Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PEKAN III

“PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT”

OLEH;

DEFVI RAHMA ILAFI

D051201017

DEPARTEMEN TEKNIK ARSITEKTUR

2020
BAB I PENDAHULUAN

I.I LATAR BELAKANG

Perkembangan masyarakat Indonesia bahkan dunia dewasa ini berkembang sangat pesat
dikarenakan efek globalisasi. Cara berpikir yang mendasar dan kritis adalah hal utama yang
seharusnya ditanamkan di masyarakat indonesia. Hal itu akan menjadi filter pertama yang
akan menjaga mereka tetapmenjadi manusia yang beradab sesuai tuntutnan Pancasila. Cara
berpikir inilah yang bisa ditemukan di ilmu filsafat yang mengajarkan cara berpikiri yang
benar dan kritis terhadap semua hal. Pancasila sebagai filsafat akan menjadi cara berpikir
masyarakat yang kritis, skeptis, dan tidak gampang percaya akan suatu hal tanpa meneliti
terlebih dahulu baik buruknya, dan Pancasila sebagaifilter dari hasil pemikiran tersebut, jadi
kesimpulannya pancasila sebagai filsafat adalah 2 kolaborasi yang cocok untuk mengatasi
atau menjadi filter pertama dan utama bagi masyarakat indonesia.

I.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalahnya adalah :

1. Apa itu filsafat ?

2. Apa saja 4 cabang keilmuan utama filsafat ?

3. Mengapa pancasila dikatakan sebagai sistem filsafat?

BAB II PEMBAHASAN

II.I PENGERTIAN FILSAFAT

Kata filsafat dalam bahasa Arab dikenal dengan falsafah sedangkan yang dalam
bahasa Inggris dikenal dengan istilah philosophy, adalah berasal dari bahasa Yunani yaitu
philosophia kata philosophia terdiri atas kata philein yang berarti cinta (love) dan Sophia
yang berarti kebijaksanaan (Wisdom) sehingga secara etimologi filsafat berarti cinta
kebijaksanaan love of wisdom dalam arti yang khusus dari seorang filsuf adalah seorang
pecinta atau pencari kebijaksanaan. Kata filsafat pertama kali digunakan oleh Pythagoras
(570sm-495sm).
Secara terminologi pengertian filsafat menurut para filsuf sangat beragam. Dari filsuf
postmodern seperti Rocky Gerung yang mendefinisikan filsafat adalah sebuah metedologi
berpikir, hingga filsu zaman keeaman islam seperti Al-farabi yang mendefinisikan filsafat
sebagai ilmu tentang alam maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat yang sebenarnya. Ibnu
Rusyd mengartikan filsafat sebagai ilmu yang perlu dikaji oleh manusiakarena manusia
dikaruniai oleh Tuhan berupa akal.

Menurut filsuf lama, Aristoteles filsafat adalahsebuah ilmu yang meliputi kebenaran yang
terkandung didalamnya ilmu-ilmu metafisika, matemtika, lohika, retorika, ekonomi, politik,
etika, dan estetika.Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian filsafat adalah ilmu pengetahuan
yang menyelidiki segala sesuatu yang ada secara mendalam dengan mempergunakan akal
sampai pada hakikatnya. Filsafat bukannya mempersoalkan gejala gejala atau fenomena akan
tetapi mencari hakikat dari fenomena tersebut.

II.2 4 CABANG ILMU UTAMA FILSAFAT

1. Ontologi

Kata ontologi berasal dari bahasa Yunani yaitu ontos dan logos. Ontos artinya ada dan logos
artinya ilmu. Jadi disimpulkan bahwa ontologi merupakan ilmu yang membahas tentang
keberadaan atau merupakan sebuah ilmu yang membahas tentang hakikat dari segala sesuatu
yang ada baik itu berupa realitas fisik maupun metafisik.

2. Epistemologi

Kata epistemologi berasal dari bahasa Yunani klasik episteme yang berarti "pengetahuan"
dan akhiran logi, yang berarti "wacana" (berasal dari kata yunani logos yang berarti
"wacana"). J. F. Ferrier menciptakan epistemologi dalam model ontologi, untuk menetapkan
bahwa epistemologi merupakan cabang filsafat yang bertujuan untuk menemukan makna dari
pengetahuan, dan menyebutnya awal yang sesungguhnya dari filsafat. Sumber-sumber
epistemologi adalah alam, rasio dan hati, sejarah, dan pengalaman indra

3. Aksiologi

Aksiologi berasal dari kata Yunani: axion (nilai) dan logos (teori), yang berarti teori tentang
nilai. Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana manusia
menggunakan ilmunya. Jadi yang ingin dicapai oleh aksiologi adalah hakikat dan manfaat
yang terdapat dalam suatu pengetahuan. Pertanyaan yang akan dijaab di domain aksiologi,
antara lain:

• Untuk apa pengetahuan ilmu itu digunakan?

• Bagaimana kaitan antara cara penggunaannya dengan kaidah-kaidah moral?

• Bagaimana penentuan objek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral?

• Bagaimana kaitan metode ilmiah yang digunakan dengan norma-norma moral dan
professional? (filsafat etika).

4. Logika

Logika adalah sebuah cabang filsafat yang dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Logika lahir bersama-sama dengan lahirnya filsafat di Yunani. Dalam usaha untuk
memasarkan pikiran-pikirannya serta pendapat-pendapatnya, filsuf-filsuf Yunani kuno tidak
jarang mencoba membantah pikiran yang lain dengan menunjukkan kesesatan penalarannya.
Logika digunakan untuk melakukan pembuktian. Logika mengatakan yang bentuk inferensi
yang berlaku dan yang tidak. Logika sebagai cabang filsafat adalah cabang filsafat tentang
berpikir. Logika membicarakan tentang aturan-aturan berpikir agar dengan aturan-aturan
tersebut dapat mengambil kesimpulan yang benar. Dengan mengetahui cara atau aturan-
aturan tersebut dapat menghindarkan diri dari kesalahan dalam mengambil keputusan.

Menurut Louis O. Kattsoff, logika membicarakan teknik-teknik untuk memperoleh


kesimpulan dari suatu perangkat bahan tertentu dan kadang-kadang logika didefinisikan
sebagai ilmu pengetahuan tentang penarikan kesimpulan. Logika bisa menjadi suatu upaya
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti:

• Adakah metode yang dapat digunakan untuk meneliti kekeliruan pendapat?

• Apakah yang dimaksud pendapat yang benar?

• Apa yang membedakan antara alasan yang benar dengan alasan yang salah?

II.3 PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

Pancasila disebut sebagai suatu Sistem Filsafat bisa dilihat dari 2 sebab. Pertama sebab
pancasilanya sendiri yang memenuhi kriteria sebagai sistem filsafat dan yang kedua konteks
implementasinya. Pertama, Pancasila disebut sistem filsafat karena pancasila memiliki
kriteria tersebut seperti;
• karena keseluruhan sila sila yang didalamnya merupakan suatu kesatuan yang saling
berhubungan, saling bekerjasama guna pencapaian tujuan tertentu dan secara menyeluruh
merupakan bagian suatu kesatuan yang utuh.

• lima sila yang terdiri dari nilai luhur yang berakar dari budaya masyarakat Indonesia
dan filsafat merupakan upaya manusia dalam mencari kebijaksanaan hidup yang berguna dan
bermanfaat bagi peradaban manusia sendiri. Jadi, pancasila dikatakan sebagai sistem filsafat
merupakan satu kesatuan sila yang saling berhubungan dan berkaitan dengan sila lainnya
guna mencapai tujuan yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Dalam konteks Implementasinya pancasila harus diterjemahkan dahulu, pancasila tidak bisa
mentah-mentah diterapkan, sebab pancasila merupakan nilai-nilai dasar hasil konrektisasi
dari nilai abstrak yang hidup sejak dahulu kala di masyarakat indonesia. Implementasi
penerapan pancasila bisa melalui peraturan perundang-undangan, buku-buku PKNdan
lainlain. Jadi bisa disimpulkan secara implementasi Pancasila cukup memenuhi kriteria
sebagai sistem filsafat.

BAB III PENUTUP

III.1 KESIMPULAN

Mengingat perkembangan di era dewasa ini semakin maju, baik dari aspek teknologi bahkan
sampai hal hal yang mendasar kehidupan bermasyarakat kita yaitu cara pandang dan hidup
bermasyarakat, sangat penting bagi kita semua mempelajari filsafat, dan filsafat pancasila.
Filsafat pancasila sebagai metode berpikir kritis akan menjadi filter pertama yang akan
menjadi landasan berpikir kita dimana ini nantinya akan berorientasi ke nilai nilai pancasila.
Jadi filsafat pancasila selain menjadi filter pertama juga menjadi filter terakhir yang akan
mengarahkan norma dari luar yang masuk ke Indonesia sehingga sesuai dengan konteks
kehidupan bermasyarakat yang tetap berpegang teguh dengan pancasila.

DAFTAR PUSTAKA

Nasution, albani syukri Muhammad dan Rizki Muhammad haris. 2017.FILSAFAT ILMU.
Depok. PT grafindo persada

Wikipedia

Anda mungkin juga menyukai