Arsitektur klasik dibangun pada abad ke-5 SM di Yunani dan sekitar abad
ke-3 M di Roma. Gayanya telah dihidupkan kembali berkali-kali selama bertahun-
tahun. Selama Renaissance Italia, para arsitek bekerja untuk memulihkan
arsitektur Romawi klasik. Berabad-abad kemudian di Eropa, penggalian di
Pompeii menghidupkan kembali arsitektur Yunani kuno. Gaya arsitektur yang
sesuai kemudian dikenal sebagai Kebangkitan Yunani. Arsitektur ini sangat
berfokus pada proporsi dan integritas struktural cita-cita Yunani.
CONTOH BANGUNAN
Museum Bank Indonesia beralamat di Jl. Pintu Besar Utara No. 3, Jakarta
Barat. De Javasche Bank berdiri di Batavia pada tanggal 24 Januari 1828.
Kegiatannya banyak berhubungan dengan perdagangan hasil bumi dari berbagai
penjuru Hindia Belanda, yang tergambarkan pada kaca-kaca patri yang terdapat di
seluruh bangunan. Dari segi arsitektur, bangunan Museum Bank Indonesia
termasuk dalam Arsitektur Neo-klasik. Ada beberapa gaya arsitektur Eropa pada
bangunan ini, yaitu gaya Yunani, Romawi. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan
kolom yang bergaya arsitektur Yunani Corinthian dan penggunaan pediment
diatas terasnya, proporsi bangunan sangat simetris, posisi peletakan pintu yang
berada ditengah-tengah bangunan, dan penggunaan jendela yang berbentuk
persegi panjang yang peletakannya berpola dibagian dinding bangunan.
2. GEREJA BLENDUK
Gereja Blenduk Semarang merupakan Gereja yang dibangun pada 1753 ini
merupakan salah satu landmark di Kota Lama. Berbeda dari bangunan lain di
Kota Lama yang pada umumnya memagari jalan dan tidak menonjolkan bentuk,
gedung yang bergaya Neo-Klasik ini justru tampil kontras. Gereja Blenduk
memiliki luas 400m persegi, Gereja Blenduk memiliki arsitektur khas Eropa
Klasik dan Neo Klasik yang berasal dari Yunani dan Romawi, yang dapat dilihat
dari penggunaan kolom khas doric dan proporsi bangunannya yang simetris,
dengan digabungkan dengan gaya arsitektur tradisional yang dapat dilihat dari
atap bangunan yang berbentuk kubah dan jendela yang tidak berbentuk persegi
panjang lagi. Bentuk bangunan Gereja Blenduk berbentuk octagonal. Yaitu
berbentuk segi delapan beraturan, dengan ruang induk yang berada di tengah –
tengahnya.
4. GEDUNG PANCASILA
Berawal dari usaha Kekaisaran Jepang yang mencari simpati dari rakyat
Indonesia akibat kekalahan mereka di Perang Pasifik melawan Sekutu, Jepang
kemudian membantu Indonesia membentuk sebuah perkumpulan bernama
Dokuritsu Junbi Cosakai yang bertujuan untuk merumuskan dasar awal Indonesia
sebagai sebuah negara baru.
5. ISTANA BOGOR
Istana Bogor berada di kota Bogor yang pada era kolonial bernama
Buitenzorg atau Sans Souci yang berarti "tanpa kekhawatiran". Sejak tahun 1870
hingga 1942, Istana Bogor merupakan tempat kediaman resmi dari 38 Gubernur
Jenderal Belanda dan satu orang Gubernur Jenderal Inggris.