kawasan maka akan semakin tinggi pula nilai investasi yang perlu
disiapkan oleh investor tersebut. Sebagai contoh, perusahaan Apple saat ini
memiliki pabrik di China karena SDM yang melimpah dan upah yang lebih
murah jika dibandingkan membangun pabrik di negara asalnya Amerika
Serikat. Akan tetapi, kedepannya Apple akan memindahkan secara bertahap
pabriknya ke India karena ketersediaan SDM di China semakin lama semakin
sedikit sedangkan India memiliki SDM yang lebih banyak dan upah yang jauh
lebih murah, selain itu juga kualitas SDM India juga tergolong baik. Semakin
minimnya ketersediaan SDM di China akan mengakibatkan kenaikan nilai
upah untuk di wilayah tersebut. Hal ini tentu saja berpengaruh pada
pengeluaran perusahaan mengingat jumlah pekerja di Pabrik tersebut tidaklah
sedikit.
c. Contoh perbedaan upah antar wilayah di Indonesia dapat dilihat dari Upah
Minimum di setiap wilayah. Berikut tabel upah minimum provinsi di
Indonesia tahun 2023 :
Upah Minimum Provinsi
No Provinsi
(dalam rupiah)
1 Aceh 3.413.666
2 Sumatera Utara 2.710.493
3 Sumatera Barat 2.742.476
4 Kepulauan Riau 3.279.194
5 Bangka Belitung 3.498.479
6 Riau 3.191.662
7 Bengkulu 2.418.280
8 Sumatera Selatan 3.404.177
9 Jambi 2.943.000
10 Lampung 2.633.284
11 Banten 2.661.280
12 DKI Jakarta 4.900.798
13 Jawa Barat 1.986.670
14 Jawa Tengah 1.958.169
15 DI Yogyakarta 1.981.782
16 Jawa Timur 2.040.244
17 Bali 2.713.672
18 Nusa Tenggara Barat 2.371.407
19 Nusa Tenggara Timur 2.123.994
20 Kalimantan Barat 2.608.601
21 Kalimantan Tengah 3.181.013
22 Kalimantan Selatan 3.149.977
23 Kalimantan Timur 3.201.396
24 Kalimantan Utara 3.251.702
25 Sulawesi Tengah 2.599.546
26 Sulawesi Tenggara 2.758.984
27 Sulawesi Utara 3.485.000
28 Sulawesi Selatan 3.385.145
29 Gorontalo 2.989.350
30 Sulawesi Barat 2.871.794
31 Maluku 2.812.827
32 Maluku Utara 2.976.720
33 Papua 3.864.696
34 Papua Barat 3.282.000
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa upah tiap wilayah di Indonesia memiliki
perbedaan sehingga ketentuan upah minimum ini akan berpengaruh pada
tingkat besaran investasi dari investor.

3. Model equilibrium menjelaskan bahwa migrasi dapat terjadi jika tingkat upah antar
wilayah sama yang berarti berada dalam kondisi equilibrium. Dalam hal ini,
perpindahan penduduk dan tenaga kerja dapat terjadi sebagai akibat dari adanya
perbedaan akan pola kehidupan antar wilayah yang meliputi aspek ketersediaan
lapangan kerja, gaya hidup masyarakat, budaya, agama, kondisi lingkungan dan lain
sebagainya. Sebagai contoh Provinsi Bengkulu memiliki upah minimum
kabupaten/kota yang cenderung sama di setiap wilayahnya. Oleh sebab itu, migrasi
masyarakat pada wilayah di Provinsi Bengkulu salah satu faktor utamanya disebabkan
oleh ketersediaan lapangan kerja diwilayah – wilayah di dalam Provinsi Bengkulu.
Model disequilibrium menjelaskan bahwa migrasi terjadi atas dasar keuntungan dan
kerugian secara relatif yang terdapat pada masing – masing wilayah. Sebagai contoh
masyarakat yang memiliki tingkat upah yang rendah akan cenderung berpindah ke
wilayah yang memiliki tingkat upah yang lebih tinggi seperti yang dapat dilihat pada
momen arus balik seperti saat ini. Para pemudik dari wilayah Jabodetabek memiliki
upah minimum yang lebih tinggi jika dibandingkan yang berada di kampung
halamannya, sehingga memicu perpindahan masyarakat dari kampung halaman
pemudik untuk ikut ke wilayah Jabodetabek karena nilai upah yang lebih tinggi.

Sumber referensi :
https://www.cnbcindonesia.com/news/20230102121501-4-402053/lengkap-ini-dia-daftar-
ump-terbaru-2023-di-34-provinsi-ri?page=all
https://www.gurugeografi.id/2022/08/pengertian-dan-contoh-wilayah.html
https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/beberapa-faktor-yang-memengaruhi-sistem-upah-
10443/
Tasrin, Krismiyati. DKK. 2022. BMP Ekonomi Wilayah dan Kota Edisi 2(PWKL4301).
Universitas Terbuka. Tangerang Selatan.

Anda mungkin juga menyukai