OLEH
2. Tipologi Yunani
• Menggunakan struktur dinding masif dengan material batu alam yang
dipotong persegi dan ditumpuk. Karena bukaan yang mampu dibuat
sangat minimal, maka bagian ruang dalam menjadi gelap. Cahaya
hanya datang dari pintu di depan saja.
• Penggunaan struktur tumpuk juga pada kolom di luar bangunan. Di
atas kolom, terdapat balok horizontal penyangga atap yang
disebut entablature. Sebagai konsekuensi dari penggunaan struktur
tumpuk batu masif pada bagian ini, maka bentang lebar tidak
dimungkinkan, sehingga jarak antar kolom relatif sempit.
Pada hubungan antara kolom dan entablature biasa diberi ornamen berupa
ukiran yang kemudian dikenal dengan gaya Doric. Pada masa Romawi gaya
kolom ini dikembangkan lagi menjadi Ionic dan Corinthian. Struktur utama
penyangga atap juga tersusun dari batu dan disebutpediment, ditopang oleh
entablature.
• Adanya deretan kolom di luar dinding bangunan. Selain mencitrakan
kesan megah secara visual (bentuk kolom langsing tinggi yang sangat
besar dibandingkan dengan skala manusia), hal ini berhubungan
dengan kepercayaan masyarakat Yunani yang sangat sensitif terhadap
alam. Mereka menganggap tanda-tanda yang terjadi di alam adalah
perlambang kehadiran para dewa. Oleh karena itu mereka selalu
berusaha dekat dengan alam, dan kuil pun dibuat seolah-olah terbuka
dan tidak masif (deretan kolom mengurangi kesan masif dari
bangunan)
Gambar 1.1 Tampak Perspektif