Anda di halaman 1dari 19

TIMELINE SEJARAH ARSITEKTUR

DUNIA

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


SEJARAH ARSITEKTUR DUNIA

Oleh:
Tasya Aswina Meilinda 221110017312030

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
SAMARINDA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Dalam mata kuliah Sejarah Arsitektur Dunia penyusun menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan. Maka dari itu
penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini.
Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Samarinda, 11 Januari 2023

Tasya Aswina Meilinda


NPM : 221110017312030

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam arsitektur hubungan dengan masa lampau adalah persyaratan utama
untuk menciptakan karya arsitektur yang proposional, baik untuk masa kini atau masa
yang akan datang. Hal ini dikatakan oleh para arsitek saat ini. Mereka dapat
menciptakan karya-karya karena belajar dari arsitektur terdahulu. Banyak hal yang
dapat memberikan inspirasi kepada arsitek, seperti unsur alam binatang, tumbuh-
tumbuhan maupun bentuk lainya. Tanpa mengesampingkan inspirasi tersebut, maka
bangunan-bangunan yang sudah ada baik yang kuno, tradisional karya nenek moyang
maupun yang baru merupakan sumber inspirasi dan contoh yang tidak dapat
diabaikan.
Beberapa bangunan menjadi “saksi bisu” dari berbagai kejadian pada masa
digunakan di alam maupun sekitarnya. Oleh Karena itu bangunan selain mempunyai
nilai arsitektural (ruang, keindahan, konstruksi, teknologi dan lain-lain), juga
mempunyai nilai sejarah. Makin lama bangunan berdiri makin membuktikan tinggi
nilai sejarah dan budayanya. Sangat disesalkan telah terjadi bangunan bernilai
arsitektur/budaya dan sejarah tinggi namun dibongkar dengan berbagai alasan.
Apapun alasanya yang jelas adalah kurangnya apresiasi terhadap kedua nilai tersebut.
Dunia arsitektur senantiasa berkembang seiring dengan perkembangan tingkat
peradapan manusia. Perkembangan pembangunan selama ini menunjukan bahwa
keberhasilan suatu bangsa dalam membangun dari abad kolonial berbeda-beda
adanya. Hasil karya bangunan dapat dijadikan tolak ukur, seberapa tinggi tingkat
kebudyaan yang ada pada waktu itu. Dalam perkembangan, arsitektur selalu
mendapat pengaruh dari gaya atau langgam yang berkembang pada masa tertentu,
sehingga akan mengalami beberapa periode perkembangan.

3
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dituliskan dengan poin-poin sebagai berikut:
a. Jelaskan Sejarah perkembangan Arsitektur Dunia?
b. Apa saja contoh bangunan arsitektur dunia?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan dituliskan dengan poin-poin sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui tentang perkembangan sejarah Arsitektur Dunia dari
sebelum masehi hingga sekarang.
b. Untuk memahami contoh bangunan sejarah arsitetur dunia

4
BAB II
PEMBAHASAN

Melihat sejarah perkembangan arsitektur, arsitektur berada pada masa lalu


(waktu lampau), masa sekarang ini hingga masa (waktu) yang menuju ke hari depan.
Dalam sejarah perkembangan arsitektur dapat dipelajari tentang karya arsitektur pada
belahan waktu yang berbeda-beda, dimana arsitektur dapat menjadi tanda atau ciri
tingkat kemajuan kebudayaan manusia. Melalui peninggalan karya arsitektur tersebut,
masa-masa kejayaan dalam kebudayaan manusia dapat dipelajari dari masa ke masa.

2.1 Sejarah Perkembangan Arsitektur Dunia


Berisi pembahasan mengenai sub-materi pertama yang dipertanyakan dalam
rumusan masalah pertama.
2.1.1 Arsitektur Mesir Kuno
Bangunan arsitektur di Mesir Kuno ini terbuat dari bata tanah liat dan
batu. Batu biasanya banyak digunakan pada pemakaman dan kuil, sementara bata
digunakan untuk istana dan benteng kuil serta kompleks kota. Rumah tinggal di
Mesir Kuno dibuat dari tanah liat yang dikeringkan yang diambil dari sungai Nil.
Eksterior dan interior dinding diselimuti oleh hieroglyphic (tulisan Mesir
Kuno) dan pahatan yang dicat dengan warna-warna cantik. Motif dari ornamen
bangsa Mesir adalah sebuah symbol, seperti scarab, kumbang. Motif yang umum
juga seperti daun palem, tanaman papyrus, dan bunga lotus.
2.1.2 Arsitektur Yunani
Bangunan arsitektur musnah di Yunani sekitar abad 1200 SM. Namun
sejak bangunan di Yunani periode kolonial (8-6 SM) terbuat dari kayu, bata, dan
tanah liat tidak terdapat jejaknya. Material kayu sudah dibentuk menjadi balok,
plaster dibuat menjadi sink dan bathtub. Batu kapur dan marbel untuk kolom dan
dinding, serta perunggu sebagai dekorasi bangunan.

5
Sama halnya dengan lukisan dan patung, arsitektur Yunani adalah
paruh pertama era klasik antik. Arsiteknya adalah tukang yang bekerja pada
orang kaya. Tidak ada perbedaan antara buatan manusia dan kontraktor.
Arsiteknya membangun bangunan, menyewa pekerja dan tukang (pematung)
yang membangunnya. Meski para arsitek tidak dikenal sebelum abad ke-5.
Arsitek seperti Iktinos yang mendesain Parthenon, kini dikenal sebagai arsitek
jenius.
Format bangunan Yunani Kuno yang masih bertahan contohnya
seperti Parthenon dan Hephaesteum di Athena. Rata-rata bangunan berbentuk
kotak dan terbuat dari batu. Marbel adalah salah satu material mahal di Yunani
karena kualitas marbel terbaik berasal dari Gunung Pentelicus di Attica.
Bangunan kotak biasanya dikelilingi oleh kolom di keempat sisinya.
Hanya kuil yang banyak diketahui tersisa dari bentuk bangunan publik di
Yunani. Terdapat dua gaya utama dari arsitektur bangunan Yunani Kuno. Yaitu
Doric dan Ionic. Gaya Doric banyak digunakan di daratan Yunani. Gaya Doric
lebih formal sedangkan gaya Ionic lebih luwes dan dekoratif. Ornamen lainnya
adalah Corinthian yang terbentuk dari modifikasi gaya Ionic.

2.1.3 Arsitektur Persia


Arsitektur di Persian (Iran) dimulai dari sejak 5000 SM sampai
sekarang. Dengan karateristik yang tersebar dari Syria sampai India Utara dan
pinggiran Cina. Bangunan Persia beraneka ragam dari gubuk petani sampai kedai
the dan taman pavilion sampai istana.
Bangunan di Persia bukan sesuatu yang sederhana, bahkan taman dari
pavilion harus punya wibawa dan ekspresif. Material yang banyak didominasi
oleh tanah liat. Bentuk 5 bangunan sendiri tidak mengindahkan simbol geometri.
Mengadaptasi bentuk murni dari lingkaran dan persegi. Denah biasanya simetris
dengan taman persegi dan plaza.

6
2.1.4 Arsitektur Romawi Kuno
Arsitektur Romawi Kuno banyak mengadaptasi gaya Arsitektur
Yunani. Kedua gaya tersebut disadari menjadi dasar dari arsitektur klasik.
Namun, elemen sosial seperti kemakmuran, populasi yang besar dalam kota
memaksa Romawi Kuno mencari arsitektur baru sebagai solusi dari masalahnya.
Politik propaganda juga membuat bangunan-bangunan harus dibuat menarik
seperti ruang publik. Romawi Kuno menggunakan lengkungan, dome, dan
penemuan beton sebagai material pada bangunan publiknya. Bangunan juga
banyak dipengaruhi oleh dorongan keagamaan seperti Pantheon. Salah satu
bangunan yang cukup impresif adalah amphitheatres the Colosseum di Roma.
Fungsinya sebagai tempat pertunjukkan Gladiator dan sarana berkumpul rakyat
serta penguasa.
Bangsa Romawi Kuno sudah membuat berbagai macam inovasi
bangunan seperti, permukiman, bangunan publik, mercu suar dan inovasi
material. Inovasi material di era Romawi Kuno dimulai abad 1 SM dengan
menemukan beton. Sehingga memungkinkan untuk merangkai bangunan
lengkung dan dome.

2.1.5 Arsitektur Sumeria


Bangsa Sumeria adalah bangsa yang tinggal di daerah Mesopotamia
(Irak) dari abad 4 SM sampai 3 SM. Di Sumeria sudah ditemukan perencanaan
tata kota, courtyard house, dan Ziggurats (bangunan terbuat dari susunan bata).
Bangsa Sumeria sangat peduli dengan keberadaan tukang bangunan. Arsitektur
Sumeria adalah dasar dari peradaban arsitektur yang berkembang kemudian di
sekitar Timur Tengah. Bangunan di Sumeria menggunakan bata lempung sebagai
material utama. Selain itu di Sumeria sudah memiliki desain tata kota, arsitektur
rumah tinggal, arsitektur bangunan umum (tempat ibadah), Kuil, Istana, dan
arsitektur lansekap.

7
2.1.6 Arsitektur Klasik
Era ini manusia semakin mendalami arsitektur dari tiga aspek dasar.
Yaitu firmitas (kekuatan), utilitas (kegunaan atau fungsi), venustas (keindahan) .
Namun lebih dominan pada unsur-unsur keindahan, di mana estetika harus
terukur dan disertakan dengan teori-teori seperti proporsi, ritme, simetri,
harmoni, geometri dan ornamentasi yang menjadi pedoman. Era ini ditandai oleh
perkembangan arsitektur Yunani dan Romawi kuno di awal abad 800 SM – 1750
M. Sebelumnya memang beberapa ahli menyatakan era klasik di Yunani dan
Romawi sudah berkembang pada abad kuno.
Pada dasarnya gaya Klasik bisa dilihat di era post-renaissance di eropa
di mana elemen dari arsitektur klasik sudah dapat diterima dalam konteks
arsitektur yang radikal yang kemudian dibangun. Bentuk khas dari arsitektur
klasik adalah Doric, Ionic, dan Corinthian yang sangat bermakna dalam sejarah
“gaya” di tahun 5 SM, yang menjadi tradisi dan ditiru terus menerus sampai
sekarang. Gaya Klasik memiliki karakter dan detail yang dapat dikenali dari
bentuk kolom dengan capital (kepala), entablature, architrave, frieze, dan
kornice. Ciri-ciri atau karakteristik arsitektur klasik,yaitu :
• Memiliki banyak sekali ornamen atau hiasan hampir di setiap sudut
bangunan.
• Penggunaan kolom dan balok sebagai elemen utama.
• Biasanya berupa bangunan yang besar dan megah dengan waktu
pengerjaan yang cukup lama dikarenakan sedikitnya jumlah pekerja.
• Memanfaatkan efek distorsi mata untuk menciptakan kemegahan dan
keindahan bangunan-bangunan utamanya.
• Bahan utama menggunakan bahan yang langsung diambil dari alam.

8
2.1.7 Arsitektur Abad Pertengahan
Arsitektur eropa barat di era awal abad pertengahan dibagi atas era
Early Christian (Awal Kristiani) dan Pre-Romanesque, termasuk Merovingian,
Carolingian, dan Asturian.
Beberapa peninggalan arsitektur abad pertengahan yang masih
bertahan umumnya adalah sebuah benteng. Istana dan benteng ini menunjukkan
keberadaan bangunan non religius yang pernah ada di era arsitektur abad
pertengahan. Di mana ciri bangunan tersebut memiliki jendela-jendela yang
difungsikan sebagai tempat prajurit pemanah untuk menembak dari luar
bangunan.

2.1.8 Arsitektur Gothic


Arsitektur Gothic adalah gaya arsitektur yang mewarnai era awal dan
akhir dari periode pertengahan. Dari sebuah evolusi dari Arsiktektur Romawi dan
sangat berkembang di era Renaissance.
Gaya Gothic dimulai di Perancis abad ke 12 sampai 16 Masehi.
Arsitektur Gothic dikenal sebagai periode “French Style”. Dimana karakteristik
desainnya adalah adanya pointed arch, the ribbed vault, dan the flying buttress.
Arsitektur Gothic umum dikenal dengan bangunan Cathedrals, abbeys, dan
Parish Churces di Eropa. Selain itu juga terdapat banyak istana, kerajaan, town
hall, universitas, dan bangunan pribadi.
Karakteristik yang paling tercermin membentuk arsitektur Gothic
adalah Cathedrals dan Churches. Era Gothic sendiri kemudian berkembang
menurut wilayahnya masingmasing. Seperti di Perancis, Inggris, Italia, Spanyol,
Portugal, dan Polandia. Bangunan di era arsitektur Gothic kemudian hancur
ketika perang saudara pecah di Inggris. Sehingga di tahun 1663 sampai akhir
abad 17 timbul pengembangan aru dari arsitektur Gothic di Inggris yang

9
dinamakan Gothic Survival and Revival. Bukti keberadaan bangunannya bisa
kita lihat di Oxford dan Cambridge.

2.1.9 Arsitektur Renaissance


Renaissance kerap kali disebut sebagai Italian Renaissance yang
dimulai abad 15 masehi. Meski menurut beberapa pandangan perkembangan
yang sama sudah ada di eropa sebelum abad 15 masehi. Era renaissance ini
disebut juga “Early Modern”.
Pembangunan dari abad pertengahan lebih tertuju pada bagaimana
geometri menjadi penghubung antara cahaya engan keberadaan material yang
kemudian dikreasikan sebagai bangunan yang memiliki karakter eksistensi yang
kuat. Hubungan ini yang kemudian menyadari manusia merepresentasikan
khasanah baru ke dalam arsitektur Renaissance.

2.1.10 Arsitektur Barok


Arsitektur Barok dimulai di awal abad 17 Masehi di Italia. Dengan
paradigma berfikir dari era Romawi dengan campuran bahasa arsitektur dari era
Renaisance, Barok mengekspresikan bangunan sebagai reformasi dari
Renaissance itu sendiri. Pergerakan itu dipengaruhi oleh keberadaan paradigma
agama di mana Catholic Church bereformasi merespon keberadaan Protestan.
Arsitektur Barok hadir sebagai manifesto dari reformasi agama. Barok ditemukan
dari ekspresi secular dari bentuk istana, pertama di Perancis adalah Chateau de
Maisons (1642).
Arsitektur Barok juga dihubung-hubungkan dengan Kolonialisme di
Eropa. Di jaman itu dipegang oleh bangsa Spanyol dan Perancis karena ada
pengaruh dari perang agama yang berlangsung di Perancis, Spanyol dan Belanda.
Ini menyebabkan arsitektur Barok kemudian menyebar sampai di wilayah-
wilayah Jajahan, seperti yang banyak terdapat di Spanyol. 10 Sama seperti

10
arsitektur Gothic, arsitektur Barok juga tersebar di beberapa wilayah di Eropa
seperti Spanyol, Italia, Perancis, Malta, Belanda, Belgia, Inggris ,Negara
Scandinavia, Lithuania, Russia, Portugal dan Brazil.

2.1.11 Arsitektur Era Pertengahan


Era ini adalah peralihan dari era Klasik, di abad ini manusia sudah
menemukan teknologi (penemuan) baru yang belum pernah terpikirkan
sebelumnya. Penemuan ini kemudian mengembangkan arsitektur ke arah yang
lebih inovatif lagi seperti penemuan listrik, mesin uap dan mesin lainnya.
Pengaruh perkembangan ini akhirnya menciptakan teknologi baru dalam
arsitektur, material dan olah struktur kemudian bersinergi dengan bahasa
arsitektur baru.

2.1.12 Arsitektur Modern


Arsitektur modern merupakan sebuah gaya bangunan dengan
karakterisitik yang bersifat umum, terutama dapat dicirikan dari penggunaan
elemen yang simpel dari bentuk yang minim ornamen. Variasi gaya modern
ditemukan awal abad 20 masehi. Awalnya arsitektur modern diadopsi oleh
pengaruh banyak arsitek dan pendidik arsitektur, meski demikian “bangunan
modern” sangat sedikit berhasil dibangun di awal abad 20 ini. Justru
popularitasnya terangkat setelah Perang Dunia ke-2 dan menjadi salah satu gaya
arsitektur yang dominan untuk bangunan institusi dan perusahaan dalam tiga
dekade.
Arsitektur modern juga banyak dipengaruhi oleh penemuan teknologi
dan ilmu keteknikan, pandangan itu dapat dilihat dari penggunaan material
bangunan baru seperti besi, baja, beton, dan kaca yang akhirnya membuktikan
penemuan baru teknik bangunan sebagai bagian dari revolusi industri.
Karakteristik dari arsitektur modern:

11
• Menggunakan material sefungsional mungkin pada bangunan.
• Mengadopsi keindahan sebuah mesin.
• Menolak ornamenisasi
• Bentuk simple dan mengurangi detail yang tidak dibutuhkan.
• Mengadopsi ekspresi struktur
• Bentuk mengikuti fungsi (Form Follow Function)

2.1.13 Arsitektur Art Deco


Populer ditengah gaya arsitektur modern, Art Deco hadir sebagai
desain internasional sejak 1925 sampai 1939, dengan menggunakan seni dekorasi
seperti pada arsitektur, interior desain, dan desain industri, serta visual art seperti
dunia fashion, seni lukis, dan graphic arts dan film. Gerakan Art Deco ini banyak
dipengaruhi oleh berbagai gaya di awal abad 20-an, termasuk Neoclassical,
Constructivism, Cubsim, Modernism, Art Nouveau, dan Futurism. Elemen Art
Deco dalam arsitektur menjelma ke beberapa bangunan sekitar tahun 1930
seperti Chrysler Building di New York (William Van Alen).

2.1.14 Arsitektur Post Modern


Arsitektur Postmodern adalah pengembangan International Style yang
dimulai sejak awal 1950-an, kemudian mempengaruhi gaya arsitektur sampai
hari ini. Arsitektur 14 postmodern mulai menggunakan ornamen sebagai respon
dari formalitas international style dari arsitektur modern. Transisi dari arsitektur
modern menuju arsitektur postmodern dibuktikan dari karya Michael graves,
Portland Building di Portland, Sony Building (AT&T) karya Philip Johnson di
New York. Arsitektur postmodern juga disebut sebagai “neo-eclectic”, di mana
ornamen pada fasad mendominasi dan menggantikan gaya modern yang minim
ornamen.

12
Karakteristik bangunan postmodern bisa dilacak dari ekspresi pada
bangunannnya. Karakter itu tercipta dari bentuk-bentuk patung, ornamen
anthropomorphism dan materialnya.

2.1.15 Arsitektur Dekonstraksi


Arsitektur dekonstruksi adalah pengembangan dari arsitektur
postmodern yang dimulai akhir 1980-an. Karakter bangunan adalah proses
pemecahan dari ide-ide baru dalam memanipulasi struktur permukaan kulit
bangunan menjadi bentuk-bentuk distorsi dan tidak teratur dari beberapa elemen
arsitektur. Bentuk penyelesaian visual bangunan ini yang kemudian diklaim
sebagai gaya dekonstruksi dengan memberikan bentuk yang tidak terduga dan
kacau.
Karya Zaha Hadid, arsitek wanita kelahiran Irak, yaitu mendesain
bangunan dengan gaya dekonstruksi, yang menggambarkan jauh dari prinsip
modern form follow function. Dekonstruksi menjadi sebuah penolakan dari
arsitektur modern yang memberikan “peraturan” seperti “form follow function”,
“purity of form”, dan “truth to materials”.

13
2.2 Contoh Bangunan Arsitektur Dunia
2.2.1 Partheon (Kuil Pagnism Yunani)

Kuil ini dinamakan Partheon yang dibangun di antara tahun 447


hingga 432 Sebelum Masehi. Hal ini menandakan bahwa usia dari kuil tersebut
sudah mencapai hampir 2.500 tahun. Sebelum masyarakat Yunani menganut
kepercayaan mereka masing-masing, di era Sebelum Masehi (SM) masyarakat
mempunyai kerpecayaan akan dewa dan dewi.
Kuil Partheon dibangun sebagai tempat untuk menyembah Dewi
Athena, seorang dewi perang dan kebijaksanaan dalam mithologi Yunani.
Dahulu terdapat patung raksasa Dewi Athena yang berlapis emas di dalam kuil.
Sekarang patung tersebut sudah tidak ada karena sudah dilelehkan untuk diambil
emasnya oleh para penjarah makam zaman dulu.
Kuil parthenon sempat berganti-berganti fungsi hingga difungsikan
sebagai situs sejarah seperti sekarang. Dibawah kekuasaan Kakaisaran
Byzantium, kuil parthenon sempat difungsikan sebagai gereja selama ribuan
tahun.Pada masa kekuasaan Kesultanan Ottoman di Yunani pada abad ke-15,
kuil parthenon kemudian beralih fungsi lagi menjadi masjid untuk tempat ibadah
umat muslim. Alih fungsi kuil parthenon menjadi masjid merupakan suatu
14
bentuk hukuman yang dilakukan oleh Sultan Mehmed selaku sang penakluk
kepada masyarakat Athena yang mencoba melakukan perlawanan. Namun
demikian, ketika alih fungsi kuil Parthenon menjadi masjid tak banyak perubahan
dari sisi dekorasi bangunan. Saat itu umat islam beribadah di kuil parthenon
dibawah ornamen dan lukisan bernuansa kristiani.
Ledakan tahun 1687 yang menghancurkan bukit akropolis turut
menghancurkan kuil parthenon. Kesultuanan ottoman kemudian membangun
kompleks masjid baru yang lebih sederhana di dekat puing-puing kuil parthenon
yang hancur. Masjid ini kokoh berdiri hingga dekade 1820 sebelum akhirnya
dikepung oleh masyarakat Yunani yang ingin merdeka dan lepas dari Kesultanan
Ottoman.
Tahun 1980an kuil parthenon yang hancur kemudian direkonstruksi
kembali dibawah kepemimpinan arsitek Nikolaos Balanos. Tiang-tiang utama
kuil dan dinding-dinding yang roboh kemudian didirikan kembali. Nikolaos
Balanos menggunakan teknik yang salah saat merekonstruksi kuil parthenon
dengan menggunakan penjepit besi, sehingga saat penjepit besi berkarat
keindahan ukiran dinding menjadi rusak. Pada tahun 1975 dibawah arsitek
Malonis Korres, kuil parthenon kembali direkonstruksi.

2.2.2 Taj Mahal, India

15
Taj Mahal merupakan simbol kebesaran cinta dan kesetiaan Shah
Jehan terhadap istri yang paling disayanginya bernama Mumtaz Mahal. Mumtaz
Mahal wafat terlebih dahulu meninggalkan sang sultan saat melahirkan anak ke
empat belas mereka (Koch, 2006). Kematiannya sangat berdampak buruk pada
Shah Jehan. Maka demi membuktikan cinta kasihnya pada sang cinta sejati, ia
pun membangun sebuah bangunan yang amat fenomenal nan megah, perpaduan
antara seni India, Persia, Mongol, dan Turki. Bangunan ini merupakan simbol
cinta sejati, kesetiaan, dan kemewahan sang sultan terhadap ratunya. Taj Mahal
dibangun di tepi sungai Yamuna pada tahun 1631 M, tepat di tahun Mumtaz
Mahal meninggal dunia.
Sejarah Dibangunnya Taj Mahal di India dimulai pada tahun 1630,
dimana tempat ini dibangun atas perintah Munghal Shah Jahan yang pada saat itu
adalah kaisar di India. Taj Mahal ia bangun sebagai sebuah musoleum untuk
istrinya yang berasal dari Persia, yaitu Arjumand Banu Begum yang dikenal juga
sebagai Mumtaz Mahal atau Mumtaz-ul-Zamani.
Pada 5 Januari 1592, Shahabuddin Muhammad Khurram dilahirkan
dan menjadi anak ketiga dari kaisar Jahangir. Ibu yang melahirkannya adalah
seorang putri Rajput dari Marwar yang bernama Putri Manmati atau Bilquis
Makani. Sebelum Khurram lahir, seorang peramal telah menduga bahwa
Khurram memang ditakdirkan untuk sesuatu yang megah. Karena ramalan itu,
kakeknya, kaisar Mughal ke-3 memintanya untuk tinggal bersama Ruqiya,
istrinya, agar ia bisa memenuhi permintaan istrinya tersebut untuk membesarkan
kekaisaran Mughal, dan baru pada umur 13 tahun Khurram bisa kembali ke
keluarga aslinya. Ia dipilih menjadi penerus tahta pada tahun 1627 saat ayahnya
meninggal dunia. Masa pemerintahan Khurram perlahan menjadi masa keemasan
peradaban India, dan membuatnya disebut sebagai putra terbaik Mughal.

16
2.2.2 Piramida Agung, Mesir

Piramida Agung Giza adalah piramida tertua dan terbesar dari tiga
piramida yang ada di Nekropolis Giza dan merupakan satu-satunya bangunan
yang masih menjadi bagian dari Tujuh Keajaiban Dunia. Dipercaya bahwa
piramida ini dibangun sebagai makam untuk firaun dinasti keempat Mesir, Khufu
(Χεωψ, Cheops) dan dibangun selama lebih dari 20 tahun dan diperkirakan
berlangsung pada sekitar tahun 2560 SM. Piramida ini kadang-kadang disebut
sebagai Piramida Khufu.

Piramida Agung Giza adalah bagian utama dari kompleks bangunan


makam yang terdiri dari dua kuil untuk menghormati Khufu (satu dekat dengan
piramida dan satunya lagi di dekat Sungai Nil), tiga piramida yang lebih kecil
untuk istri Khufu, dan sebuah piramida “satelit” yang lebih kecil lagi, berupa
lintasan yang ditinggikan, dan makam-makam mastaba berukuran kecil di
sekeliling piramida para bangsawan. Salah satu dari piramida-piramida kecil itu
menyimpan makan ratu Hetepheres (ditemukan pada tahun 1925), adik, dan istri
Sneferu serta ibu dari Khufu. Juga ditemukan sebuah kota, termasuk sebuah
pemakaman, toko-toko roti, pabrik bir, dan sebuah kompleks peleburan tembaga.

17
Lebih banyak lagi bangunan dan kompleks ditemukan oleh Proyek Pemetaan
Giza.

Piramida Mesir hanya dibuat dari tumpukan batuan saja. Lalu tekhnologi
apa yang digunakan sebagai perekat dan penjaga ketahanannya selama ribuan
tahun masih menjadi misteri. Para sejarawan hanya dapat mengira-ngira cara
pembangunannya.

Seorang ilmuwan yang dijuluki Bapak Mesir Kuno modern bernama Jean
Francois Champollion menjadi pengungkap cara pembangunan piramida.
Menurut beliau, pembangunan piramida Mesir dilaksanakan oleh para manusia
raksasa yang berjumlah sekira 10 juta jiwa dengan lama waktu sekitar 23 tahun
pembangunan. 10 tahun untuk persiapan pembangunan dan perancangannya, sisa
waktunya untuk mengeksekusi pembangunan.

18
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sejarah perkembangan arsitektur memiliki beberapa macam, salah satunya
arsitektur yunani, arsitektur romawi, arsitektur art deco, arsitektur post modern,
arsitektur persia, dan arsitektur dekonstraksi.
Bangunan yang bersejarah yaitu bangunan Taj Mahal, Piramida Agung dan
Partheon (Kuil Pagnism Yunani).

19

Anda mungkin juga menyukai