Anda di halaman 1dari 9

NAMA : MADE HARI ANANTA HASTAGINA

NIM : 2005521100
KELAS : PARALEL

PALENQUE
A. SEJARAH PALENQUE
Palenque adalah kota Maya kuno di dekat Sungai Usumacinta di Chiapas,
Meksiko. Palenque menjadi salah satu dari banyak kota Maya yang sangat penting
bagi peradaban masyarakat kuno ini. Ada banyak arsitektur khas Maya dalam
bentuk bangunan, patung, relief, dan pahatan lainnya yang menjadi saksi
keberadaan peradaban Maya yang maju di wilayah Meksiko. Kota Palenque
dianggap sebagai salah satu keajaiban paling penting di Meksiko. Kota kuno
tersebut memberikan kesan unik bagi pengunjung yang datang ke sana. Kehadiran
kota Palenque dengan pengaturan hutan dan arsitektur dekoratif membawa semua
orang kembali ke masa lalu.

Diperkirakan sekitar 100 SM, manusia pertama kali menetap di kota ini. Kota
ini terus mengalami perkembangan yang sangat signifikan hingga akhirnya
mencapai puncak perkembangannya sekitar tahun 600-700 M. Kota Palenque
sangat terkenal pada masa pemerintahan Raja Pakal yang memerintah dari tahun
615 hingga 683 M. Raja Pakal dikenal sebagai penjaga Palenque Maya.
Digambarkan sebagai matahari dan perisai, ia disebut Sunshield. Pada masa
pemerintahannya Palenque dipenuhi dengan bangunan-bangunan penting untuk
kepentingan rakyat.

Salah satu reruntuhan Maya di Palenque adalah Piramida Palenque. Situs ini
tidak ditemukan sampai tahun 1999, tetapi para ahli tidak mulai menggali sampai
bertahun-tahun kemudian. Piramida Palenque diperkirakan berusia 1.500 tahun,
artinya dibangun sebelum Raja Pakal berkuasa. Kota Palenque berbeda dari kota-
kota Maya lainnya yang dikenal begitu besar sehingga banyak informasi tentang
keberadaan kota itu masih belum diketahui. Para ahli terus menggali informasi
tentang Palenque melalui dokumen, patung, dan bangunan yang mengarah pada
keberadaan salah satu kota Maya kuno ini. Para arkeolog juga menemukan fakta
bahwa Palenque adalah bagian dari makam kerajaan seperti Acropolis Selatan.

B. PRINSIP-PRINSIP ARSITEKTUR
1. Proporsi

Bangunan-bangunan pada kota Palenque memiliki proporsi yang sangat


memperhitungkan bangunannya dengan alam sekitarnya, seperti yang dapat dilihat
pada gambar dibawah ini, nampak bangunan-bangunan Kota Palenque tidak ada
yang menghalangi alam sekitar, bangunan-bangunannya mengikuti alam
sekitarnya.

Gambar 1 Kota Palenque

2. Irama

Irama pada bangunan di Kota Palenque dapat terlihat dari pengulangan-


pengulangan bentuk bangunan yang memiliki dasar persegi yang bertumpuk-
tumpuk, selain dari bentuk dasar bangunannya, dapat dilihat juga dari material
bangunan dan warna bangunannya yang menggunakan batu dengan warna putih,
selain itu pembuatan kolom-kolom bangunan juga memiliki irama statis yaitu
memiliki jarak anatar kolom yang sama.
Gambar 2 Salah 1 Bangunan di Kota Palenque

3. Keseimbangan
Kota Palenque menggunakan prinsip keseimbangan simetris disetiap
bangunannya dan prinsip keseimbangan asimetris dalam penataan bangunannya
yang dapat dilihat pada layout plan dibawah ini.

Gambar 3 Layout Plan Kota Palenque

4. Point Of Interest
Point of interest (POI) pada Kota Palenque merupakan tower yang ada di
tengah-tengah kotanya, tower tersebut berfungsi sebagai tower untuk melihat rasi
bintang yang mana pada masa itu masyarakat peradaban Maya bisa membaca rasi
bintang sehingga dapat mengantisipasi hal-hal yang akan datang.
Gambar 4 Observatory Tower Palenque

5. Skala
Skala yang digunakan pada bangunan-bangunan yang ada di Kota Palenque,
adalah skala manusiawi/natural, sehingga memiliki kesan yang tidak mendominasi
terhadap manusianya dan lingkungan yang ada disekitarnya.

Gambar 5 Perbandingan Skala Antara Bangunan dan Manusia Disekitarnya

6. Kesatuan Desain
Kesatuan desain pada Kota Palenque sangatlah indah karena menggunakan
material batu-batu berwarna putih yang diapadukan dengan bentuk bangunannya
yang berbentuk persegi/persegi Panjang yang menciptakan keharmonisan desain,
keharmonisan ini juga terhadap manusia dan lingkungan sekitar.
Gambar 6 Keharmonisan Bangunan dengan Sekitarnya

C. GAYA ARSITEKTUR
1. Istana/Akropolis

Istana Maya terdiri dari platform yang mendukung struktur dengan beberapa
ruangan. Di sisi lain, istilah "acropolis" dalam konteks Maya mengacu pada
sekelompok bangunan yang dibangun di atas fondasi dengan ketinggian yang
bervariasi. Istana dan akropolis pada dasarnya adalah tempat tinggal para elit. Area
ini biasanya horizontal dan seringkali tidak dapat diakses oleh semua orang.
Beberapa struktur di Acropolis Maya mendukung atap khas yang disebut cresteria.
Kamar biasanya memiliki kursi batu untuk tidur, dengan lubang menandai tempat
tirai tua digunakan untuk menggantung. Istana-istana besar seperti Palenque dapat
disuplai dengan air, dan pemandian keringat sering ditemukan di dalam atau di
dekat istana-istana itu. Beberapa kamar di istana adalah kamar singgasana. Istana
Kerajaan Palenque memiliki beberapa ruang singgasana yang telah
menyelenggarakan acara-acara penting, termasuk penobatan raja-raja baru.

Istana biasanya diatur di sekitar satu atau lebih kotak, dengan fasad menghadap
ke dalam. Beberapa contoh yang ada dihiasi dengan ukiran. Beberapa istana
memiliki prasasti hieroglif yang menunjuk bangunan tersebut sebagai tempat
tinggal seorang penguasa yang ditunjuk. Ada banyak bukti yang menunjukkan
bahwa keraton bukan hanya tempat tinggal para elit, tetapi banyak kegiatan keraton
yang berlangsung, termasuk pertemuan, resepsi resmi, dan upacara penting.
Gambar 7 Istana di Kota Palenque

2. Piramida/Kuil
Kuil Maya kadang-kadang disebut k'uh nah, yang dalam hieroglif berarti
"rumah para dewa". Kuil dibangun di atas landasan dan fondasi ini biasanya
berbentuk piramida. Kuil pertama yang dibangun mungkin adalah gubuk jerami
yang dibangun di atas fondasi rendah. Pada akhir Praklasik, dindingnya terbuat dari
batu, dan pengembangan lengkungan corbel memungkinkan untuk menggunakan
atap batu daripada atap jerami. Pada masa klasik, atap candi merupakan atap
sesteria, yang berkontribusi terhadap tinggi candi dan juga menjadi dasar seni
monumental. Aula pemujaan kuil terdiri dari satu hingga tiga ruangan dan
didedikasikan untuk dewa-dewa penting seperti dewa pelindung kota dan leluhur
yang didewakan. Piramida berdiri bebas umumnya merupakan tempat pemujaan
untuk menghormati leluhur yang kuat.

Gambar 8 Piramida/Kuil di Kota Palenque


3. Langgam arsitektur kedaerahan

Walaupun kota-kota Maya memiliki berbagai ciri yang sama, terdapat


perbedaan-perbedaan yang besar dalam hal langgam arsitektur. Gaya-gaya
semacam itu dipengaruhi oleh bahan baku yang tersedia di sekitar, iklim, topografi,
dan selera masing-masing tempat. Pada zaman Klasik Akhir, perbedaan-perbedaan
tersebut berkembang menjadi langgam-langgam arsitektur kedaerahan yang
terpisah. Pada Kota Palenque menggunakan langgam Usumacinta, langgam
Usumacinta berkembang di kawasan berbukit di daerah aliran sungai Usumacinta.
Kota-kota memanfaatkan tepi bukit untuk menopang bangunan-bangunan besar
mereka, seperti yang bisa dilihat di Palenque dan Yaxchilan. Kota-kota berlanggam
Usumacinta memodifikasi lengkungan langit-langit korbel agar temboknya bisa
lebih tipis dan juga supaya terdapat beberapa pintu masuk ke kuil. Seperti di Petén,
crestería menghiasi struktur-struktur utama. Istana-istana berlanggam Usumacinta
memiliki pintu masuk tiang dan ambang. Banyak situs yang juga mendirikan
prasasti, tetapi Palenque mempunyai panel-panel yang dipahat untuk menghiasi
bangunan-bangunannya.

D. SISTEM STRUKTUR

Gambar 9 Sistem Struktur pada Bangunan Tower Observatorium

Seperti yang dapat pada gambar diatas sistem struktur atap yang digunakan
adalah sistem struktur atap batu dengan dinding ganda dan void ditengahnya,
sedangkan sistem struktur pada bagian dinding adalah sistem double side wall
dengan adanya void sebagai bukaan dan sirkulasi ruang, pada bagian bawah
bangunan menggunakan urugan tanah dan batu untuk menciptakan ketinggian level
bangunan

Gambar 10 Struktur Bangunan Temple dan Thru House

Gambar 11 Tampak Kota Palenque

E. ORNAMEN PADA BANGUNAN


Gambar 12 Ornamen dan Relief Bangunan Kota Palenque

Dapat dilihat pada gambar diatas merupakan beberapa contoh relief dan
ornament yang ditemukan pada bangunan-bangunan di Kota Palenque.

F. MATERIAL BANGUNAN

Material yang digunakan pada bangunan di Kota Palenque didominasi oleh


penggunaan material batu yang disusun/ditumpuk diatas tanah yang akan
menciptakan efek ketinggian level bangunan, selain material batu, kayu juga
digunakan pada sirkulasi-sirkulasi ruang yang ada.

Anda mungkin juga menyukai