Anda di halaman 1dari 7

PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TRANSPORTASI

MASSAL DI KOTA KEDIRI


(Studi pada Dinas Perhubungan Kota Kediri)

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Proposal Skripsi

Pada Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

ADITYA SYAHPUTRA
NIM. 195030107111032

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

DEPARTEMEN ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2023

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Transportasi merupakan komponen terpenting dalam sistem kehidupan masyarakat.

Transportasi berasal dari bahasa latin transportase dimana trans berarti seberang atau sebelah

dan portase berarti mengangkut atau membawa. Jadi, transportasi berarti mengangkut atau

membawa ( sesuatu ) ke sebelah lain atau dari suatu tempat ke tempat yang lainnya.

Transportasi dapat didefinisikan sebagai usaha dan kegiatan mengangkut atau membawa

barang dari / atau penumpang dari suatu tempat ke tempat lainnya (Kamaludin, 2003).

Sedangkan menurut (Salim, 2000) transportasi adalah kegiatan pemindahan barang muatan

dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lain. Transportasi mempunyai dua peran utama

yaitu :

1. Sebagai alat bantu untuk mengarahkan pembangunan di dalam wilayah tersebut.

2. Sebagai prasarana bagi pergerakan barang atau manusia yang timbul akibat adanya

kegiatan dalam suatu daerah.

Transportasi massal merupakan salah satu komponen penting dalam pengembangan kota

yang berkelanjutan. Dalam pengaturannya, transportasi massal memerlukan kebijakan yang

ditetapkan oleh pemerintah agar penyelenggaraan transportasi massal dapat berjalan dengan

baik. Pada dasarnya dalam Kebijakan transportasi massal adalah serangkaian langkah dan

kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah atau otoritas terkait untuk meningkatkan efisiensi,

aksesibilitas, dan keberlanjutan transportasi publik. Tujuan utama kebijakan transportasi

massal adalah mengurangi kemacetan lalu lintas, polusi udara, dan mengurangi

ketergantungan pada kendaraan pribadi. Kebijakan transportasi massal dapat berupa

pengembangan dan perluasan infrastruktur, subsidi tarif transportasi, pengaturan lalu lintas,

integrasi sistem transportasi, inisiatif ramah lingkungan, pengembangan kebijakan parkir,

hingga kampanye kesadaran publik. Kebijakan transportasi massal yang efektif melibatkan

kombinasi dari beberapa langkah kebijakan untuk menciptakan sistem transportasi yang
terintegrasi, ramah lingkungan dan efisien. Pengembangan kebijakan penting dilakukan untuk

menciptakan lingkungan yang kondusif untuk kemajuan dan pembangunan. Pengembangan

kebijakan transportasi massal yang efektif melibatkan beberapa aspek penting. Thakuriah, P.

(2001). Urban Transportation Planning: A Decision-Oriented Approach. Journal of

Transportation Engineering, 127(5), pp.454–454. Dalam mengembangkan kebijakan

transportasi massal, para pemangku kebijakan perlu memperhatikan beberapa hal seperti,

penelitian dan analisis, konsultasi publik, penentuan tujuan dan visi, rencana pengembangan

jangka panjang, integrasi moda transportasi, investasi infrastruktur, peningkatan kualitas

layanan, keberlanjutan dan ramah lingkungan, pengaturan kebijakan insentif, dan pemantauan

serta evaluasi. Pengembangan kebijakan transportasi massal yang sukses memerlukan

pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif, melibatkan pemerintah, masyarakat, hingga

sektor swasta. Selain itu, kebijakan harus selaras dengan tujuan jangka panjang pembangunan

kota dan kebutuhan masyarakat secara keseluruhan. (berg, C., deichmann, uwe, liu, yishen

and selod, harris (2016). Transportation policies and development). Kota Kediri merupakan

kota menengah dengan memiliki Luas wilayah 67,2 km2, secara administratif terbagi menjadi

tiga Kecamatan, yaitu Kecamatan Mojoroto, Kecamatan Kota dan Kecamatan Pesantren, dan

46 Kelurahan. Kecamatan Mojoroto dengan luas wilayah 26,93 km2 terdiri dari 14

Kelurahan, Kecamatan Kota terdiri dari 17 Kelurahan dengan luas wilayah 15,95 km2, dan

Kecamatan Pesantren dengan luas wilayah 24,32 km2 terdiri dari 15 Kelurahan. Kota Kediri

merupakan kota terbesar nomor 3 (tiga) di Jawa Timur. Kota nomor 1 ( satu ) diduduki

Surabaya, disusul di nomor urut 2 (dua) Kota Malang. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS)

Jawa Timur, sampai 2022 jumlah penduduk Kota Kediri berjumlah 287,962 orang/jiwa. Kota

Kediri yang dimana dikelilingi oleh Kabupaten Kediri dengan batas wilayah sebagai berikut,

sebelah utara Kecamatan Gampengrejo, Kecamatan Ngasem dan Kecamatan Banyakan;

disebelah selatan Kecamatan Kandat dan Kecamatan Ngadiluwih; di sebelah timur


Kecamatan Wates dan Kecamatan Gurah; di sebelah barat Kecamatan Banyakan dan

Kecamatan Semen. Kota Kediri berada di jalur transportasi regional yang menghubungkan

antara Kota Surabaya dengan Tulungagung, Nganjuk, Blitar, dan Malang, Kota Kediri telah

ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) yang berfungsi untuk mendorong sistem

perkotaan sebagai pusat pelayanan sekunder. Kota Kediri merupakan pusat industri, jasa,

perdagangan, pendidikan dan pariwisata secara regional. Jadi tidak pungkiri bahwa kota

kediri juga akan mengalami pertambahan jumlah penduduk setiap tahun, karena itu taraf

hidup dan kebutuhan masyarakat juga akan meningkat. Untuk menunjang kesejahteraan

masyarakat kota Kediri perlu dibutuhkan segala macam dukungan dari pemerintah, lembaga

– lembaga, dan masyarakat kota Kediri tersebut. Dalam membangun perekonomian maka

diperlukan 7 faktor penting sebagai berikut : sumber daya alam(SDA); sumber daya manusia

(SDM); IPTEK; sosial budaya; keadaan politik; sistem pemerintahan; sarana prasarana ( Data

BPS Kota Kediri dalam angka 2022 ) Dengan melihat kondisi geografis tersebut Kota Kediri

menjadi pusat layanan tidak hanya wilayah nya sendiri (internal) melainkan juga bagi

wilayah lainnya (eksternal) terutama yang berbatasan dengan kota Kediri. Dengan kata

lainnya Kota Kediri sebagai simpul arus pergerakan barang dan penumpang. Perkembangan

Pemerintah Kota Kediri harus menyediakan suatu rancangan strategis mengenai kebijakan

transportasi massal baik dari rancangan rute yang baik, penyediaan akses, sarana prasarana,

penyiapan kebijakan guna konektivitas dan kemudahan akses. Dengan mudahnya

aksesibilitas maka diharapkan mampu menarik daya saing terhadap peluang - peluang bagi

Kota Kediri, bahwa inilah bentuk sarana dan prasarana transportasi sangatlah penting.

Terwujudnya pengembangan kebijakan ini tidak jauh dari pelaksanaan Rancangan Strategis

dan Telaahan rencana tata ruang wilayah pada rencana strategis ini ditujukan untuk

mengidentifikasi implikasi rencana struktur dan pola ruang terhadap kebutuhan pelayanan

Dinas Perhubungan Kota Kediri. Kota Kediri sebagai salah satu kota berkembang di
Indonesia menghadapi tantangan dalam meningkatkan layanan transportasi massal bagi

penduduknya. Saat ini, Kota Kediri mengalami masalah kemacetan lalu lintas yang

disebabkan oleh peningkatan jumlah kendaraan pribadi dan kurangnya pilihan transportasi

massal yang efektif. Menurut data yang diterbitkan oleh Dinas Perhubungan Kota Kediri

pada tahun 2022, jumlah kendaraan pribadi di Kota Kediri meningkat sebesar 10% setiap

tahun selama lima tahun terakhir. Hal ini mengindikasikan peningkatan ketergantungan pada

kendaraan pribadi sebagai modal utama transportasi di Kota Kediri (Sumber: Jurnal

Transportasi Kota Kediri, Volume 10, No. 2, Tahun 2022). Oleh karena itu, pengembangan

kebijakan transportasi massal yang baik di Kota Kediri menjadi perlu untuk mengatasi

masalah ini dan meningkatkan mobilitas penduduk secara efisien. Berdasarkan Rencana

Strategis Dinas Perhubungan Kota Kediri 2020-2024 diketahui bahwa terdapat kurangnya

transportasi publik di Kota Kediri. Dengan melakukan studi terhadap kebijakan transportasi

yang sudah ada, peneliti dapat mendalami mengenai strategi pengembangan kebijakan

transportasi massal yang efektif dan berkelanjutan.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana pengembangan kebijakan transportasi massal yang efektif dan

berkelanjutan untuk Kota Kediri ?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Menganalisis permasalahan utama dalam sistem transportasi Kota Kediri yang

memerlukan pengembangan kebijakan yang efektif


1.4 Kontribusi Masalah

Akademis

Diharapkan dengan adanya penelitian ini bermanfaat secara khusunuya bagi mahasiswa

administrasi publik

Praktis

1. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat menjadi masukan bagi Pemerintah

Kota Kediri dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah kinerja ( LKjIP ) dengan

peningkatan daya mutu sumber daya aparatur nya serta dapat memudahkan untuk

menentukan program yang bersifat prioritas, pendukung, mengubah paradigma kerja

men jadi kinerja

2. Untuk menguji secara empiris pengaruh komitmen dan kejelasan sasaran terhadap

organisasi terhadap implementasi dan cara penerapan Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah kinerja ( LKjIP ) dengan baik dan benar

1.5 Sistematikan Pembahasan

Penulisan dalam skripsi ini terdiri dari 5 ( Lima ) yang dimana merupakan rangkaian antara

bab yang satu dengan lainnya. Adapun penulisan sistematika ini adalah sebagai berikut :

Bab 1 : Pendahuluan

Merupakan pendahuluan yang meliputi penjelesan secara rinci mengenai latar belakang,

rumusan masalahan, tujuan, sistematika, dan kontribusi

Bab II : Tinjuan Pusataka

Bab ini berisi definisi – definisi dan teori – teori yang digunakan sebagai bahan acuan dalam

melakukan analisis.
Bab III : Metode Penelitian

Metode yang digunakan adalah metode penilitian deskriptif dengan metode pendekatan

kualitatif maka diuraikan dalam bab ini fokus penelitian, tehnik pengumpulan data serta jenis

analisa – analisa yang digunakan

Bab IV : Hasil dan Pembahasan

Menjelaskan mengenai hasil dan pembahasan yang memuat penyajian data serta hasil analisa

data

Bab V : Penutup

Bab ini berisi kesimpulan dari kesimpulan dari semua yang telah diuraikan dan dibahas, serta

memberikan saran yang dianggap perlu dengan tujuan kearah yang lebih baik

Anda mungkin juga menyukai