Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH SEJARAH ARSITEKTUR

Membandingkan Perbedaan dan Perkembangan Arsitektur dari


Zaman Yunani, Romawi , dan juga Byzanthium

Disusun oleh :
Emmanuelle Litania / 213100004
Bernadeth Chiquita / 213100007

Fakultas Teknik
Program Studi Arsitektur
Universitas Katolik Darma Cendika
Surabaya
Abstrak
Arsitektur pada zaman Yunani dikhususkan pada pemerintahan dan tempat ibadah dan bangunan
pemerintahan. Material yang digunakan juga sangat susah dibuat, yaitu dengan batu yang
dipahat. Karena itulah bentuk utama arsitektur Yunani biasanya berupa persegi. Pada zaman
Romawi, teknologi mulai berkembang. Bangunan juga tidak diperkhususkan pada pemerintahan
dan penyembahan lagi, namun bisa ditujukan untuk hiburan masyarakat, dan lain lain. Oleh
karena itu bentuk dari bangunan arsitektur Romawi sudah mulai terlihat luwes dengan
menggabungkan bentuk persegi dan lingkaran. Lalu untuk arsitektur pada zaman Bhyzanthium,
dikarenakan kekuasaan romawi mulai runtuh, di Semenanjung Italia dan berpindah kekuasaan ke
Eropa Timur. Keputusan Konstantinus Agung yang ingin menguasai dataran Eropa dan Asia,
telah membuat keputusan untuk memindahkan pusat pemerintahan Romawi Kuno dari
kota Nikomedia. Hal ini menyebabkan mulai masuknya budaya campuran Eropa barat dan timur,
yang ciri utamanya adalah berbentuk kubah yang tersusun dari bola yang terbagi bagi
Kata kunci : Yunani, Romawi, peradaban

Abstract
Architecture in Greek times was devoted to government and places of worship and
government buildings. The material used is also very difficult to make, namely with carved
stones. That's why the main form of Greek architecture is usually a square. In Roman times,
technology began to develop. The building is also not devoted to government and worship
anymore, but can be intended for public entertainment, and others. Therefore, the shape of
Roman architectural buildings has begun to look flexible by combining square and circle shapes.
Then for architecture in the Bhyzanthium era, because Roman power began to collapse, on the
Italian Peninsula and transferred power to Eastern Europe. The decision of Constantine the Great
who wanted to control the plains of Europe and Asia, has made the decision to move the center
of the Ancient Roman government from the city of Nicomedia. This led to the entry of a mixed
culture of western and eastern Europe, the main characteristic of which was the dome-shaped
structure composed of a sphere divided into two halves
Keywords: Greek, Roman, civilization
I. Pendahuluan

Manusia sudah mengenal arsitektur sejak zaman dahulu jauh sebelum Masehi. Dengan
bahan bahan yang terbatas mereka membuat tempat untuk berlindung, tempat untuk tinggal,
tempat untuk menyembah dewa, dan lain lain.Namun seiring berjalannya waktu, arsitektur terus
berkembang dari zaman ke zaman. Hal ini disebabkan karena perbedaan teknologi yang
membuat bahan utama bangunan berbeda sehingga menimbulkan perbedaan pula pada fasad
bangunan.
Tidak hanya material, perbedaan bangunan dari zaman ke zaman juga disebabkan karena
perubahan perilaku dan peradaban manusia. Banyak bangunan dari zaman Yunani yang
difokuskan untuk penyembahan dewa dewi, namun Ketika memasuki zaman Romawi, bangunan
lebih banyak dikhususkan pada hiburan, kekaisaran, dan lain lain. Perbedaan peradaban inilah
yang membuar setiap zaman meninggalkan ciri khas yang memiliki daya tarik tersendiri.

II. Hasil dan pembahasan

I. Arsitektur Yunani

Yunani adalah bangsa yang paling berpengaruh di dunia, Yunani menciptakan dan
mengembangkan berbagai hal penting, misalnya demokrasi, alfabet, filsafat, teater,
dan ilmu pasti. Yunani kuno berlangsung dari periode Arkhaik, pada abad 8-6 SM
hingga tahun 146 SM ketika Romawi menaklukan Yunani setelah Pertempuran
Korinthos.
Awal mulanya adalah Megaron dari arsitektur Yunani. Megaron adalah rumah kayu
tradisional Yunani. Megaron menerapkan rasionalisme estetika pada desain.
Rancangan Megaron kemudian menjadi standar untuk pembangunan gedung-gedung
lain seperti gedung pemerintahan, tempat ibadah, dll. Contohnya adalah Parthenon
(kuil pagan Yunani), yang kemudian menjadi gaya arsitektur Yunani klasik dan masih
digunakan sampai sekarang.
Ciri- ciri arsitektur Yunani sendiri yaitu :
a. menggunakan 3 jenis pilar (ionic, doric, dan korintian),
Sumber : Arsitektur-Wordpress.com

Pilar dorik memberikan kesan kuat dan maskulin. Hal ini dikarenakan bentuknya
yang lebih kaku dan sederhana dibandingkan kedua pilar lainnya. Pilar ini biasanya
dikhususkan pada Dewa (laki laki)
Pilar Ionic memberikan kesan feminine karena bentuknya yang melingkar dan luwes
dan cantik. Kesan feminine ini juga dihubungkan pada bentuk lingkaran dibagian atas
yang melambangkan ovarium atau organ reproduksi Wanita. Pilar ini dikhususkan
pada Dewi (Perempuan)
Pilar Corinthian memiliki desain paling rumit dibanding kedua tiang lainnya. Ciri
utama pilar Corinthian berada pada hiasan berbentuk volute,daun, dan bunga yang
terlihat elok dibagian kepala pilar. Pilar ini murni digunakan untuk hiasan pada
bangunan, dan tidak diperuntukan bagi pemujaan dewa ataupun dewi

b. Pertembokan Yunani biasanya menggunakan batuan massif,

Sumber : sofiaoriginals.com

Hal ini dikarenakan kurangnya teknologi pada zaman tersebut sehingga manusia
pada zaman tersebut memilih untuk membangun bangunan menggunakan batu
alam besar yang dipahat. Material ini sangat kokoh dan kuat, sehingga mampu
bertahan hingga saat ini,namun tentu saja material ini memiliki banyak
kekurangan salah satunya minim cahaya yang masuk. Diperlukan juga tenaga
kerja yang sangat besar pada proses pembangunannya
c. Terdapat deretan jendela yang berbentuk segi empat memanjang dan tersusun secara
berdekatan dan simetris yang termasuk juga pada cirikhas bangunan Yunani
d. Terdapat deretan 6 tiang pada bagian depan
e. Besar kecilnya bangunan berdasarkan dewa dan dewi yang di puja
f. Atap berbentuk limas dengan podium kotak
g. Bersifat outdoor living
h. Material nya berukuran tidak lazim, batu besar yabg dipahat.

Salah satu bangunan yang menurut kelompok kami menggunakan arsitektur Yunani
ialah museum nasional Museum Nasional Republik Indonesia atau Museum Gajah,
adalah sebuah museum arkeologi, sejarah, etnografi, dan geografi yang terletak di
Jakarta Pusat dan persisnya di Jalan Merdeka Barat 12. Museum ini merupakan
museum pertama dan terbesar di Asia Tenggara.

Museum ini merupakan peninggalan dari zaman Yunani , hal ini bisa dilihat dari

Deretan Pilar yang berjumlah 6 buah

Deretan jendela yang berbentuk segi empat


memanjang dan tersusun secara berdekatan

Tembok yang terlihat massif dengan kolom


kolom disetiap meternya
Tiang yang digunakan adalah tiang dorik yang
merupakan peninggalan dari zaman yunani

Atap pada bangunan ini terbuka dibagian


tengahnya sama seperti ciri khas atap Yunani
yang tidak sepenuhnya tertutup

II. Arsitektur Romawi

Pengaruh Yunani pada arsitektur Romawi sangat terlihat. Banyak bangunan megah
Romawi dibangun oleh pekerja Yunani. Masyarakat Romawi dikenal menyukai ilmu
arsitektur yang bergaya megah, mewah, dan monumental. Mereka biasanya membuat
bangunan-bangunan yang mengagumkan seperti kuil, gedung, balai pemerintahan, pasar,
jembatan, benteng, jalan raya, drainase air, bangunan umum, bangunan olahraga, dan
bangunan seni. Tak lupa, mereka juga senang menciptakan berbagai karya seni rupa
misalnya patung, relief, dan aksesoris.
Semenanjung Apenia (Italia) merupakan tempat berkembangnya peradaban Romawi
dengan ibu kotanya yang berada di Roma. Bangsa ini bisa dibilang merupakan perpaduan
antara Yunani dan Etruskia. Sudah menjadi rahasia publik kalau Bangsa Romawi
memiliki kemajuan dalam IPTEK yang tinggi. Salah satunya dibuktikan oleh
peninggalan-peninggalan berupa karya seni budaya dan teknik bangunan yang luar biasa
menarik.
Ada ciri kekhasan yang dimiliki oleh arsitektur dengan gaya romawi, yaitu :
a. Konstruksi Lengkung
Sumber : Arsitektur-Wordpress.com & Arsiturstudio.com

konstruksi lengkung pertamakali diciptakan oleh Bangsa Yunani. Kemudian


konstruksi ini diadopsi oleh masyarakat Romawi ke dalam bangunan-bangunan
rancangannya. Alhasil, mayoritas bangunan klasik ala romawi tersebut pun
mempunyai ruangan yang terasa lebih luas karena tidak adanya batasan yang tegas.

b. Atap kubah
Sumber: ikons.id (atas) Kompasiana.com (bawah)

Pada mulanya, arsitektur khas Romawi juga dilengkapi dengan atap yang berbentuk
melengkung. Pada perkembangan selanjutnya, bentuk atap ini mengalami
perkembangan menjadi kubah. Atap kubah yang berwujud setengah bulatan ini
mampu menciptakan kesan megah pada suatu bangunan.

c. Denah bervariasi

Sumber : https://zeearchiholic.blogspot.com/2010/06/?view=classic
Pada zamannya, arsitektur Romawi ini bisa dikatakan sebagai mahakarya yang begitu
hebat. Bayangkan saja, ketika bangsa-bangsa lain masih mempertahankan denah
bangunan yang dianggap sebagai denah terbaik. Tetapi bangsa ini berani melakukan
eksplorasi terhadap denah bangunan-bangunannya. Kebanyakan mereka sering
mengkombinasikan denah segi empat, lingkaran, dan setengah lingkaran.

d. Skala
Skala yang digunakan dalam arsitektur romawi ialah skala monumental, Skala
bangunan bersifat monumental atau mengutamakan kesan agung. Ekspresi
arsitekturnya terungkapkan melalui peralihan artikulasi detail.
e. Pilar
Sumber : ikons.id

Sumber : istockphoto.com
Pilar Composite : Pilar ini merupakan gabungan dari pilar ionic dan chorinthian
Pilar Tuscan : Pilar ini merupakan pilar dengan bentuk paling sederhana diantara pilar
pilar lainnya.
f. Patung

Sumber : Flickr.com
Tidak lagi menggunakan patung dewadewi namun menggunakan patung
prajurit,Kaisar, dll

g. Bukan lagi sebagai tempat pemujaan


Gambar diatas adalah Colloseum yang digunakan untuk pertunjukan dan hiburan
warga

h. Memiliki bentuk yang lebh luwes dibandingkan dengan Yunani

Sumber : ikons.id
i. Pintu dan jendela : Pintu dan jendela biasanya berbentuk segi empat. Pada sisi-sisi
pintu dibuat bentuk kolom.
j. Desain simetris

Sumber : herydotus.wordpress

Desain simetris Pada dasarnya, simetris berarti sama antara kiri dan kanan atau atas
dan bawah. Desain simetris termasuk peninggalan bangsa Romawi di bidang
arsitektur yang bersifat abadi. Prinsip desain ini bahkan masih digunakan sampai
sekarang sebab mampu menciptakan kesan yang glamor dalam sekejap.s merupakan
salah satu ciri dari arsitektur romawi.

Banyak bangunan yang sudah menggunakan gaya arsitektur romawi, salah satunya
basilica sano petrus di vatikan. Berikut adalah bukti yang menyatakan bahwa basilica santo
petrus menggunakn asitektur romawi untuk gaya bangunannya

III. Arsitektur Byzanthium


Bentuknya Simetris

Denah Bervariasi
Atap Kubah dan memiliki lubang
diujungnya

Skala Monumental

Patung bukan dewa/dewi

Kesimpulan

Menggunakan pilar composite


Pintu dan jendela (berbentuk segi empat.
Pada sisi-sisi pintu dibuat bentuk kolom.)

III. Arsitektur Byzanthium


Periode Perkembangan Seni Arsitektur Byzantium berkisar pada rentang waktu 395 –
1100 Masehi. Periode Byzantium adalah periode kekuasaan Romawi yang mulai runtuh
di Semenanjung Italia dan berpindah kekuasaan ke Eropa Timur.
Keputusan Konstantinus Agung yang ingin menguasai dataran Eropa dan Asia, telah
membuat keputusan untuk memindahkan pusat pemerintahan Romawi Kuno dari
kota Nikomedia. Pusat Pemerintahan Romawi kemudian berpindah ke Eropa Timur dan
dipusatkan ke Kota Byzantium (sebelum disebut Kota Konstantinopel), sehingga
disebut Kekaisaran Byzantium.

Ketika Kekaisaran Byzantium beralih dipimpin oleh Justinianus Agung, perubahan gaya
dan Seni Arsitektur yang dulunya terpengaruh dari budaya Yunani Kuno dan Romawi
Kuno dan telah berkembang dengan gaya dan karakteristik yang baru, menjadi sebuah
ciri khas Seni Arsitektur Byzantium. Walau bentuk bangunannya masih memiliki
kecenderungan dengan Gaya Arsitektur Kristen Awal, namun Seni Arsitektur Byzantium
merupakan konsep pembaharuan Arsitektur menuju modernisasi di kawasan Eropa yang
diperkenalkan melalui budaya Kekaisaran Byzantium. Seni Arsitektur Byzantium inilah
yang kelak mempengaruhi Seni Arsitektur di kawasan Mediterania antara Eropa hingga
Asia Barat Daya, serta menginpirasi perkembangan Seni Arsitektur
Renainsans dan Seni Arsitektur Islam Utsmaniyah setelah mengalami keruntuhannya di
tahun 1453.
Berikut adalah ciri khas dari arsitektur byzanthium:
a. Atap berbentuk Kubah dengan tipe ½ lingkaran sangat ditonjolkan yang diletakkan
diatas bukaan denah berbentuk persegi.

b. Eksterior bangunan terlihat cukup sederhana, datar dengan jendela yang kecil dan
berteralis.

c. Denah berbentuk segi empat polygonal, yang ditutup dengan atap kubah

d. Tidak ada bentukan manusia di sculpture Byzantium. Unsurdekoratif dibuat


dari bentukan gulungan, lingkaran dan bentuk geometris lainnya atau dari
bentukan yang mengikuti bentuk daun dan bunga.

e. kolom-kolomnya konstruktif, dengan kepala tiang (capital) bergaya Korintia dan


Komposit. Ditemukan banyak Lengkungan pada Pintu Ruangan maupun Dekorasi
antar Pilar atau Kolom.
f. slah satu Ciri khas bangunan byzanthium yaitu memiliki hiasan dinding, langit-langit
kubah dan langit-langit lainnya yang didominasi dengan warna biru dan emas.

g. dinding Memakai bahan bata, dan dibagian dalam (interiornya) dilapisi dengan
mosaic yang terbuat dari pualam warna-warni yang menggambarkan
ajarannya.

h. Interior bangunan dipernuhi dengan dekorasi dan lukisan mosaik dengan beragam
warna.
i. Busur ½ lingkaran dipakai untuk menunjang galery dan bukaan pada pintu dan
jendela

Salah satu bangunan yang menurut kelompok kami mengambil gaya arsitektur byzanthium ialah

masjid al azhom. Tempat ibadah yang berdiri di atas lahan seluas 2,25 hektare itu bahkan bisa

dikatakan sebagai kebanggaan umat Islam Indonesia. Sebab, inilah masjid yang diklaim

mempunyai kubah terbesar sedunia. Bangunan utamanya mencakup luas 5.775 meter persegi. Ia

terdiri atas dua lantai, yakni bagian bawah (4.845,08 m persegi) dan atas (909,92 m persegi).

Daya tampungnya diperkirakan mampu memuat 15 ribu orang jamaah.


Berikut merupakan bukti- bukti dimana masjid al azhom menggunakan arsitektur byzanthium
dalam pembangunannya
Denah berbentuk segi empat polygonal,
yang ditutup dengan atap kubah)

Eksterior bangunan terlihat cukup sederhana datar


dengan jendela yang kecil dan berteralis

Atap berbentuk kubah

Dinding Memakai bahan bata, dan dibagian dalam


(interiornya) dilapisi dengan
Warna didominasi dengan warna biru dan emas

Busur ½ lingkaran dipakai untuk menunjang galery


dan bukaan pada pintu dan jendela

Kepala tiang (capital) bergaya Korintia dan


Komposit

Tidak ada bentukan manusia di sculpture


Byzantium
IV. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa tiap zaman memiliki ciri khas yang
menonjol. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table dibawah ini
V. Daftar Pustaka

http://edupaint.com/jelajah/8386-ciri-arsitektur-romawi

http://ilmupengetahuan.org/ciri-khas-arsitektur-yunani/

https://ars2016matana.wixsite.com/website/single-

post/2017/09/29/arsitektur-yunani-dan-romawi

https://arafuru.com/lifestyle/inilah-7-ciri-khas-arsitektur-romawi.html

https://www.tegaraya.com/2021/12/seni-arsitektur-byzantium-sejarah-
dan-contohnya.html

https://www.republika.id/posts/20834/masjid-raya-al-azhom-unik-dan-
megah-di-kota-benteng

Anda mungkin juga menyukai