Anda di halaman 1dari 23

SEJARAH PERKEMBANGAN ARSITEKTUR NUSANTARA

1 ARSITEKTUR TRADISIONAL SUMBA

OLEH: Frida D. Athaboe (162411561)

PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR


UNIVERSITAS WIDYA MATARAM YOGYAKARTA
2017
GAMBARAN UMUM PULAU SUMBA

Letak: propinsi NTT. Luas pulau ± 11.153 km²


LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA ARSITEKTUR SUMBA

3 Kepercayaan/Religi

Aktifitas-Ruang Kondisi Sosial-budaya


Kondisi alam

Waktu
KEPERCAYAAN/ PANDANGAN HIDUP SUKU SUMBA
4

Kepercayaan (religi) Marapu, roh nenek moyang


tetap hidup di tengah mereka, menolong dan
melindungi namun juga mengawasi kehidupan
mereka sehari-hari.

Pengaruhi seluruh aspek kehidupan termasuk:


Penataan desa dan arsitektur tradisionalnya.
5

Kepercayaan masyarakat Sumba Marapu,


dunia terbagi menjadi 3 bagian yaitu:

-Dunia atas, tempat para dewa dan arwah


leluhur;
-Dunia tempat kehidupan manusia; dan
-Dunia bawah sebagai tempat hewan
STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT SUMBA

6 Masyarakat Sumba terdiri dari beberapa


suku, masing-masing suku mempunyai
kelompok kekerabatan yang disebut kabisu.

Tiap kabisu berdiri sendiri atau gabung > sebuah kampung


adat t.a 1 atau beberapa kabisu > berpengaruh terhadap
jumlah natar di dalam sebuah kampung adat.
ARSITEKTUR TRADISIONAL SUMBA

Terdiri dari:

 PERMUKIMAN Tradisional Sumba

 RUMAH TRADISIONAL Sumba


PERMUKIMAN Tradisional Sumba di Ratenggaro
POLA PERMUKIMAN
8 o Pola kampung adat: cluster
o Satu gerbang akses keluar dan masuk
kampung adat. Tujuan: Keamanan
dan Pertahanan

ORIENTASI PERMUKIMAN
Pusat orientasi kampung: NATAR
Utara-Selatan.
Selatan arah utama, rumah kepala
kampung.
Utara, rumah wakil kepala kampung
(anak tertua).
Barat, rumah anak nomor urut genap.
Timur: rumah anak nomor urut ganjil.

BENTUK PERMUKIMAN
Lonjong dikelilingi pagar batu, tebal dan
tinggi.
Pagar batu sebagi Tanda batas dan
benteng pertahanan satu kabisu terhadap
kabisu yang lain.
HIRARKI RUANG KAMPUNG
Penataan di dalam kampung adat
diatur berdasarkan hirarki, yang nilainya
1
9 2 dianggap paling tinggi ke nilai yang
rendah.
3
4 Urutan hirarki :
Arca batu (muricana)
Natar sebagai pusat orientasi bangunan
Ruang bagi Bangunan
Pagar batu

UNSUR-UNSUR PEMBENTUK
PERMUKIMAN
Dinding Pagar, batas teritori dan
benteng pertahanan. Material: batu
karang atau batu kali. Ukuran: tebal
dan tinggi.
Natar, halaman tengah kampung,
pusat orientasi bagi semua rumah adat.
Dianggap sebagai awal mula
kehidupan dan tempat peristirajatan
terakhir. Sebuah kehormatan bisa
dikuburkan di natar.
Bangunan, Rumah adat atau uma.
Bentuknya rumah panggung, atap
yang tinggi
RUMAH Tradisional Sumba

10
Dalam masyarakat tradisional Sumba, Rumah
merupakan bagian dari upaya adaptasi
terhadap lingkungan dan budaya.
Rumah sebagai tempat tinggal dan
menggambarkan fungsi-fungsi sosial.
Dalam budaya bermukim Terdapat 3 Tipe Rumah
Tradisional suku Sumba :
- Rumah adat, fungsi: sebuah melaksanakan
ritual
- Rumah dusun, fungsi tempat tinggal sehari-
hari
- Rumah kebun, fungsi tempat beristirahat saat
sedang berada di ladang/kebun.

tipe Rumah panggung.

Sekarang yang masih bisa dijumpai dari 3 tipe


rumah tersebut yaitu rumah adat dan rumah
dusun.
KOSMOLOGI DAN SIMBOLISME
PADA RUMAH TRADISIONAL
11

Dunia Atas

Dunia Tengah

Dunia Bawah

Kepercayaan masyarakat Sumba, Kepercayaan bahwa dunia terbagi atas 3


dunia terbagi menjadi 3 bagian yaitu: bagian diwujudkan dalam STRUKTUR
-Dunia atas, tempat para dewa dan arwah RUMAH ADAT SUMBA, yaitu:
leluhur; -Bagian atap menara (uma deta),
-Dunia tempat kehidupan manusia; dan melambangkan dunia atas;
-Dunia bawah sebagai tempat hewan -Ruang dalam rumah (uma bei), sebagai
tempat kehidupan; dan
-Kolong rumah (kali kambunga) sebagai
tempat hewan
12
(Tempat tinggal roh
nenek moyang)

(Tempat hidup
manusia)

(Tempat hewan)

Gbr. Pembagian secara vertikal Perwujudan lapisan bumi pada rumah adat Sumba

Bumi terbagi atas 6 lapisan, diwujudkan pada tata ruang dalam rumah adatnya, yaitu:
1. Lapisan teratas (uma dalo) loteng tempat menyimpan bibit dan bahan
makanan yang unggul
2. Pedembahano, loteng panas di atas para-para api
3. Pedalolo, loteng tempat menyimpan makanan sehari-hari
4. Katendeng, tahta untuk duduk dan tidur penghuni rumah
5. Tabolo, balai pertemuan
6. Katonga tana, balai untuk pijakan kaki sebelum memasuki rumah
RUANG DALAM RUMAH ADAT SUMBA
13
Awal: Ruang besar tanpa sekat dengan perapian di
bagian tengah rumah. Sekat : Ruang marapu.

Dalam perkembangannya saat ini, ruang besar


tersebut pada beberapa rumah adat sudah diberi
sekat pemisah antar ruang.

Perkembangan:
Setelah diberi sekat, secara umum ruang-ruang pada
Rumah Adat Sumba, yaitu:
- Teras depan
- Teras belakang
- Ruang laki-laki, pada area ini terima tamu dan juga
ritual adat.
- Ruang Mata Marapu
- Bilik Laki-laki
- Bilik Orang tua
-Bilik Perempuan
- Rg. Serbaguna
- Dapur
HIRARKI RUANG DALAM RUMAH ADAT

14
Hirarki ruang dari nilai tinggi
ke rendah:
1. Dapur
2. Ruang Mata marapu/tempat roh
nenek moyang
3. Ruang yang lain.

Ruang-ruang disusun mengelilingi dapur


15
BAHAN BANGUNAN

16 1. Pondasi

Bentuk Pondasi : Umpak


Material : batu alam
BAHAN BANGUNAN

17 2. Lantai

Lantai tersusun dari balok induk dan balok anak,


dari kayu
Penutup lantai: papan kayu atau bambu
BAHAN BANGUNAN

18 3. Kolom

Terdapat 4 kolom utama yang menopang atap yang


terletak tepat di atas dapur.

Ruang atau tungku api dapur diletakkan di tengah 4


tiang utama. Asap dari tungku api mengawetkan
makanan yang diletakkan pada ruang di atas tungku
Material : Batang kayu utuh
BAHAN BANGUNAN

19 4. DINDING

Material dinding dari bambu atau kayu


BAHAN BANGUNAN
5. Penutup ATAP
20

Material Penutup atap asli


adalah Ilalang. Namun dalam perkembangannya
saat sekarang beberapa atap rumah
telah diganti dengan atap seng
PROSES KONSTRUKSI

21

Gbr. Proses konstruksi Rumah Tradisional Sumba

Tahap konstruksi rumah tradisional Sumba:


4 tiang utama didirikan
Atap menara dibangun
Sisa bagian bangunan yang lain dibuat dan proses konstruksi rumah
selesai dikerjakan.
KESIMPULAN
22
Arsitektur Tradisional Sumba merupakan arsitektur yang berpusat
kepada kepercayaan religi marapu yang mempercayai roh nenek
moyang selalu selalu tinggal di tengah2 mereka, yang menolong,
menjaga tetapi juga mengawasi mereka.

Hal ini terlihat pada:


1. Pada lingkup kampung: Orientasi utama kampung ke Natar,
pada natar terdapat arca dan kubur yang terbuat dari batu
sebagai tempat kuburan leluhur dan tempat melakukan ritual-
ritual.
2. Lingkup bangunan Rumah Tradisional Sumba:
-Secara Horisontal: Sejak awal terdapat batasan yang jelas
antara rg. Mata marapu dengan ruang yang lain.
Menunjukkan bahwa ruang tersebut merupakan ruang yang
sakral.
-Secara Vertikal: Ruang marapu terletak di bagian teratas dari
atap yang menjulang tinggi. Dan tepat berada di atas ke 4
tiang yang dianggap sakral dalam rumah tradisional Sumba.
PUSTAKA
23

Internet:

http://repository.petra.ac.id/16223/1/SUMBA_LPPM-LAP_AKHIR.pdf

Anda mungkin juga menyukai