Infrastruktur kembali menjadi prioritas dalam kerangka pembangunan
nasional, terutama sejak dimulainya era kepemimpinan Presiden Jokowi. Hal
tersebut tercermin dalam paket-paket kebijakan ekonomi yang hingga sekarang sudah mencapai sebanyak duabelas paket kebijakan ekonomi. Pembangunan infrastruktur tersebut dalam rangka mendukung agenda prioritas kedaulatan pangan, kedaulatan energi, kemaritiman, pariwisata, dan industri. Urgensi pembangunan infrastruktur ini adalah dalam rangka meningakatkan laju pertumbuhan ekonomi menuju pembangunan nasional. Pembangunan infrastruktur adalah suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang dilakukan secara terencana untuk membangun prasarana atau segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses pembangunan. Infrastruktur adalah pemegang peranan paling penting sebagai salah satu roda penggerak pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Keberadaan infrastruktur yang memadai sangat diperlukan apalagi di era globalisasi ini, dimana saat ini akses akses kita kebeberapa daerah pelosok terganggung akibat infrastruktur yang tidak memadai dan tidak dapat dijangkau. Infrastruktur berperan penting sebagai penunjang pembangunan karena ia mempunyai peran vital dalam mewujudkan pemenuhan hak dasar rakyat seperti pangan, sandang, papan, rasa aman, pendidikan, kesehatan dan lain-lain. Dengan demikian, dapat dikatakan infrastruktur adalah modal esensial masyarakat yang memegang peranan penting dalam mendukung ekonomi, sosial-budaya, dan kesatuan dan persatuan yang mengikat dan menghubungkan antar daerah. Sarana dan prasarana fisik, atau sering disebut dengan infrastuktur, merupakan bagian yang sangat penting dalam sistem pelayanan masyarakat. Berbagai fasilitas fisik merupakan hal yang vital guna mendukung berbagai kegiatan pemerintahan, perekonomian, industri dan kegiatan sosial di masyarakat dan pemerintahan. Mulai dari sistem energi, transportasi jalan raya, bangunan-bangunan perkantoran dan sekolah, hingga telekomunikasi, rumah peribadahan dan jaringan layanan air bersih, kesemuanya itu memerlukan adanya dukungan infrastruktur yang handal dan memadai. Untuk lebih jelasnya infrastruktur dibagi menjadi 3 bagian; 1) Pembangunan infrastruktur untuk transportasi perdesaan guna mendukung peningkatan aksessibilitas masyarakat desa (meningkatkan akses kedesa itu sendiri). 2) Pembangunan infrastruktur yang mendukung produksi pertanian (meningkatkan hasil pertanian). 3) Pembangunan infrastruktur yang mendukung pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat (sandang pangan, papan).
Sumber : http://konstruksisumut.com Sumber : http://www.nindyakarya.co.id
Pembagunan infrastruktur adalah suatu pelayanan yang diberikan oleh negara kepada rakyat sebagai unsur pembangunan nasional dan sebagai pemberian hak warga negara Indonesia setelah mereka memenuhi kewajibannya, dana infrastruktur diperoleh dari; 1) Dana Masyarakat yaitu didapat dari pajak. 2) Pinjaman luar negeri dengan bunga yang telah disepakati. 3) Sumber-sumber dana yang lain. Pembangunan infrastruktur transportasi perdesaan, dalam hal ini yang ditekankan adalah dalam hal pembangunan atau pemberdayaan jalur trasportasi darat khususnya jalan dan jembatan dan jalur transportasi perairan khusunya tempat persinggahan perahu para nelayan/pasar apung. Pemerintah Pusat sendiri telah mengalokasikan APBN di bidang infrastruktur khususnya jalan dan jembatan, baik untuk pembangunan, peningkatan maupun pemeliharaan ke dalam anggaran Departemen Pekerjaan Umum. Untuk membantu Pemerintah Daerah dalam rangka pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan jalan dan jembatan, maka Pemerintah Pusat memberikan bantuan pembiayaan yang diberikan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang Infrastruktur ataupun Dana Alokasi Khusus Non Dana Reboisasi Bidang Infrastruktur. Pembangunan infrastruktur yang berkualitas akan menciptakan kemakmuran masyarakat. Hal yang harus dipikirkan adalah kita harus mampu membangun sebuah infrastruktur yang saling terintegrasi satu sama lainnya. Karena ini merupakan sebuah kemampuan sebuah bangsa dalam melaksanakan pembangunan. Sering kali kita melihat jalan rusak, gedung tidak terurus, jembatan yang rusak, akses jalan ke tol macet total. Ini adalah gambaran yang sangat buruk dan tidak bisa terus-menerus terjadi, karena orang luar negeri akan menilai kemampuan kita dalam mengelola sebuah pembangunan sangat buruk. Dalam pelaksanaan sering kali kita temui kendala khususnya pada pembangunan yang bersifat fisik, misalnya, seringkali para pihak yang terlibat dalam proses pembangunan mengabaikan masalah lingkungan, sehingga menyebabkan kerusakan lingkungan baik pada saat perencanaan maupun pada saat pengoperasiannya, hal ini karena pihak- pihak yang terlibat dalam kegiatan pembangunan tersebut lebih mengutamakan hasil atau produk dari pembangunan itu sendiri, sementara dampaknya terhadap lingkungan masih diabaikan. Belum lagi terkadang dana yang seharusnya dianggarkan untuk pembangunan jalan dan jembatan sudah ditetapkan, masih saja di manfaatkan oleh orang yang tidak bertangung jawab untuk kepentingan pribadinya. Kita bisa lihat, sarana transportasi sekarang kualitasnya kurang bagus, banyak yang rusak ataupun sudah tidak layak pakai. Dan dengan prinsip ekonomi yang mengatakan, modal sekecil-kecilnya dan untung sebesar-besarnya mungkin pemerintah bisa memulai pembenahan dari yang paling kecil. Misalnya, dengan pembetulan infastruktur sarana transportasi yang sudah ada. Solusi ini mungkin akan lebih hemat dari pada pemerintah membuat sarana baru yang biayanya jauh lebih mahal dan memerlukan proses yang lama. Dengan kualitas transportasi yang sudah ada menjadi lebih baik, maka tidak menutup kemungkinan bahwa masyarakat-masyarakat akan lebih memilih menggunakan sarana transportasi umum ketimbang kendaraan pribadi. Pembangunan infrastruktur yang mendukung produksi pertanian. Pembangunan ini dilakukan baik dalam bidang transportasi maupun teknologi. Sama seperti halnya diatas tanpa jalan dan jembatan yang memadai dapat membuat para petani lebih cepat sampai kelahan pertaniannya. Masalah kedua yang dialami saat ini adalah terbatasnya aspek ketersediaan infrastruktur penunjang pertanian yang juga penting namun minim ialah pembangunan dan pengembangan waduk. Pasalnya, dari total areal sawah di Indonesia sebesar 7.230.183 ha, sumber airnya 11 persen (797.971 ha) berasal dari waduk, sementara 89 persen (6.432.212 ha) berasal dari non-waduk. Karena itu, revitalisasi waduk sesungguhnya harus menjadi prioritas karena tidak hanya untuk mengatasi kekeringan, tetapi juga untuk menambah layanan irigasi nasional. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, 42 waduk saat ini dalam kondisi waspada akibat berkurangnya pasokan air selama kemarau. Sepuluh waduk telah kering, sementara 19 waduk masih berstatus normal. Selain itu masih rendahnya kesadaran dari para pemangku kepentingan di daerah-daerah untuk mempertahankan lahan pertanian produksi, menjadi salah satu penyebab infrastruktur pertanian menjadi buruk. Ada beberapa pendekatan yang diperlukan antara lain melakukan eksplorasi kawasan yang dianggap layak untuk membangun infrastruktur irigasi. Pengkajian terhadap kawasan ini dapat dilakukan secara cepat dengan melakukan karakterisasi wilayah dan berdasarkan pengalaman yang telah diperoleh selama ini pembangunan infrastruktur hendaknya dapat dilakukan secara bertahap termasuk pembangunan kelembagaan pengelolaan irigsi yang diperlukan. Infrastruktur di negara Indonesia saat ini memang belum sebanding dengan negara negara lain, dan jauh tertinggal karena kurangnya tenaga pembangunan yang baik. Selain itu pembangunan di Indonesia sangat kurang karena kurangnya anggaran biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia. Untuk itu maka anggaran biaya pembangunan infrastruktur di indonesia harus di tambah agar Negara Indonesia mampu bersaing dengan negara negara lain dalam bidang infrastruktur. Maka dari itu Pemerintah harus memperbaiki infrastruktur di Indonesia agar lebih mudah dalam melakukan hal hal. Misal bisnis, perdagangan, dan ekspor impor. Ini menjadi tugas kita sebagai insinyur teknik sipil muda dalam pembangunan Indonesia yaitu ikut melakukan pembangunan sesuai dengan profesi yang kita jalani, sehingga dalam melakukan hal tersebut kita mampu melaksanakan dengan baik. Semakin berkembangnya infrastruktur yang ada, insinyur teknik sipil harus lebih berfikir lagi untuk menciptakan infrastruktur yang sangat baik yang agar pengguna infrastruktur tersebut merasa nyaman. Insinyur sipil juga memperhitungkan keamanan infrastruktur yang dibangun sehingga aman bagi penggunan infrastruktur tersebut. Infrastruktur merupakan suatu hal yang harus ada apabila menginginkan Negara Indonesia ini menjadi negara yang lebih maju, karena dengan adanya infrastruktur yang baik, maka akan lebih memudahkan dalam proses distribusi maupun bisnis. Maka dari itu Insinyur teknik sipil sangat berpengaruh besar terhadap adanya infrastruktur di Indonesia karena Insinyur teknik sipil yang membangun semua infrastruktur tersebut. Jadi, tanpa adanya Insinyur teknik sipil, maka infrastruktur yang ada tidak akan sebagus yang ada saat ini.