DUNIA
Oleh:
Tasya Aswina Meilinda 221110017312030
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Dalam mata kuliah Sejarah Arsitektur Dunia penyusun menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan. Maka dari itu
penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini.
Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dituliskan dengan poin-poin sebagai berikut:
a. Jelaskan Sejarah perkembangan Arsitektur Dunia?
b. Apa saja contoh bangunan arsitektur dunia?
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Sama halnya dengan lukisan dan patung, arsitektur Yunani adalah
paruh pertama era klasik antik. Arsiteknya adalah tukang yang bekerja pada
orang kaya. Tidak ada perbedaan antara buatan manusia dan kontraktor.
Arsiteknya membangun bangunan, menyewa pekerja dan tukang (pematung)
yang membangunnya. Meski para arsitek tidak dikenal sebelum abad ke-5.
Arsitek seperti Iktinos yang mendesain Parthenon, kini dikenal sebagai arsitek
jenius.
Format bangunan Yunani Kuno yang masih bertahan contohnya
seperti Parthenon dan Hephaesteum di Athena. Rata-rata bangunan berbentuk
kotak dan terbuat dari batu. Marbel adalah salah satu material mahal di Yunani
karena kualitas marbel terbaik berasal dari Gunung Pentelicus di Attica.
Bangunan kotak biasanya dikelilingi oleh kolom di keempat sisinya.
Hanya kuil yang banyak diketahui tersisa dari bentuk bangunan publik di
Yunani. Terdapat dua gaya utama dari arsitektur bangunan Yunani Kuno. Yaitu
Doric dan Ionic. Gaya Doric banyak digunakan di daratan Yunani. Gaya Doric
lebih formal sedangkan gaya Ionic lebih luwes dan dekoratif. Ornamen lainnya
adalah Corinthian yang terbentuk dari modifikasi gaya Ionic.
6
2.1.4 Arsitektur Romawi Kuno
Arsitektur Romawi Kuno banyak mengadaptasi gaya Arsitektur
Yunani. Kedua gaya tersebut disadari menjadi dasar dari arsitektur klasik.
Namun, elemen sosial seperti kemakmuran, populasi yang besar dalam kota
memaksa Romawi Kuno mencari arsitektur baru sebagai solusi dari masalahnya.
Politik propaganda juga membuat bangunan-bangunan harus dibuat menarik
seperti ruang publik. Romawi Kuno menggunakan lengkungan, dome, dan
penemuan beton sebagai material pada bangunan publiknya. Bangunan juga
banyak dipengaruhi oleh dorongan keagamaan seperti Pantheon. Salah satu
bangunan yang cukup impresif adalah amphitheatres the Colosseum di Roma.
Fungsinya sebagai tempat pertunjukkan Gladiator dan sarana berkumpul rakyat
serta penguasa.
Bangsa Romawi Kuno sudah membuat berbagai macam inovasi
bangunan seperti, permukiman, bangunan publik, mercu suar dan inovasi
material. Inovasi material di era Romawi Kuno dimulai abad 1 SM dengan
menemukan beton. Sehingga memungkinkan untuk merangkai bangunan
lengkung dan dome.
7
2.1.6 Arsitektur Klasik
Era ini manusia semakin mendalami arsitektur dari tiga aspek dasar.
Yaitu firmitas (kekuatan), utilitas (kegunaan atau fungsi), venustas (keindahan) .
Namun lebih dominan pada unsur-unsur keindahan, di mana estetika harus
terukur dan disertakan dengan teori-teori seperti proporsi, ritme, simetri,
harmoni, geometri dan ornamentasi yang menjadi pedoman. Era ini ditandai oleh
perkembangan arsitektur Yunani dan Romawi kuno di awal abad 800 SM – 1750
M. Sebelumnya memang beberapa ahli menyatakan era klasik di Yunani dan
Romawi sudah berkembang pada abad kuno.
Pada dasarnya gaya Klasik bisa dilihat di era post-renaissance di eropa
di mana elemen dari arsitektur klasik sudah dapat diterima dalam konteks
arsitektur yang radikal yang kemudian dibangun. Bentuk khas dari arsitektur
klasik adalah Doric, Ionic, dan Corinthian yang sangat bermakna dalam sejarah
“gaya” di tahun 5 SM, yang menjadi tradisi dan ditiru terus menerus sampai
sekarang. Gaya Klasik memiliki karakter dan detail yang dapat dikenali dari
bentuk kolom dengan capital (kepala), entablature, architrave, frieze, dan
kornice. Ciri-ciri atau karakteristik arsitektur klasik,yaitu :
• Memiliki banyak sekali ornamen atau hiasan hampir di setiap sudut
bangunan.
• Penggunaan kolom dan balok sebagai elemen utama.
• Biasanya berupa bangunan yang besar dan megah dengan waktu
pengerjaan yang cukup lama dikarenakan sedikitnya jumlah pekerja.
• Memanfaatkan efek distorsi mata untuk menciptakan kemegahan dan
keindahan bangunan-bangunan utamanya.
• Bahan utama menggunakan bahan yang langsung diambil dari alam.
8
2.1.7 Arsitektur Abad Pertengahan
Arsitektur eropa barat di era awal abad pertengahan dibagi atas era
Early Christian (Awal Kristiani) dan Pre-Romanesque, termasuk Merovingian,
Carolingian, dan Asturian.
Beberapa peninggalan arsitektur abad pertengahan yang masih
bertahan umumnya adalah sebuah benteng. Istana dan benteng ini menunjukkan
keberadaan bangunan non religius yang pernah ada di era arsitektur abad
pertengahan. Di mana ciri bangunan tersebut memiliki jendela-jendela yang
difungsikan sebagai tempat prajurit pemanah untuk menembak dari luar
bangunan.
9
dinamakan Gothic Survival and Revival. Bukti keberadaan bangunannya bisa
kita lihat di Oxford dan Cambridge.
10
arsitektur Gothic, arsitektur Barok juga tersebar di beberapa wilayah di Eropa
seperti Spanyol, Italia, Perancis, Malta, Belanda, Belgia, Inggris ,Negara
Scandinavia, Lithuania, Russia, Portugal dan Brazil.
11
• Menggunakan material sefungsional mungkin pada bangunan.
• Mengadopsi keindahan sebuah mesin.
• Menolak ornamenisasi
• Bentuk simple dan mengurangi detail yang tidak dibutuhkan.
• Mengadopsi ekspresi struktur
• Bentuk mengikuti fungsi (Form Follow Function)
12
Karakteristik bangunan postmodern bisa dilacak dari ekspresi pada
bangunannnya. Karakter itu tercipta dari bentuk-bentuk patung, ornamen
anthropomorphism dan materialnya.
13
2.2 Contoh Bangunan Arsitektur Dunia
2.2.1 Partheon (Kuil Pagnism Yunani)
15
Taj Mahal merupakan simbol kebesaran cinta dan kesetiaan Shah
Jehan terhadap istri yang paling disayanginya bernama Mumtaz Mahal. Mumtaz
Mahal wafat terlebih dahulu meninggalkan sang sultan saat melahirkan anak ke
empat belas mereka (Koch, 2006). Kematiannya sangat berdampak buruk pada
Shah Jehan. Maka demi membuktikan cinta kasihnya pada sang cinta sejati, ia
pun membangun sebuah bangunan yang amat fenomenal nan megah, perpaduan
antara seni India, Persia, Mongol, dan Turki. Bangunan ini merupakan simbol
cinta sejati, kesetiaan, dan kemewahan sang sultan terhadap ratunya. Taj Mahal
dibangun di tepi sungai Yamuna pada tahun 1631 M, tepat di tahun Mumtaz
Mahal meninggal dunia.
Sejarah Dibangunnya Taj Mahal di India dimulai pada tahun 1630,
dimana tempat ini dibangun atas perintah Munghal Shah Jahan yang pada saat itu
adalah kaisar di India. Taj Mahal ia bangun sebagai sebuah musoleum untuk
istrinya yang berasal dari Persia, yaitu Arjumand Banu Begum yang dikenal juga
sebagai Mumtaz Mahal atau Mumtaz-ul-Zamani.
Pada 5 Januari 1592, Shahabuddin Muhammad Khurram dilahirkan
dan menjadi anak ketiga dari kaisar Jahangir. Ibu yang melahirkannya adalah
seorang putri Rajput dari Marwar yang bernama Putri Manmati atau Bilquis
Makani. Sebelum Khurram lahir, seorang peramal telah menduga bahwa
Khurram memang ditakdirkan untuk sesuatu yang megah. Karena ramalan itu,
kakeknya, kaisar Mughal ke-3 memintanya untuk tinggal bersama Ruqiya,
istrinya, agar ia bisa memenuhi permintaan istrinya tersebut untuk membesarkan
kekaisaran Mughal, dan baru pada umur 13 tahun Khurram bisa kembali ke
keluarga aslinya. Ia dipilih menjadi penerus tahta pada tahun 1627 saat ayahnya
meninggal dunia. Masa pemerintahan Khurram perlahan menjadi masa keemasan
peradaban India, dan membuatnya disebut sebagai putra terbaik Mughal.
16
2.2.2 Piramida Agung, Mesir
Piramida Agung Giza adalah piramida tertua dan terbesar dari tiga
piramida yang ada di Nekropolis Giza dan merupakan satu-satunya bangunan
yang masih menjadi bagian dari Tujuh Keajaiban Dunia. Dipercaya bahwa
piramida ini dibangun sebagai makam untuk firaun dinasti keempat Mesir, Khufu
(Χεωψ, Cheops) dan dibangun selama lebih dari 20 tahun dan diperkirakan
berlangsung pada sekitar tahun 2560 SM. Piramida ini kadang-kadang disebut
sebagai Piramida Khufu.
17
Lebih banyak lagi bangunan dan kompleks ditemukan oleh Proyek Pemetaan
Giza.
Piramida Mesir hanya dibuat dari tumpukan batuan saja. Lalu tekhnologi
apa yang digunakan sebagai perekat dan penjaga ketahanannya selama ribuan
tahun masih menjadi misteri. Para sejarawan hanya dapat mengira-ngira cara
pembangunannya.
Seorang ilmuwan yang dijuluki Bapak Mesir Kuno modern bernama Jean
Francois Champollion menjadi pengungkap cara pembangunan piramida.
Menurut beliau, pembangunan piramida Mesir dilaksanakan oleh para manusia
raksasa yang berjumlah sekira 10 juta jiwa dengan lama waktu sekitar 23 tahun
pembangunan. 10 tahun untuk persiapan pembangunan dan perancangannya, sisa
waktunya untuk mengeksekusi pembangunan.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sejarah perkembangan arsitektur memiliki beberapa macam, salah satunya
arsitektur yunani, arsitektur romawi, arsitektur art deco, arsitektur post modern,
arsitektur persia, dan arsitektur dekonstraksi.
Bangunan yang bersejarah yaitu bangunan Taj Mahal, Piramida Agung dan
Partheon (Kuil Pagnism Yunani).
19