Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PEKAN X

Urgensi Identitas Nasional untuk mewujudkan Integrasi Nasional

OLEH
DEFVI RAHMA ILAFI
D051201017
TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
2020
Urgensi Identitas Nasional untuk mewujudkan Integrasi Nasional

BAB I. PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Setiap Negara yang merdeka dan berdaulat berupaya memiliki identitas nasional agar
dikenal dan dibedakan dengan Negara lain. Identitas nasional dipercaya mampu menjaga
eksistensi dan kelangsungan hidup suatu Negara, dengan identitas nasional suatu
negaramemiliki kewibawaan dan kehormatan sebagai bangsa yang sejajar dengan bangsa lain
serta untuk menyatukan suatu bangsa. Bangsa Indonesia sebagai Negara yang menyatakan
dirinya berdaulat pada tanggal 17 Agustus 1945 secara de facto juga memiliki identitas
nasional yang mencerminkan Indonesia berbeda dengan Negara lain. Dalam makalah ini
penyusun mencoba menjelaskan bagaimana konsep, urgensi, dan esensi identitas nasional,
alasan diperlukan identitas nasional, sumber – sumber yang mendasari identitas nasional
Indonesia, serta dinamika dan tantangan identitas nasional Indonesia.
I.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalahnya adalah;
1. Apa konsep dan urgensi identitas nasional Indonesia?
2. Apa konsep identitas dan integritas?
3. Realita urgensi identitas nasional untuk mewujudkan integrasi nasional?
4. Apa masalah Urgensi Identitas Nasional untuk mewujudkan Integrasi Nasional?
5. Apa solusi untuk mewujudkan Integrasi Nasional?
BAB II. PEMBAHASAN
II.1 Konsep Identitas dan Integritas
Identitas nasional merupakan suatu penanda bangsa yang membedakannya dengan
bangsa yang lain. Identitas nasional berasal dari dua kata "Identitas" yang berarti tanda atau
jati diri dan "Nasional" yang berarti bangsa. Bangsa secara sosiologi antropologi berartikan
persekutuan yang berdiri sendiri dan merasa kesatuan, sedangkan dalam politik berartikan
masyarakat yang tinggal dalam suatu daerah dan tunduk terhadap kedaulatan negara
1. Karakteristik Identitas Nasional
Merupakan sifat khas yang menerangkan, dalam identitas meliputi nilai norma dan simbol
ekspresi sebagai ikatan pembangun solidaritas. Maka Identitas nasional Indonesia adlah
memiliki berbagai suku, berbagai agama, bahasa Indonesia, berbagai budaya, luas wilayah,
dan ideologi pancasila.
2. Pembentuk Identitas Nasional
Yang mendukung lahirnya identitas nasional Indonesia adalah:
a. Primordial. Ikatan kekerabatan
b. Sakral. Kesamaan agama yang dipeluk sebagian besar masyarakat
c. Tokoh. Tokoh-tokoh yang disegani di masyarakat
d. Bhineka Tunggal Ika. Prinsip kesediaan masyarakat untuk bersatu dalam keberagaman
e. Sejarah. Persepsi masyarakat tentang sejarah sama, salah satunya sama-sama menderita
dalam masa penjajahan
f. Perkembangan Ekonomi. Merelahirkan spesialis dan profesi sesuai dengan kebutuhan
masyarakat yang dinamis
g. Kelembagaan. Lembaga birokrasi, angkatan bersenjata, pengadilan, dan partai politik

3. Bentuk Identitas Nasional


Bentuk identitas nasional Indonesia tersalurkan dalam beberapa bentuk anatar lain bendersa
Sang Saka Merah Putih, Bahasa Indonesia, Lambang Garuda Pancasila, Lagu Indonesia
Raya, UUD 1945, dan kebudayaan daerah yang beragam.

II.2 Konsep Identitas dan Integritas


Menurut Jeremy Pope (2000) Sistem integritas adalah gambar bangunan yang
menopang tatanan hukum, pembangunan berkelanjutan, dan kualitas hidup. Kemudian
Integritas nasional adalah konsistensi tak tergoyahkan dalam menunjang tinggi luhur dan
keyakinan (Pedoman Simposium,2016) yang diartikan sebagai kejujuran dan keberanian dari
tindakan seseorang. Dalam kehidupan bermasyarakat, integritas akan menjamin adanya
tatanan masyarakat yang baik dan sebagai tolak ukur keberadaan dan kehebatan. Integritas
juga dikenal sebagai sebuah standar moralitas dan etika seseorang, tidak ada hubungannya
dengan situasi kebetulan. Konsep Integritas pada Excutive Brain Assesment diklarifikasikan
menjadi 3 yaitu kejujuran, konsistensi,dan keberanian. Integritas nasional merupakan kunci
dan pilar dari organisasi-organisasi berintegritas yang berkolaborasi untuk mewujudkan
tujuan nasional. Mengingatkan bahwa yang melakukan sinergi adalah organisasi - organisasi
yang berintegritas maka hubungan timbal balik membangun akuntabilitas.
Untuk mewujudkan identitas nasional, diperlukan integrasi nasional yang kokoh.
Integrasi sering disamakan dengan pembauran, padahal kedua istilah tersebut memiliki
perbedaan. Itegrasi ialah integrasi kebudayaan, integrasi sosial yang berwujud pluralisme,
sedangkan pembauran ialah asimilasi dan amalgimasi. Integrasi kebudayaan berarti
penyesuaian antar dua atau lebih kebudayaan. Interaksi sosial ialah penanggulangan masalah
konflik melalui modifikasi dan koordinasi dari unsur– unsur kebudayaan baru dan lama yang
merupakan penyatupaduan kelompok masyarakat yang asalnya berbeda, menjadi suatu
kelompok besar dengan cara melenyapkan perbedaan dan jati diri masing-masing.
Integrasi nasional adalah penyatuan bagian-bagian yang berbeda dari suatu masyarakat
menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil
yang banyak jumlahnya menjadi suatu bangsa. Selain itu dapat pula diartikan bahwa integrasi
bangsa merupakan kemampuan pemerintah yang semakin meningkat untuk menerapkan
kekuasaan diseluruh wilayah.
Dengan demikian upaya integrasi nasional yang mantap perlu terus dilakukan agar terwujud
integrasi bangsa Indonesia yang diinginkan. Upaya pembangunan dan pembinaan integrasi
nasional ini perlu, karena pada hakekatnya integrasi nasional tidak lain menunjukkan tingkat
kuatnya kesatuan dan persatuan bangsa yang diinginkan. Pada akhirnya persatuan dan
kesatuan bangsa inilah yang dapat lebih menjamin terwujudnya Negara yang makmur aman
dan tentram.

II.3 Realita Urgensi Identitas Nasional untuk mewujudkan Integrasi Nasional


Identitas nasional dapat diambil dari identitas dasar suatu bangsa yang
membedakannya dari bangsa lain. Identitas nasional seperti Lambang suatu negara, ideologi
bangsa, semboyan, lagu kebangsaan, Bahasa persatuan dan berbagai budaya dari suatu
bangsa, menjadi sangat penting untuk mempertahankan integritas nasional suatu bangsa,
kurangnya pemahaman tentang nilai dasar identitas nasional, menjadi penyebab banyaknya
konflik yang terjadi dan memicu tidak tercapainya integritas nasional. Jadi dapat dikatakan
bahwa kenyataan atau realita terhadap Urgensi yang terjadi di masyarakat saat ini adalah
tentang kurangnya pemahaman terhadap identitas nasional. Topik tentang pemahaman
identitas nasional harus menjadi fokus kita agar integritas nasional dapat terwujud.

II.4 Masalah Urgensi Identitas Nasional untuk mewujudkan Integrasi Nasional


ada 4 poin penting,yaitu:
1. Integritasi terhadap otonomi daerah
pada umumnya integrasi nasional ini mempunyai makna penyatuan visi dan misi
suatu bangsa dari adanya perbedaan antara kepentingan masing-masing masyarakat. Konsep
ini pada dasarnya sejalan dengan kondisi indonesia pada saat ini. Ketika terjadi konflik baik
itu konflik antar etnik, daerah, agama, politik, pelajar dan sejumlah konflik kepentingan lain
yang hingga saat ini masih terus menerus melanda indonesia.
2. Adanya faham sentrisme
Adanya faham sentrisme yang mengakibatkan munculnya etnosentrisme,
religisentrisme, politiksentrisme, dan lain-lain. yang dimana timbulnya sikap sombong dalam
kepribadian seseorang yang bersikap etnosentrisme yang dimana sikapnya cenderung untuk
berfikir bahwa budaya etniknya lebih unggul dari etnik yang lain.
3. Dinamika sosial politik
Dalam dinamika sosial politik masyarakat Saat ini, nasionalisme seakan menjadi
bahan utama politik. Padahal, para perumus negara telah menempatkan prinsip nasionalisme
sebagai salah satu prinsip dasar negara.sepatutnya nasionalisme juga ditunjukkan dalam
kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat bukan menonjolkan identitas unsur-
unsur keindonesiaan dan membangun kekuasaan yang berlebihan.
4. Adanya persepsi ancaman
Kemhan RI telah merumuskan bahwa ancaman (keamanan) tradisional yang
datangnya dari luar negri adalah invasi atau agresi dari negara lain yang kecil
kemungkinannya. Oleh karena itu perkiraan ancaman yang lebih memungkinkan adalah
ancaman non tradisional (non traditional threat) atau "non military security threat" yaitu
setiap aksi yang mengancam kedaulatan negara dan keutuhan wilayah negara kesatuan RI.

II.5 Solusi Permasalahan Urgensi Identitas Nasional untuk mewujudkan Integrasi


Nasional
1. Bersikap Terbuka
Supaya komunikasi dapat berhasil, masing-masing pihak perlu berpikir terbuka dan
terbiasa dengan berbagai pemikiran. Kemampuan ini akan membantu kita mengendalikan
pandangan dan tanggapan kita terhadap sesuatu hal. Sehingga, output yang keluar tidak hanya
berdasarkan pendapat pribadi, melainkan sesuatu yang bersifat umum dan bisa diterapkan
atau dipahami oleh pihak lain.
2. Memahami, Mengakui, dan Menerima Adanya Perbedaan
Cara selanjutnya untuk menghadapi etnosentrisme dalam komunikasi adalah dengan
menghargai perbedaan karena pada dasarnya, manusia menciptakan lingkungan atau budaya
sendiri sebagai pahami bahwa setiap orang memiliki perbedaan. seiring berjalannya waktu,
perubahan-perubahan lain akan terus terjadi karena munculnya penemuan baru, penyebaran
kebudayaan, dan penerimaan kebudayaan.
3. Solusi Dinamika Sosial Politik
Penyelesaian konflik dengan mengambil keputusan berdasarkan suara terbanyak. Cara
ini bisa diambil jika konflik masih bersifat pertentangan pendapat atau pemikiran dan mereka
sepakat untuk menyelesaikan perbedaan tersebut lewat pemungutan suara.
4.Mengatasi ancaman keamanan non militer khususnya dibidang ideologi
Pemerintah dapat mengarahkan seluruh anggota dalam pemerintahan yang terdiri dari
pemerintah pusat hingga daerah untuk mencegah terjadinya ancaman ancaman yang dapat
menyerang ideologi selain itu dapat dilakukan juga dengan cara musyawarah dan
menyatukan paham paham yang mereka anut untuk membangun Indonesia yang lebih
unggul.

BAB III. PENUTUP


Mengutip perkataan Ir. Soekarno bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang
menghargai jasa para pahlawannya. Identitas nasional Indonesia yang sudah ada dengan
sendirinya sejak berabad lalu tetap harus dipertahankan, dihayati dan diamalkan agar
Indonesia menjadi bangsa yang unggul, terpuji, beradab, dan berbeda dari bangsa yang lain.

Anda mungkin juga menyukai