Disusun Oleh :
PROGRAM STUDI
2022
KATA PENGANTAR
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran dan masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan khusunya pada bidang
infrastruktur transportasi.
Penulis
DAFTAR ISI
Pendahuluan...............................................................................................
Bab I............................................................................................................
Bab II............................................................................................................
PEMBAHASAN..............................................................................................
PENDAHULUAN
Penerapan sistem Bus Rapid Transit (BRT) telah menjadi komponen utama
peningkatan sistem transportasi massal selama dua dekade terakhir, dengan kota
Bogor menjadi satu-satunya pengecualian. Penggunaan sistem BRT untuk
meningkatkan transportasi massal umum di Kota Bogor merupakan salah satu
contoh sektor pembangunan yang dikenal dengan transportasi berbasis green
infrastructure. Istilah ini mengacu pada gagasan green infrastructure, yang
menekankan pada transportasi berkelanjutan dalam upaya mengurangi dampak
negatif pembangunan di sektor transportasi baik sekarang maupun di masa depan.
Sistem BRT Kota Bogor pertama kali diterapkan pada tahun 2007 melalui Operasi
Trans Pakuan. Trans Pakuan merupakan salah satu kebijakan reformasi angkutan
umum di Kota Bogor berdasarkan Revisi Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor
102 Tahun 1999, Revisi Nomor 6 Perda Kota Bogor Tahun 2005, dan Penetapan
Peraturan Walikota Bogor. Pengembangan koridor BRT, feeder BRT, dan
rerouting merupakan elemen kebijakan reformasi angkutan umum Kota Bogor;
rasionalisasi jumlah angkutan umum dengan mengalihkan program, memindahkan
kendaraan ke rute yang lebih sedikit, dan mengurangi jumlah kendaraan;
pembatasan perpanjangan izin; dan penyesuaian manajemen angkutan umum.
Trans Pakuan yang mulai dibangun pada 2007, termasuk dalam kebijakan
reformasi penataan ulang jaringan trayek (pembangunan koridor BRT Kota
Bogor).
PEMBAHASAN