Anda di halaman 1dari 10

ARSITEKTUR

ROMAWI
N A M A K E LO M P O K

EKA PUTRA F 221 18 025

N A B I L A T. A K I L F 2 2 1 1 8 0 5 8

SAINAL ABIDIN F 221 18 167

KARLINA F 221 18 165


WILAYAH DAN CARA MENYEBARANNYA
 
Romawi adalah daerah yang sekarang dikenal dengan nama Italia dengan ibukota Roma, ibukota
dari Kekaisaran Romawi. Dalam bidang seni dan arsitektur, Roma merupakan peminjam yang
secara keseluruhan mengoper pilar-pilar Yunani yang bergaya Doria, Ionia dan Korintia, yang
selanjutnya digabung serta dikembangkan yaitu gaya Komposit dan Tuskana.
Dalam membangun suatu bangunan pada zaman ini mereka menggunakan teknik yang belum
dikenal oleh bangsa lain, bahkan teknik mereka masih digunakan sampai sekarang yakni teknik
corbeton.
Konsep arsitektur Romawi mencerminkan segi-segi praktis, yaitu :
a.    Kekokohan
b.    Keamanan
c.    Kenyamanan
d.    FungsiB
 
FUNGSI BANGUNAN
YANG
MENGAPLIKASIKAN
Saluran air & Jembatan - dirancang untuk
membawa air segar ke pusat-pusat perkotaan
dari sumber yang terkadang ber kilometer-
kilometer jauhnya. Paling awal di Roma adalah
Aqua Appia (312 SM), Pont du Gard dekat Nimes
(c. 14 M). Jembatan Romawi dibangun dengan
suprastruktur kayu dan batu, beberapa contoh
masih bertahan hingga sekarang. Salah satu
yang terbaik diawetkan adalah granit Tagus
Bridge di Alcantara (106 CE) yang memiliki
lengkungan yang mencakup lebih dari 30 meter
Basilika - Basilika diadopsi oleh gereja Kristen,
tetapi dimanfaat oleh bangsa Romawi sebagai
tempat untuk pertemuan, yang paling umum
adalah sebagai tempat pengadilan.
Pemandian - Pemandian Roman menampilkan ciri
khas Romawi untuk menciptakan ruang interior
menggunakan lengkungan, kubah, dan penopang.
Kompleks yang terbesar dan sering dibangun
secara simetris sepanjang sumbu tunggal dan
termasuk kolam renang,

Rumah pribadi - Dinding interior yang kaya


dekorasi menggunakan fresco dan plesteran,
rumah pribadi Romawi juga bisa dengan atrium,
peristyles, taman dan air mancur, semua dalam
simetri yang harmonis. Contoh nya House of the
Vettii di Pompeii (abad ke-1 SM - 79 M).
Kuil - Kuil Romawi dengan pintu masuk berbentuk kolom teras,
yang fokus kombinasi dari model Etruscan dan Yunani dengan
cella batin di belakang bangunan yang dikelilingi oleh kolom
dan ditempatkan di panggung (tinggi hingga 3,5 meter) titik
bangunan (berbeda dengan kuil Yunani di mana keempat sisi
bisa menjadi sama pentingnya dalam lanskap perkotaan).

Ampiteater - Termasuk yang menjadi favorit bangsa Roma.


Colosseum adalah yang terbesar dan paling terkenal, dan itu
adalah contoh yang khas diadaptasi di seluruh kekaisaran:
eksterior sangat dekoratif, kursi diatur melalui jaringan dari
kubah barel, dan kamar bawah tanah di bawah lantai arena
untuk menyembunyikan orang, hewan dan alat peraga.

Triumphal Arches- Triumphal Arches dengan lengkungan,


pintu masuk tunggal, ganda, atau tiga. The Arch of Constantine
(c. 315 CE) di Roma adalah contoh terbesar dan mungkin
merupakan monumen besar terakhir dari Kekaisaran Roma.
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK BANGUNAN
 
Bentuk Dan Peruangan

1. Lengkung

Seperti kita tahu, kontruksi lengkung pertamakali diciptakan oleh Bangsa Yunani. Kemudian
konstruksi ini diadopsi oleh masyarakat Romawi ke dalam bangunan-bangunan rancangannya.
Alhasil, mayoritas bangunan klasik ala romawi tersebut pun mempunyai ruangan yang terasa
lebih luas karena tidak adanya batasan yang tegas.

2. Atap Kubah

Pada mulanya, arsitektur khas Romawi juga dilengkapi dengan atap yang berbentuk
melengkung. Pada perkembangan selanjutnya, bentuk atap ini mengalami perkembangan
menjadi kubah. Atap kubah yang berwujud setengah bulatan ini mampu menciptakan kesan
megah pada suatu bangunan.
3. Denah Bervariasi
Pada zamannya, arsitektur Romawi ini bisa dikatakan sebagai mahakarya yang begitu hebat. Bayangkan
saja, ketika bangsa-bangsa lain masih mempertahankan denah bangunan yang dianggap sebagai denah
terbaik. Tetapi bangsa ini berani melakukan eksplorasi terhadap denah bangunan-bangunannya.
Kebanyakan mereka sering mengkombinasikan denah segi empat, lingkaran, dan setengah lingkaran.
4. Desain Simetris
Pada dasarnya, simetris berarti sama antara kiri dan kanan atau atas dan bawah. Desain simetris
termasuk peninggalan bangsa Romawi di bidang arsitektur yang bersifat abadi. Prinsip desain ini
bahkan masih digunakan sampai sekarang sebab mampu menciptakan kesan yang glamor dalam
sekejap.
Estetika Dan Ornamen
Konstruksi kolom dan balok atau entablature menjadi
ciri khas arsitektur Yunani yang disebut Order  .
K e i n d a h a n d a r i Order  terpancar dari ornamen
yangmenenkankan pada bagian-bagian yang dominan
antara lain kolom dan kepalanya,entablature d a n
pediment dengan dekorasi, terbagi menjadi aliran masing-
masing mempunyai ciri khas antara lain, Dorik, Ionik dan
Korintien.
 
elemen-elemen Order dalam arsitektur Romawi hanya
diambil bentuknya,sama sekali tidak terkait dengan
konstruksi, menghias pilaster dan balok-baloknya. Dalam
berbagai bangunan Romawi, elemen arsitektur Yunani hanya Gambar kolom-kolom menyangga semacam
menjadi hiasan misalnya pada pintu masuk dan jendela. entablature , lengkap dengan cornice,
bukan berfungsisebagai balok, namun juga
sebagai ornament.
 
Struktur Kontruksi Dan Material
 
(A) memerlukan struktur kayu sementara (bekisting) untuk
menahan voussoirs (batu atau bata bentuk lengkung) sampai
batu kunci, atau voussoir tengah, dapat diletakkan di tempatnya.
Antara busur dihubungkan dengan bantuan impost
(B)   busur-busur dapat dihubungkan
(C) untuk membentuk lorong, atau semacam terowongan
dengan atap lengkung. Beberapa lorong beratap lengkung
(D) digunakan untuk membentuk langit-langit lengkung. Bentuk
atap lengkung ini juga dapat divariasikan dengan
menyilangkannya
(E)   sehingga membentuk lorong yang menyilang.

Bahan bangunan yang dipakai di Romawi adalah bata, keramik,


semen, beton dan besi. Beton, yang dikembangkan bangsa
Romawi, adalah bahan yang sangat kuat, tahan lama, sekaligus
ekonomis.Beton memungkinkan Romawi membangun
bangunan bentuk kubah.
Click icon to add picture

Anda mungkin juga menyukai