Anda di halaman 1dari 4

PROPOSAL KEGIATAN

SEMINAR NASIONAL ARCHITECTURE & CIVIL ENGINEERING 1


IMPLEMENTASI KONSEP GREEN BUILDING DAN GREEN
TRANSPORTATION DALAM UPAYA MEWUJUDKAN KOTA HIJAU

SEKOLAH TINGGI TEKNIK


YAYASAN BINA TARUNA
GORONTALO
2016
A. LATAR BELAKANG

Pertumbuhan populasi manusia beserta meningkatnya tuntutan kesejahteraan


masyarakat mendorong pemerintah untuk terus membangun dan mengembangkan
wilayah atau suatu kota. Akan tetapi, meningkatnya aktivitas pembangunan dan
mobilitas masyarakat akan mengakibatkan degradasi lingkungan. Tidak terkendalinya
jumlah kendaraan pribadi, pembangunan konstruksi yang tanpa memperhatikan aspek
lingkungan dan keapatisan masyarakat semakin memperparah kualitas lingkungan
suatu kota, contohnya Jakarta.
Oleh karena itu, mayoritas kota di dunia sedang berlomba-lomba dalam
mengubah tatanan wajah kota agar menjadi lebih ramah lingkungan atau
mengaplikasikan konsep green city (kota hijau). Kota hijau yang dimaksudkan adalah
kota yang memiliki keseimbangan antara pembangunan dan pengembangan kota
dengan kelestarian lingkungan di dalamnya. Perwujudan kota hijau ini diupayakan
agar penduduk yang berhuni di dalamnya dapat mengoptimalkan potensi sosial
ekonomi masyarakat yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara
umum. Beberapa contoh kota di dunia yang sukses mengaplikasikan kota hijau
diantaranya adalah Kopenhagen dan Amsterdam. Salah satu program Kopenhagen,
misalnya, menggalakan kampanye untuk bersepeda dan penggunaan transportasi
umum demi mencapai kota yang netral karbon di tahun 2025.
Adapun kriteria konsep kota hijau terdiri dari 8 atribut, yakni:
1. Green planning and design. Perencanaan dan perancangan tata ruang yang
berkiblat pada konsep pembangunan kota berkelanjutan.
2. Green waste yaitu pengelolaan sampah yang terintegrasi dan berprinsip pada
reduce (pengurangan), reuse (penggunaan ulang), dan recycle (daur ulang).
3. Green open space yaitu pembangunan dan pemeliharaan ruang terbuka hijau
4. Green transportation yaitu menggalakkan penyelenggaraan transportasi umum dan
menciptakan ruang yang ramah bagi pejalan kaki dan pengguna sepeda
5. Green water yaitu penggunaan air yang hemat dan menciptakan air yang
berkualitas.
6. Green building yakni perancangan dan pembangunan struktur bangunan yang
ramah lingkungan.
7. Green energy yaitu berfokus pada penghematan energi melalui penggunaan energi
yang terbarukan
8. Green Community yaitu melibatkan seluruh stakeholder dari kalangan pemerintah,
praktisi dan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam program-program kota
hijau yang diselenggarakan oleh pemerintah.

Berkiblat pada kota-kota hijau di dunia yang telah sukses, pemerintah


Indonesia pun ikut mendorong pemerintah daerah untuk mengimplementasikan
konsep kota hijau di kota-kota berkembang di Indonesia. Misalnya saja, terkait konsep
green building, Kementerian Pekerjaan Umum menerbitkan Permen No.
02/PRT/M/2015 mengenai peraturan bangunan gedung hijau guna mengurangi emisi
gas rumah kaca yang disebabkan oleh pengelolaan bangunan gedung. Selain itu,
Kementerian Perhubungan pun ikut menyiapkan Peraturan Menteri sebagai dasar
hukum pengimplementasian program Transportasi Ramah Lingkungan dan
Berkelanjutan.
Berangkat dari latar belakang tersebut, dua atribut yang dipandang perlu dikaji
dari delapan atribut kota hijau adalah green building dan green transportation. Hal ini
dikarenakan pada umumnya rasio aktivitas manusia dalam sehari lebih besar
dihabiskan berada di dalam bangunan gedung. Ditambah lagi, dalam memenuhi
kebutuhan hariannya, manusia dituntut untuk melakukan mobilisasi dari satu titik ke
titik lain. Oleh karena itu, diperlukan adanya bangunan gedung dan penyelenggaran
transportasi yang lebih mendukung dan lebih ramah lingkungan.
Seminar Nasional dengan tema Implementasi Konsep Green Building dan
Green Transportation dalam Upaya Mewujudkan Kota Hijau ini dimaksudkan untuk
menyatukan misi dan visi seluruh stakeholder yang didalamnya terdiri dari
pemerintah, akademisi, praktisi, dan masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan
kota yang lebih hijau.

B. TEMA KEGIATAN
Seminar Nasional Archive 1 STITEK Bina Taruna Gorontalo mengangkat tema
Implementasi Konsep Green Building dan Green Transportation dalam Upaya
Mewujudkan Kota Hijau

C. TUJUAN KEGIATAN
1. Sebagai wadah untuk berdiskusi dan evaluasi dari berbagai pihak terutama dari
pihak akademisi, profesional, dan stakeholder
2. Untuk mengumpulkan gagasan dan pandangan masyarakat mengenai konsep kota
hijau.
3. Untuk mendiseminasikan hasil-hasil penelitian yang berhubungan dengan topik
yang diangkat.

D. PESERTA KEGIATAN
Kegiatan ini dapat diikuti oleh peserta dari unsur-unsur:
a. Akademisi
b. Mahasiswa
c. Praktisi
d. Semua pihak yang berkepentingan

E. JENIS KEGIATAN
1. Call for Paper
2. Seminar Nasional
3. Tur wisata ke Pulau Saronde
F. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN

TANGGAL KEGIATAN
15 April 2016 Pengumuman Call for Paper
15 Juni 2016 Batas Akhir Penerimaan Paper
16 Juni 20 Juni Review Paper oleh Reviewer
2016
21 Juni 2016 Pengumuman Paper yang Lolos Verifikasi
22 Juni 01 Agustus Registrasi Awal (Early Bird)
2016
02 Agustus 20 Registrasi reguler
September 2016
Oktober - November Persiapan Acara
November 2016 Rangkaian Acara Seminar Nasional

Tempat pelaksanaan kegiatan : Hotel Maqna, Gorontalo

G. NARASUMBER
1. Prof. Ir. Ahmad Munawar, M.Sc., Ph.D / Prof. Ir. Siti Malkamah, M.Sc., Ph.D
2. Prof. Dr. Ir. Sangkertadi, DEA
3. Dr. H. Azis Rachman, ST, MM
4. Dinas PU Provinsi Gorontalo
5. Dinas Perhubungan Provinsi Gorontalo
6. Gubernur Gorontalo (Keynote Speaker)

H. CALL FOR PAPER


Topik:
Teknik Sipil : manajemen lalu lintas, transportasi lingkungan, ekonomi transportasi,
transportasi umum
Arsitektur: green building, arsitektur tropis, arsitektur hemat energi, sustainable
architecture

Anda mungkin juga menyukai