JUDUL
PROGRAM
PEMBANGUNAN PRASARANA PARIWISATA TERPADU
KABUPATEN WAKATOBI
DI SUSUN OLEH
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah, SWT yang telah memberikan
Taufik dan Kekuatan untuk dapat menyusun dan menyelesaikan Tugas pelulisan Makalah
tentang Program Pembangunan Prasarana Pariwisata Terpadu Kabupaten Wakatobi.
Tugas Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sarana
dan Prasaran Kota pada Fakultas Teknik Lingkungan Universitas Muhamadiyah Kendari.
Makalah tentang Program Pembangunan Prasarana Pariwisata Terpadu Kabupaten
Wakatobi ini disusun dalam empat bab yang terdiri dari pendahuluan, tinjauan pustaka,
pembahasan dan penutup. Penyusunan makalah yang sistematis di harapkan mampu
mempermudah pembaca dan penyimak memahami segala kebutuhan terkaitan
pembangunan sarana dan prasarana serta infrastruktur.
Penekanan orientasi materi pada makalah ini dengan keterpaduan dari segala unsur
penunjang pembangunan Prasarana Kepariwisataan yang ada di wilayah kabupaten
Wakatobi serta melibatkan masyarakat akan dapat mempercepat visi misi dan tujuan
pembangunan secara utuh sesuai dengan amanat undang-undang.
Penyusunan konsep Proram Pembangunan Prasaran Kepariwisataan Terpadu
Kabupaten Wakatobi ini didasarkan pada pendekatan strategis, teknis, pengelolaan;
partisipasi; pembangunan yang berkelanjutan dan pembangunan berwawasan sosial
budaya dan kearifan lokal
Akhirnya ucapan terima kasih kepada tim penyusun dan pihak yang membantu dalam
pembuatan makalah ini, misalnya atas dukungan moral dan materi yang diberikan, maka penulis
mengucapkan
Penulis….
DAFTAR ISI
1.4. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai bahan referensi kebijakan bagi Pemerintah Daerah untuk menciptakan
Program Pembangunan Prasarana Kepariwisataam Terpadu dalam rangka
peningkatan ekonomi masyarakat kabupaten wakatobi.
2. Sebagai referensi bagi semua pihak yang ingin mengenal lebih jauh tentang kiat-
kiat pemerintah pusat tentang pembangunan prasarana kepariwisataan terhadap
KSPN demi perkembangan kepariwisataan Top Teen destinasi wisata Indonesia
yang ada di Sulawesi Tenggara terutama di Kabupaten Wakatobi
3. Sebagai sumber dan bahan masukan bagi penulis lain untuk menggali dan
melakukan eksperimen tentang Program Pembangunan Prasarana khusus di bidang
Kepariwisataan.
4. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah daerah untuk dapat menyandingkan
konsep kepariwisataan Nasional dengan Konsep kepariwisataan halal dalam
mengembangkan dan meningkatkan kualitas dan karakter hidup masyarakat
terutama di kabupaten Wakatobi.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
- 2014
- Total wisatawan dunia pada tahun 2014 mencapai 1.110 juta perjalanan LN,
4,5%.
• Ekonomi global diprediksi akan meningkat kembali pada 2016.Menurut World Bank
pertumbuhan ekonomi dunia akan tumbuh sebesar 2,9 persen, hal ini akan menjadi
pendorong sektor pariwisata dari sisi permintaan.
2 2 2
No. 0 0 0
Jenis Komoditas Nilai (juta US$) Jenis Komoditas Nilai (juta US$) Jenis Komoditas Nilai (juta US$)
1 Minyak dan Gas Bumi 32.633,2 Minyak dan Gas Bumi 30.318,8 Minyak dan Gas Bumi 18.906,7
3 Minyak Kelapa Sawit 15.839,1 Minyak Kelapa Sawit 17.646,9 Minyak Kelapa Sawit 15.485,0
10 Kertas dan Barang i Kertas 3.802,2 Kayu olahan 3.914,1 Kertas dan Barang Kertas 3.647,5
12 Bahan Kimia 3.501,6 Kertas dan Barang Kertas 3.780,0 Bahan Kimia 2.871,7
2014
Sasaran 2015 2016 2017 2019
(Baseline)
Wisatawan Mancanegara 9,4 juta 9,7 juta 12,0 juta 20,0 juta
(Orang)
Wisatawan Nusantara
(Kunjungan) 250 juta 259 juta 260 juta 275 juta
Arah Kebijakan:
1. Pemasaran Pariwisata Nasional: mendatangkan sebanyak mungkin wisatawan
manca negara dan mendorong peningkatan wisatawan nusantara
2. Pembangunan Destinasi Pariwisata: meningkatkan daya tarik daerah tujuan wisata
sehingga berdaya saing di dalam negeri dan di luar negeri
3. Pembangunan Industri Pariwisata: meningkatkan partisipasi usaha lokal dalam
industri pariwisata nasional serta meningkatkan keragaman dan daya saing
produk/jasa pariwisata nasional di setiap destinasi periwisata yang menjadi fokus
pemasaran
4. Pembangunan Kelembagaan Pariwisata: membangun sumber daya manusia
pariwisata serta organisasi kepariwisataan nasional
Kebijakan Terkait Revolusi Mental:
Membentuk masyarakat yang ramah dan lingkungan yang nyaman bagi
pelancong
Petugas yang ramah dan melayani
Penegakan hukum dan disiplin
Prioritas Nasional
Pembangunan Pariwisata Indonesia (Perencanaan Terintegrasi )
Pembangunan Pariwisata Indonesia (WonderFull Indonesia) prioritas nasional yakni:
1. Promosi Wisata Indonesia oleh Kemenpar dan Badan Prosmosi Indonesia
2. Pengembangan Destinasi Wisata oleh Kementerian Pariwisata dan Pemda
3. SDM dan kelembagaan pariwisata oleh kemenpar, kemendikbud, kemenristekdikti
dan kemenaker.
4. Penciptaan ekonomi lokal dan sikap masyarakat oleh kemenpar, kemkominfo,
kemendikbud, kemenristekdikti, kemenaker, Kemenperin, kemen UKM dan pemda
5. Layanan kemudahan wisman masuk oleh kemenkumham, kemenhub, kemenlub,
kem BUMN, kempar, TNI, Polri ( Program Prioritas )
6. Jaminan Keselamatan, Kebersihan, keamanan dan ketertiban destinasi wisata oleh
Polri, BNPB, BASARNAS, Kemenkes, Pemda dan Pihak Pengelola Destinasi.
Proram Prioritas
a. Peningkatan Promosi Wisata Indonesia
1. Promosi mice
2. Peningkatan citra pariwisata nasional
3. Branding wonderfull Indonesia
4. Promosi melalui media social, elektronik dan cetak
5. Promosi pariwisata di simpul moda transportasi
b. Pengembangan 10 Destinasi Wisata
1. Penyiapan daya tarik wisata
2. Pembangunan sarana dan prasarana transportasi
1. Pembangunan DPN
2. Pembangunan Daya Tarik Wisata ( DTW)
3. Pembagunan Aksebilitas Pariwisata
4. Pembangunan Prasarana Umum, Fasilitas Umum, Fasilitas Kepariwisataan
5. Pemberdayaan Masyarakat
6. Pengembangan investasi di bidang pariwisata
Perencanaan Dan Perancangan Destinasi
1. Koordinasi penetapan kawasan pariwisata di dalam RT/RW
2. Koordinasi perancangan kawasan pariwisata di dalam RDTR
3. Pengembangan rencana tapak ( site plan ) kawasan pariwisata
4. Pengembangan detai engineering design ( DED )
2.3. Konsep Kepariwisataan Halal
Pariwisata halal / wisata syariah adalah bagian dari industri pariwisata yang
ditujukan untuk wisatawan Muslim. Pelayanan wisatawan dalam pariwisata halal
merujuk pada aturan-aturan Islam. Salah satu contoh dari bentuk pelayanan ini
misalnya Hotel yang tidak menyediakan makanan ataupun minuman yang
mengandung alkohol dan memiliki kolam renang serta fasilitas spa yang terpisah
untuk pria dan wanita.
Selain hotel, transportasi dalam industri pariwisata halal juga memakai konsep
Islami. Penyedia jasa transportasi wajib memberikan kemudahan bagi wisatawan
muslim dalam pelaksanaan ibadah selama perjalanan. Kemudahan ini bisa
berupa penyediaan tempat sholat di dalam pesawat, pemberitahuan berupa
pengumuman maupun adzan jika telah memasuki waktu sholat selain tentunya tidak
adanya makanan atau minuman yang mengandung alkohol dan adanya hiburan Islami
selama perjalanan.
Dalam sebuah laporan yang diterbitkan oleh World Travel Market di London pada
tahun 2007 disebutkan bahwa ada potensi yang sangat besar bagi pariwisata halal dari
sisi ekonomi. Tulisan lain dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh situs web The
Economist juga menyebutkan adanya prospek yang cukup besar bagi indsutri
pariwisata halal, tidak hanya berhubungan dengan produk halal seperti makanan
ataupun minuman non-alkohol tetapi juga pelayanan yang halal terutama yang
berhubungan dengan interaksi antara wisatawan laki-laki dan perempuan.
Hingga 2015, pertumbuhan industri pariwisata halal dapat dikatakan sebagai
pertumbuhan terbesar dibandingkan dengan jenis pariwisata lainnya. Pariwisata halal
dalam artikel yang diterbitkan oleh traveltourismindonesia.com digambarkan sebagai
berikut:
Tumbuh 100% lebih cepat daripada sektor wisata lainnya
Mencapai $ 135 miliar nilai pemesanan perjalanan ke luar negeri (outbound)
Akan menjadi sebuah generator besar bisnis langsung dan jangka panjang dengan
pendapatan maksimum.
Kriteria utama yang diperhitungkan dalam menentukan peringkat meliputi
kesesuaian destinasi sebagai tujuan liburan keluarga, tingkat pelayanan dan fasilitas
yang disediakan untuk wisatawan Muslim serta inisiatif pemasaran dalam menyasar
segmen wisatawan muslim ini.
Di bawah ini merupakan peringkat destinasi wisata halal dunia versi GMTI tahun
2015.Untuk melihat peringkat destinasi wisata halal tahun-tahun berikutnya, silahkan
baca artikel Wisatawan Muslim: Prospek, Perkembangan dan Kebutuhannya (lihat di
bagian akhir artikel)
BAB III. PEMBAHASAN
3. Wisata industri, yaitu perjalanan yang dilakukan oleh rombongan pelajar atau
mahhasiswa, atau orang-orang awam ke suatu kompleks atau daerah
perindustrian, dengan maksud dan tujuan untuk mengadakan peninjauan atau
penelitian.
4. Wisata Bahari, yaitu wisata yang banyak dikaitkan dengan danau, pantai atau
laut.
5. Wisata budaya, yaitu perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk
memperluas pandangan hidup seseorang dengan cara mengadakan kunjungan
ke tempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan
adat istiadat mereka, cara hidup mereka, kebudayaan dan seni meraka.
g. Aksesibilitas
Makassar-Wakatobi
Kendari – Wakatobi
4.1. Kesimpulan
a. Keseriusan Pemerintah Pusat untuk mengenjot pendapatan devisa negara dari sector
pariwisata yakni dengan di galakkanya program rencana strategis dan perioritas
pengembangan pariwisata nasional terutama pada KPSN seperti kabupaten
Wakatobi
b. Kabupaten Wakatobi memiliki banyak potensi wisata baik wisata Alam,wisata
bahari, maupun wisata budaya. Dimana Wakatobi merupakan Taman Nasional yang
menjasi pusat penelitain dan pengembangan wisata bahari. selain itu terdapat
bebarapa DTW Alam,Buatan,dan Budaya.
b. Akseseibilitas untuk menuju pulau wakatobi sudah memadai namun masih
diperlukan perbaikan bertahap terutama dari segi pelayanan fasilitas bandara dan
pelabuhan.
c. Fasilitas sarana dan prasarana penunjang lain juga telah banyak tersedia, meskipun
pemanfaatannya dan pengoperasiannya memerlukan renovasi dan inovasi
berkelanjutan.
d. Dibalik ekpektasi kepariwisataan wakatobi yang tinggi tujuan utama berupa
peningkatan ekonomi dan peran serta masyarakat belum dirrealisasikan dengan
masif, di sebabkan pengelolaan kepariwisataan oleh swasta belum sepenuhnya
mengikuti regulasi yang pemerintah daerah. Sehingga masyarakat belum dapat
merasakan manfaat langsung dari program ini.
e. Jika Konsep wisata halal atau religi diterapkan bisa lebih relevan dengan kearifan
local masyarakat waktobi yang mayoritas muslim yang taat.
4.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka beberapa saran yang di sampaikan antara lain:
1. Agar pemerintah daerah kabupaten Wakatobi dapat lebih meningkatkan kualitas
pelayanan berupa peningkatan fasilitas sarana dan prasarana vital maupun sarana
dan prasarana pendukung wisata berada di wakatobi sesuai rencana kerja
pemerintah pusat.
2. Agar pemerintah serius memanfaatkan potensi destinasi wisata kabupaten
wakatobi untum kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat dengan melibatkan
langsung dalam perencanaan, pelaksananaan dan pengewasan pembangunan
kepariwisataan.
3. Melakukan kegiatan yang kongkrit untuk menghalau dampak negative dari proram
kepariwisataan yang ada. Salah satu dengan melakukan Konsep wisata halal.
DAFTAR PUSTAKA