Jawab: Transportasi seringkali diartikan sebagai sebuah kegiatan yang melakukan pengangkutan atau pemindahan muatan baik berupa barang dan manusia dari suatu tempat ke tempat lainnya atau biasa disebut dengan dari tempat asal (origin) ke tempat tujuan (destination). Perjalanan dari tempat asal menuju ke tempat tujuan dikenal dengan itilah Origin-Destination Travel (O-D Travel).
b. Bagaiamana kondisi transportasi pribadi dan umum di Indonesia!
Jawab : Transportasi pribadi yaitu suatu system transportasi dengan menggunakan moda atau kendaraan milik pribadi sedangkan transportasi umum/massal ialah sebuah system transportasi dengan menggunakan moda public yang dapat digunakan oleh umum dengan syarat-syarat tertentu seperti bus, kereta, pesawat, dll. Di Indonesia, transportasi pribadi dengan transportasi massal tidak berimbang sehingga menyebabkan timbulnya berbagai masalah. Permasalahan transportai yang terjadi di Indonesia antara lain adalah kemacetan lalu lintas, kepemilikan kendaraan (pribadi>massal), pelayanan transportasi massal yang kurang baik, perubahan tataguna lahan, sertaketersediaan prasarana. Untuk mengurangi masalah transportasi yang ada di Indonesia yang pertama dilakukan ialah memperbaiki sarana transportasi massal yang ada. Jika pelayanan transportasi massal sudah baik maka orang akan beralih ke transportasi massal dari pada transportasi pribadi, dengan peralihan tersebut maka secara tidak langsung mengurangi pergerakan.
c. Sebutkan 3 jenis transportasi massal beserta contohnya di Indonesia!
Jawab: Kereta Api, sarana transportasi berupa kendaraa dengan tenaga gerak, bauk berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan kendaraan lainnya, yang akan ataupun sedang bergerak di rel. contohnya kereta Api Sribilah Pesawat terbang, pesawat udara yang lebih berat dari udara, bersayap tetap dan dapat terbang dengan tenaga sendiri. Contohnya lion air, Garuda, Batik Air, dll. Angktan Massal Bus, suatu fenomena yang luar biasa dalam bidang transit umum. Contohnya Bus Rapi, Bus ALS/, dan sebagainya
2. Jelaskan kewenangan masing-masing tingkat pemerintah dalam penyelenggaraan
penataan ruang! Jawab: Seorang Menteri bertugas sebagai pengatur, pembina, dan pengawas terhadap pelaksanaan penataan ruang wilayah nasional, provinsi, dan kabupaten atau kota. Pelaksanaan penataan ruang kawasan strategis nasional, provinsi, dan kabupaten/kota. Pemerintah provinsi bertugas sebagai pengatur, pembina, dan pengawas pelaksanaan penataan ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota. Pelaksanaan penataan ruang Kawasan strategis provinsi dan kabupaten/kota. Pemerintah daerah bertugas sebagai pengatur, pembina, dan pengawas pelaksanaan penataan ruang wilayah kabupaten/kota. Pelaksanaan penataan ruang Kawasan strategis kabupaten/kota.
3. a. Jelaskan sasaran kebijakan ekonomi pembangunan wilayah!
Jawab: Menurut Winnick, 1996, dan Richargson, 1978, adapun sasaran untuk kebijakan ekonomi pembangunan wilayah yaitu: 1) kemakmuran wilayah, terwujudnya kondisi fisik daerah yang maju meliputi prasarana dan sarana, perumahan dan lingkungan permukiman, kegiatan ekonomi masyarakat, fasilitas pelayanan social, dibidang Pendidikan dan kesehatan, kualitas lingkungan hidup, dan lainnya. Semua aspek tersebut membawa suatu daerah menjadi lebih maju dengan kondisi lingkungan hidup yang ideal. 2) Kemakmuran masyarakat, upaya pembangunan wilayah dalam hal peningkatan kemakmuran masyarakat dalam hal ini adalah laju pertumbuhan ekonomi dan peningkatan penyediaan lapangan kerja pada daerah tersebut. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam bentuk pengembangan Pendidikan, peningkatan kesehatan, dan peningkatan teknologi tepat guna. Peningkatan pengembangan produksi pertanian juga ditingkatkan seperti tanaman pangan. Kemudian sector perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan, serta ekonomi kerakyatan lainnya.
b. Jelaskan permasalahan yang mungkin terjadi dari target/sasaran kebijakan
ekonomi wilayah pembangunan! Jawab: Permasalahan yang sering terjadi dari target atau sasaran kebijakan ekonomi wilayah pembangunan ini diantaranya kemajuan pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja dinikmati oleh pendatang baru yang kualitas sumber daya manusianya lebih maju dari penduduk setempat, sehingga menyebabkan ketimpangan pendapatan dan kecemburuan social. Pemerintah harus dapat mengatasi hal ini melalui inovasi kebijakan-kebijakan terkait agar pemerata an ekonomi dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.