Anda di halaman 1dari 17

Tugas Karya Tulis Ilmiah

“Perkembangan Gaya Arsitektur Mulai Masa Vitruvius (Yunani- Eklektik)”

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Ir. Mohammad Mochsen Sir, ST., MT
Ir. Abd. Mufti Radja, ST., MT., Ph.D

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1:


Muhammad Al Wiraguna (D051201049)

Muh. Ichsan Ramadhan (D051201034)

Andi Ahmad Aqram (D051201075)

Rifka Annisa (D051201052)

Alifah Dewimagfirliani Zainal (D051201083)

Defvi Rahma Ilafi (D051201017)

Fakhriyatunnisa (D051201041)

DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul
“Perkembangan Gaya Arsitektur Mulai Masa Vitruvius (Yunani- Eklektik)”.
Tidak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam keberhasilan pembuatan karya tulis ilmiah ini. Adapun tujuan disusunnya
karya tulis ilmiah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori dan Sejarah Arsitektur
2. Kami sangat berharap semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi kelompok kami
sendiri dan khususnya pembaca pada umumnya.
Kami menyadari bahwa masih ada kekurangan dan kesalahan dalam karya tulis yang
disusun. Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif sangat kami
harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan karya tulis ilmiah pada tugas yang
lain dan pada waktu mendatang.
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Arsitektur merupakan proses dan produk dari perencanaan, perancangan, dan
konstruksi bangunan atau struktur lainnya. Dalam definisinya sendiri arsiektur adalah
“proses” hal ini berarti arsitektur tidak semerta merta muncul atau langsung ada. Arsitektur
lahir dari dinamika antara kebutuhan (kebutuhan kondisi lingkungan yang kondusif,
keamanan, dsb), dan cara (bahan bangunan yang tersedia dan teknologi konstruksi). Hal ini
berarti setiap peradaban pasti memiliki ciri khas arsitekturnya tersendiri,
Karya tulis ilmiah ini membahas mengenai Perkembangan Gaya Arsitektur Mulai
Masa Virtuvius (Yunani-Ekletik) yang terdiri oleh beberapa bagian diantaranya adalah (Tren
Gaya Arsitektur Masa Yunani, Tren Gaya Arsitektur Masa Romawi, Tren Gaya Arsitektur
Masa Kristen Awal, Tren Gaya Arsitektur Masa Bisantin, Tren Gaya Arsitektur Masa
Caroligian, Tren Gaya Arsitektur Masa Romanque, Tren Gaya Arsitektur Masa Gotik, Tren
Gaya Arsitektur Masa Renaissance, Tren Gaya Arsitektur Masa Barok, Tren Gaya Arsitektur
Masa Racoco, Tren Gaya Arsitektur Masa Neoklasik, dan Tren Gaya Arsitektur Masa
Ekletik). Dengan landasan pemikiran barat yang berpikir dengan deretan logika yang runtut,
dikarenakan munculnya gejala dapat dipastikan terdapat berbagai unsur sehingga tidak berdiri
sendiri, kemudian membentuk suatu konteks sehingga para pakar arsitektur barat melihat
arsitektur sebagai suatu gejala. Karena adanya perbedaan dari bagian-bagian tersebut mulai
dari pengertian, ciri-ciri umum, contoh bangunan serta arsiteknya, kami sebagai segenap
penulis kelompok lima bermaksud menyajikan materi ini sebagai pemenuhan tugas pekan 5
yang kami sajikan melalui karya tulis ini.
I.2 Rumusan Masalah
1. Teori apa yang menjadi cikal bakal Arsitektur Barat
2. Bagaimana gambaran umum Tren Gaya Arsitektur Mulai Masa Virtuvius (Yunani-
Elektik)?

I.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori dan Sejarah Arsitektur 2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN TEORI
A. Landasan Teori
Arsitektur lahir dari dinamika antara kebutuhan (kebutuhan kondisi lingkungan yang
kondusif, keamanan, dsb), dan cara (bahan bangunan yang tersedia dan teknologi konstruksi).
Arsitektur prasejarah dan primitif merupakan tahap awal dinamika ini. Kemudian manusia
menjadi lebih maju dan pengetahuan mulai terbentuk melalui tradisi lisan dan praktik-praktik,
a rsitektur berkemba
ng menjadi ketrampilan. Pada tahap inilah terdapat proses uji coba, improvisasi, atau
peniruan sehingga menjadi hasil yang sukses. Seorang arsitek saat itu bukanlah seorang figur
penting, ia semata-mata melanjutkan tradisi. Arsitektur Vernakular lahir dari pendekatan
yang demikian dan hingga kini masih dilakukan di banyak bagian dunia.
Permukiman manusia pada masa lalu pada dasarnya bersifat rural. Kemudian
timbullah surplus produksi, sehingga masyarakat rural berkembang menjadi masyarakat
urban. Kompleksitas bangunan dan tipologinya pun meningkat. Teknologi pembangunan
fasilitas umum seperti jalan dan jembatan nulai berkembang. Tipologi bangunan baru seperti
sekolah, rumah sakit, dan sarana rekreasi pun bermunculan. Arsitektur religius tetap menjadi
bagian penting di dalam masyarakat. Gaya-gaya arsitektur berkembang, dan karya tulis
mengenai arsitektur mulai bermunculan. Karya-karya tulis tersebut menjadi kumpulan aturan
(kanon) untuk diikuti khususnya dalam pembangunan arsitektur religius. Contoh kanon ini
antara lain adalah karya-karya tulis oleh Vitruvius, atau Vaastu Shastra dari India purba. Di
periode Klasik dan Abad Pertengahan Eropa, bangunan bukanlah hasil karya arsitek-arsitek
individual, tetapi asosiasi profesi (guild) dibentuk oleh para artisan / ahli keterampilan
bangunan untuk mengorganisasi proyek.
BAB III
METODE DALAM MELAKUKAN KAJIAN

A. Metode
Karya tulis ilmiah ini menggunakan metode studi literatur. Studi literatur adalah salah
satu teknik yang dapat digunakan untuk mencari ide atau sumber referensi dalam penelitian
atau karya tulis ilmiah. Dalam cara kerjanya, Studi Literatur menyelesaikan persoalan dengan
menelusuri sumber-sumber tulisan yang pernah dibuat sebelumnya. Dengan kata lain, istilah
Studi Literatur ini juga bisa disebut dengan studi pustaka. Dalam sebuah penulisan karya tulis
ilmiah atau penelitian, tentunya seorang penulis harus memiliki wawasan yang luas terkait
objek yang akan ditulis.

B. Cara Pengumpulan Data


Karya tulis ilmiah ini disusun berdasarkan data jurnal-jurnal nasional dan artikel-
artikel bersumber dari internet. Dalam pencariannya kami memilah dari jurnal dan artikel
teratas yang populer dan sering diakses pengguna lain.
BAB IV
GAMBARAN UMUM DAN PEMBAHASAN KAJIAN

A. Teori Arsitektur Virtuvius


Dalam teori arsitektur barat, pernah terjadi perdebatan mengenai teori arsitektur yang
menjadi cikal bakal teori arsitektur barat, yaitu antara era Vitruvius atau era Yunani dan
Romawi. Namun, telah disepakati bahwa era Vitruviuslah yang menjadi pencetus lahirnya
arsitektur Barat. Teori Vitruvius dicetuskan oleh Marcus Pollio Vitruvius. Karya tulis
Vitruvius terbagi dalam sepuluh buku dengan judul “ Sepuluh Buku Arsitektur”. Buku ini,
banyak digunakan oleh arsitek-arsitek di masa selanjutnya, misalnya Andrea Palladio yang
menggunakan prinsip-prinsip geometrika Vitruvius dalam membangun karyanya “Villa
Copra”.
Sorotan tajam tentang teori Vitruvius oleh para arsitek generasi akhir tampaknya lebih
tertuju pada pengertian arsitektur yang terurai menjadi tiga komponen pokok, yang dalam
pengertiannya sering disebut sebagai komponen struktur atau konstruksi atau kekuatan
Firmistas, komponen fungsi atau guna Utilitas dan komponen keindahan dan estetika
Venustas.

Dalam buku Architecture and Phylosophys, Winand Klassen (1992; 4) mengungkapkan


bahwa ketiga komponen diatas firmistas terwujud dalam istilah daya tahan atau keawetan
(durability). Di dalam bahasa arsitektur istilah tersebut lebih dekat untuk ditafsirkan sebagai
aspek struktur atau konstruksi. Komponen kedua utilitas dimaksudkan sebagai perangkat
yang dapat menyamankan kehidupan penghuni atau pemakai (convenience). Oleh para
arsitek generasi akhir lazim ditafsirkan sebagai fungsi atau manfaat. Adapun komponen
ketiga venustas, adalah dimaksudkan sebagai aspek keindahan (beauty). Hal ini oleh bahasa
arsitektur pantas disebut dengan istilah estetika. Dari ketiga komponen arsitektur (Firmistas,
Utilitas dan Venustas) Winand Klassen memberikan beberapa catatan diantaranya adalah
adanya indikasi pertambahan kompleksitas. Adapun gagasan suatu bangunan itu tersusun
secara benar (constructed firmly) sehingga konstruksi tersebut akan kokoh, memang semua
pihak akan sependapat. Namun dalam pengamatan secara sekilas, diinformasikan bahwa
material-material bangunan yang ada bukan hanya sekedar dituntut kekokohan atau
kekuatannya belaka, tetapi perlu kualitas lainnya juga terungkap. Didalam hal keindahan,
Vitruvius tidak menggunakan istilah pulchritudo, hal tersebut menurut analisis Winand
Klassen dikarenakan keindahan yang dimaksud adalah sangat agrsif (fertile), dinamis dan
mudah berkembang (growing) sehingga dalam konteks pembahasan tersebut, arsitektur
memang membutuhkan berbagai ragam dan cakupan keindahan. Winand Klassen , juga
menyampaikan bahwa arsitektur itu seharusnya mampu mewadahi kondisi manusia yang
serba khas (spacifically). Didasarkan hal ini, berangkat dari prinsip Vitruvius, masalah sosok
(figure) dari Leonardo da Vinci, sampai pada prinsip modul yang digali ole Le Corvusier,
ternyata masalah tubuh manusia masih berkesan sebagai sumber kekuatan dalam bentuk
arsitektur. Sedangkan pada sisi lain Winand Klassen menggagas dan sepakat dengan saran
Charles Jencks bahwa dalam mengkaitkan istilah Firmistas, Utilitas dan Venustas, tampaknya
dalam konteks kegunaan dan kelazimannya akan lebih akrab digunakan istilah teknik, fungsi
dan bentuk tentunya dengan mempertimbangkan berbagai kompleksitas yang ada.

B. Tren Gaya Arsitektur Mulai Masa Virtuvius (Yunani-Elektik)


1. Tren Gaya Arsitektur Masa Yunani
Arsitektur Yunani Kuno merupakan pondasi dari berbagai gaya berikutnya yang
berkembang di berbagai belahan dunia. Berkembang di daratan Yunani dan
Peloponnesos, Kepulauan Aegea, serta koloni-koloninya di Anatolia dan Italia
sepanjang suatu periode dari ca. 900 SM sampai abad ke-1 Arsitektur pra-Yunani
kuno sangat terkait dengan kondisi bangsa Yunani yang kaya dengan mitologi dan
seni. Hal ini nampak dari fungsi dan bentuk bangunan utama sebagai bagian dari
ritual pemujaan. Pada perkembangannya, Arsitektur Yunani Kuno mulai
meninggalkan tahapan mitologi dan menuju tahap filsafat ilmu (Surajiyo, 1997). Pada
masa ini ilmu ukur menjadi penting dalam menentukan bentuk dan proporsi
bangunan. Rumus matematis berperan penting dalam menentukan nilai estetika
sebuah bangunan. Keindahan pada era ini tersirat dalam penggunaan proporsi golden
section dan pemanfaatan efek distorsi mata untuk menciptakan kemegahan dan
keindahan bangunan-bangunan utamanya.
Karakteristik Arsitektur Yunani

 Kesederhanaan (Simplicity).
Karena selalu bersumber pada ajaran Narcicisme, yaitu lebih mencintai
kesederhanaan pribadi.
 Kejelasan dan Logis (Clarity).
Bentuk struktur yang sederhana terdiri antara konstruksi kolom dan balok.
 Lebih mengutamakan bagian eksterior,
Karena lebih banyak kegiatan masyarakatnya diluar rumah, sedangkan
bagian interior belum menjadi pusat perhatian kecuali bangunan theater
dan auditorium yang mengikutsertakan latar lanskap sebagai bagian dan
acara drama, musik dan tarian.
 Simetris Murni
Bentukan dan denah dibuat simetris murni, sehingga tampilan dari
bangunan dan susunan ruangannya balance murni pada kedua sisinya (sisi
kanan dan kiri). Karena kesimetrisan itulah keindahan arsitektur klasik
tercipta.
2. Tren Gaya Arsitektur Masa Romawi

Arsitektur Romawi berkembang di Republik Romawi dan Kekaisaran Romawi.


Arsitektur Romawi mencakup periode dari berdirinya Republik Romawi pada tahun
509 SM sampai sekitar abad ke-4 Arsitektur Romawi Kuno mengadopsi bahasa
eksternal arsitektur Yunani klasik sehingga menjadi gaya arsitektur baru. Bangsa
Romawi baru mulai mencapai orisinalitas yang signifikan dalam arsitektur sekitar
awal periode Kekaisaran, setelah mereka menggabungkan aspek arsitektur Etruscan
asli mereka dengan yang lain yang diambil dari Yunani, termasuk sebagian besar
elemen gaya yang sekarang kita sebut arsitektur klasik. Pada dasarnya masyarakat
Romawi gemar sport sehingga pertunjukan semacam itu menjadi sangat populer dan
dinantikan. Sifat masyarakat metropolitan yang hedonis ini membawa pengaruh juga
pada arsitektur. Muncul gedung-gedung pertunjukan dengan daya tampung besar.
Sifat-sifat unik dari masyarakat Romawi membuat perkembangan arsitekturnya
menjadi sangat mengarah pada pemenuhan kebutuhan ruang-ruang:
1. Penampung aktivitas melibatkan banyak manusia dan
2. Penemuan teknik wide span – bentang lebar- untuk mewadahi aktivitas besar yang
berlangsung secara reguler.
3. Tren Gaya Arsitektur Masa Kristen Awal
Perkembangan arsitektur dimulai pada tahun 313 M ketika Kristen menajdi agama
yang legal oleh Kaisar Konstantin dengan meluluskan Edict of Toleration yang
memungkinkan penyebarluasan Kristen. Sehingga mulai dari kegiatan pemerintahan,
ilmu pengetahuan, seni hingga arsitektur abad pertengahan dipengaruhi oleh
kepercayaan Kristen dan dimanfaatkan untuk kepentingan religi.
Pada awalnya tempat peribadatan berupa gereja-gereja dibuat menggunakan desain
yang disebut dengan Basilika. Merupakan bangunan arsitektur peninggalan Romawi
kuno yang ketika itu berfungsi sebagai pengadilan.
Bentuk dasar denah Basilika adalah segaris “linier” yang berbasis pada tiga ruang
yaitu tengah “nave” dan diapit oleh kedua sisi “aisles” serta dipisahkan oleh kolom-
kolom. Sehingga dapat disimpulkan bahwa awal arsitektur Kristen adalah perakitan
arsitektur Romawi.
Karakteristik
1. Temboknya tebal, bangunannya tidak terlalu tinggi, atapnya melengkung
membentuk kubah setengah lingkaran,ruang- ruangnya gelap dan pada
dindingnya ada sedikit Ukiran itu berupa gambar- gambar binatang,
gambar dedaunan, malaikat dan orang- orang suci.
2. Ukiran gaya fresco yang sangat sederhana.
3. Pilar- pilarnya sangat besar.
4. Bentuk-bentuk denahnya sangat terikat oleh dalil-dalil yang sistematik,
yaitu bentuk simetris, jelas dan teratur dengan teknik konstruksi yang
bersahaja.
5. Arsitektur ditangani dengan menggunakan daya nalar atau pikiran yang
rasional
4. Tren Gaya Arsitektur Masa Bisantin
Arsitektur Bizantium berawal dari ekspansi Kekaisaran Romawi ke barat daya Eropa
dan Afrika Utara. Wilayah-wilayah yang ditaklukkan oleh Romawi termasuk ke
dalam beragam kelompok budaya, alasan mengapa proses adaptasi terhadap
Kekaisaran berjalan lambat dan bermasalah.
Karakteristik
 Gereja-gereja dengan kubah dan desain yang jauh lebih terpusat menjadi
lebih populer
 menyajikan potongan vertikal lebih memanjang daripada horisontal
 Gereja-gereja panjang dengan desain yang sedikit kurang memanjang di
atasnya
5. Tren Gaya Arsitektur Masa Carolingian
Carolingian adalah istilah yang dipakai untuk menyebut wilayah, kekuasaan dan
imperium yang didirikan oleh Charlemagne. Dinasti Charlemagne berkuasa hingga
abad ke-20. Jaman itu disebut Carolingian Renaissance yang mempunyai dasar
budaya Jerman, terkait langsung dengan tradisi Romanesque, juga mendapat pengaruh
besar dari Bisantin dan Oriental. Jaman Carolingian yang juga sering disebut awal
atau Pra-Romanesque, pada akhir abad VIII dan abad IX. Arsitektur Carolingian
mempunyai ciri tersendiri, terutama di Jerman dan Prancis.
Karya Arsitektur Carolingian

Gambar 1. Lorsch Monastery Gatehouse, Jerman Gambar 2. Istana Aix-La-


Chapelle (Aachen), Jerman
6. Tren Gaya Arsitektur Masa Romaneque
Arsitektur Romanesque dikenalkan oleh suku Merovingian, Carolingian and Ottonian
(bangsa Franks/Perancis) melalui arsitektur tradisional mereka (arsitektur
merovingian, arsitektur carolingian, dan arsitektur ottonian), namun
perkembangannya semakin pesat saat kerajaan vasal bermunculan. Kerajaan-kerajaan
vasal mengambil kosa kata arsitektur tradisional suku-suku tersebut dan
mengelaborasinya dengan arsitektur klasik, sehingga terciptalah arsitektur
romanesque yang menyebar ke seluruh Eropa dengan gaya kerajaan vasalnya
tersendiri.
Karakteristik Arsitektur Romanesque
 Memiliki kesan megah
 Memiliki teknik baru dalam membangun untuk menyangga strukturnya yang
meninggi (vaulting).
 Denah arsitektur berbentuk salib
Karya Arsitektur Romanesque

Keterangan gambar (dari kiri ke kanan)


1. Fontevrault Abbey, Prancis
2. San Martín de Tours Church, Spanyol
3. Bonanno Pisano, Guglielmo - Cathedral Square, Italia
7. Tren Gaya Arsitektur Masa Gotik
Dilihat dari sejarahnya, Arsitektur gotik adalah perkembangan dari arsitektur klasik
yang lahir di Eropa Timur mirip dengan saudaranya arsitektur romanesk yang lahir di
Eropa Barat. Namun Kerajaan Byzantium sebagai tempat berkembangnya arsitektur
ini bertetangga dengan Kehalifahan Islam dan Kekaisaran Persia sehingga banyak
elemen arsitektur islam dan arsitektur mesopotamia yang mempengaruhi dan
diadaptasi pada arsitektur gotik seperti elemen kubah dan ornamen fasad. Gaya
Arsitektur Gothic dimulai pada pertengahan abad 12 dan berakhir pada abad 16. Seni
gothic diyakini juga sebagai perwujudan seni barbarian
Ciri-ciri arsitektur gotik :
 Terdapat satu atau lebih menara pada bangunan. Biasanya terletak pada bagian
depan ataupun belakang bangunan. Dan pada masa Arsitektur Gothic menara
difungsikan sebagai isyarat adanya peribadatan di dalam gereja.
 Arsitektur gotik menerapkan proporsi arsitektur yang berkesan agung,
menjulang tinggi melebihi skala manusia normal. Hal ini terjadi terutama pada
bangunan-bangunan penting seperti gereja dan istana.
 Adanya rib vaulting yang merupakan atap bangunan menyerupai membran
dan memiliki unsur arsitektural sebagai salah satu peninggalan bentuk
arsitektur gothic.
 Penebalan kolom/tiang sebagai perkuatan struktur bangunan yang juga
merupakan ciri khas dari bangunan gothic. Jajaran kolom yang terpadu dengan
rib voulting menjadi unsur utama konstruksi bangunan.
 Terdapat rose window (jendela berbentuk seperti mawar) pada bangunan.
Secara arsitektural hal itu digunakan untuk memasukan cahaya dan estetika.
Sedangkan dari segi religi, rose window dipakai sebagai symbol suatu firman
Tuhan.
Karya Arsitektur Pada Masa Gotik:

Keterangan gambar (dari kiri ke kanan)


 Peterborough Cathedral, London
 Reims Cathedral, France
8. Tren Gaya Arsitektur Masa Renaissance
Gaya arsitektur dan interior renaissance merupakan gaya desain yang mulai
berkembang di Eropa pada awal abad XV sampai XVII. Pada era tersebut, terjadi
suatu titik balik dimana banyak seniman dan pencipta arsitektur bangunan yang ingin
kembali ke kebudayaan klasik, terutama yang berasal dari zaman Romawi Kuno dan
Yunani Kuno.
Ciri Utama Arsitektur Renaissance:
 Pola tata ruang ( di luar benteng) (extra-muros >< intra muros)
 Bentuk dan pandangan dari luar cenderung mendatar.
 Garis-garis horisontal dari dekorasi, bertolak belakang dengan Gotik
 Bangunan melebar, datar, dan tipis (lebar banding panjang berbedanya besar)
 Garis-garis lantai di bawah dan di atas diekspos menjadi garis horisontal,
terkesan yang satu menumpuk di atas lainnya.
 Bangunan-bangunan umum penting (istana, gereja, balaikota dll) diletakkan
dalam ujung sumbu jalan atau taman luas terbuka
Karya Arsitektur Pada Masa Renaissance:

Keterangan gambar (dari kiri ke kanan)


 El Escorrial, Madrid Spanyol
 The Queen’s House in London, Inggris
9. Tren Gaya Arsitektur Masa Barok

Tren ini dimulai pada abad ke-17 awal di Italia. Muncul akibat perkembangan Gereja
Katolik yang membuat gerakan untuk melawan perkembangan Protestanisme
Arsitektur, patung, lukisan dan music digabungkan dengan cara baru yang teaterikal
untuk menekankan ajaran Katolik
Ciri arsitektur Barok:
 Denah lantai dasar yang oval dan ruang tengah yang lebih luas
 Pada bangunan gereja, sumber pencahayaan sedikit
 Penggunaan ornament yang mewah
 Langit-langit dengan lukisan yang besar
 Interior seringkali terdapat shell untuk lukisan dan patung
 Permainan dinding-dinding bergelombang
 Fasad eksternal sering disertai dengan penonjolan sentral yang dramatis
 Jendela-jendela besar berbentuk persegi panjang, dan jendela yang lebih kecil
 Mempunyai kubah, pediment, kolom, pedestal, pilaster, entablature, dan
komponen-komponen klasik lainnya
10. Tren Gaya Arsitektur Masa Rakoko
Arsitektur ini dimulai pada awal abad ke-18 di Prancis dan merupakan Lanjutan dari
gaya Barok. Raroko Berasal dari kombinasi kata bahasa Prancis “Rocaille” atau
kerang dan bahasa italia “Barocco” yaitu Barok. Motifnya memusat pada gaya hidup
yang aristokratis arsitektur ini melambangkan cinta.
Ciri bangunan Rococo:

 Warna-warna terang dan kuat digantikan oleh warna-warna pastel


 Struktur dari bangunan diringankan,
 Memainkan imajinasi pengguna bangunan melalui detail-detail yang halus
namun rumit
 Masuknya unsur-unsur detail dari dunia timur
 Ciri lengkung, kurva, asimetri
 Patung dekoratif serta lukisan yang menyatu dengan struktur

11. Tren Gaya Arsitektur Masa Neoklasik


Gaya Arsitektur Neoklasik Dimulai pada pertengahan abad ke 18. Arsitektur ini
Merupakan gaya arsitektur yang menggabungkan gaya arsitektur klasik kuno, prinsip-
prinsip vitruvian dan karya arsitek Italia Andrea Palladio. Biasa disebut dengan
klasisisme. Merupakan reaksi atas gaya arsitektur Racoco dan Baroque. Kehadiran
arsitektur ini Dipicu oleh arsitektur peninggalan masa Yunani dan Romawi.
Ciri-ciri spesifik :
 Garis-garis bersih, rapih, berwibawa
 Simetris
 Kolom-kolom berdiri bebas
 Tidak memiliki kubah atau menara
 Memiliki dekorasi eksterior sedikit
 Fasadnya datar dan memanjang
12. Tren Gaya Arsitektur Eklektik

Gaya arsitek eklektik telah ada sejak zaman Renaissans (elemen Romawi dipadukan
dengan unsur baru yang dimana sebelumnya arsitektur Romawi telah mengadopsi
unsur Yunani). Arsitektur eklektisme abad ke 19 mengandung sentimen & nostalgia
gaya masa lampau. Arsitektur ini merupakan penanda perkembangan arsitektur abad
19 dengan kelabilan percampuran gaya arsitektur dan pada akhirnya menghasilkan
gaya sendiri.
Ciri-ciri spesifik :
 Pengadopsian bentuk/ gaya lama
 Memadukan unsur-unsur dalam bentuk sendiri dan dikembangkan jadi wujud
baru

DAFTAR PUSTAKA
Surasetja, R. Irawan. 2000. Teori-teori Arsitektur Dunia Barat.Potongan jurnal online.
(diakses pada 06 September 2021)
Unknown. Arsitektur MODERN EKLEKTIK.
Unknown. Art Deco. 2013. BAB II LANDASAN KONSEPTUAL.
Suryaman, Maman. Kurniasari, Anna Farida. 2017. Perencanaan Pendidikan dalam Lintasan
Sejarah Zaman Primitif Hingga Era Bizantium.Jurnal Pendidikan UNISKA. Diakses pada
(06 September 2021)
Zahra, Yunisa. 2013. Arsitektur Klasik Yunani.
https://id.scribd.com/doc/192566340/Arsitektur-Klasik-Yunani.
Ashadi. 2020. TEORI ARSITEKTUR ZAMAN KLASIK. Arsitektur UMJ Press.
https://www.researchgate.net/profile/Ashadi-.
Ashadi/publication/341298107_TEORI_ARSITEKTUR_ZAMAN_KLASIK/links/5eb9cc40
a6fdcc1f1dd2cd56/TEORI-ARSITEKTUR-ZAMAN-KLASIK.pdf. Diakses pada 16
September 2021

Anda mungkin juga menyukai