Anda di halaman 1dari 3

Tugas 3

Nama : Dhea Oktafia

Nim : 044448594

M.T : PWKL4301/Ekonomi Wilayah dan Kota

Prodi : Perencanaan wilayah dan kota

1. Menjelaskan transportasi massal dan penetapan tariff


a. Jelaskan pengertian transportasi!
Jawab: Transportasi sering kali diartikan sebagai sebuah kegiatan yang melakukan
pengangkutan atau pemindahan muatan baik berupa barang dan manusia dari suatu
temat ke tempat lainnya atau biasa disebut dengan dari tempat asal (origin) ke tempat
tujuan(destintion). Perjalanan dari tempat asal menuju ke tempat tujuan dikenal
dengan istilah Origin-Destination Travel (O-D Travel).
b. Bagaimana kondisi transportasi pribadi dan umum di Indonesia!
Jawab: Pergerakan yang semakin meningkat di Indonesia akibat beberapa hal,
menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan pertumbuhan jumlah kendaraan dengan
pertumbuhan prasarana jalan akibat tuntutan terhadap kebutuhan angkutan baik itu
angkutan pribadi, semi pribadi, dan terutama angkutan umum jauh lebih besar
daripada penyediaan prasarana jalan. Hal inilah yang akhirnya menimbulkan berbagai
permasalahan kota, dan kondisi ini hanya dapat diatasi dengan optimalisasi
penggunaan angkutan umum.
Kondisi angkutan umum di Indonesia, terutama di pada kota-kota besar di Indonesia,
memiliki tingkat pelayanan yang buruk. Hal ini tercermin dari terdapatnya
ketidakamanan dan ketidaknyamanan penumpang ketika menggunakan angkutan
umum akibat angkutan umum yang melebihi muatan, pengemudi yang ugal-ugalan,
rawannya tindakan kriminal, dan banyak lagi indikator lain mengenai keburukan
pelayanan angkutan umum di Indonesia.
c. Sebutkan 3 jenis transportasi massal beserta contohnya di Indonesia!
Jawab:
1) Darat
Contoh: Transportasi massal di darat terdiri dari bus, angkutan umum, dan
kereta api.
2) Laut
Contoh: kapal laut. Ada juga yang menyebutnya kapal feri.
3) Udara
Contoh: pesawat terbang

2. Jelaskan kewenangan masing-masing tingkat pemerintah dalam penyelenggaraan


penataan ruang!
Jawab: kewenangan dalam menyusun rencana tata ruang disesuaikan setiap daerah atau
kota dengan factor administrasi dan nilai strategis kawasan.
Wewenang dalam hal ini diwakili oleh seorang menteri, pemrtintah provinsi, dan
pemerintah daerah kabupaten/kota. Berikut tugas masing-masing dijelaskan sebagai
berikut:
1) Seorang menteri bertugas sebagai pengatur, Pembina, dan pengawas terhadap
pelaksanaan penataan tuang wilayah nasionalm provinsi, dan kabupaten atau
kota. Pelaksana pentaan ruang kawasan strategi nasional, provinsi, dan
kabupaten/kota.
2) Pemerintah provinsi bertugas sebagai pengatur, Pembina dan pengawas
pelaksanaan penataan ruang wilayah provinsi dan kebupaten/kota. Pelaksana
penataan ruang kawasan strategis provinsi dan kabupaten/kota.
3) Pemerintah daerah bertugas sebagai pengatur, Pembina, dan pengawas
pelaksanaan pentaan ruang wilayah kabupaten/kota. Pelaksana penataan ruang
kawasan strategis kabupaten/kota.
3. Menjelaskan kebijakan pembangunan ekonomi wilayah dan kota
a) Jelaskan sasaran kebijakan ekonomi pembangunan wilayah!
Jawab: Menurut Winnick, 1996, dan Richargson, 1978, adapun sasarn=an untuk
kebijakan ekonomi pembangunan wilayah diantaranya:
1) Kemakmuran Wilayah
Kemakmuran wilayah dalam hal ini adalah terwujudnya kondisi fisik
daerah yang maju meliputi prasarana dan sarana, perumahan dan
lingkungan permukiman, kegiatan ekonomi masyarakat, fasilitas pelyanan
social, dibidang pendidikan dan kesehatan, kualitas lingkungan hidup, dan
lainnya. Semua aspek tersebut membawa suatu daerah menjadi lebih maju
dengan kondisi lingkungan hidup yang ideal.
2) Kemakmuran Masyarakat
Upaya pembangunan wilayah dalama hal peningkatan kemakmuran
masyarakat dalam hal ini adalah laju pertumbuhan ekonomi dan
peningkatan penyediaan lapangan kerja pada daerah tersebut.
b) Jelaskan permasalahan yang mungkin terjadi dari target/sasaran kebijakan
ekonomi wilayah pembangunan!
Jawab: kemajuan pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja dinikmati
oleh pendatang baru yang kualitas sumberdaya manusianya lebih maju dari
penduduk setempat, sehingga menyebabkan ketimpangan pendapatan dan
kecemburuan social. Pemerintah harus dapat mengatasi hal ini melalui inovasi
kebijakan-kebijakan terkait agar pemerataan ekonomi dapat dirasakan oleh
seluruh lapisan masyarakat.

Sumber Referensi: BMP PWKL4301 MODUL 7

Anda mungkin juga menyukai