Soal 1.
A. Definisi Maskulinitas
- Maskulinitas merupakan konsep tentang peran sosial, perilaku dan makna-makna tertentu yang
dilekatkan pada laki-laki diwaktu tertentu.
- Menurut Barker (2001) maskulin merupakan sebuah bentuk konstruksi kelelakian terhadap laki-laki.
Laki-laki tidak dilahirkan begitu saja dengan sifat maskulinnya secara alami, maskulinitas dibentuk oleh
kebudayaan
-Beynon (2007) mendefinisikan maskulin merupakan laki-laki yang terlihat sangat “kebapakan”, sebagai
penguasa dalam keluarga, dan sosok yang mampu memimpin perempuan serta membuat keputusan
yang utama.
-Menurut Kimmell (2005) maskulinitas adalah sekumpulan makna yang selalu berubah tentang hal-hal
yang berhubungan dengan laki-laki sehingga memiliki definisi yang berbeda pada setiap individu dan
waktu yang berbeda. Sedangkan Morgan (dalam Beynon, 2007) mengatakan bahwa “what is masculinity
is what men and woman do rather than what they are” yang artinya maskulinitas adalah apa yang
dilakukan oleh laki-laki dan perempuan. Dari beberapa definisi maskulinitas yang telah dikemukakan
oleh beberapa tokoh, peneliti memilih menggunakan landasan teori dari Barker yaitu maskulinitas
adalah peran gender, kedudukan, perilaku, dan bentuk konstruksi kelelakian terhadap laki-laki yang
dihubungkan dengan kualitas seksual kemudian dibentuk oleh kebudayaan.
C.Sex Ratio (Rasio Jenis Kelamin) adalah perbandingan jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah
penduduk perempuan, biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki per 100 penduduk
perempuan.
Soal 2.
Jenis atau bentuk piramida penduduk berbeda-beda di setiap wilayah atau negara, Sobat. Meskipun
bentuknya berbeda-beda, pada dasarnya piramida penduduk dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis,
yaitu:
Piramida ini dikenal juga dengan sebutan piramida penduduk segitiga, kerucut, limas, atau piramida
penduduk muda. Setiap jenis piramida pasti punya karakteristik masing-masing, Sobat. Karakteristik dari
piramida ekspansif yaitu:
Contoh negara dengan piramida ekspansif: Indonesia, Thailand, Filipina, Malaysia, India, Mesir, Brazil,
dan lain sebagainya.
Piramida konstruktif memiliki bentuk seperti batu nisan atau guci terbalik atau sarang tawon.
Karakteristik piramida penduduk konstruktif (tua) yaitu:
- Jumlah penduduk usia kerja relatif lebih besar daripada jumlah anak-anak dan orang tua
- Menggambarkan bonus demografis apabila penduduk usia kerjanya berpendidikan dan produktif
bekerja.
Contoh negara dengan piramida penduduk konstruktif: Jepang, Swedia, Amerika Serikat, Jerman, Belgia,
Swiss, Singapura, dan negara maju lainnya.
3. Piramida Stasioner
Photo by Kompas.com
Piramida stasioner berbentuk granat atau segi empat. Piramida stasioner mirip dengan piramida
konstruktif. Pada piramida stasioner, semua kohor kira-kira berukuran sama, kecuali yang tertua.
Karakteristik dari piramida stasioner yaitu: