Anda di halaman 1dari 17

MATA KULIAH :

PENGANTAR ARSITEKTUR
2021

TOPIK 1

APA ITU
ARSITEKTUR ?
SUB TEMA :
1. LATAR BELAKANG
PERKEMBANGAN
ARSITEKTUR.
2. ISI & SUBSTANSI
ARSITEKTUR
DIAGRAM PERANCANGAN ARSITEKTUR

WISMA
FUNGSI KARYA
BANGUNAN SUKA 1. PENENTUAN FUNGSI
IBADAH
2. MENYUSUN PROGRAM
FUNGSI
3. ANALISA & KLASIFIKASI
PUBLIK
FUNGSI INDIVIDU 4. DIAGRAM & SURVEY
RUANG SIRKULASI
SERVIS 5.

RANGKA
SUPER RUANG PEMBUATAN SKETSA/
STRUKTUR PENOPANG PRA DESAIN

ARSITEKTUR STRUKTUR

PONDASI
SUB LANGSUNG
STRUKTUR PONDASI
TAK LANG-
1. PEMILIHAN BENTUK
SUNG BANGUNAN

KETERPADUAN 2. PEMILIHAN JENIS


KESEIMBANGAN STRUKTUR
PROPORSI
BENTUK 3. PEMILIHAN TAMPILAN
SKALA
IRAMA
URUTAN
ESTETIKA

KARAKTER
EKSPRESI WARNA
GAYA
BAHAN

PROSES
DATA MASUKAN
RANCANGAN
LATAR BELAKANG PERKEMBANGAN ARSITEKTUR

Latar belakang perkembangan arsitektur terutama dipengaruhi oleh


kebutuhan manusia akan berbagai fungsi arsitektur (wisma, karya, suka,
dan ibadah). Perkembangan arsitektur dalam hal ini juga dipengaruhi oleh
kebudayaan dan tingkat pengetahuan serta teknologi dan nilai-nilai
estetika yang dimiliki oleh manusia, baik secara personal maupun
kelompok sosial tertentu.

Arsitektur erat hubungannya dengan kebudayaan, karena perkembangan


dan perubahan yang terjadi pada arsitektur sangat dipengaruhi pula oleh
faktor kebudayaan setempat.

Kata kebudayaan berasal dari kata budi dan daya, yang dapat diartikan
sebagai hasil dari usaha jasmani dan rohani manusia untuk dapat
berkomunikasi dengan sesama dan lingkungannya.
Dalam berarsitektur ada sesuatu yang lebih daripada hanya soal efisiensi
teknis dan fungsional saja, tetapi juga mengandung unsur budaya.
Sehingga sudah sewajarnyalah apabila arsitektur itu dianggap erat
hubungannya dengan kebudayaan, dimana dalam berarsitektur itu juga
harus disertai dengan nurani dan tanggungjawab penggunaan bahasa
arsitektur yang baik.

Sebenarnya hal yang paling mendasar dari tumbuhnya arsitektur adalah


kebutuhan manusia akan tempat berlindung dari kondisi alam dan dari
sesama makhluk hidup. Dahulu kala, gua-gua yang ada di muka bumi ini
sudah dianggap cukup menjawab kebutuhan itu. Dengan adanya naluri
dan kreativitas manusia, keadaan ini jadi berkembang. Manusia tidak lagi
sekedar membuat tempat berlindung, tetapi lebih dari itu. Cita rasa
manusia mendorong untuk menghadirkan keindahan dan kenyamanan di
dalamnya. Proses seperti ini akan terus berlanjut, dan yang kemudian
dianggap sebagai cikal bakal munculnya „arsitektur.

Kebutuhan manusia dari waktu ke waktu selalu berkembang seiring


dengan berkembangnya cara berpikir, kreativitas dan aktivitas manusia.
ISI DAN SUBSTANSI ARSITEKTUR
Ada beberapa orang ahli yang mengungkapkan pandangannya tentang
arsitektur, masing – masing yaitu:

a. Vitruvius (Markus Vitruvius Polio)


Vitruvius mengungkapkan tiga syarat arsitektur yaitu:
 Utilitas (U) Fungsi (Daya Guna)
 Firmitas (F) Struktural (Kekuatan)
 Venustas (V) Keindahan (Yang Mempesona)
 Arsitektur dilihat dari aspek utilitas yaitu haruslah fungsional (daya
guna). Fungsional disini tidak berarti bangunan itu hanya
menjalankan fungsinya saja, akan tetapi bangunan itu juga harus
bisa menunjang semua aktifitas pengguna atau pamilik bangunan.
 Dilihat dari aspek firmitas atau kekuatan (struktural) arsitektur harus
memiliki struktur yang kuat dalam menunjang satiap gaya yang
terjadi pada bangunan itu sendiri, baik bangunan sederhana,
bertingkat rendah, bertingkat sedang atau bahkan yang bertingkat
tinggi. Dalam perancangan arsitektur harus juga diperhatikan
pembebanan, yaitu pembebanan vertikal dan horisontal, keadaan
geologis, iklim, dan hal-hal lain yang berpengaruh pada arsitektur
tersebut.
 Dilihat dari aspek venustas, arsitektur harus dapat memperlihatkan
yang estetik (yang mempesona). Untuk memenuhi venustas, maka
perlu diperhatikan bagaimana memadukan unsur–unsur dan
prinsip-prinsip perancangan arsitektur dalam menghasilkan suatu
karya arsitektur.
Dalam arsitrektur estetika harus dilihat sesuai konteksnya, yaitu:

 Estetika Tradisional
Menyangkut prinsip – prinsip kahidupan masyarakat setempat.
 Estetika Modern
Lebih menekankan pada kesederhanaan, kejujuran, dan fungsi.

 Estetika Kontemporer
Perpaduan atau hibrida antara estetika tradisional/klasik dengan
modern.
b. Charles Jencks
 Arsitektur itu adalah rekayasa produktif atas form (F), function (FU),
technics (T).
 Pada prinsipnya pernyataan Charles Jencks tersebut merupakan
interpretasi atas pernyataan arsitektur menurut Vitruvius.
Interpretasi untuk menyesuaikan dengan jaman yang serba
teknologi yang memungkinkan arsitektur bangunan berkembang
(bertingkat rendah hingga pencakar langit).

c. Endrotomo dkk.
 Arsitektur itu adalah kesatuan yang padu dari bentuk (B), ruang (R),
dan isi (I).
 Pada prinsipnya Endrotomo dan kawan–kawan juga mencoba
melakukan interpretasi terhadap pernyataan Vitruvius.
 Kata kunci dari pernyataan Endrotomo dan kawan–kawan adalah
kesatuan yang padu; yang dalam hal ini yakni kesatuan dari unsur–
unsur baku (basic element) bentuk(B), ruang (R) dan isi (I). Yang
dimaksud dengan bentuk disini berbeda dari form (F) yang
disampaikan oleh Charles Jancks. Karena yang dimaksud oleh
Endrotomo dan kawan–kawan adalah ;
 Segenap unsur baku arsitektur yang indrawi dan ragawi (yang
visual dan fisikal) atau dengan kata lain ada dan nyata.
 Ruang adalah setiap unsur yang tan indrawi (non visual) dan tan
ragawi (non fisikal) ada tapi tidak nyata, sehingga ruang tidak
bisa dilihat dan diraba.
 Form yang dimaksud oleh Charles Jencks melibatkan kedua hal
di atas yakni:
 Ada dan nyata
 Ada tapi tak nyata

Isi (kandungan) yang diungkapkan minimal


 Guna dan fungsi
 Estetika
 Identitas (identiti)
Kata minimal di atas tidak menutup kemungkinan ketiga hal ini
untuk ditambah.

Perbedaan rumusan antara Vitruvius dan Charles Jancks dengan


Endrotomo dan kawan–kawan, yakni identitas dalam arsitektur.
Di barat identitas dinyatakan sebagai style (langgam) arsitektur.
Padahal identity dan style (langgam) sangat berbeda. Arsitektur
bisa memiliki identitas tanpa memiliki style; demikianpun
sebaliknya, arsitektur bisa memiliki style tanpa harus memiliki
identitas.
Jadi rumusan arsitektur yang terbaik adalah hibrida antara rumusan
Vitruvius, Charles Jancks dan Endrotomo dkk.
 Studi bentuk harus memperhatikan bentuk dan ruang untuk
memenuhi syarat firmitas.
 Memproses ruang berarti berurusan dengan fungsi bangunan
dan aktifitas.
Proses mengolah fungsi dan aktifitas disyaratkan untuk memenuhi
syarat utilitas (daya guna)
1. Unsur isi diolah dengan teknik sehingga memenuhi syarat
venustas.
Dengan demikian merancang arsitektur harus merupakan suatu
kesatuan kegiatan, yakni:
 Olah bentuk,
 Olah ruang,
 Olah isi.
2. Komposisi tunggal dan kompleks
3. Pesan simbolik dan non simbolik
4. Material/bahan

Bentuk dan ekspresi arsitektur sangat beragam, tergantung :


 Aliran dan langgam arsitektur.
 Transformasi arsitektur
 Metode dan teknik desain
 Masalah desain
d. Y.B. Mangunwijaya
Menurut Y.B. Mangunwijaya arsitektur mempunyai unsur GUNA dan
CITRA yang meningkatkan kualitas hidup manusia yang lebih baik.
Adapun unsur GUNA, terdiri dari aspek-aspek, antara lain yaitu :
1. Penggunaan sistem struktur yang tepat, benar dan wajar
2. Perlindungan dan pengendalian terhadap ganasnya alam.
3. Kesederhanaan yang memberikan nilai tambah.
Di samping unsur GUNA yang lebih berkaitan dengan hal-hal yang
fisik, arsitektur dibahasakan pula melalui CITRA yang menurut
Mangunwijaya lebih menunjuk kepada tingkat kebudayaan. Sebuah
arsitektur mempunyai “jiwa” yang memancarkan CITRA. Sosoknya
akan mengekspresikan kesan yang bermakna tertentu sesuai dengan
“jiwa”nya.
Unsur CITRA meliputi beberapa aspek, yaitu antara lain :
1. Aspek Budaya. Bentuk-bentuk arsitektur merupakan bentukan dari
tradisi dan ciri khas lokal suatu budaya masyarakat daerah tertentu.
2. Aspek Religius Spiritual. Wujud estetika arsitektur merupakan
produk dari upaya pengahyatan dan pemujaan terhadap Sang
Pencipta, yang menjadikan dan menjaga alam semesta ini.
3. Aspek Keindahan sebagai cerminan pembuat dan pemakainya.
TUGAS II :
SOAL:
Saudara diminta untuk melakukan review terhadap materi kuliah, khususnya
materi tentang, Apa itu Arsitektur ?, dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Pembagian Kelompok :
a. Kelompok 1 mereview materi dengan sub tema Pengertian Arsitektur
(6 orang mahasiswa).
b. Kelompok 2 mereview materi dengan sub tema Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Perkembangan Arsitektur (8 orang mahasiswa).
c. Kelompok 3 mereview materi dengan sub tema Perbedaan Arsitektur
Dari Bangunan (6 orang mahasiswa).
d. Kelompok 4 mereview materi dengan sub tema Arsitektur Sebagai Seni
(6 orang mahasiswa).
e. Kelompok 5 mereview materi dengan sub tema Arsitektur Sebagai Ilmu
(6 orang mahasiswa)
f. Kelompok 6 mereview materi dengan sub tema Arsitektur Sebagai
Dunia Profesi (6 orang mahasiswa).
g. Kelompok 7 mereview materi dengan sub tema Isi dan Substansi
Arsitektur (khusus pandangan Vitruvius, Charles Jencks dan
Endrotomo) 7 orang mahasiswa.
h. Kelompok 8 mereview materi dengan sub tema Isi dan Substansi
Arsitektur (khusus pandangan Y.B. Mangunwijaya tentang GUNA dan
CITRA) 7 orang mahasiswa.
i. Kelompok 9 mereview materi dengan sub tema Asal Mula Budaya
Arsitektur (7 orang mahsiswa).
j. Kelompok 10 mereview materi dengan sub tema Latar Belakang
Perkembangan Arsitektur (7 orang mahasiswa).
k. Kelompok 11 mereview materi dengan sub tema Hubungan Arsitektur
dengan Kebudayaan (7 orang mahasiswa).
l. Kelompok 12 mereview materi dengan sub tema Hubungan Arsitektur
dengan Teknologi (7 orang mahasiswa).

2. Ketentuan penyajian :
a. Saudara wajib menggunakan literatur pendukung dalam menyelesaikan
tugas ini, baik dari pustaka anjuran mata kuliah Pengantar Arsitektur
maupun jurnal dan e-book.
b. Tugas diketik diatas kertas A4S dengan jenis huruf Tahoma dan font
(ukuran huruf 12) dengan jarak ketikan 1,5 spasi.
c. Tugas wajib dilengkapi dengan sketsa/gambar/foto yang relevan.
d. Tugas wajib diberi sampul warna orange dan dijilid shoft cover.
e. Tugas yang dikumpulkan dalam bentuk hard copy dan shoft copy.
f. Sumber kutipan wajib dibuat dalam bentuk catatan kaki.

Catatan: Tugas ini merupakan tugas mandiri, bukan tugas kelompok. Jadi,
setiap mahasiswa yang ada dalam satu kelompok menulis sub tema yang sama
secara mandiri (perorangan).
3. Pengumpulan Tugas :
Tugas akan dikumpul pada tanggal 14 Oktober 2021 saat UTS mata kuliah
Pengantar Arsitektur. Catatan : Tugas sebagai syarat untuk mengikuti UTS
mata kuliah Pengantar Arsitektur.

Penting diperhatikan :
1. Peserta mata kuliah Pengantar Arsitektur dibagi menjadi 12 kelompok dengan
jumlah anggota sesuai yang tertera pada setiap sub tema di atas.
2. Susunan kelompok dan anggotanya disesuaikan dengan urutan nomor
registrasi mahasiswa angkatan 2021. Untuk mahasiswa 2020, 2019, 2018,
2017, dan 2016 mengikuti urutan setelah mahasiswa angkatan 2021.

SOAL TUGAS MINGGUAN:


Saudara diminta untuk menyandingkan pandangan tentang arsitektur yang
disampaikan oleh Vitruvius tentang Utilitas, Firmitas dan Venustas dengan
pandangan Romo Y. B. Mangunwijaya mengenai Guna dan Citra. Temukan esensi
pandangan arsitektural keduanya; apakah terdapat kontradiksi atau justru saling
melengkapi.
Jawaban saudara diketik di atas kertas A4S dengan huruf Tahoma. Tugas akan
dikumpulkan pada tanggal 16 September 2021 pukul 12.00-14.00 WITA (setelah
kuliah Pengantar Arsitektur).

Anda mungkin juga menyukai