Anda di halaman 1dari 7

ARSITEKTUR YUNANI DAN ROMAWI

OLEH

NAMA : IKKA M KASE


NIM : 2106090007

UNIVERSITAS NUSA CENDANA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
ARSITEKTUR
1. Perbedaan antara arsitektur Yunani dan Romawi mungkin tampak tidak
ada bagi sebagian orang karena mereka terlihat sangat mirip. Namun,
bukan berarti tidak ada perbedaan sama sekali antara kedua gaya tersebut.
Penjelasan sederhana untuk banyak kemunculan umum adalah ini.
Arsitek Yunani dengan peradabannya muncul sebelum peradaban
Romawi. Oleh karena itu, peradaban Romawi meminjam aspek dari
arsitektur Yunani pada masanya. Namun demikian, ada gaya unik untuk
arsitektur Romawi juga. Semua ini akan dibahas dalam artikel ini,
sehingga Anda dapat mengetahui perbedaan antara arsitektur Yunani dan
Romawi.

2. Tipologi Yunani
• Menggunakan struktur dinding masif dengan material batu alam yang
dipotong persegi dan ditumpuk. Karena bukaan yang mampu dibuat
sangat minimal, maka bagian ruang dalam menjadi gelap. Cahaya
hanya datang dari pintu di depan saja.
• Penggunaan struktur tumpuk juga pada kolom di luar bangunan. Di
atas kolom, terdapat balok horizontal penyangga atap yang
disebut entablature. Sebagai konsekuensi dari penggunaan struktur
tumpuk batu masif pada bagian ini, maka bentang lebar tidak
dimungkinkan, sehingga jarak antar kolom relatif sempit.
Pada hubungan antara kolom dan entablature biasa diberi ornamen berupa
ukiran yang kemudian dikenal dengan gaya Doric. Pada masa Romawi gaya
kolom ini dikembangkan lagi menjadi Ionic dan Corinthian. Struktur utama
penyangga atap juga tersusun dari batu dan disebutpediment, ditopang oleh
entablature.
• Adanya deretan kolom di luar dinding bangunan. Selain mencitrakan
kesan megah secara visual (bentuk kolom langsing tinggi yang sangat
besar dibandingkan dengan skala manusia), hal ini berhubungan
dengan kepercayaan masyarakat Yunani yang sangat sensitif terhadap
alam. Mereka menganggap tanda-tanda yang terjadi di alam adalah
perlambang kehadiran para dewa. Oleh karena itu mereka selalu
berusaha dekat dengan alam, dan kuil pun dibuat seolah-olah terbuka
dan tidak masif (deretan kolom mengurangi kesan masif dari
bangunan)
Gambar 1.1 Tampak Perspektif

Gambar 1.2 Tampak Muka

Gambar 1.3 Tampak dari Dalam


3. Tipologi Romawi
Rome Pantheon

Arsitektur klasik Romawi berkembang dari arsitektur klasik Yunani dan


beberapa arsitektur lain tetangga imperium ini seperti arsitektur Mesopotamia,
sehingga lahir tipologi denah dan teknologi baru dalam arsitektur. Arsitektur
klasik Romawi
berupa basilika (pengembangan parthenon), pantheon (parthenon dengan
tipologi denah lingkaran), benteng, aquaduct, kuburan, stadion, theater,
sekolah, hypocaust (bagian servis pemandian),apodyterium (pemandian air
hangat), frigidarium (pemandian air hangat), calidarium (pemandian air
hangat).
Pada periode ini tingkat peradaban dan teknologinya sudah lebih tinggi dari
Yunani. Namun demikian bentuk dasar arsitekturnya tetap mengambil beberapa
bentuk dari arsitektur klasik Yunani. Apabila periode Yunani memiliki kuil
Partheon, maka periode Romawi memiliki kuil Pantheon sebagai simbol yang
terkenal.

Beberapa tipologi utama dari periode ini adalah:

Penggunaan teknologi pembuatan busur dengan struktur batu yang ditumpuk,


baik pada bukaan (pintu, jendela) maupun pada bagian “kepala” bangunan.
Busur yang diaplikasikan untuk membuat penutup bagian atas bangunan biasa
disebut struktur kubah monolit. Pembuatannya adalah dengan menggeser batu
sedikit demi sedikit sehingga menghasilkan kemiringan. Kuil Pantheon
memiliki lubang pada puncak kubah sebagai sarana memasukkan cahaya dari
atas. Dapat dikatakan bahwa teknologi penerangan Romawi sudah lebih maju
dibanding Yunani. Hal ini dipengaruhi juga oleh faktor kepercayaan. Seiring
dengan peredaran matahari, suasana dalam interior diibaratkan sebagai “rotunda
yang berputar siang dan malam, bagaikan nirwana.”
Struktur busur batu juga digunakan dalam pembuatan gerbang. Orang Romawi
sering membuat gerbang besar di perbatasan yang menuju wilayah yang telah
ditaklukkannya, sebagai perlambang kemenangan dan kejayaan.
Gambar 2.1 Tampak Perspektif

Gambar 2.2 Tampak Muka

Gambar 2.3 Tampak Interior


Gambar 2.4 Tampak Dome

3. Karakteristik Arsitektur Yunani


Bangunan Arsitektur Yunani. Beberapa peninggalan bangunan arsitektur
Yunani bisa menjadi acuan untuk ciri khas arsitektur Yunani, yaitu
bangunannya yang berupa kotak/kubus atau persegi panjang yang
terbuat dari batu kapur. Untuk bangunan yang di istimewakan biasanya
menggunakan batu marmer.

Karakteristik Arsitektur Romawi


Bangsa Romawi mengambil kolom dan balok dari Yunani lalu dengan
busur lengkung dari Etruska. Kombinasi kolom, balok dan busur ini
merupakan ciri pedoman bagi arsitektur Romawi selanjutnya. Langgam
gaya yang dipakai untuk pilar-pilar adalah Doria, Ionia, Korintia,
Komposit dan Tuskana.

Anda mungkin juga menyukai