PERENCANAAN TRANSPORTASI
DISUSUN OLEH :
SARAH ZHALIANTY
F23121113
ANGKUTAN
KENDARAAN
KENDARAAN UMUM
Moda transportasi dapat dijadikan sebagai pilihan masyarakat pada masing masing
individu sesuai dengan kemampuanya sehingga mempunyai berbagai pertimbangan seperti
harga, waktu, kenyamanan dan lainya yang menjadikan kriteria dalam menentukan pilihan
transportasi (Christian et al., 2013). Banyaknya moda transportasi yang telah ada pasti
mempunyai beberapa keunggulan dan kekurangan seperti halnya keamanan dan kenyamanan.
Keamanan perjalanan, pelayanan, yang baik dan ketepatan mempunyai peran penting
yang layak untuk dipertimbangkan sehingga banyak orang mempunyai alasan untuk memilih
moda transportasi tersebut. Sehingga tercipta adanya kopetisi antara moda transportasi dengan
tujuan memberikan harga, serta pelayanan sebaik mungkin (Sibuea, 2019). Perkembangan
ekonomi dan urbanisasi, jumlah kendaraan perkotaan terus meningkat, perjalanan perkotaan
menggunkan transportasi bus menjadi pilihan lebih nyaman (Oktopianto, Shofiah, et al.,
2021). Di era disruptif seperti saat ini, perkembangan teknologi yang begitu pesat mendorong
terciptanya inovasi baru dan pada akhirnya menggantikan teknologi sebelumnya seperti
Transportasi Bus Eksekutif (Oktopianto, Nabil, et al., 2021). Perkembangan ini diharapkan
mampu memberikan kualitas yang lebih mengingat tingkat mobilitas masyarakat yang
semakin meningkat (Oktopianto & Pangesty, 2021).
Selain transportasi masal seperti kereta api, penggunaan moda transportasi yang saat
ini banyak digunakan adalah bus. Minat masyarakat dalam penggunaan moda transportasi bus
saat ini sedang berkembang pesat dikarenakan adanya jalan tol yang menyebabkan jarak
tempuh waktu perjalanan semakin cepat dan tepat. Terdapat berbagai keunggulan dari moda
transportasi armada bus yang menyebabkan salah satu angkutan primadona bagi sebagian
besar masyarakat Indonesia, salah satunya adalah harga yang cukup terjangkau untuk
berbagai kalangan, nyaman, mudah ditemukan serta kapasitas angkut penumpang yang cukup
besar (Putra, 2014). Surabaya merupakan ibukota provinsi yang berada di provinsi jawa timur
dan merupakan salah satu kota terbesar yang ada di pulau jawa. Kota surabaya yang
menyandang sebagai ibukota menyediakan berbagai macam keunikan yaitu sebagai kota multi
etnis yang kaya budaya sehingga banyak masyarakat dari kota sekitarnya dengan jarak
menengah melakukan kegiatan mobilisasi.
Jarak menengah dan posisi strategis kota Surabaya menjadikan pusat kegiatan
ekonomi masyarakat selalu dinamis dan banyak dikunjungi oleh masyarakat dari kota
sekitarnya seperti kota Madiun. Jarak antara kota Surabaya dengan Madiun ±165 km
menjadikan berbagai pilihan penggunaan moda transportasi angkutan umum berkembang
mulai dari kereta api, bus sampai dengan kendaraan pribadi. Jika ditempuh menggunakan
transportasi bus menggunakan jalur normal dapat membutuhkan waktu sekitar 5-6 jam
(Iswanto & Wirawan, 2020) (Arif et al., n.d.). Seiring dengan pembangunan tol Surabaya-
Madiun memberikan peluang bagi para pelayan jasa transportasi khususnya bus dengan
menyediakan berbagi fasilitas jasa perjalanan dan persaingan armada yang lebih baik (Moudia
et al., 2018). Tersedianya banyak moda transportasi tersebut menjadikan pengguna jasa
transportasi bus menjadi lebih bisa selektif dalam memilih moda mana yang paling
menguntungkan seperti parameter waktu perjalanan, tarif/harga tiket, dan kenyamanan
menjadi faktor sangat penting dalam menentukan moda mana yang digunakan (Hendrawan et
al., 2020).
Moda transportasi kereta api dalam menjalankan fungsinya sebagai salah satu moda
transportasi untuk orang dan barang mempunyai karakteristik yang berkaitan dengan
keunggulan dan kelemahan. Utomo (2009), memberikan penjelasan tentang kelebihan
penggunaan moda transportasi kereta api sebagai berikut.
1. Mempunyai / memungkinkan jangkauan pelayanan transportasi barang dan
orang untuk jarak pendek, sedang, dan jauh dengan kapasitas angkut yang besar.
2. Penggunaan energi relatif kecil. Dapat terlihat dari Tabel 2.1 tentang
perbandingan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) dari beberapa moda transportasi.
Tabel 2.1 Konsumsi penggunaan energi BBM pada beberapa moda transportasi.
Konsumsi Konsumsi Energi
Volume
No Moda Transportasi Energi Bbm Bbm
Angkut
(Liter/Km) (Liter/Orang)
1 Kereta Api 1500 3 0,002
2 Pesawat Terbang 500 40 0,08
3 Kapal Laut 1500 10 0,006
(Sumber : Utomo, 2009 )
3. Kehandalan keselamatan perjalanan lebih baik dibandingkan dengan moda lain.
Hal ini karena kereta api mempunyai jalur tersendiri yaitu berupa jalan rel, dan fasilitas
terminal yang tersendiri pula sehingga tidak terpengaruh oleh kegiatan lalulintas
transportasi non-kereta api, dengan demikian terjadinya konflik dengan moda lain sangat
kecil.
4. Mempunyai kehandalan dalam ketepatan waktu. Hal ini karena kereta api
mempunyai jalur sendiri sehingga memungkinkan kecepatan relatif konstan, sehingga
memudahkan dalam pengaturan waktu perjalanan.
5. Ekonomis dalam hal penggunaan ruang untuk jalurnya dibandingkan dengan
moda transportasi darat lainnya.
6. Polusi, getaran dan kebisingan relatif kecil. Hal ini didukung dengan
perkembangan teknologi sarana dan prasarana kereta api. Polusi udara, baik oleh gas
buang maupun partikel dan kebisingan serta getaran oleh kereta api dibandingkan dengan
moda transportasi kendaraan bermotor darat lainnya relatif kecil, apalagi untuk jenis
kereta listrik.
7. Kecepatan perjalanan dapat bervariasi dari yang lambat (kereta api barang)
sampai cepat.
8. Mempunyai aksesibilitas yang lebih baik dibandingkan dengan transportasi air
dan udara.
Untuk menampilkan perbandingan karakteristik antara transportasi jalan rel,
transportasi jalan raya, dan transportasi udara dapat dilihat pada Tabel 2.2 sebagai berikut :
Tabel 2.2 Perbandingan Karakteristik Antara Transportasi Jalan Rel,
Transportasi Jalan Raya Dan Transportasi Udara
Transportasi
No Karakteristik Jalan rel Jalan raya
udara
Dimensi Satu (di arahkan
1 Dua Tiga
pergerakan oleh rel)
Sebagian (pada
2 Sinyal lalu lintas Penuh beberapa Internal (radio)
pertemuan)
Sangat tinggi
Tinggi antara
3 Kecepatan Sedang antara Bandar
stasiun
udara
Akses langsung
4 Jelek Sangat baik Jelek
pada pengguna
Sangat luas
Penggunaan
5 Sempit Lebih Lebar tapi hanya
lahan
Bandar udara
Sangat keras di
Keras tapi hanya
6 Suara Sedang dekat Bandar
yang di dekatnya
udara
7 Polusi udara Rendah Sedang/Tinggi Tinggi
Tinggi untuk bus,
8 Efisiensi energi Tinggi Rendah
rendah untuk mobil
Meskipun telah memiliki beberapa keunggulan dan ketangguhan angkutan kereta api
dibandingkan angkutan lainnya, angkutan kereta api juga mempunyai kelemahan dan
hambatan. Rosyidi (2015), menjelaskan beberapa kelemahan dan hambatan transportasi kereta
api sebagai berikut:
1. Desain infrastruktur. Kereta api bergerak dengan beban berat berkecepatan
tinggi menuntut desain sistem dan komponen infrastruktur yang sangat kuat. Selain itu
fasilitas infrastruktur tersebut didesain secara khusus dan tidak bisa digunakan oleh moda
angkutan lain.
2. Desain kendaraan. Angkutan kereta api menggunakan sarana khusus sehingga
perlu penyediaan (desain dan fabrikasi) peralatan khusus seperti lokomotif dan gerbong.
3. Biaya infrastruktur dan peralatan. Jenis sarana dan infrastruktur yang khusus
menyebabkan biaya yang diperukan untuk penyediaan infrastruktur menjadi mahal dan
padat modal, sehingga investasi yang perlu disediakan menjadi tinggi.
4. Keterbatasan pelayanan. Pelayanan pergerakan manusia dan barang oleh kereta
api hanya terbatas pada jalur dan prasarana stasiun saja, sifatnya tidak door to door.
Dengan demikian, interkoneksi moda dengan transportasi lainnya menjadi penting.
5. Teknologi sarana tinggi. Angkutan kereta api memerlukan aplikasi teknologi
yang tinggi, sehingga teknologi baru tidak langsung dapat langsung digunakan dan
diterapkan.
6. Keterbatasan jalur. Apabila terjadi ada hambatan, misalnya ada kasus
kecelakaan yang melibatkan kereta api pada suatu jalur, angkutan kereta api lainnya tidak
dapat dengan serta merta dialihkan ke jalur lainnya dan menyebabkan risiko
keterlambatan perjalanan.
7. Konflik dengan pengembangan kota. Khusus untuk kawasan perkotaan yang
telah memiliki jaringan kereta api konvensional sebelumnya, perkembangan angkutan ini
dapat sedikit bayak menghambat perkembangan fisik kota misalnya lokasi persilangan
kereta api dan jalan raya. Dengan demikian, untuk meminimalisasi konflik dalam
pengembangan kota, investasi tinggi perlu dilakukan semisal dengan membuat subway,
jalur khusus dan persilangan tidak sebidang.
Karakteristik kinerja transportasi udara terbagi dalam beberapa Aspek antara lain :
1. Kecepatan didefinisikan sebagai perbandingan jarak tempuh perjalanan terhadap
besaran waktu ketika suatu moda transportasi mulai bergerak hingga menuju ke titik
tujuannya. Transportasi udara memiliki keunggulan dalam kecepatan hingga sepuluh
kali lebih cepat dibandingkan moda tranportasi lainnya.
2. Kelengkapan moda didefinisikan sebagai jaringan moda dan jumlah moda yang terkait
dengan suatu transportasi. Transportasi udara sangat terbatas aksesnya, meskipun dari
fungsi pencapaian, transportasi udara mampu bergerak melalui batasan Negara dengan
cepat. Transportasi udara memerlukan Bandar udara yang biasanya terletak jauh dari
daerah pemukiman, dan letak Bandar udara yang tidak setiap lokasi atau daerah ada.
Dengan demikian, transportasi udara memerlukan kelengkapan moda yang terlibat di
dalamnya, khususnya untuk akses darat menuju ke tempat tujuan yang lebih spesifik.
3. Ketergantungan Transportasi udara dalam operasinya sangat bergantung dengan
kondisi cuaca. Asap, kabut dan awan biasanya dapat menyebabkan tertunda atau
berhenti sementara pengoperasian penerbangan. Meskipun terdapat sistem navigasi
yang canggih dan pengawas lalu lintas udara, pada kondisi cuaca tertentu tetap dapat
menyebabkan terhentinya penerbangan.
4. Kapasitas Pesawat udara memiliki kapasitas berat untuk terbang dan ukuran fisik
terbatas, sehingga kapasitas angkut pesawat sangat dibatasi. Selain berat, ukuran dan
jenis barang yang dimuat pun sangat terbatas.