Arsitektur bernama “ Arsitektur Pendudukan Jepang “ berkembang di Korea pada tahun 1910
sampai 1945. Pada masa inilah terjadi perubahan gaya arsitektur ke arah negeri Jepang yang kemudian
bernama Arsitektur Jepang. Pada masa ini banyak orang Korea yang menolak untuk membangun rumah
dengan gaya tradisional Korea. Contoh bangunan yang ada ialah desa Jeonju Hanok. Dilihat sekilas
rumah pada zaman ini mirip dengan rumah gaya Jepang. Pada zaman ini Jepang benar-benar
menguasai Korea dalam sektor budaya. Banyak orang yang lebih senang menanam bonsai daripada
tanaman lain, Jepang banyak mendirikan sekolah sehingga banyak pula sekolah Korea yang ditutup
karenanya, dan banyak arsitek Korea yang kemudian lebih banyak mendesain bangunan dengan gaya
Jepang daripada rumah gaya Korea sendiri. Pada masa ini Jepang benar-benar mempengaruhi Korea
sedemikian rupa sehingga Korea tertutup dengan perkembangan arsitektur dari dunia khususnya Eropa
selama kurang lebih 55 tahun. Jadi Korea tidak pernah mengalami masa-masa arsitektur gaya art
nouveau, art deco, Bauhaus, atau gaya modern lain sampai pada masa sesudah perang (Periode pasca
perang di mana terdapat gaya arsitektur Amerika) sehingga sekarang telah ada gedung pencakar langit
dan apartemen.