Anda di halaman 1dari 32

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam suatu bangunan kita tidak hanya memperhatikan aspek kekuatan dan keindahan, tetapi
kita juga harus memperhatikan sistem utilitas agar dalam suatu bangunan semua kegiatan dapat
berjalan dengan baik, untuk memenuhi kenyamanan dalam bangunan tersebut. Salah satunya adalah
sistem perpipaan yang terdiri dari perpipaan air kotor, air bersih, dan fire protector yang mempunyai
fungsi dan manfaat dalam sebuah bangunan untuk mendukung segala kegiatan dan aktivitas yang ada
dalam bangunan serta ukuran ideal yang mempengaruhi tingkat keefektifannya. Pengetahuan tentang
perpipaan penting karena pada penggunaannya meliputi bangunan komersial maupun bangunan publik
(rumah sakit, mall, hotel)

1.2 Identifikasi Masalah

 Kurangnya pemahaman mengenai fungsi, manfaat, dan pentingnya jaringan perpipaan pada
bangunan
 Sistem perpipaan air bersih, perpipaan air kotor, dan fire protector yang kurang baik

1.3 Rumusan Masalah.

• Bagaimana merancang sistem perpipaan air bersih yang evisien dalam hal kualitas dan
kuantitatif pada Hotel Amaris Kupang.

• Bagaimana menentukan jenis pipa yang baik dan cocok yang akan digunakan pada Hotel
Amaris Kupang.

1.4.1 Tujuan Penelitian

• Agar dapat memberikan solusi perpipaan air bersih yang baik bagi pihak hotel Amaris Kupang.

1.4.2 Sasaran

• Mengetahui jenis-jenis pipa dan fungsinya

• Mengetahui ukuran yang tepat berdasarkan kebutuhan pengguna.

1.4.3 Manfaat Penelitian

• Dapat menambah wawasan serta pengetahuan agar teori yang diperoleh dapat diaplikasikan
pada kehidupan nyata.

1
• Dengan penelitian ini di harapkan dapat membantu masyarakat dalam memecahkan masalah-
masalah perpipaan pada suatu bangunan, khususnya bagi pihaknya hotel Amaris Kupang.

1.5 Ruang Lingkup

1.5.1 Lingkup Materi/Substansi

Ruang lingkup materi/subtansi pada penelitian ini yaitu untuk menjelaskan fungsi, manfaat
serta penggunaan perpipaan yang meliputi perpipaan air bersih, perpipaan air kotor dan fire
protector pada suatu bangunan

1.5.2 Lingkup Spasial/Lokasi

Ruang lingkup spasial/lokasi penelitian ini berada di Hotel Amaris Kupang, yang terletak pada
Jalan Bundaran PU No. 45 Kupang – NTT.

1.6Metodologi

1.6.1. Metode Pengumpulan Data

1) Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden, melalui

Observasi dan juga data hasil wawancara peneliti dan narasumber.

a. Observasi

Observasi adalah cara yang digunakan dalam melakukan penelitian ini dimana kami
mengamati dan juga meneliti secara langsung keadaan asli di dikawasan studi Hotel
Amaris Kupang meliputi Lokasi serta sarana dan prasarana.

b. Wawancara

Selain observasi peneliti juga memakai cara lain yang lebih baik dari observasi yaitu
wawancara. Dimana data yang didapatkan dari hasil wawancara antara peneliti dan
pengelola. Hal ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai keadaan pada
kawasan studi.

2
2) Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber-sumber yang telah ada
antara lain jurnal ilmiah dari internet dalam format file PDF,WORD. Dan juga buku sumber
lainnya

1.6.2. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penyusunan makalah ini yaitu dengan metode
deskriptif, dimana peneliti secara langsung menjelaskan seperti apa kondisi objek penelitian. Dan
metode kuantitatif dimana peneliti secara langsung menghitung kebutuhan air pada hotel Amaris ,
sebagai acuan untuk menentukan jenis pipa dan bak penampung air bersih.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan terdiri atass 5 BAB antara lain :

1.BAB 1 terdiri atas Pendahuluan yang meliputi latar belakang, identifikasi masalah,
rumusan masalah, tujuan, sasaran dan manfaat penelitian, ruang lingkup atau batasan,
metodologi, serta sistematika penulisan

2. BAB 2 merupakan tinjauan pustaka yang berisi materi yagn berkaitan dengan
pengetahuan perpipaan air bersih, perpipaan air kotor, serta fire protector.

3. BAB 3 terdiri dari tinjauan lokasi, yang berisi kondisi mengenai sarana dan
prasarana mengenai perpipaan air, bersih, air kotor, dan fire protection

4. BAB 4 berisi analisa tentang perpipaan air bersih, perpipaan air kotor, fire protection
pada Hotel Amaris Kupang

5. BAB 5 berisi tentang konsep desain perancangan perpipaan hotel amaris kupang.
6. BAB 6 berisi tentang kesimpulan , saran dan daftar pustaka.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Perpipaan

Perpipaan adalah suatu sistem yang dapat mengalirkan fluida dari satu atau beberapa titik ke titik
lainnya dengan lancar tanpa hambatan, dengan mempertimbangkan efek, temperatur, serta tekanan
fluida yang dialirkan dengan hubungannya dengan lingkungan sekitar.

2.2.Syarat Pipa Yang Baik

 Tidak menimbulkan bahaya kesehatan


 Tidak menimbulkan gangguan suara
 Tidak menimbulkan gangguan radiasi
 Tidak merusak perlengkapan bangunan
 Instalasi harus kuat dan bersih

2.3 Jenis-jenis Perpipaan

2.3.1 Perpipaan Horizontal

Sistem perpipaan yang digunakan untuk mengalirkan kebutuhan air pada suatu kompleks perumahan
atau rumah tinggal yang tidak bertingkat.

Ada dua cara pada pemipaan horizontal

a. Sistem Perpipaan Menuju Satu Titik Akhir

pemipaan ini bertujuan untuk menggunakan pemakaian bahan yang lebih efisien, kekurangan dari
metode ini daya pancar pada tiap kran tidak sama, semakin jauh maka pancaran krannya semakin
lemah.

b. Sistem Perpipaan Melingkar

4
perpipaan ini menuntun penggunaan bahan pipa yang banyak. Kelebihan dari metode ini adalah
pancaran pada semua titik kran sama

2.3.2 Perpipaan Vertikal

Sistem pengaliran atau pendistribusian air bersih dengan sistem vertikal banyak digunakan pada
bangunan-bangunan tinggi. Cara pedistribusiannya adalah dengan menampung lebih dahulu pada
tangki air (ground reservoir). Kemudian air dialirkan menggunakan pompa untuk langsung ke titik-titik
kran yang diperlukan. Sistem ini lebih mengguntungkan pada penggunaan pipa, tetapi sering
mengalami kesulitan kalau sumber tenaga untuk pompa mengalami pemadaman.

5
Cara lain dengan menggunakan pompa untuk diteruskan pada tangki di atas bangunan, kemudian dari
tangki dialirkan pada tempat-tempat yang memerlukan, dengan menggunakan sistem gravitasi atau
diturunkan secara langsung.

2.4 Jenis-jenis pipa

2.4.1 Pipa PVC

Pvc merupakan singkatan dari Polyvinyl Chloride pada umumnya digunakan sebagai saluran air dalam
perumahan ataupun gedung, pipa pvc mempunyai sifat keras, ringan dan kuat,tahan terhadap korosi
serta bebas dari biaya pemeliharaan. Pada proses penyambungannya bisa di lem atau menggunakan
drat. Penggunaanya bisa sebagai perpipaan air bersih maupun air kotor. Pipa ini kurang baik pada
penggunaan untuk air panas. Karena bahan utama dari pipa ini terbuat dari material plastik sehingga
tidak tahan panas.

6
2.4.2 Pipa CPVC

Cpvc merupakan singkatan dari chlorinated poly Vinyl Chloride, pipa jenis ini biasanya dipakai untuk
instalasi air panas terbuat dari bahan dasar yang sama dengan pipa pvc dengan di tambah beberapa
campuran tertentu agar dapat tahan panas sampai suhu 82° c. Pada proses penyambungan pipa bisa
menggunakan lem khusus cpvc

2.4.3 Pipa PEX

Pex merupakan singkatan dari cross-linked polye ethylene pipa ini biasa digunakan untuk air bersih
maupun air panas, karena pipa ini tahan terhadap suhu yang tinggi dari 40 - 110, tahan terhadap
tekanan yang tinggi, mempunyai usia pakai yang lama, tahan karat dan bocor, mempunyai sambungan
yang minim, meminilmalkan kehilangan suhu sehingga pipa ini cukup baik dalam penggunaan untuk air
panas. Penyambungan menggunakan cincing penghalang dan shock.

7
2.4.4 Pipa Tembaga

Pipa tembaga adalah pipa yang kuat, tahan kebocoran, bahan utama penyusunnya terbuat dari
tembaga yang tahan korosi, sehingga mempunyai usia pakai yang lama, pipa yang bisa digunakan
untuk instalasi air panas karena terbuat dari bahan yang tahan panas, proses penyambungan pada
pipa ini di las atau di solder

2.4.5 Pipa Galvanis

Pipa galvanis adalah pipa baja yang dilapisi dengan seng agar pipa baja tersebut dapat tahan korosi,
karena terbuat dari bahan dasar baja pipa ini kuat dan tahan terhadap tekanan yang tinggi penggunaan
pipa ini biasanya digunakan pada perpipaan air, pada proses penyambungannya bisa menggunakan
drat ataupun di las

8
2.5 Alat-Alat Penyambung Pipa

2.5.1 Alat Sambung Pada Pipa Besi

2.5.2 Alat Sambung Pada Pipa PVC

Fungsi-fungsi Alat Sambung Pada Pipa

- Elbow berfungsi untuk membelokan aliran


- Tee Stuck berguna untuk membagi aliran menjadi 2 arah
- Reducer Socket berguna untuk memperkecil aliran
- Reducer elbow berfungsi untuk memperkecil aliran yang dibelokan

Syarat Penyambung Pipa Yang Baik

 Daya tahan harus lama minimal 30 tahun

9
 Permukaannya harus halus dan tahan air
 Tidak boleh terdapat bagian yang dapat menyimpan kotoran
 Mudah pemeliharaannya
 Harus bebas dari kerusakan

2.5.3 Proses Penyambungan Pipa Dengan Sistem Las

Pada sistem las pipa yang disambung menjadi lebih menyatu dan lebih kuat proses pengelasan pipa
biasa di gunakan pada pipa besi, pipa tembaga, pipa galvanis ataupun stainless steel. Pipa berbahan
stainless steel biasanya menggunakan las busur wolfram, pipa baja karbon menggunakan las metal.

2.5.4 Proses Penyambungan Pipa Dengan Sistem Lem

Sistem ini lebih banyak digunakan pada pipa plastik di bannding pipa besi. Sistem lem menggunakan
bahan perekat tertentu untuk menghubungkan pipa dengan sambungannya, beberapa jenis pipa yang
cocok dengan cara ini adalah pipa pvc, cpvc. Bagian pipa yang akan dilem harus bersih sehingga
proses perekatan dapat menunjukan hasil yang maksimal.

10
2.5.5 Proses Penyambungan Pipa Dengan Drat Atau Ulir

Pada metode penyambungan pipa ini kedua pipa dihubungkan dengan menggunakan ulir, metode ini
merupakan cara alternatif dari las maupun pengeleman pada pipa. Pada proses penyambungan pipa
jenis ini harus diperhatikan dengan baik karana rawan bocor kalau karet perapatnya tidak baik.

2.6 Ukuran Pipa Yang Ada di Pasaran

2.6.1 Ukuran Pipa PVC

TEBAL UKURAN
AW ½ 22 mm
AW ¾ 26 mm
AW 1 32 mm
AW 1 ¼ 42 mm
AW 1 ½ 48 mm
AW 2 60 mm
AW 2 ½ 76 mm
AW 3 89 mm
AW 4 114 mm
AW 5 140 mm
AW 6 165 mm
AW 8 216 mm

2.6.2 Ukuran Pipa Besi

TEBAL UKURAN
½ 22 mm

11
¾ 26 mm
1 32 mm
1¼ 42 mm
1½ 48 mm
2 60 mm
2½ 76 mm
2 60 mm
2½ 76 mm
3 89 mm
4 114 mm
5 140 mm
6 165 mm
8 216 mm

2.7Fire Protection

Untuk menghindari terjadinya kebakaran pada suatu bangunan diperlukan suatu sistem pencegah
kebakaran, karena kebakaran dapat menyebabkan kerugian berupa korban manusia, harta benda,
terganggunya proses produksi barang dan jasa, kerusakan lingkungan dan terganggunya masyarakat.

Syarat untuk mencegah bahaya kebakaran pada bangunan

 Mempunyai bahan struktur utama dan finishing yang tahan api


 Mempunyai jarak bebas dengan bangunan-bangunan di sebelahnya atau terhadap
lingkungannya
 Melakukan penenmpatan tangga kebakaran
 Mempunyai pencegahan terhadap sistem elektikal
 Mempunyai sistem penagkal petir
 Mempunyai alat kontrol untuk ducting pada sistem pengkondisian udara
 Mempunyai sistem pendeteksian dengan sistem alarm, automatic smoke, dan heat ventilating
 Mempunyai alat kontrol terhadap lift

2.7.1 Sprinkler

12
Fire sprinkler adalah sistem pemadam kebekaran yang memeiliki fungsi sebagai alat untuk
memadamkan api, dengan memancarkan air bertekanan ke seluruh ruangan, dapat bekerja optimal
dengan bantuan heat detector dan smoke detector.

Macam-macam sistem sprinkler

a. Sprinkler Sistem Basah

pada sistem ini seluruh jaringan sprinkler baik di bawah maupun diatas katup kendali berisi air
bertekanan tertentu yang dihubungkan dengan persediaan air sehingga memungkinkan sistem
sprinkler tersebut dapat bekerja saat kepala sprinkler pecah dan langsung memancarkan air. Pada
sprinkler ini katup kendalinya dilengkapi dengan tabung penghambat, fungsi dari peralatan ini adalh
untuk menghindari aktifnya alarm dari akibat terjadinya kelebihan tekanan air sesaat yang dikirim
melalui katup kendali

Cara Kerja

Cara kerja sistem ini adalah melaui pecahnya kepala sprinkler yang menerima rangsangan panas
berdasarkan tingkat suhunya, air memancar dari kepala sprinkler dan mengakibatkan tekanan dalam
jaringan instalasi turun sampai pada titik tertentu, turunnya tekanan selanjutnya akan mengaktifkan
pressure switch dan menggerakan pompa, setelah pompa bekerja, air bertekanan mengalir dalam
jaringan menuju titik-titik sprinkler termasuk mengaktifkan alarm

b. Sprinkler Sistem Kering

Sprinkler sistem kering adalah suatu jaringan sprinkler dimana selai menggunakan katup kendali sistem
juga di lengkapi dengan katup pipa kering, sehingga dari pipa sampai ke titik-titik sprinkler tidak terisi
air, tetapi berisi udara bertekanan. Sedangkan dari pipa ke pompa berisi air bertekanan.

Cara Kerja

13
Pada saat panas atau asap pada ruangan mencapai suhu tertentu. Panas ataupun asap dalam
ruangan tersebut akan dideteksi oleh detector yang terpasang pada sistem sprinkler. Selanjutnya
detector ini akan mengaktifkan katup curah, kemudian air yang mengalir ke sistem sprinkler selanjutnya
akan mengaktifkan pompa kebakaran dan alarm sekaligus berfungsi untuk memberi peringatan kepada
petugas sebelum terpancarnya air dari kepala sprinkler yang pecah

2.7.2 Heat detector

Heat detector adalah alat indikator panas, terdiri dari ruang deteksi yang dilengkapi membran dan titik
kontak, fungsi membran sebagai pendorong titik kontak tersebut serta lubang ventilasi yang berfungsi
untuk mengantisipasi bila terjadi pengembangan udara yang bukan kareana kejadian kebakaran
misalnya cuaca, maka udara akan terbuat melalui lubang tersebut.

Cara kerja alat ini saat terjadi kebakaran sehingga terjadi perubahan suhu yang cepat, maka udara
dalam ruang tersebut memuai. Pemuaian yang terjadi pada ruangan tertutup tersebut mengakibatkan
membran terdorong naik dan dengan terdorongnya membran tersebut mengenai mechanical contac,
setelah itu mechanical contac menjadi aktif dengan demikian alarm akan berbunyi.

2.7.3 Smoke Detector

14
Smoke detector adalah alat yang mempunyai sistem pendeteksian asap, debu, apapun yang
menghalangi led photolectric yang ada dalam alat.

Cara kerja alat ini bila terjadi kebakaran sehingga asap memasuki ruang deteksi, maka partikel asap
tersebut memancarkan cahaya infra merah sehingga dapat tertangkap oleh photo diode, dengan
tertangkapnya infra merah pada photo diode mengakibatkan rangkaian electronic contact menjadi aktif
dengan demikian alarm berbunyi

2.7.4 Fire Hydrant

Hidran kebakaran adalah suatu sistem instalasi atau jaringan perpipaan berisi air bertekanan tertentu
yang di gunakan sebagai sarana untuk memadamkan kebakaran

Macam-macam hydrant kebakaran

15
a. Sistem Hydrant Gedung

hydrant gedung adalah hidrant yang terletak atau dipasang didalam bangunan dan sistem serta
peralatannya disediakan dan dipasang oleh pihak bangunan atau gedung tersebut

b.Sistem Hydrant Halaman

hydrant halaman adalah hydrant yang terletak diluar bangunan sedangkan instalasi dan peralatan serta
sumber air disediakan oleh pihak bangunan

c. Sistem Hydrant Kota

sistem hydrant kota adalah hydrant yang terpasang disepanjang jalan pada daerah perkotaan yang
dipersiapkan sebagai prasarana kota oleh pemerintah daerah setempat guna menaggulangi bahaya
kebakaran. Persediaan air untuk jenis ini dipasok oleh PDAM setempat

Klasifikasi Hydrant

Hydrant Kelas 1

Hydrant yang dilengkapi dengan selang berdiameter 2 ½ inchi yang penggunaannya diperuntuhkan
secara khusus bagi petugas pemadam atau orang terlatih

Hydrant Kelas 2

Hydrant yang dilengkapi dengan selang berdiameter 1 ½ inchi yang penggunaannya diperuntuhkan
untuk penghuni gedung atau petugas yang belum terlatih

Hydrant Kelas 3

Hydrant yang dilengkapi dengan selang berdiameter gabungan antara hydrant kelas 1 dan hydrant
kelas 2

16
2.8Pompa Kebakaran

2.8.1 Jockey Fire Pump

Pompa jockey adalah pompa kecil dalam instalasi fire hydrant dan sprinkler yang bekerja sama dengan
pompa electric dan pompa diesel yang berfungsi sebagai pengatur tekanan air dari tandon reservoir ke
jaringan pipa, pompa ini mengatur tekanan agar sehingga pompa utama tidak harus menyala
sepanjang waktu. Pompa jockey biasanya bekerja efektif pada kebakaran kecil

2.8.2 Electric Pump

Pompa electric berfungsi untuk membantu pompa jockey saat terjadi kebakaran untuk instalasi
sprinkler dan fire hydrant pompa ini bekerja saat pompa jockey tidak bisa lagi menangani kebakaran
yang terjadi sehingga tekanan dalam pipa menurun sehingga pompa ini bekerja untuk tetap
mempertahankan tekanan air dalam pipa. Pompa electric bekerja jika kebakaran sedang pada
bangunan

17
2.8.3 Diesel Pump

Pompa yang berfungsi untuk memompa air jika jocky pump dan electric pump tidak dapat bekerja lagi
karena pemadaman listrik yang diakibatkatkan oleh kebakaran besar. Pompa ini juga mempunyai
penyuplai daya tersendiri agar tidak terganggu fungsinya jika terjadi pemadaman listrik. cara kerjanya
untuk memompa air dari reservoir menuju jaringan pipa sehingga air bertekanan tinggi dapat
digunakan untuk memadamkan kebakaran

18
BAB III

TINJAUAN LOKASI STUDI

3.1 Lokasi Studi

Lokasi Studi di Hotel Amaris Kupang, yang terletak pada Jalan Bundaran PU No. 45 Kupang – NTT.

Hotel amaris diresmikan pada tanggal 27 maret 2015 terdiri dari 140 kamar, mempunyai 7 lantai,
mempunyai 8 ruangan meeting berkapasitas 20 hingga 500 orang.

3.2 Data

3.2.1 Perpipaan Air Bersih

Pada hotel amaris kupang sistem yang di pakai dalam pendistribusian air bersih adalah sistem tangki
tekan dengan skema sebagai berikut

sumur bor→meteran→tabung filtrasi→reservoir bawah→pompa air→ke kamar hotel dan cafe

19
Sebelum air masuk ke reservoir bawah air tersebut di saring pada tabung-tabung filtrasi. Tabung
tersebut menyaring air, agar air yang akan digunakan bersih dan terhindar dari kotoran.

Selanjutnya air tersebut di tampung pada reservoir bawah yang terdiri dari 2 tabung besar berwarna
biru dengan kapasitas tampung 18.000 L setiap tabungnya, setelah itu air tersebut akan dipompa
menuju ke setiap level lantai yang ada di hotel

20
Pada pipa air bersih yang dipakai pada hotel amaris kupang adalah pipa galvanis berukuran ø 4

3.2.2 Perpipaan Air Panas

Pada perpipaan air panas hotel amaris kupang, air yang telah di filtrasi dan ditampung pada reservoir
bawah, dialirkan pada tabung pemanas. Air pada tabung pemanas tersebut dipanaskan oleh water
heater. Selanjutnya air tersebut di pompa ke tiap level lantai.

21
Pipa yang dipakai pada hotel amaris kupang untuk menyalurkan air pada tiap level lantai menggunakan
pipa galvanis berukuran ø 3

3.2.3 Perpipaan Air Kotor

Pada perpipaan air kotor hotel amaris kupang sistem perpipaan yang dipakai adalah single state
system yang digunakan untuk pengaliran vertikal, selanjutnya air kotor tersebut diteruskan ke septic
tank.

Pipa yang digunakan untuk mengalirkan air kotor dari setiap level lantai ke septic tank adalah pipa pvc

berukuran ø 4.

3.2.4 Fire Protection

Pada hotel amaris kupang terdapat hydrant dan fire extinguiser yang terdapat pada setiap level
lantai.selain itu pada hotel amaris kupang juga terdapat sistem sprinkler yang berguna untuk
memadamkan api saat terjadi kebakaran sistem sprinkler pada hotel amaris kupang juga di bantu oleh
smoke detector dan heat detector untuk menunjang kerjanya

22
Sedangkan untuk memompa air bertekanan saat terjadi kebakaran hotel amaris di lengkapi dengan
pompa jockey, pompa electric dan pompa diesel. Air dari pompa tersebut akan dialirkan pada sprinkler
dan hydrant

Pompa jockey bekerja saat terjadi kebakaran kecil, pada saat terjadi kebakaran sedang maka pompa
jockey akan dibantu oleh pompa electric, jika terjadi kebakaran besar yang mengakibatkan listrik
padam maka pompa jockey dan electric akan berhenti bekerja. Pada saat inilah pompa diesel yang

23
terdapat pada hotel ini bekerja untuk memadamkan api, sebab pompa tersebut mempunyai penyuplai
daya tersendiri.

Pada bagian fire protector ukuran pipa yang digunakan adalah pipa galvanis berukuran ø 4

24
BAB IV

ANALISA

4.1 Tabel Pembahasan

4.1.1 Tabel Pipa Pembuangan Tegak

4.1.2 Tabel Daya Buang Rata-Rata

25
4.1.3 Tabel Kebutuhan Air Panas

4.1.4 Tabel Koefisien Penggunaan Air

26
4.2 Analisa Pipa Air Bersih.

• Penggunaan Air Bersih pada gedung hotel.

• Angka 200 adalah jumlah pengguna

• wastafel=200 x 5 liter/Hari =1.000 Liter/Hari.

• Shower=200 x 40 liter/Hari =8000Liter/ Hari.

• Kloset=200 x 20 liter/ Hari = 4000 Liter/ Hari.

= 12.100 liter/ Hari

dari hasil di atas kami merencanakan menggunakan pipa berukuran ø 4 .

- pipa tersebut akan di gunakan sebagai pipa tegak yang berfungsi untuk menyalurkan air ke
tiap level lantai
- pipa yang akan digunakan adalah pipa pvc galvanis.
- metode penyambungan pipa menggunakan drat
- pada pipa yang akan digunakan untuk kran wastafel adalah pipa berukuran ø 1 berjenis pvc

- pipa yang akan digunakan pada shower adalah pipa berukuran ø 1 berjenis pvc

4.3 Analisa Pipa Air Panas.

• Penggunaan Air Panas

• Angka 200 adalah jumlah pengguna

• Shower= 200 x 5 liter/hari= 1.000 L.

• Wastafel= 200 x 0,5 liter/hari= 100 L.

• = 1.100. liter/Hari.

• =1/3 x 770 = 257 liter/menit

• direncanakan menggunakan pipa diameter 3 karena mampu menyalurkan air sebanyak 1500
liter/menit.

direncanakan menggunakan pipa diameter 3 karena mampu menyalurkan air sebanyak 1500
liter/menit

27
- pipa tersebut berfungsi untuk pipa tegak membagi air panas ke setiap level lantai pada
bangunan
- pipa yang digunakan adalah pipa pex karena pipa pex tahan terhadap suhu panas serta, dapat
meminimalisir kehilangan suhu panas pada air
- proses penyambungan pipa pex menggunakan drat
- pada wastafel menggunakan pipa pex berukuran ø 1

- pada shower menggunakan pipa pex berukuran ø 1

4.4 Analisa Pipa Air Kotor

Pengeluaran Air Koto

• Pengeluaran Air Kotor

• Wastafel = 140 x 60 liter/hari = 8400 L.

• Shower = 140 x 60 liter/hari = 8400 L.

• Kloset = 140 x 120 liter/hari = 8400 L.

• = 33.600 liter/hari.

direncanakan menggunakan pipa berukuran diameter 6 karena pipa berdiameter 6 dapat


menyalurkan air sebanyak 57.000 liter/menit

- pipa pvc tersebut berfungsi untuk membuang air kotor dari setiap level lantai
- alasan menggunakan pipa pvc karena tersebut pemasangannya mudah serta tidak mengalami
korosi
- penyambungan menggunakan drat
- pada kloset menggunakan pipa pvc berukuran ø 4
- pada wastafel menggunakan pipa pvc berukuran ø 2
- pada pembuangan lantai kamar mandi menggunakan pipa pvc berukuran ø 2

- pada pembuangan dapur menggunakan pipa berukuran ø 2

4.5 Analisa Perpipaan Fire Protector

- Perpipaan yang akan di pakai pakai hydrant adalah pipa galvanis berdiameter ø 4
menggunakan pipa galvanis untuk hydrant agar pipa tidak mudah pecah, karena tekanan air
pada hydrant cukup besar

28
- Perpipaan yang akan di pakai pada sprinkler adalah pipa galvanis berdiameter ø 4 sebagai
pipa tegaknya sedangkan untuk pipa pembaginya menggunaka pipa galvanis berukuran ø 2

- Proses penyambungan di las karena dengan metode ini pipa dapt bertahan dari tekanan yang
tinggi.

4.6. Analisa Perpipaan pada Dapur Hotel.

Pada dapur hotel Amaris kupang kebutuhan perhari untuk kebutuhan dapur adalah:

 Kebutuhan memasak = 1000 L/hari.


 Kebutuhan mencuci =500 L/hari.
Total =1500L/hari.

4.7. Analisa Perpipaan Kantin hotel.

Pada kantin hotel Amaris kupang kebutuhan perhari untuk kebutuhan kantin adalah:

200 0rang menjadi asusmi pengunjung pada kantin hotel Amaris Kupang. Dengan asusmsi kebutuhan
untuk 1 orang di kantin sebanyak 2 liter/hari, maka didapat hasil sebagai berikut:

 200x 2 Liter =400 L/hari.


Tatal =400 L/hari.

Total kebutuhan air bersih pada hotel Amaris Kupang adalah sebagai berikut:

 Air bersih = 12.100 liter/ Hari.


 Air panas = 1.100 liter/hari.
 Air kotor = 33,600 liter/hari.
 Dapur hotel = 1500 liter/hari.
 Kantin hotel = 400 liter/hari.
 Total =48.700 liter/hari.

29
BAB V

KONSEP DESAIN

Berdasarkan hasil analisa kuntitatif diatas maka kami merencanakan konsep desain
perpipaan pada hotel Amaris Kupang sebagai berikut:
 Menambah jumlah bak penampung air (profi tank) pada hotel Amaris ,yang
semulanya 1.8000 liter (2 profil tank) menjadi 50.000 liter/hari dengan jumlah 4 profil
tank masing-masing dengan kapasitas 12.500 liter.
 Merubah jenis pipa pada system jaringan air panas, semula menggunakan pipa
galvanis, pada konsep desain ini kami merubahnya dengan jenis pipa PEX.

30
BAB VI

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pada dasarnya jaringan utilitas pada bangunan khususnya perpipaan tidak bisa dipisahkan dari
suatu bangunan, hal ini di karenakan dalam perpipaan itu sendiri terdiri dari perpipaan air bersih,
perpipaan air kotor, serta fire protector yang sudah menjadi satu. perpipaan sendiri ada untuk
menunjang dan mengoptimalkan fungsi sarana dan prasarana pada suatu bangunan. agar bangunan
tersebut pada pemanfaatannya dapat berjalan dengan baik, jaringan perpipaan yang baik pada suatu
bangunan juga harus menjamin keselamatan penggunanya dari hal-hal yang tidak diinginkan agar tidak
memakan korban jiwa.

5.2 Saran

Dalam pemanfaatan dan penggunaan perpipaan agar dapat menghasilkan hasil yang ideal,
penggunaan dan pemanfaatan perpipaan tersebut harus diperhatikan mengenai jenis pipa, fungsi, dan
penggunaannya. Serta pada pemakaiannya juga harus diperhatikan agar pipa yang akan di pakai tidak
terjadi pemborosan yang mengakibatkan pemakaiannya kurang ideal.

31
DAFTAR PUSTAKA

 Tangoro, Dwi. (2004). Utilitas Bangunan. Jakarta : Universitas Indonesia


 Poerbo, Hartono. (1992). Utilitas Bangunan. Jakarta : Djambatan
 https://news.ralali.com/aneka-jenis-pipa-saluran-beserta-fungsinya/ diakses tanggal 14 Juli
2017.

32

Anda mungkin juga menyukai