Anda di halaman 1dari 11

MORFOLOGI KOTA 1

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kota merupakan tempat dimana terdapat akumulasi penduduk beserta kegiatanya, baik
penduduk yang berdomisili di kota tersebut maupun penduduk yang berdomisili diluar kota tetapi
masih mempunyai aksesbilitas yang tinggi menuju kota tersebut. Pada dasarnya kota yang tumbuh
dan berkembang akan membawa perubahan dan pertumbuhan, sehingga bila kota tersebut tidak
disertai dengan perencanaan dan pengendalian yang baik serta direncanakan dengan konsisten,
akan mengakibatkan keadaan berbeda secara kontras antara satu tempat dengan tempat lainnya.

Pemahaman tentang morfologi kota tidak dapat dilepaskan dari wujud fisik kota yang
terbentuk utamanya oleh kondisi fisik lingkungan, maupun interaksi social main ekonomi,
masyarakat yang dinamis. Sebagai sebuah cabang ilmu geografi dan arsitektur, morfologi
mempelajari mempelajari perkembangan bentuk fisik dikawasan perkotaan, yang tidak hanya
terkait dengan arsitektur bangunan, namun juga system sirkulasi, ruang terbuka, serta prasarana
perkotaan (Khususnya jalan sebagai pembentuk struktur ruang yang utama). Secara garis besar,
wujud fisik kota tersebut merupakan manisfetasi visual dan parsial yang dihasilkan dari interaksi
komponen-komponen penting pembentuknya yang saling mempengaruhi satu sama lain (Ernawi,
2010).

Manila, sebagai ibukota negara Filipina, dirancang dengan bentuk radial untuk
memudahkan masyakarat mencapai berbagai tempat di kawasan khusus ibukota negara yang tidak
hanya mencakup kota Manila saja, melainkan juga kota-kota penyangga di sekitarnya. Bentuk radial
dan sistem penomoran yang digunakan diadopsi dari sistem yang digunakan di Amerika Serikat.
Seiring dengan pesatnya pertumbuhan di dunia ini akibat kemajuan teknologi, sistem jaringan jalan
di Manila mengalami masalah akibat volume kendaraan yang terus meningkat.

1.2. Tujuan Penulisan


Paper ini disusun dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai bentuk
kota Metro Manila, sebagai kota dengan bentuk radial yang dibentuk oleh pola jaringan
jalan, sehingga dapat diidentifikasi elemen-elemen yang membentuknya dan permasalahan
yang terkait dengan pola jaringan jalan.

1.3. Sistematika Penulisan


Susunan dari paper ini adalah sebagai berikut :

1. PENDAHULUAN : berisi latar belakang, tujuan, dan sistematika penulisan

IDENTIFIKASI BENTUK KOTA METRO MANILA


MORFOLOGI KOTA 2

2. PEMBAHASAN : bagian ini membahas tentang gambaran umum kota Metro


Manila, deskripsi bentuk kota Metro Manila, dan masalah yang berkaitan dengan bentuk
kota Manila

3. KESIMPULAN : berisi kesimpulan berdasarkan apa yang telah dibahas

IDENTIFIKASI BENTUK KOTA METRO MANILA


MORFOLOGI KOTA 3

2. PEMBAHASAN

2.1. Gambaran Umum Metro Manila

Gambar 1Lansekap Metro Manila

Metro Manila (Kalakhang Maynila), adalah ibukota dari Republik Filipina dan
secara resmi disebut sebagai Kawasan Ibukota Nasional (Pambansang Kabiserang Rehiyon).
Walaupun merupakan wilayah terkecil, namun Manila merupakan kota dengan tingkat
populasi paling tinggi dan sangat padat dibandingkan kota-kota lain di Filipina. Negara ini
juga merupakan Negara kepulauan di Asia Tenggara diantara Laut Filipina dan Laut Cina
Selatan, sebelaht timur dari Vietnam yang meluas lebih dari 298.170 km2 dari luas area.
Berpopulasi sekitar 86.241.697 jiwa (sensus penduduk Juli 2004) dengan laju pertumbuhan
populasi sebesar 1,88% (2004). Sekarang, masyarakat Filipina mencapai pertumbuhan
ekonomi yang layak, didukung oleh pengirimian uang yang besar oleh tenaga kerja Filipina,
industri teknologi yang laju dan tenaga buruh yang yang murah di sektor lainnya.
Walaupun Produk Domestik Bruto (PDB)nya diperluas dari penurunan sebesar 0,6% di 1998
sampai kenaikan kembali di tahun 2003 sebesar 4,3%, 40% masyarakatnya berada dibawah
garis kemiskinan pada tahun 2001.

Metro Manila merupakan bentuk dari bagian struktur regional dari Republik
Filipina dan merupakan satu-satunya wilayah tanpa struktur pemerintahan lokal provinisi.
Kewenangan Pembangunan Metro Manila berada pada institusi pemerintahan di
wilayahnya, mempunyai fungsi yang luas yang meliputi perencanaan, mengamati,
pengendalian, peraturan dan pengawasan dari layanan metropolitan di Metro Manila.
Layanan metropolitan ini termasuk diantaranya perencanaan kota, lalu lintas dan
pengelolaan transportasi, pengelolaan air dan pembuangan, pengelolaan banjir dan sistem
pembuangan air, revitalisasi kota, perencanaan tata guna lahan, kesehatan public dan
layanan kesehatan, pengendalian populasi dan keamanan publik.

IDENTIFIKASI BENTUK KOTA METRO MANILA


MORFOLOGI KOTA 4

2.2. Deskripsi Bentuk Kota Metro Manila


Metropolitan Manila merupakan salah satu dari 12 area metropolitan di Filipina. Di
area ini ibukota Filipina, Manila, berkedudukan dan berada dalam area yang terintegrasi
dengan perkantoran yang didalamnya dijalankan aktivitas pusat pemerintahan. Oleh
karena itu area ini disebut pula National Capital Region (NCR) atau yang dalam bahasa
Indonesia berarti Kawasan Ibukota Negara. Metro Manili mencakup Kota Manila itu sendiri
dan kota-kota penyangga di sekitarnya yaitu: Caloocan, Las Pinas, Makati, Malabon,
Mandalayong, Marikina, Muntinlupa, Navotas, Paranaque, Pasay, Pasig, Quezon City, San
Juan, Taguig, dan Valenzuela.

Gambar 2Bentuk Jaringan Jalan Metro Manila

IDENTIFIKASI BENTUK KOTA METRO MANILA


MORFOLOGI KOTA 5

Bentuk kota dari area Metro Manila diidentifikasi sebagai kota dengan bentuk
radial. Jaringan jalan yang terdapat di area ini terdiri atas jalan nasional, jalan lingkar, jalan
arteri, dan jalan utama lainnya yang menghubungkan antar kota dalam area Metro Manila.
Pola jaringan jalan seperti ini yang membentuk Metro Manila dipengaruhi oleh era
penjajahan Amerika Serikat di Filipina yang terjadi pada kurun waktu 1899-1902.

Jumlah jalan radial yang terdapat di Metro


Manila adalah sebanyak sepuluh buah. Jalan-jalan ini
tidak diberi nama, melainkan diberi nomor memakai
sistem penomoran yang diadopsi dari cara penomoran
jalan di Amerika Serikat. Semua jalan ini berawal dari
Kilometer Nol yang ditandai dengan Tugu Mengenang
Jose Rizal (Jose Rizal Memorial Monument) yang
terdapat di Taman Rizal.

Sistem jaringan jalan yang terdiri atas sepuluh


radial roads ini direncanakan oleh Louis Croft dan
Antonio Kayanan pada tahun 1945. Dalam rencana
Gambar 3Jose Rizal Memorial
tersebut, kesepuluh radial roads ini tidak boleh Monument
memotong satu sama lain dan tidak boleh memotong
satu ruas circumferential roads lebih dari dua kali.

Nama Rute Kota Percabangan Panjang Deskripsi


1 Manila – Makati Roxas Boulevard 41,5 km Radial Road 1
Cavite Pasay Manila-Cavite menghubungkan Manila
Las Pinas Expressway dengan Provinsi Cavite.
Bacoor, Cavite EPZA Diversion Kemudian jalan ini
Kawit, Cavite Road melewati sepanjang pesisir
Rosario, Cavite Anterio Soriano Manila Bay, Roxas
Tanza, Cavite Highway Boulevard, NAIA Road,
Naic, Cavite kemudian berakhir di
Governors Drive di Cavite.
2 Manila – Pasay Taft Avenue 64,2 km Radial Road 2
Batangas Las Pinas Elpidio Quorino menghubungkan Manila ke
Bacoor, Cavite Avenue Cavite dan Batangas. Jalan
Imus, Cavite Aguinaldo ini kemudian E.Quirino
Dasmarinas, Cavite Highway Avenue, yang merupakan
Silang, Cavite Tagaytay-Talisay jalan utama di wilayah sub-
Tagatay, Cavite Road urban Las Pinas dan
Paranaque. Radial Road 2
berakhir di depan Danau
Taal.
3 Manila - Pasay South Luzon 96 km Jalan ini sepenuhnya

IDENTIFIKASI BENTUK KOTA METRO MANILA


MORFOLOGI KOTA 6

Batangas Makati Expressway merupakan express way


Taguig Southern Tagalog atau jalan tol yang
Las Pinas Arterial Road dioperasikan oleh Skyway
San Pedro, Laguna Operation and
Calamba Laguna Management Operation
Tanauan, Batangas (SomCo) dan Citra Metro
Carmone, Cavite Manila Tollways
Santo Tomas, Batangas Corporation. Meskipun
Batangas City, secara resmi Km.0 terletak
Batangas di Rizal Park, namun
sebenarnya jalan ini dimulai
dari persimpangan South
Luzon Express Way dan
Quirino Avenue.
4 Manila – Rizal Makati Pasig Line 23,5 km Pembangunan jalan ini
Pateros Kalayaan Avenue belum selesai. Radial Road
Taytay, Rizal Elisco Road 4 dimulai dari Pedro Gil
Highway 2000 Street dan Quirino Avenue
(Fase 1) di Santa Ana, Manila, dan
Taytay Diversion memasuki Makati sebelum
Road berakhir di persimpangan
Zodiac Street. Jalan ini
masih terbentang sampai
persimpangan antara EDSA
dan Gil Puyat Avenue.
Terusan dari Highway 2000
setelah melewati Radial
Road 1 adalah Taytay
Diversion Road.
5 Manila - Rizal Mandaluyong Victorino Mapa 70,1 km Radial Road 5 dimulai dari
Pasig Street bagian yang lebih tinggi
Cainta, Rizal Antipolo Padra Sanchez pada Sungai Pasig yang
Rizal Street sejajar dengan Radial Road
Shaw Boulevard 4 di bagian yang lebih
Pasig Boulevard rendah. Jalan ini berakhir di
Ortigas Avenue Mandaluyong dan melewati
Extension bagian penting dari
Manila East Road kawasan pinggiran industri
di Pasig dan Ortigos Center.
Jalan ini kedepannya akan
menjadi Manila East Road,
dan merupakan koridor
utama transportasi di Rizal.
6 Manila – Quezon City Legarda Street 88,6 km Radial Road 6 dimulai dari
Provinsi Marikina Magsasay persimpangan antara
Quezon Cainta, Rizal Boulevard Mendiola Street dan Ayala
Antipolo, Rizal Aurora Boulevard Boulevard. Highway yang
Tanay, Rizal Marikina-Infanta terhubung dengan Radial
Infanta, Quezon Highway Road 6 selanjutnya akan
terhubung dengan Rizal dan
berakhir Infanta, Quezon.

IDENTIFIKASI BENTUK KOTA METRO MANILA


MORFOLOGI KOTA 7

7 Manila - Quezon City Lerma Street 53,6 km Radial Road 7 dimulai dari
Bulacan Caloocan Espana Boulevard Quiapo, Manila. Jalan ini
San Jose del Monte, Quezon Avenue mengarah ke Quezon City.
Bulacan Commonwealth Setelah melintasi Quezon
Norzagaray, Bulacan Avenue City Memorial Circle
Regalado terdapat Commonwealth
Highway Avenue. Rute ini berlanjut
Quirino Highway menuju Regalado Highway
SJDM-Norzagaray di Quezon. Radial Road 7
Road berakhir di Fortunato Halili
Avenue. Kelanjutan dari R7,
yaitu North Luzon East
Highway, masih dalam
tahap konstruksi.
8 Manila – Quezon City Quezon 122,0 Radial Road 8 dimulai dari
Tarlac Caloocan Boulevard km Jembatan Quezon di
Meycauayan Alfonso Mendoza Quiapo, Manila. Jalan ini
Bulacan Street mengarah ke utara dan
Bocaue, Bulacan Dimasalang Street bersambung dengan North
Balagtas, Bulacan Andres Bonifacio Luzon Expressway setelah
Santa Rita, Pampanga Street melintasi EDSA. Kemudian
San Fernando, North Luzon jalan ini akan bersambung
Pampanga Expressway pula dengan SCTEX setelah
Angeles, Subic-Clark-Tarlac melintasi McArthur
Pampanga Expressway Highway di Pampanga.
Tarlac City, Tarlac
9 Manila - 24 kota kecil dan kota Rizal Avenue 213 km Radial Road 9 dimulai dari
Benguet besar diantara Manila MacArthur Jembatan Rizal diPadre
dan Baguio Highway Burgos Street. R9
merupakan bagian dari
MacArthur Highway setelah
melintasi Monumento
Roundabout di Gracepark.
Jalan ini berakhir dengan
percabangan di Baguio,
yang salah satunya adalah
percabangan menuju
Kennon Road.
10 Manila – Quezon City Radial Road 10 105 km Radial Road 10 merupakan
Bataan Malabon Marcos Road jalan dengan panjang 9,7
Navotas Manila-Bataan km. Jalan ini sebenarnya
Obando, Bulacan Coastal Road dirancang dengan panjang
Malolos, Bulacan 105 km, namun proyek
Macabebe, Pampanga lanjutan ini telah lama tidak
Lubao, Pampanga dilanjutkan
Bagaac, Bataan
Balanga, Bataan

Selain Radial Road, sistem jaringan jalan di Metro Manila juga mengenal Circumferential
Roads, yaitu jalan lingkar yang berfungsi sebagai sabuk yang mengubungkan berbagai kawasan

IDENTIFIKASI BENTUK KOTA METRO MANILA


MORFOLOGI KOTA 8

yang terdapat di dalam Kota Manila (City of Manila). Dua ruas jalan terdapat di dalam City of
Manila Proper, tiga ruas terdapat di luar Manila, sedangkan satu lagi masih berada dalam tahap
konstruksi.

2.3. Masalah Metro Manila yang Berkaitan dengan Jaringan Jalan


Seperti kebanyakan kota di dunia,
pengelolaan kemacetan mendominasi
perkembanga Metro Manila. Permasalahan ini
telah diderita Manila dari tahun 1950.
Sederhananya, kemacetan di Manila terutama
karena sistem jalan yang tidak memadai,
peningkatan pesat pada kendaraan bermobil,
kurangnya kualitas jasa angkutan umum,
lemahnya penegakan peraturan lalu lintas dan Gambar 4Kemacetan di Manila
kurangnya disiplin pada pengguna kendaraan
dan pejalan kaki.

Dalam masterplan Metro Manila, jaringan jalan dengan desain radial diharapkan
membentuk ruang kota Metro Manila sebagai kota dengan sistem jaringan jalan yang efisien.
Desain seperti ini di kemudian hari tidak cocok dengan karakteristik masyarat setempat, karena
sejatinya desain kota seperti ini berkiblat pada Amerika Serikat yang mana masyarakatnya sadar
dan tidak memiliki masalah dan seimbang dalam penggunaan kendaraan bermotor dan
menjangkau tempat-tempat yang berdekatan dengan berjalan kaki.

Berikut merupakan masalah dari tumpang tindihnya fungsi dan duplikasi pelayanan:

 Kurangnya sistem jalan. Jalan-jalan utama di Metro Mnaila sudah tidak memadai lagi untuk
mengakomodasikan volume lalu lintas yang meningkat pesat selama 15 tahun terakhir.
Mobil pribadi dan truk mendominasi volume lalu lintas.
 Kenaikan Kepemilikan Mobil yang Cepat. Jumlah kendaraan yang terdaftar di Metro Manila
lebih dari dua kali lipat selama periode 1980-1995, bertumbuh rata-rata 6% per tahun.
Selama periode ini, pendapatan pribadi telah meningkat secara signifikan seiring dengan
pemulihan ekonomi. Pada saat yang sama, likuiditas di sistem perbankan relative santai
dan akses kredit (pembiayaan mobil) mudah.
 Peningkatan Permintaan Kualitas Pelayanan Angkutan Umum. Transportasi umum jasa
terutaa disediakan seperti bus, jeepney, taksi dan becak. Sementara pasokan layanan ini
telah meningkat secara drastic selama bertahun-tahun. Kemacetan lalu lintas mengalami

IDENTIFIKASI BENTUK KOTA METRO MANILA


MORFOLOGI KOTA 9

penurunan kualitas pelayanan moda angkutan tersebut dalah hal kecepatan perjalanan,
kenyamanan berkendara dan kualitas udara di dalam kendaraan.
 Perlunya Integrasi Kelembagaan dan Koordinasi dengan Perspektif Metropolitan. Sebuah
pengelolaan lalu lintas yang terintegrasi dan terkoordinasi selalu menjadi tantangan bagi
Metro Manila mengingat banyak pelaku di sector ini. Hal ini menyajikan berbagai lembaga
transportasi dan pengelolaan lalu lintas di tingkat nasional, tingkat metropolitan dan lokal,
termasuk sector swasta.
Pada tahap awal pembuatan MRT, telah terjadi keributan serius dari warga Negara
dan sector bisnis untuk mengatasi masalah lalu lintas di kota metropolitan yang telah
mencapai tahap krisis. Presiden Ramos mengeluarkan Peraturan Administratif No. 351
pada Agustus 1997 mengenai pembuatan Satuan Tugas Presiden tentang Lalu Lintas
Peningkatan dan Manajemen (TRAFIMMM) menjadi pengintegrasian, pengkoordinasian,
dan pengarahan otoritas pada manajemen lalu lintas secara nasional, khususnya di Metro
Manila dan pusat-pusat perkotaa lainnya.

IDENTIFIKASI BENTUK KOTA METRO MANILA


MORFOLOGI KOTA 10

3. KESIMPULAN

Berdasarkan apa yang telah kami paparkan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa bentuk
suatu kota di negara yang pernah mengalami masa penjajahan dapat dipengaruhi oleh bentuk
kota negara penjajah. Metro Manila merupakan sebuah contoh dari kasus tersebut. Tidak
sedikit morfologi kota-kota di Asia yang mendapat pengaruh dari negara penjajah. Bentuk
radial konsentris yang diterapkan di Metro Manila dapat dikatakan sebagai sebuah bentuk kota
yang ideal untuk menghubungkan kawasan penyangga ibukota negara sehingga dapat
mengurangi ketimpangan karena keterbatasan akses. Namun di sisi lain bentuk kota seperti itu
kurang sesuai dengan karakter masyarakat setempat, yaitu orang Asia, dan tidak mendukung
keberadaan pejalan kaki sehingga Metro Manila tidak dikatakan walkable. Hal tersebut disadari
sebagai kesalahan dalam tahap perencanaan, yaitu luputnya perhatian dari sudut pandang
pejalan kaki dan berjalan kaki sebagai sarana transportasi utama sebelum kendaraan
bermotor. Masalah lain yang dihadapi baik negara berkembang maupun negara maju dalam hal
transportasi adalah kemacetan. Jalan-jalan utama yang sudah dibangun sejak kemerdekaan
Filipina tidak mampu lagi menampung volume kendaraan, terutama kendaraan pribadi, yang
terus meningkat jumlahnya. Oleh karena itu diperlukan transportasi masal yang mampu
mengangkut banyak orang sekaligus dalam waktu yang singkat.

IDENTIFIKASI BENTUK KOTA METRO MANILA


MORFOLOGI KOTA 11

DAFTAR PUSTAKA

Philippines 1987 Constitution www.supremecourt.gov.ph/Constitution/Constitution.html

Local Government Code of the Philippines: http://www.chanrobles.com/localgov.htm

Caoili, Manuel A. (1985). “Reflections on Metropolitan Manila Reorganization and Social Change”.
In Journal of Public Administration, Vol. XXIX, No. 1 January 1985.

Congress of the Philippines (1995). Republic Act No. 7924. An Act Creating the Metropolitan Manila
Development Authority, Defining Its Powers and Functions, Providing Funds Therefor and for Other
Purposes.

Corpuz, Arturo G. (1995). Metro Manila Growth Directions: Location, Distribution and Shape. Input
Study for the National Urban Policy prepared for NEDA.

Go-Soco Jr., Buenaventura (1988). A Study on the Possibility of Establishing A Regional


Development Council (RDC) and Promoting Coordinated Development in the National Capital
Region, Unpublished Material, November 1988.

Housing and Urban Development Coordinating Council (HUDCC) / Housing and Land Use
Regulatory Board (1994). National Urban Development and Housing Framework 1993-1998,
Second Edition, May 1994.

HUDCC and Local Government Development Foundation, Inc. (LOGODEF) (1995). Metropolitan
Manila Management Study, January 1995. [In the text, this paper is referred to as MMMS.]

City of Manila: http://www.cityofmanila.com.ph

Metro Manila Development Authority http://www.mmda.gov.ph

League of Provinces of the Philippines http://www.lpp.gov.ph/pp/index.html

League of Municipalities of the Philippines http://www.lmp.org.ph/Main%20Page.htm

Government of the República of Philippines http://www.gov.ph/

List of Roads in Metro Manila http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_roads_in_Metro_Manila

What is Wrong with Urban Plannng in Metro Manila http://www.zipmatch.com/real-estate-news-


and-advice/philippine-real-estate-news/what-is-wrong-with-urban-planning-in-metro-manila

IDENTIFIKASI BENTUK KOTA METRO MANILA

Anda mungkin juga menyukai