Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS SWOT DALAM MENINGKATKAN yyybsgsbsb

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Provinsi DKI Jakarta merupakan ibukota negara Republik Indonesia
dengan berbagai aktivitas. Mulai dari aktivitas politik, bisnis dan aktivitas
lainnya. Sebagai pusat kegiatan ekonomi, Provinsi DKI Jakarta selama ini
berperan penting dalam upaya menggerakkan perekonomian nasional.
Sementara dalam politik, predikat DKI Jakarta sebagai ibukota negara
menjadikan kota ini sebagai pusat pemerintahan, segala macam urusan
yang berkaitan dengan kenegaraan diatur di Jakarta. Pertumbuhan kota
Jakarta sebagai kota metropolitan sekaligus ibukota negara memiliki daya
tarik tersendiri yang menyebabkan terus bertambahnya populasi
penduduk yang tinggal maupun penduduk yang bekerja yang berasal dari
kota lain.
Data dari Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta tersebut
menunjukkan bahwa pertumbuhan jumlah penduduk di DKI Jakarta dari
tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Ketidakseimbangan antara
infrastruktur publik yang tersedia dengan jumlah penduduk yang
membutuhkannya menyebabkan terjadinya ketimpangan pelayanan kota,
termasuk di sektor transportasi.
Jurjangkau, aman dan nyaman turut menyebabkan masyarakat
menjadi lebih senang membawa kendaraan pribadi daripada naik
transportasi umum.
Selain itu biaya dari satu tempat ke tempat lain memerlukan biaya
yang lebih mahal dibandingkan menggunakan kendaraan pribadi menjadi
penyebab warga DKI Jakarta malas untuk menggunakan kendaraan
umum.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai organisasi publik
memiliki kewajiban untuk memberikan pelayanan pada masyarakat,
memberikan perlidungan rasa aman, mewujudkan kesejahteraan sosial

2
dan keadilan, dalam hal ini adalah menyediakan sarana transpotasi umum
yang efektif, efisien, nyaman, dan terjangkau. Salah satu bentuk program
pengembangan sistem transportasi adalah perbaikan pelayanan
transportasi umum Pemprov DKI bekerja sama dengan PT Transjakarta
dengan pengusaha [cm] gimana yaa dosen aku marah sama kelompok
aku karna chatnya gak di respon trus jd batal uts, ada saran gak yaa mau
minta ganti harinya gimana? kendaraan umum angkutan kota untuk
memberikan pelayanan 1 tarif ketika penumpang menggunakan
kendaraan umum atau di sebut dengan program Jak Lingko yang
sebelumnya program ini bernama OK-Otrip. Program ini bermula dari
gagasan perbaikan sistem angkutan umum di DKI Jakarta yang mengarah
kepada kebijakan prioritas angkutan umum. Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta menyusun Pola Transportasi Makro (PTM) sebagai perencanaan
umum pengembangan sistem transportasi di wilayah DKI Jakarta.
Mengacu pada program pemprov sebelumnya yang telah menyediakan
Transjakarta untuk meningkatkan minat warga DKI jakarta untuk
menggunakan angkutan umum, oleh karena itu inovasi ini diharapkan
dapat memberikan dampak yang besar untuk meningkatkan kefektivitasan
warga DKI dalam menggunakan angkutan umum
Melihat menurunnya minat warga DKI jakarta dalam
menggunakan angkutan umum karena berbagai alasan dan faktor maka
penulis akan Menentukan strategi yang tepat dengan melihat kondisi
internal dan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Agar dapat menganalisis dan membahas penelitian, Peneliti mengambil


beberapa teori dari berbagai pendapat para ahli. Teori-teori yang
digunakan adalah teori pelayanan publik, Jak-lingko
A. Pelayanan Publik

3
blik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh
instansi pemerintah di pusat, didaerah, dan di lingkungan Badan Usaha
Milik Nekalau pakai grup awali aja dari kmu untuk minta maaf ke
dosennya trus janji ga bakal ngulang perlakuan yang sama, kalau
responnya oke, tanya ke dosen baiknya gimana, tapi kalau responnya
agak gaenak ditanya dulu "kami masih bisa uts pak/buk?" gitugara atau
Badan Usaha Milik Daerah, dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan
masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan
perundang-undangan (Ratminto, 2005:5). Pelayanan transportasi
Transjakarta termasuk kedalam produk penyediaan layanan yang
disediakan oleh pemerintah, Lembaga Adminisrasi Negara (2003:183)
membedakan karakteristik penyediaan pelayanan oleh pemerintah
mencangkup hal-hal antara lain:
1) Memiliki dasar hukum yang jelas dalam penyelenggaraanya,
2) memiliki kelompok kepentingan yang luas termasuk kelompok sasaran
yang ingin dilayani (wide stakeholder),
3) memiliki tujuan sosial,
4) dituntut untuk akuntabel kepada publik,
5) memiliki konfigurasi indicator kinerja yang perlu kelugasan (complex
and debated performance indicators), serta
diklat itu mahh, kalo udh OLMA biasanya pada lulus smw nder yg penting
udh lu ikutin ALSA Class nya semua sama ikt rangkaian acaranya dr awal
ampe akhir, aplg biasanya klo tugas2 yg dikasi pas ALSA Class gak lu
selesaiin kykny ga bs OLMA deh
6) seringkali menjadi sasaran isu politik.
Menurut Rangkuti (2009:3), strategi adalah alat untuk mencapai
tujuan. Tujuan utamanya adalah agar perusahaan dapat melihat secara
obyektif kondisi-kondisi internal dan eksternal, sehingga perusahaan
dapat mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal. Sesuai dengan
penelitian yang dilakukan, pembahasan strategi pelayanan lebih mengacu
pada strategi pelayanan sektor publik. Lembaga Administrasi Negara

4
(2003:182), menjelaskan dalam rangka mewujudkan strategi pelayanan
yang mampu memuaskan masyarakat pelanggan, harus diperhatikan hal-
hal sebagai berikut:
a. Visi dan Misi Pelayanan
b. Pelanggan
c. Tujuan dan Sasaran Pelayanan
d. Standar Pelayanan dan Ukuran Keberhasilan Pelayanan
e. Peningkatan Kualitas Pelayanan
f. Rencana Tindak Pelayanan
g. Kepuasan Masyarakat Pelanggan
h. Penanganan Keluhan dan Pengaduan
B. Jak Lingko
Menurut Gubernur DKI Jakarta bapak Anies Baswedan Jak Lingko adalah
Anies menyampaikan, nama program integrasi transportasi antarmoda itu
diambil dari kata lingko. Menurut dia, lingko merupakan kosakata baru
dalam bahasa Indonesia yang diserap dari bahasa Manggarai, Nusa
Tenggara Timur. Lingko berarti sistem terintegrasi seperti jejaring yang
dulu digunakan untuk membangun distribusi air sawah di Manggarai.
Kata lingko disebut baru akan muncul dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia pada akhir Oktober. Pemprov DKI menggunakan kata lingko
untuk mencerminkan jejaring rute integrasi transportasi antarmoda di
Jakarta.kaya ospek gitu sih kasarannya, nanti paling dengerin2 materi aja
sih dari pembicara/kakaknya trus paling ya kaya FGD gitu2 tp setauku
kalo udh ikut serangkaian OLMA pasti lolos kok ((setauku ya yg penting
ikut semua acaranya kan biasanya jg beberapa hari tuh))
Walaupun namanya berubah tetapi untuk metode pembayaran Jak Lingko
masih menggunakan kartu OK Otrip yang telah berlaku, selain itu
Angkutan umum Jak Lingko akan dilengkapi AC. Menurut Ketua
Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta Shafruhan Sinungan
mengatakan, pemasangan AC merupakan bagian peremajaan angkot
untuk memberikan kenyamanan.

5
Pemasangan AC juga mengikuti ketentuan Peraturan Menteri
Perhubungan (Permenhub) Nomor 29 Tahun 2015 tentang Standar
Pelayanan Minimal Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum
dalam Trayek. Jak lingko tidak hanya terintergrasi dengan angkot dan
transjakarta saja. Nantinya Jak lingko akan terintegrasi juga dengan MRT
& LRT.
Sesuai dengan tujuan awal adanya jak lingko ini untuk mengintegrasikan
angkutan umum masal dalam meningkatkan minat warga DKI jakarta
untuk menggunakan Angkutan umum. Hal ini pun selaras dengan tugas
Pemerintah daerah dalam upaya memberikan pelayanan yang lebih baik
kepada masyarakat secara adil, merata, cepat dan tepat, telah menjalin
kerjasama dengan pihak swasta (Ismowati,2016)

6
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (2011:15) metode penelitian kualitatif adalah metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakana
untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah
sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan
secara purposive dan snowbal. Teknik pengumpulan dengan trianggulasi
(gabungan), analisi data bersifat induktif/kualitatif dan hasil penelitian
kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
B. Teknik analisis data
1. Forum Group Discussion (FGD)
a. Pengertian
menurut Irwanto (1998) mengemukakan pendapatnya mengenai
definisi diskusi kelompok terarah atau Fokus Grup Discussion
adalah sebuah proses pnegumpulan informasi suatu masalah
tertentu yang sanagt spesisifik melalui diskusi kelompok. Menurut
Hening dan Coloumbia (1990) menyebutkan bahwa diskusi
kelompok terarah atau Fokus Grup Discussion merupakan
wawancara dari sekelompok kecil orang yang dipimpin oleh
seorang narasumber atau moderator yang secara halus
mendorong peserta untuk berani berbicara terbuka dan spontan
tentang hal yang dianggap penting yang berhubungan dengan
topik diskusi yang sedang dibahas.
b. Tujuan
Tujuan dilakukannya diskusi kelompok terarah atau Fokus Grup
Discussion yaitu untuk memeproleh masukan atau informasi
tentang permasalahan yang bersifat lokal dan spesifik. Sedangkan
penyelesaian tentang masalahnya ditentukan oleh pihak lain
setelah masukan diterima dan dianalisa.

7
c. Jenis FGD
1) Two-way focus group (FGD dua arah) – satu kelompok
disaksikan kelompok lain dan membahas diamati interaksi dan
kesimpulan
2) Dual moderator focus group (Dual moderator fokus grup) –
moderator memastikan satu sesi berlangsung lancar,
sementara yang lain memastikan bahwa semua topik yang
dibahas
3) Dueling moderator focus group – dua moderator berada pada
sisi yang berlawanan saat berdiskusi.
4) Respondent moderator focus group – satu atau lebih dari
responden diminta untuk bertindak sebagai moderator
sementara
5) Client participant focus groups – satu atau lebih perwakilan
klien berpartisipasi dalam diskusi, baik tertutup ataupun
terbuka
6) Mini focus groups – kelompok yang terdiri dari empat atau
lima anggota bukan 8 sampai 12
7) Teleconference focus groups –FGD yang menggunakan
jaringan telepon
8) Online focus groups (FGD online) – menggunakan internet
2 . Urgency, Seriousness, Growth ( U S G )
            Urgency, Seriousness, Growth (USG)  adalah salah satu alat
untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya
dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan
isu dengan menentukan skala nilai 1 – 5 atau 1 – 10. Isu yang
memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas. Untuk lebih
jelasnya, pengertian urgency, seriousness, dan growth dapat
diuraikan sebagai berikut :
a. Urgency

8
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan
waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut
untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi.
b. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat
yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang
menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-
masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu
dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang
dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila
dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri.
c. Growth
Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi
berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan
makin memburuk kalau dibiarkan.
Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas
masalah dengan metode teknik scoring. Proses untuk metode USG
dilaksanakan dengan memperhatikan urgensi dari masalah,
keseriusan masalah yang dihadapi, serta kemungkinan
bekembangnya masalah tersebut semakin besar. Hal tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1)Urgensy atau urgensi, yaitu dilihat dari tersedianya waktu,
mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
2)Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan
melihat dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja,
pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan system atau
tidak.
3) Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah
tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk
dicegah. 

9
            Penggunaan metode USG dalam penentuan prioriotas masalah
dilaksanakan apabila pihak perencana telah siap mengatasi masalah
yang ada, serta hal yang sangat dipentingkan adalah aspek yang ada
dimasyarakat dan aspek dari masalah itu sendiri.
3. SWOT
a. Pengertian
Menurut Philip Kotler, pengertian analisis SWOT adalah evaluasi
terhadap semua kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman,
yang terdapat pada individu atau organisasi. Menurut Pearce dan
Robinson, pengertian analisis SWOT adalah bagian dari
proses manajemen strategik perusahaan yang bertujuan untuk
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan utama perusahaan.
Menurut Yusanto dan Wijdajakusuma, pengertian analisis SWOT
adalah instrumen internal dan eksternal perusahaan yang bertumpu
pada basis data tahunan dengan pola 3-1-5.
Penjelasan mengenai pola ini adalah data yang ada diupayakan
mencakup data perkembangan perusahaan pada tiga tahun sebelum
analisis, apa yang diinginkan pada tahun saat dilakukan analisis, dan
kecenderungan perusahaan pada lima tahun pasca analisis.
b. Unsur-Unsur Analisis SWOT
1) Kekuatan (Strenght)
Analisis terhadap unsur kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan.
Misalnya saja menganalisis tentang kelebihan apa saja yang
dimiliki perusahaan seperti dari segi teknologi, kualitas hasil
produksi, lokasi strategis, atau unsur kekuatan lainnya yang lebih
menekankan pada keunggulan perusahaan. Biasanya dalam
analisis SWOT perusahaan cenderung akan membuat sebanyak
mungkin daftar kekuatan sebagai upaya kompetisi.
2) Kelemahan (Weakness)
Selain melihat unsur kekuatan perusahaan, sangat penting untuk
mengetahui apa kelemahan yang dimiliki perusahaan. Untuk

10
mengetahui kelemahan perusahaan bisa dengan melakukan
perbandingan dengan pesaing seperti apa yang dimiliki perusahaan
lain namun tidak dimiliki perusahaan Anda. Jika ingin membuat
daftar kelemahan perusahaan secara lebih obyektif bisa dengan
testimoni konsumen yang umumnya lebih mengetahui apa yang
kurang dari sebuah perusahan.
3) Peluang (Opportunity)
Unsur peluang biasanya dibuat pada saat awal membangun bisnis.
Ini karena bisnis dibentuk berdasarkan peluang atau kesempatan
untuk menghasilkan keuntungan. Unsur peluang termasuk daftar
apa saja yang memungkinkan bisnis mampu bertahan dan diterima
di masyarakat, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
4) Ancaman (Threats)
Analisis terhadap unsur ancaman sangat penting karena
menentukan apakah bisnis dapat bertahan atau tidak di masa
depan. Beberapa hal yang termasuk unsur ancaman misalnya
banyaknya pesaing, ketersediaan sumber daya, jangka waktu minat
konsumen, dan lain sebagainya.
c. Faktor yang Mempengaruhi Analisis SWOT
1) Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam suatu
perusahaan, yaitu kekuatan dan kelemahan dari perusahaan itu
sendiri. Adapun beberapa hal yang merupakan bagian dari faktor
internal adalah;
 Sumber daya keuangan yang memadai
 Sumber daya manusia yang kompeten
 Properti teknologi terkini
 Kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan
 Kemampuan pemasaran yang baik
 Kemampuan distribusi yang baik

11
 Dan lain-lain
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah semua faktor yang berasal dari luar
perusahaan (ancamandan peluang) dan berpengaruh terhadap
performa perusahaan tersebut. Adapun beberapa hal yang
merupakan bagian faktor eksternal adalah;
 Tren bisnis
 Budaya masyarakat
 Sosial politik dan ideologi
 Kondisi perekonomian suatu negara
 Peraturan dan kebijakan pemerintah
 Perkembangan teknologi
 Dan lain-lain

12
BAB IV
PEMBAHASAN

Berdasarkan pada berbagai permasalahan Kemacetan yang terjadi


di DKI Jakarta diperlukan program yang bisa mengurangi kemacetan,
salah satu program yang digagas pemprov DKI Jakarta untuk mengurangi
kemacetan yaitu dengan penggunaan transportasi umum bagi warga
jakarta yang berintegrasi atau program ini disebut juga Jak Lingko.
Berdasarkan analisis terhadap berbagai permasalahan yang
berkaitan dengan kemacetan di DKI Jakarta dapat disimpulkan bahwa
salah satu penyebab utama adalah minimnya minat masyarakat untuk
menggunakan transportasi umum.
Berdasarkan analisis terhadap Program Jak Lingko dari Pemprov
DKI Jakarta, menunjukkan bahwa Pemprov DKI Jakarta memiliki posisi
sangat Strategis untuk melakukan peningkatan minat warga DKI Jakarta
untuk menggunakan Transportasi Umum melalui Program Jak Lingko.
Berikut ini akan disajikan analisis SWOT (Strength, Weakneses,
Opportunity dan Threat) dengan menggunakan Internal Analysis
Faktor Summary (IFAS) sebagai alat analisis.
I.Kekuatan (Faktor Internal)
1) Fasilitas Integrasi Antar Angkutan Umum (Angkot, Transjakarta,
MRT dan LRT)
2) Keamanan lebih baik karena sudah ada fit and proper test untuk
merekrut petugas armada
3) Banyaknya armada yang siap untuk menjangkau pelanggan
4) Tarif yang lebih murah karena subsidi pemerintah
5) Angkutan Umum sudah menggunakan AC
6) Pembayaran menggunakan Kartu yang memudahkan pendataan
pelanggan
II. Kelemahan (Faktor Internal)
1) Masih Sulit koordinasi dari pihak-pihak terkait program Jak Lingko

13
2) Trayek belum jelas
3) Penggunaan jak lingko belum tersebar seluruh DKI Jakarta
4) Sistem E-Ticketing belum maksimal
5) Armada belum bisa mengakomodir seluruh tempat
6) Masih bergantung pada subsidi pemerintah
III. Peluang (factor Ekternal di luar organisasi)
1) Adanya kerjasama dengan pihak swasta
2) Meningkatnya Jumlah Penduduk
3) Didukung pengembangan dari pemerintah daerah
4) Memudahkan pembayaran karena hanya sekali bayar
5) Semakin Macetnya kota jakarta
6) Pembayaran yang lebih hemat
Iv. Tantangan (Faktor Ekternal)
1) Perbedaan kebijakan transportasi antara pemerintah daerah dan
pemerintah pusat
2) Banyaknya angkutan umum yang masuk ke jalur busway
3) Ketidaksesuaian Jadwal
4) Memerlukan birokrasi yang panjang untuk pengadaan bus
5) Adanya Ojeg berbasis online yang lebih mudah
6) Tepat waktu
Berikut ini akan disajikan analisis Faktor Summary (IFAS) untuk
menentukan posisi Program Jak Lingko

Tabel 4.1
Internal Analysis Faktor Summary ( IFAS)
(catatan : ambil dari daftar Kekuatan dan Kelemahan di atas )

N Bobot x
Faktor-Faktor Strategi Internal Bobot Rating
o Rating

14
KEKUATAN
Fasilitas Integrasi Antar Angkutan Umum
1 0,10 5 0.5
(Angkot, Transjakarta, MRT dan LRT)
Keamanan lebih baik karena sudah ada fit
2 and proper test untuk merekrut petugas 0,09 4 0.36
armada
Banyaknya armada yang siap untuk
3 0,09 4 0.36
menjangkau pelanggan
Tarif yang lebih murah karena subsidi
4 0,08 3 0.24
pemerintah
5 Angkutan Umum sudah menggunakan AC 0,08 3 0.24
Pembayaran menggunakan Kartu yang
6 0,06 2 0.12
memudahkan pendataan pelanggan
  SUB TOTAL 0.5   1.82
KELEMAHAN
1 Armada masih ada yang belum layak 0,10 4 0.4
2 Trayek belum jelas 0,09 3 0.27
Penggunaan jak lingko belum tersebar
3 0,08 3 0.24
seluruh DKI Jakarta
4 Sistem E-Ticketing belum maksimal 0,08 2 0.16
Armada belum bisa mengakomodir seluruh
5 0,08 2 0.16
tempat
6 Masih bergantung pada subsidi pemerintah 0,07 2 0.14
  SUB TOTAL 0,5   1.37
  TOTAL 1,00    

Tabel 4.2
Eksternal Analisis Faktor Summary ( EFAS)
(CATATAN : ambil dari list Peluang dan Tantangan di atas)

N Bobot x
Faktor-Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating
O Rating
PELUANG

15
1 Adanya kerjasama dengan pihak swasta 0.09 4 0.36
2 Meningkatnya Jumlah Penduduk 0.09 4 0.36
Didukung pengembangan dari pemerintah
3 0.09 4 0.36
daerah
Memudahkan pembayaran karena hanya
4 0.08 3 0.24
sekali bayar
5 Semakin Macetnya kota jakarta 0.08 2 0.16
6 Pembayaran yang lebih hemat 0.07 2 0.14
  SUB TOTAL 0,5   1.62
ANCAMAN
Perbedaan kebijakan transportasi antara
1 0,10 3 0,30
pemerintah daerah dan pemerintah pusat
Banyaknya angkutan umum yang masuk ke
2 0,10 3 0,30
jalur busway
3 Ketidaksesuaian Jadwal 0,09 4 0,36
Memerlukan birokrasi yang panjang untuk
4 0,08 3 0,24
pengadaan bus
Adanya Ojeg berbasis online yang lebih
5 0,07 2 0,14
mudah
6 Tepat waktu 0,06 2 0,12
  SUB TOTAL 0,5   1.46
  TOTAL 1,00    

Table 4.3
Posisi Jak Lingko dilihat dari aspek Strenght, Weaknesses,
Opportunity dan Threat

IFAS 3,1 EFAS 3


9 ,08
Total Skor Kekuatan 1,8 Total Skor 1
(S) 2 Peluang (O)
,62
Total Skor 1,3 Total Skor 1
Kelemahan (W) 7 Ancaman (T)
,46
S-W 0,4 O-T 0
5 ,16

16
Berdasarkan hasil perhitungan diatas dapat menentukan posisi Jak
Lingko dalam diagram berikut :
Gambar 4.1
Diagram Posisi Jak Lingko

KW III KW I
(0,4
5 ;
W 0,16
S
)

KW IV KW II

T
Memperhatikan diagram diatas, bahwa posisi Jak Lingko diantara
Kekuatan (S), Kelemahan (W), Peluang (O) dan tantangan (T) berada
pada Kuadran I, yang bermakna bahwa Jak Lingko memiliki peluang yang
sangat besar untuk di jalankan dalam program Penigkatan kualitas
transportasi umum yang didukung oleh kekuatan yang cukup besar pula.
Untuk itu diperlukan strategi sebagai berikut :
a. Strategi S-O
1) Membentuk kebijakan pengembangan transportasi umum dengan
tetap memberikan subsidi serta bantuan sarana dan prasarana
kepada penyedia layanan
2) Kebijakan untuk menyediakan transportasi publik harus didukung
dengan kebijakan dari pemerintah pusat
3) Pemerintah pusat diharapkan mendukung kebijakan untuk
menggunakan transportasi umum, daripada mengeluarkan

17
kebijakan mobil murah lebih baik mengeluarkan kebijakan
pengadaan bus atau angkutan umum yang murah dan melengkapi
dengan fasilitas yang lengkap
b. Strategi W-O
1) Merencanakan kebijakan dan strategi bisnis yang mandiri dan
inovatif tanpa harus bergantung pada bantuan pemerintah
2) Melakukan perbaikan armada dan fasilitas penunjang pelayanan
dengan kerjasama dengan swasta.
3) membangun sistem informasi yang terintegrasi dengan sistem
transportasi lain dan lalu lintas di Provinsi DKI Jakarta
c. Strategi S- T
Memanfaatkan kekuatan untuk mengatasi hambatan/ancaman
untuk ..:
1) menjalankan standar pelayanan dengan baik dan didukung
keputusan politik yang memprioritaskan pengembangan
transportasi umum
2) Standar pelayanan yang harus dilakukan, karena banyak
stakeholder yang bertanggung jawab
3) Bekerjasama dengan PT. Transjakarta agar armada yang
mendukung program jaklingko dapat menggunakan jalur busway
untuk mempercepat waktu perjalanan

d. Strategi W- T
Mengevaluasi kelemahan untuk mengurangi hambatan/ ancaman
1) menetapkan dan melaksanakan SPM dan SOP yang sudah jelas
dan lengkap untuk menjamin kualitas pelayanan
2) memperhatikan kenyamanan dan keselamatan penumpang
3) Trayek diperjelas dan jadwal sesuai karena akan mempengaruhi
ketepatan waktu

18
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil Forum Group Discussion yang dilakukan
didapatkan kesimpulan dan saran analisis SWOT dalam
meningkatkan pelayanan Program Jak Lingko sebagai berikut :
1. Strategi Strength-Opportunity (SO) yaitu Membentuk kebijakan
pengembangan transportasi umum dengan tetap memberikan
subsidi serta bantuan sarana dan prasarana kepada penyedia
layanan, Kebijakan untuk menyediakan transportasi publik harus
didukung dengan kebijakan dari pemerintah pusat, Pemerintah
pusat diharapkan mendukung kebijakan untuk menggunakan
transportasi umum, daripada mengeluarkan kebijakan mobil murah
lebih baik mengeluarkan kebijakan pengadaan bus atau angkutan
umum yang murah dan melengkapi dengan fasilitas yang lengkap
2. Strategi Weakness-Opportunity (WO) yang dilakukan diantaranya
Merencanakan kebijakan dan strategi bisnis yang mandiri dan
inovatif tanpa harus bergantung pada bantuan pemerintah,
Melakukan perbaikan armada dan fasilitas penunjang pelayanan
dengan kerjasama dengan swasta, membangun sistem informasi
yang terintegrasi dengan sistem transportasi lain dan lalu lintas di
Provinsi DKI Jakarta
3. Strategi Strength-Threat (ST) yaitu menjalankan standar pelayanan
dengan baik dan didukung keputusan politik yang memprioritaskan
pengembangan transportasi umum, Standar pelayanan yang harus
dilakukan, karena banyak stakeholder yang bertanggung jawab,
Bekerjasama dengan PT. Transjakarta agar armada yang
mendukung program jaklingko dapat menggunakan jalur busway
untuk mempercepat waktu perjalanan

19
4. Strategi Weakness-Threat (WT) yaitu menetapkan dan
melaksanakan SPM dan SOP yang sudah jelas dan lengkap untuk
menjamin kualitas pelayanan, memperhatikan kenyamanan dan
keselamatan penumpang, Trayek diperjelas dan jadwal sesuai
karena akan mempengaruhi ketepatan waktu.
B. Saran
1. Diperlukan kerja keras dari pihak Unit Pengelola Program Jak
Lingko untuk terus mendesak pihak-pihak terkait untuk memberi
perhatian lebih terhadap peningkatan pelayanan Program Jak
Lingko dalam bentuk penyampaian usulan dan rencana
pengembangan program.
2. Melakukan penyesuaian pelayanan yang disediakan dengan
melihat supply and demand yang ada. Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta perlu melakukan evaluasi secara berkala agar dapat
mengambil kebijakan secara cepat dan tepat untuk memenuhi
demand yang diperlukan masyarakat, dan didukung dengan supply
yang cukup, baik dari segi anggaran dan sumber daya.

20
DAFTAR PUSTAKA

Buku
Lembaga Administrasi Negara. (2003). Sistem Admnistrasi Negara
Kesatuan Republik Indonesia (SANKRI) Buku I. Perum
Percetakan Negara RI, Jakarta.
Ratminto dan Winarsih Atik Septi.(2005). Manajemen Pelayanan.
Yogyakarta : Penerbit Pustaka Pelajar
Thoha, Miftah.2008. Ilmu Administrasi Publik Kontemporer. Jakarta :
Kencana

Jurnal/Artikel
Hidayat, Ferry T dan Hardjo, Rainingsih. 2014. ANALISIS SWOT DALAM
MENINGKATKAN PELAYANAN PROGRAM TRANSJAKARTA. Fisip
UI. Depok
Ismowati, Mary. 2016. KAJIAN URGENSI PUBLIC PRIVATE
PARTNERSHIPS DI KOTA BANDUNG. Jurnal Transparansi Volume
VIII, No 2, Jakarta.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/09/08121251/5-fakta
perubahan-wajah-ok-otrip-jadi-jak-lingko. 

21

Anda mungkin juga menyukai