Anda di halaman 1dari 3

Sejarah perkembangan arsitektur di Korea dapat dibagi menjadi sembilan masa yaitu :

 Arsitektur awal di Korea disebut Ancient Architecture yang berkembang pada


zaman neolitikum sampai sekitar abad ketujuh. Contoh bangunan yang ada bernama
Prehistoric Pit House di zaman barang tembikar Jeulmun. Pada zaman ini rumah hanya
memiliki ruang yang sangat mendasar yaitu tempat perapian, tempat penyimpanan barang
berupa lubang, dan tempat untuk bekerja dan tidur. Pada masa ini telah banyak
ditemukan arsitektur berupa pagoda seperti gambar di bawah ini bernama Pagoda Silia.

(Prehistoric Pit House)

 Gaya arsitektur kedua bernama United Silia yang berkembang pada abad 7 sampai
abad 10. Pada masa ini pemerintahan Korea benar-benar mengalami perubahan yang
sangat penting. United silia menyerap semua budaya dari Dinasti Tang di Cina dan pada
saat yang bersamaan Korea mengubahnya menjadi budaya yang sesuai dengan
kepribadian mereka. Saat itu merupakan periode waktu yang sangat bagus untuk
berkembangnya seni budaya pada bidang arsitektur dan seni. Sebuah istana kerajaan
ditandai dengan adanya sebuah danau atau telaga buatan yang disebut Annap dengan
terdapat batu yang berfungsi sebagai dinding pembatas dari bangunan itu sendiri. Desain
bangunan kerajaan sangatlah elegan dan indah. Contoh bangunan pada zaman ini ialah
Iro dang.

(iro dang)
 Ketiga ialah arsitektur Goryeo yang berkembang pada abad 10 sampai abad
14. Pada masa ini kebanyakan arsitekturnya terilhami dari Buddha. Dan hasilnya anatar
lain adalah kuil Buddha dan Pagoda Korea. Kebanyakan hasil arsitektur pada zaman ini
terbuat dari bahan kayu.

 Keempat adalah arsitektur Joseon yang berkembang pada abad 14 sampai abad
19. Zaman ini merupakan langkah baru berkembangnya doktrin Neo-
Confuciasim. Doktrin ini yang membuat lahirnya paradigma arsitektur baru. Jaesil atau
aula pengenang nenek moyang menjadi banyak ditemukan di desa-desa dimana keluarga
masing-masing berusaha menyediakan fasilitas terbaik untuk acara pemujaan di ruangan
tersebut. Jongryo atau kuil pemujaan banyak ditemukan di bangunan pemerintahan untuk
kegiatan penghormatan atau devosi leluhur. Contoh bangunan pada zaman ini ialah
Changdeokgung yang merupakan bangunan kerajaan. Bangunan ini juga digunakan
sebagai setting dalam film Dae Jang Geum pada tahun 2000.
 Arsitektur bernama “ Japanese Occupation Architecture “ berkembang di Korea
pada tahun 1910 sampai 1945. Pada masa inilah terjadi perubahan gaya arsitektur ke
arah negeri Jepang yang kemudian bernama Japanese Architecture. Pada masa ini banyak
orang Korea yang menolak untuk membangun rumah dengan gaya tradisional Korea.
Contoh bangunan yang ada ialah desa Jeonju Hanok. Dilihat sekilas rumah pada zaman
ini mirip dengan rumah gaya Jepang. Pada zaman ini Jepang benar-benar menguasai
Korea dalam sektor budaya. Banyak orang yang lebih senang menanam bonsai daripada
tanaman lain, Jepang banyak mendirikan sekolah sehingga banyak pula sekolah Korea
yang ditutup karenanya, dan banyak arsitek Korea yang kemudian lebih banyak
mendesain bangunan dengan gaya Jepang daripada rumah gaya Korea sendiri. Pada masa
ini Jepang benar-benar mempengaruhi Korea sedemikian rupa sehingga Korea tertutup
dengan perkembangan arsitektur dari dunia khususnya Eropa selama kurang lebih
55 tahun. Jadi Korea tidak pernah mengalami masa-masa arsitektur gaya art nouveau, art
deco, Bauhaus, atau gaya modern lain sampai pada masa sesudah perang ( Post-war
period di mana terdapat gaya arsitektur Amerika ) sehingga sekarang telah ada gedung
pencakar langit dan apartment.

Anda mungkin juga menyukai