Anda di halaman 1dari 20

ARSITEKTUR GOTHIC

DISUSUN OLEH:
RENALDI MASIKOME
19211026

UNIVERSITAS NEGERI MANADO


FAKULTAS TEKNIK
PRODI ARSITEKTUR

2021
BAB.1
PENDAHULAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam dinamika serta kebutuhan yang dibutuhkan seperti kondusif dan


keamanan serta beberapa pertimbangan yang lain serta dengan, memikirkan bahan
bangunan yang tersedia pada masanya maka timbulah sejarah dari arsitektur
disetiap jaman atau periode, ada juga dari beberapa artikel mengungkapkan bahwa
dalam pohon arsitekturnya Bannister fletcher, menerangkan periode-periode
tentang perjalanan arsitektur dimana arsitektur adalah sebagai buah dari kehidupan
manusia dan alam sebagai akarnya. Intinya arsitektur adalah intisari sebuah
kebutuhan akan suatu wadah yang dapat dibangun oleh beragam aspek mulai dari
geografi, iklim kehidupan sosial, budaya dan lain-lain.

Untuk kali ini kita akan membahas tentang penjelasa,sejarah,serta perkembangan


dari arsitektur gothic.
Arsitektur bergaya Gotik lahir pada periode Romantik. Periode ini dalam beberapa
aliran arsitektur antara lain Byzanthium, Romanesque, Gotik, Renaissance, serta
Baroque dan Rococo.

Pada umumnya gaya arsitektur Gotik diimplementasikan sebagai satu warisan


budaya yang telah eksis sejak hampir 500 tahun lalu. Paham Renaissance
mempercayai bahwa jatuhnya kadaluwarsa koreksi era kehancuran era
kemerosotan (degradasi) kebudayaan, sebelum kemudian seni budaya bangkit
kembali pada abad ke 15. Untuk menandai kesalahan tersebut, para penulis paham
Renaissance menggambarkan bahwa seni abad pertengahan bagaikan lentera yang
suram: “Masa Kegelapan” Barbar kaum dari utara menginvasi dan 'meruntuhkan'
budaya zaman purba datang ketika menggantikannya dengan kebudayaan
mereka. Kaum Goth, yang sebenarnya sedikit kerusakan fisik ketika mereka
mengambil alih kekuasaan Romawi pada tahun 410 adalah suku yang bertanggung
jawab atas malapetaka ini.
Kerancuan etimologi ini hanya satu dari kekacauan yang ditimbulkan oleh
arsitektur Gotik. Pada awal abad 18, gaya Gotik kembali menjadi favorit dan
pelayanan oleh gerakan Romantik dengan mengabaikan beberapa nilai yang telah
diabaikan dan mendekati rendah oleh kaum Renaissance - kebebasan irasional dan
inti sari paham
Kekristenan (sebagai kebalikan dari arsitektur Renaissance yang sangat “rasional”
dan “penyembah berhala”. Pada bangunan-bangunan baru yang didirikan dengan
gaya Gotik, para arsitek dan akademisi telah meneliti dan mempertimbangkan
sejarah dan maknanya.
Istilah gotik tersebut tidak sesuai dengan kategori dan kosakata yang telah disusun
untuk arsitektur era Klasik dan Renaissance, antara lain karena sangat asing dan
berbeda, lebih mudah ditirukan yang diimplementasikan. Terminologi Gotik tetap
dipelihara, dengan mengabaikan absurditasnya, tidak ada satupun periode
arsitektur yang memberikan judul yang demikian tidak layak. Kemisteriusannya,
terlihat sebagai energi utama yang tertangkap pada istilah 'Gotik', dengan
penambahan nada pada asal-muasal kemisteriusannya, dongeng yang menyimpang,
serta pembohong mengenai kaum barbar dari utara. Meskipun “Gotik” menjadi
istilah yang tidak ada definisi arsitekturnya, tetapi gaya tersebut telah didefinisikan
melalui bentuk arsitekturnya, dan mengabaikan apapun arti yang disarikan atau
dibaca mengenainya.
Pada umum terdapat 3 (tiga) pendekatan yang cenderung dominan dalam
interpretasi arsitektur Gotik, yakni struktur, visual, dan simbolik.

B. RUMUSAN MASALAH

 Apakah arsitektur gothic itu?


 jelaskan dari pegertian dan sejarah berkembangnya Arsitektur gothic!
 Apakah perkembangan Arsitektur gothic sampai jaman sekarang?

C. TUJUAN

Tujuan dari pembahasan makalah ini adalah untuk menjelaskan kepada para
pembaca tentang gaya arsitektur yaitu arsitektur gothic serta sejarah dan
perkembangan dari masa ke masa.
BAB.2
PEMBAHASAN

A. Arsitektur Gotik

Definisi Arsitektur Gotik


Dilihat dari sejarahnya, Arsitektur gotik adalah perkembangan dari arsitektur
klasik yang lahir di Eropa Timur mirip dengan saudaranya arsitektur romanesk
yang lahir di Eropa Barat. Secara umum arsitektur gotik masih mempermainkan
gubahan arsitektur klasik seperti arsitektur romanesk.

Namun Kerajaan Byzantium sebagai tempat berkembangnya arsitektur ini


bertetangga dengan Kehalifahan Islam dan Kekaisaran Persia sehingga banyak
elemen arsitektur islam dan arsitektur mesopotamia  yang mempengaruhi dan
diadaptasi pada arsitektur gotik seperti elemen kubah dan ornamen fasad.

Arsitektur Gotik berkembang sejak abad ke-12. Awalnya, arsitektur Gotik dikenali


sebagai “Opus Francigenum” atau “Gaya Prancis” karena memang mula-mula
berkembang di Prancis. Julukan “gotik” sebenarnya baru diberikan pada abad ke-
16 olehGiorgio Vasari dengan konotasi negatif. Istilah “gotik” tidak spesifik pada
bangsa Goth atau Ostrogoth, namun pada peradaban non-Romawi / nonJermanik,
yang berbicara barbar dan tidak berselera.

Awal popularitas arsitektur Gotik oleh seorang kepala biara (Abbott) bernama
Suger dengan merenovasi gereja dari biara (Abbey) St. Denis, di sebelah utara
Paris, pada tahun 1137. Pada awalnya Abbott Suger membangun ulang bagian
barat, membuat tiga lengingan pintu masuk dan menambahkan elemen jendela
mawar, yaitu kaca patri hias berbentuk lingkaran. Kemudian Suger melakukan
perombakan bagian chancel uruk lebih banyak memasukan sinar
matahari. Menurut catatan, Suger berpendapat bahwa pengalaman religius banyak
dimanifestasikan dalam bentuk kehadiran cahaya sehingga perombakan St. Denis
melayani untuk menghadirkan cahaya ke dalam ruang gereja secara artistik. Selain
itu, artikulasi bentuk pada elemen-elemen bangunan seperti pada kolom dan
lengingan gereja Gotik menyajikan pengalaman ruang yang jauh berbeda dengan
gereja Romanik.

Bagian chancel gereja St. Denis tidak lagi berupa dinding masif berbentuk
setengah silinder seperti pada gereja-gereja Romanik melainkan terartikulasi
menjadi lebih kompleks berupa dua lapis ambulatory. Pada bagian ini busur api
sebagai ribbed vault. Pada ambulatory, lapis luar, bidang langit-langitnya
berbentuk segilima dan memiliki bidang kaca patri yang lebar dan
banyak. Permukaan kolom-kolom berpenampang kecil sehingga kolom tidak lagi
nampak masif   dan tebal seperti arsitektur Romanik. Hasilnya, ruang dalam
berarsitektur Gotik tampak ringan dan bermandikan cahaya. 

Upaya untuk memperlebar bidang kaca patri dan membuat-elemen bangunan padat
yang diikuti juga dengan skala bangunan yang lebih lebar dan lebih tinggi. Ruang
dalam yang lebih tinggi, namun terlihat lebih ramping dari struktur yang
bertentangan dengan kaidah. Konstruksi dinding masif yang biasa terdapat pada
arsitektur Romanik tidak lagi cukup untuk menopang skala arsitektur Gotik
sehingga beberapa inovasi struktural dihadirkan. Apabila kita memperhatikan
denah-denah gereja Gotik seperti Notre Dame di Paris (1163-1250), katedral
Lincoln di Inggris (1230-1250), katedral Chartres (1194-1220), dan Katedral
Amiens di Bourges (1195-1214), rata- Rata-rata dinding luar gereja-gereja tersebut
meningkat berupa dinding terus menerus, melainkan bidang-bidang dinding tebal
yang menonjol tegak lurus terhadap bidang dinding. Bidang- bidang tersebut
dinamakan penopang. Buttress berguna untuk mengalirkan beban vertikal dari atap
ke tanah sekaligus menahan beban horizontal. Buttres sudah dikenal dalam
pembangunan gereja-gereja Romanik sebagai elemen penguat untuk menahan gaya
horizontal yang di hasilkan beban dari atap, terutama pada gereja-gereja yang
memiliki Ade yang tinggi dan lebar. Pada gereja Romanik, pantat tampil sebagai
tonjolan-tonjolan bidang pada dinding. Semakin tinggi dan lebar nave yang dibuat,
semakin besar pula tonjolan buttress yang di hasilkan. Peran penopang pada gereja
Gotik semakin penting karena dinding tebal khas gereja Romanik tidak lagi ada,
dan pembebanan hanya ditumpu oleh penopang.
Namun karena Ade pada katedral Gotik dibuat begitu tinggi, beban horizontal yang
harus diberikan oleh penopang semakin besar. Supaya distribusi beban lebih
merata dan penopang tidak menjadi terlalu besar maka dibuat beberapa lapis
penopang, sesuai dengan banyaknya lapisan pulau, yang berfungsi untuk
mengalirkan beban sebanyak dan berlangsung mungkin ke tanah. Untuk itu
buttress dan dinding Ade dilayani oleh flying buttress. Penopang terbang ini
mendominasi bagian luar gereja-gereja Gotik sehingga secara keseluruhan tampak
seperti rangkaian mahkota yang kaya ornamen. 

Arsitektur gotik juga menerapkan solusi struktur bagi bangunan-bangunannya yang


menjulang tinggi, seperti arsitektur sistem romanesk yang mengandalkan triforium
untuk menyangga bangunan, arsitektur gotik mengandfalkan sistem flying
buttress. Sistem flying buttress pada kenyataan adalah sistem triforium, namun
arsitektur gotik lebih bereksperimen dalam struktur. Bidang penyangga triforium
dicoak hingga menjadi struktur yang organik, lebih meruang. Luar biasanya, selain
itu penopang terbang seluruh dinding dan elemen vertikal merupakan penyangga
beban bangunan, bahkan hingga tralisnya sekalipun.  

Salah satu ciri khas arsitektur Gotik adalah lengkungan dan lengkungan tidak lagi
berbentuk lingkaran lingkaran tapi membentuk ujung yang runcing, atau biasa
disebut lengkungan. Lemari besi selangkangan atau kubah bergaris lain yang
dihasilkan pun berbentuk meruncing. Variasi lengingan dan kubah bergaris lain
yang dihasilkan pada era Gotik juga mencangkup lengkungan tertekan, yaitu busur
dengan kelengkungan yang landai, kubah kipas, yaitu rusuk kubah rapat yang di
jajar seperti kipas, atau beberapa varian lain.

Keberadaan kubah berusuk dan berbagai variannya menandakan bahwa para


pembangun arsitektur Gotik adalah tenaga terampil yang sangat percaya diri dan
menguasai karakter materi bangunan dengan sangat baik. Arsitek Eugene Viollet-
leDuc merupakan arsitek modern yang memahami anatomi arsitektur Gotik
sebagai satu kesatuan dari komponen-komponen yang bekerja sama, saling pukul,
dan satu rangkaian kompak. Hal ini agak sulit diimplementasikan orang yang tidak
memiliki latar belakang ilmu konstruksi karena arsitektur Gotik cenderung akan
artikulasi ruang, ornamen, dan dekorasi. Violet-le-Duc berpendapat bahwa banyak
elemen dekoratif pada arsitektur Gotik yang sebenarnya berfungsi sebagai elemen-
elemen struktural. Violet-le-Duc memaparkan elemen tersebut hingga kepingan
elemen-elemen kerangka untuk menjelaskan hubungan-hubungan struktur, 

Secara keseluruhan, ruang yang dihasilkan oleh arsitektur Gotik senantiasa


monumental dan seakan bertentangan dengan karakter materialnya. Struktur batu
yang dikenal masif dan berat tampil tipis dan seakan ringan pada arsitektur
Gotik. Ruang nave yang pada arsitektur Romanik di asosiasikan gelap dan
misterius tampil terang bermandikan cahaya dan cerah pada arsitektur
Gotik. Keseluruhan sensasi sensasi ruang Gotik yang dihasilkan memecahkan
dengan keluar dari tradisi membangun yang ada. 

 Rangkuman ciri khas dan karakter bangunan bergaya gotik antara lain:

1. Menara (Tower)
Keberadaan menara di depan dan belakang bangunan menjadi ciri khas
bangunan bergaya gotik, terutama pada bangunan gereja. Pada masa itu
menara berfungsi sebagai pertanda bahwa bangunan itu adalah bangunan
peribadatan di dalam gereja, dan terbukti sampai saat ini persyaratan
pertanda itu masih digunakan sampai sekarang. Menara yang menjulang
tinggi tersebut juga mempunyai fungsi sebagai tempat lonceng yang di
letakkan di atas menara tersebut. 

2. Struktur bangunan tinggi (vertikal)


Bangunan gotik umumnya memiliki tinggi yang melebihi skala manusia,
pada masa itu Katedral atau biara gotik menjadi gedung pencakar langit
dibandingkan bangunan sekelilingnya. 

3. Struktur atap penopang terbang


Bangunan yang terpenting pada bangunan bergaya gotik adalah sistem
struktur atap yang berbentuk tiang penopang, yaitu balok miring yang
melayang dan mengalirkan beban ke atap, sekaligus memandang bangunan
sebagai estetika. Contoh bangunan gereja yang menggunakan sistem flying
butters adalah Katedral Notre Dame.
4. Langit – langit berbentuk Busur Meruncing 
Langit-langit bangunan gotik berbentuk busur yang meruncing karena
keinginan untuk menciptakan atap meruncing sebagai arsitektur vernakular
Eropa. Hal ini disebabkan karena masalah cuaca di Eropa pada musim
dingin bersalju.

5. Pemakaian bentuk kubah atau kubah yang mengubah kubus. 

6. Ini adalah salah satu pembeda arsitektur gotik dengan periode sebelumnya
yaitu sistem struktur kolom dan langit-langit tidak terpisah. Kolom di sini
digabung yang berbagi cerita dan selanjutnya berkembang menjadi mirip
kipas. 

7. Ukuran diameter kolom menjadi sangat besar


Ukuran kolom yang besar disebabkan karena gabungan dari kolomkolom
kecil sehingga terlihat besar yang langsung menopang rusuk-rusuk. Jajaran
kolom yang tersusun dengan pola grid merupakan struktur kolom utama
bangunan gotik.Meskipun sama-sama berukuran besar, pada arsitektur
Yunani hal ini disebabkan karena menopang atap dan bangunan yang sangat
besar. Dan selanjutnya kolomnya berkembang menjadi kolom struktural dan
non-struktural. 

8. Bukaan-bukaan yang lebar


Langit-langit yang tinggi dan jendela kaca yang besar menyebabkan cahaya
alami menyelimuti ruangan sehingga interior terlihat terang
benderang. Unsur pencahayaan, terutama pada bangunan gereja dan
katedral, menjadi unsur yang diartikan menambah keanggunan dan unsur
spiritual bagi jemaat di dalamnya. 

9. Adanya jendela bunga (jendela mawar)


Kalau diartikan secara arsitektural, bukaan untuk pencahayaan, tetapi rose
window dibuat untuk alasan religius, yang mengatakan bahwa sebuah
simbol firman Tuhan yang memasukkan cahaya ke dalam hati jemaat
sehingga bisa menerangai hati mereka yang gelap. 
10.Kaca patri
Keberadaan kaca patri menunjukkan bahwa pada abad ke 12 teknologi kaca
negara ini sedang maju dan berkembang. Lukisan dalam kaca patri
menggambarkan peristiwa atau pesan-pesan simbolik.

11.Diwarnai ornamen religius


Bangunan bergaya gotik, terutama gereja dan katedral, pada umumnya
ornamen dan simbol-simbol religius yang berisi pesan / ajaran bagi umat /
jamaah misalnya patung orang suci dst.

12.Clerestory jendela dan dinding-dinding penopang


Kolom internal arcade dengan poros mereka terpasang, kosta kubah dan
dinding penopang terbang, dengan dinding-dinding penopang vertikal yang
menonjol di sudut kanan ke gedung, membuat kerangka batu. Antara bagian-
bagian, dinding dan pengisi dari kubah bisa konstruksi ringan. Antara sempit
penopang, dinding bisa dibuka sampai ke jendela-jendela besar. Melalui
periode Gotik karena kerusakan bangunan yang menunjuk, struktur jendela
Gotik yang dikembangkan dari sistem sederhana untuk sangat kaya dan
dekoratif desain patung. Jendela sangat diisi dengan kaca patri yang
menambahkan dimensi cahaya di dalam bangunan, serta menyediakan media
untuk figuratif dan seni narasi.  

Makna dan ritual:

Ruang yang ada dalam gereja-gereja pada masa lampau harus diimplementasikan
dengan cara yang berbeda dengan yang sesuai saat ini. Bisa jadi berbagai
pemaknaan, simbol, dan kegunaan bergeser dan berubah sehingga ruang-ruang
yang masih ada dalam gerejagereja tua di Eropa tidak lagi sama. Meskipun
demikian, bentukan-bentukan ruang tertentu senantiasa dibuat ulang atau
dikembangkan dengan fungsi dan pemaknaan baru. 
Prosesi dan liturgi yang diadakan dalam upacara-upacara keagamaan juga
menjelaskan pemaknaan ruang-ruang yang ada. Prosesi dalam ruang gereja
Bizantium berbeda dari urutan prosesi yang di wariskan sejak Abad
Pertengahan. Begitu pula antara gereja Bizantium dengan gereja Roma. Pada era
gereja Bizantium, prosesi masuk yang simbolis, menggambarkan peran politik dan
interaksi antara kw dan gereja, antara negara dan agama. Beberapa elemen tradisi
ini masih dalam praktikkan pada ritual di gerejagereja Kristen Ortodoks /
Yunani. Prosesi memasuki gereja melewati narthex masih dilakukan di tradisi
Katolik Roma oleh imam dan beberapa orang putra altar (asisten imam pada
upacara) dengan membawa dupa, salib, dan berbagai perlengkapan
upacara. Variasi bentuk gereja tidak berhenti sampai di sana, namun tetap
berlangsung hingga saat ini,

Orientasi dan sumbu utama gereja-gereja awal masih sangat dapat diandalkan oleh
orientasi kuil-kuil pagan yang biasanya menghadap timur (kadang bergeser sedikit
ke arah tenggara). Hal ini bisa jadi berhubungan dengan ritual pemujaan matahari
yang senantiasa datang dari timur sehingga cahaya pagi masuk menyinari ruang
dalam yang gelap dan dingin. Orientasi menghadap timur ini tetap bertahan lama
dalam tradisi gereja, meskipun tidak ada lagi menyisakan makna yang mungkin
dulu ada. Pengalaman dan sensasi keuangan yang ditimbulkan oleh masuknya sinar
matahari ke dalam ruang gereja senantiasa diasosiasikan dengan makna-makna
baru.

Satu tipe bangunan yang maknanya sudah cukup kuat dalam masyarakat biasanya
bertahan dalam jangka waktu yang sangat panjang. Namun satu ideologi atau
gagasan akan satu keyakinan dapat lebih cepat bergeser arsitektur. Arsitektur
bahkan bisa dibangkitkan kembali pada satu kurun waktu ketika menjawab
kembali yang relevan dengan nilai-nilai baru.
Pengalihgunaan bangunan religius menjadi bangunan religius lain kejadian yang
sangat lazim terjadi. Kadang kala pergantian rezim yang relatif damai tidak serta-
merta membangkitkan kebencian atau penghancuran simbol rezim
terdahulu. Pengalihgunaan bangunan bangunan juga dapat terjadi karena alasan
praktis (kebutuhan akan bangunan yang kedekatan) atau memang disadari bagian
dari strategi politik untuk tetap menjaga perdamaian (dalam konteks masyarakat
yang berkonflik). Mungkin juga disebabkan pergantian rezim tidak memberikan
keyakinan atau rezim yang bertentangan, justru berbagi identitas kultural di dalam
peninggalan arsitekturnya. Beberapa bangunan religius yang kerap di hormati tidak
hanya oleh masyarakat pembuatnya, namun juga di hargai dan mewakili identitas
kultural rival-rival politiknya. Di Timur Tengah banyak situs yang suci tidak hanya
oleh satu kelompok keyakinan, namun oleh beberapa kelompok keyakinan dengan
mengacu pada satu peristiwa sejarah yang spesifik, atau peninggalan dari tokoh
tertentu (makam misalnya). Penguasaan oleh salah satu pihak saja biasanya
berujung pada konflik antar keyakinan yang sangat sulit dipadamkan. 

Bahan:

Material gotik berasal dari Negara - Negara di Eropa seperti kapur dari Prancis &
Inggris, marmer dari Italia, batu bata dari Jerman dan Skandinavia yang bangunan
gaya gotiknya dinamakan “Brick Gothic”. 

Agama:

Periode awal Abad Pertengahan telah melihat pertumbuhan yang cepat di


monastisisme, berbeda dengan beberapa perintah yang lazim dan pengaruh
pengaruh mereka secara luas. Terpenting adalah Benediktin yang besar gereja-
gereja biara jauh kalah yang lainnya di Inggris. Sebagian dari pengaruh mereka
adalah bahwa mereka cenderung membangun dalam kota, tidak seperti biara yang
hancur terlihat di pedesaan. The Cluniac dan Perintah Cistercian yang lazim di
Perancis, biara besar di Cluny didirikan dengan rumus untuk monastik situs yang
direncanakan dengan baik yang kemudian mempengaruhi semua bangunan
monastik selanjutnya selama berabad-abad.
Pada abad ke-13 St Fransiskus dari Assisi disebut Fransiskan, atau apa yang "Gray
Friars", perintah pengemis. Para Dominikan, perintah lain pengemis didirikan pada
periode yang sama tetapi dengan St Dominic di Toulouse dan Bologna, yang
terutama berpengaruh dalam pembangunan gereja Gothic's Italia.
 Mengenali Bangunan Gothic

Katedral Laon (1190)


Katedral pada masa awal Gothic yang paling terjaga dan mempunyai semua unsur-
unsur gereja Gothic: tiga pintu masuk, jendela mawar dan menara tinggi.

Fitur utama: busur lancip yang mengarah vertikal ke atas. Bagian barat gereja
adalah bagian yang paling kaya ornamen. Umumnya terdapat tiga pintu masuk,
pintu masuk bagian tengah adalah yang paling besar.
Patung-patung pada kolom dibuat di depan kolom, bukan menjadi bagian dari
kolom (disebut juga dengan figur kolom).

Figur manusia pada sculpture Gothic terlihat amat natural. Di bagian atas pintu
kadang juga terdapat jendela berbentuk lingkaran besar yang terdiri dari banyak
bagian-bagian kecil mosaik. Jendela ini disebut juga jendela mawar (rose
window).

Pada bagian depan terdapat dua menara utama di samping kiri dan kanan. Di titik
perpotongan nave dan transept (bagian tengah denah salib) terdapat menara tengah
yang biasanya mempunyai atap yang sangat tinggi.

Interior

Denah dasar gereja Gothic adalah salib.  Susunan tiga tingkat juga ada pada gereja
Gothic, dan juga bervariasi pada gereja satu dengan gereja lainnya.
Struktur atap menggunakan jenis langit-langit lengkung dengan rusuk (rib vault).
Rusuk, yang terbuat dari batu, dibuat lebih dahulu, lalu ruang di antara rusuk diisi
dengan bahan yang lebih ringan.
Fungsi dari penopang melayang (flying buttress) adalah untuk menyalurkan gaya
beban dari langit-langit yang menekan dinding ke tanah. Karena dinding tidak lagi
menopang beban yang banyak, maka dinding dapat digantikan dengan jendela-
jendela yang besar dan tinggi. Jendela ini dihiasi dengan kaca mosaik (potongan-
potongan kaca yang dibentuk menjadi gambar/lukisan, diwarnai, direkatkan satu
sama lain dengan timah).
Fitur Lain

Dengan semakin berkembangnya gaya Gothic, rusuk pada langit-langit juga makin
beragam, makin dihias secara dekoratif. Kolom terlihat ramping. Kolom besar
merupakan kumpulan dari kolom-kolom, dikenal dengan kumpulan kolom
(cluster-piers).

Capital kolom selalu didekorasi dengan pahatan dedaunan. Pada masa Gothic akhir
figur manusia dan binatang juga ditemukan.
BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN :

Arsitektur gothic diciptakan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan teknis


bangunan, namun lebih sebagai karya seni yang dipengaruhi aspek filosofis dan
religious yang berkembang pada masa itu. Bentuk dan desain yang rumit memiliki
dasar filosofis yang tidak mudah dipahami orang awam. Karenanya studi tentang
arsitektur gothic memerlukan pendekatan yang komprehensif dari semua aspek
Arsitektur gotik umunya lebih sering terlihat pada bangunan banguna gereja yang
didominasi dengan kaca patri dan kubah yang lebih meruncing dan tidak berbentuk
bundar atau lingkaran
Karna arsitektur gothic lebih terkesan mewah dan mahal maka lebih besar
kemungkinan untuk gaya arsitektur gothic lebih cocok untuk bangunan yang besar
seperti gereja-gereja lebih khusus gereja katolik yang masih banyak menggambil
ornamen, serta ciri khas dan kaidah-kaidah dari arsitektur gothic
DAFTAR PUSTAKA

Putra sion mandiri (2018).arsitektur bergaya gothic. Dikutip pada tanggal 11 Maret
2021, Diakses pada jam 12.00 Wita. https://putrasionmandiri.co.id/arsitektur-
bergaya-gothic/.com

thyphanorama (2018). Sejarah seni gothic, fitur, arsitektur, lukisan dan patung..
Dikutip 12Maret 2021, Diakses jam 08:00 wita. Sejarah seni gothic, fitur,
arsitektur, lukisan dan patung.https://id.thpanorama.com/articles/arte/arte-gtico-
historia-caractersticas-arquitectura-pintura-y-escultura.html

Arsitur studio (2017). Definisi arsitektur gothic,ciri-ciri dan contohnya.. Dikutip12


maret 2021, Diakses am 14.00 Wita. Definisi arsitektur gothic,ciri-ciri dan
contohnya. https://www.arsitur.com/2017/03/definisi-arsitektur-gotik-dan-ciri.html

arsibook (2016).Sejarah-arsitektur-gotik.Dikutip 12 maret 2021, Diakses jam 23:15


Wita. Arsitektur gothic. https://www.arsibook.blogspot.com

Blog Indonesia (2011). /periode-gothic-abad-13-14-m/Dikutip 1 April 2021,


Diaksespada12april2021,diaksesjam15.00.periode-gothic-abad-13-14-
m.https://atpic.wordpress.com/2010/12/30

architectaria (2012). Lebih dekat dengan gaya arsitektur gothic. Dikutip pada
Tanggal 12 April 2021,Diakses jam 15.30. Lebih dekat dengangaya arsitektur
gothic http://architectaria.com/lebih-dekat-dengan-gaya-arsitektur-gotik.html

justmagic (2019). Sejara bangsa gotic dan asal usulnya.dikutip pada tanggal 12
april 2021,diakses jam 14.00. https://justmejic.wordpress.com/2019/03/16/sejarah-
bangsa-gothic-dan-asal-usul-nya/

Anda mungkin juga menyukai