Anda di halaman 1dari 3

TEORI DAN PERKEMBANGAN ARSITEKTUR I

ARSITEKTUR KLASIK BARAT


PRODI ARSITEKTUR
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
ARSITEKTUR ROMAWI
Bangsa romawi terkenal sebagai bangsa berwatak keras, berpandangan realistis, dan tidak
berpikir abstrak. Bangsa romawi mementingkan cara untuk mengekspresikan keinginannya.
Dalam hal struktur bangunan bangsa ini lebih berani dan banyak bereksperimen daripada
bangsa Yunani. Penguasaan teknik bangunan yang mendalam didapat dari warisan bangsa
Etruska, namun dalam membangun kuil ada beberapa yang memakai sistem post dan lintai
yang diambil dari Yunani. Mereka lebih banyak memakai sistem Busur dan Lengkung.
Perancangan ruang dalam bersifat tertutup yang dibatasi dengan dinding bata dengan ruang
luar. Puncak dari perancangan ruang dalam dapat dilihat pada bangunan Pantheon. Aktivitas
lebih dipusatkan pada Forum dengan kuil-kuil yang mengelilinginya, Basilika, thermal yang
merupakan pemandian umum, theatre, dan amphitheatre serta sirkus. Peninggalan bangunan
arsitektur romawi lainnya berupa istana kerajaan, kuburan, gerbang kemenangan, jembatan,
aquaduct dsb. Sebelum budaya Romawi, ada budaya yang dikenal sebagai budaya
Etruria/Etruska (750-1000 SM). Ini sebanding dengan budaya Aegis dan Mikenis yang
mendahului kebudayaan Yunani. Kebudayaan Romawi menemukan individualitasnya sekitar
300 SM. Setelah invasi unsur-unsur Yunani diintensifkan. Arsitektur Romawi merupakan
campuran yang dikembangkan antara arsitektur Etruria dan Yunani. Pada tahun 395, negara
Romawi terpecah menjadi 2 yaitu Romawi Timur dan Romawi Barat.

Kepercayaan yang dianut oleh bangsa Romawi adalah memuja dewa-dewa, dan
mereka percaya dengan adanya banyak dewa atau Polytheistis yang dipimpin oleh
raja/kaisar.

Karakteristik Arsitektur Romawi


Peninggalan yang ada pada umumnya merupakan bangunan-bangunan besar dan megah.
Kadang hanya keindahan saja yang ditiru dari kebudayaan yunani, tetapi dari segi konstruksi
kurang diperhatikan, misal pada bangunan Colloseum.
Bangunan Colloseum ini menggunakan ornamen-ornamen yang berupa kolom
Yunani, tetapi kolom ini tidak mendukung. Bangunan-bangunan yang didukung oleh
busur dan lengkung. Bangunan Colloseum menggunakan beraneka ragam langgam / orde
yaitu :
 Pada tingkat terbawah kolom-kolom memakai ragam Toscana, suatu varian dari
ragam Doric.
 Pada tingkat kedua memakai ragam Ionic.
 Pada tingkat selanjutnya menggunakan ragam Korintis dan komposit ragam Ionia dan
Korintia.

Ornamen dari berbagai bentuk ini dipersatukan begitu saja. Ini sangat
bertentangan dengan perasaan akan harmoni yang dipunyai bangsa Yunani. Ukuran dari
bangunan ini maha besar, dimana hal ini menunjukkan cinta bangsa Romawi akan
kebesaran dan “display”. Dengan demikian dapat diambil suatu kesimpulan bahwa
dari segi konstruksi, bangsa Romawi telah berhasil sangat banyak. Dari segi
arsitektur, lebih bersifat dekoratif.

Bangsa Romawi tidak memiliki ragam sendiri namun, ragam yang dapat dikatakan asli, yang
berasal dari bangsa Etruria adalah ragam Toscana.
Adapun ragam-ragam lain adalah ragam-ragam tiruan bangsa romawi, yaitu :
 Ragam Romawi Doria
 Ragam Romawi Ionia
 Ragam Romawi Corintia, dan
 Ragam Komposit, yaitu ragam yang diperoleh dari perkembangan dari ragam
Corintia, tetapi terlalu berlebihan.

Struktur Bangunan

Sistem konstruksi yang dipakai oleh bangsa Romawi adalah “post and lintel” yang diambil
dari Yunani, tetapi tidak pada semua bangunannya, hanya pada banguna kuil saja. Dan
selanjutnya merupakan ornamen yang tidak mendukung. Banyak digunakan sistem konstruksi
busur dan lengkung. Dengan digunakannya konstruksi busur dan lengkung inilah sebagai
jawaban dari masalah “membangun ruang-ruang yang luas dengan tidak menggunakan
titik-titik tumpu ataupun tiang-tiang di tengahnya”.

Konstruksi lengkung bangsa Romawi mencapai 20-40m. Konstruksi lengkung


silinder adalah yang paling sering digunakan. Kemudian pada perkembangan
selanjutnya lengkung setengah silinder dilaksanakan pada denah berbentuk bujur sangkar,
sehingga terciptalah lengkung silang. Karena puncak-puncak dari kedua lengkung sama
tingginya, maka garis potong antara kedua lengkung ini merupakan setengah ellips.
Adapun keuntungan dari konstruksi lengkung silang ini adalah bahwa konstruksi ini
sangat praktis dan berdiri diatas 4 pendukung, dimana hal ini memungkinkan terciptanya
suatu ruang yang cukup luas.

Selain konstruksi lengkung, ada juga konstruksi kubah yang berdasarkan konstruksi lengkung
dimana denahnya berbentuk lingkaran yang memungkinkan dibangunnya ruang-ruang yang
luas dengan diameter mencapai 40 m. Bahan bangunan yang digunakan pada konstruksi
bangsa romawi adalah batu bata karena memiliki tingkat kekerasan yang tinggi dan
dapat disusun secara radial. Namun sering juga digunakan beton tumbuk yang lebih
mudah dalam
pelaksanaannya.

Contoh Bangunan Peninggalan Arsitektur Romawi


1. Forum ; sebuah lapangan yang berfungsi untuk pasar/tempat perdagangan yang
dikelilingi oleh bangunan kantor/tempat pertemuan lainnya. Contohnya yang berada
dikota Roma yaitu Forum Romanum (78 SM), dan Forum Trajanus (93-113
SM).
2. Kuil ; pada umumnya berbentuk persegi empat, denah Kuil Roma ada juga yang
berbentuk lingkaran dan poligonal. Contoh kuil arsitektur romawi yaitu kuil Venus di
kota Baalbek, Syria dan kuil Pantheon di Roma.
3. Bassilika ; bangunan dengan ruangan intinya seperti los yang cukup luas sebagai
tempat perdagangan dan persidangan. Bentuk denah persegi panjang dengan ukuran
panjang 2x lebar disertai dengan ruang tengah langit-langit lebih tinggi dari ruang
samping kanan kirinya. Contoh Bassilika Trajanus, dan Constantain di kota Roma
dengan lebar bangunan 20m.
● Ragam Romawi Doria
● Ragam Romawi Ionia
● Ragam Romawi Corintia, d
Ragam Romawi Doria
● Ragam Romawi Ionia
● Ragam Romawi Corintia, dam
Ragam Romawi Doria
● Ragam Romawi Ionia
● Ragam Romawi Corintia, dam
Ragam Romawi Doria
● Ragam Romawi Ionia
● Ragam Romawi Corintia, dam
Ragam Romawi Doria
● Ragam Romawi Ionia
● Ragam Romawi Corintia
● Ragam Romawi Dsebagai tempat perdagangan dan persidangan. Bentuk denah
perpanjang dengan ukuran panjang 2x lebar disertai dengan ruang tengah
4. Thermal ; pemandian umum yang terdiri dari Fregidarium (air dingin),
Tepidarium (air hangat), dan Caldarium (air panas). Contoh thermal terkenal yaitu
Thermal Caracalla dan Diocletian di Roma.
5. Theatre dan Amphi-Theatre ; dimana denah bangunan Theatre berbentuk seperti kaki
kuda sedangkan Amphi-Theatre berbentuk elips. Contoh bangunan ini yaitu
Collosseum di kota Roma pada tahun 72-82 dan Amphi- theatre Verena.
6. Circus; lapangan olahraga misalnya Circus Maximus pada jaman Yulius
Caesar.
7. Contoh lainnya seperti Istana kerajaan, kuburan kerajaan, gerbang-gerbang
kemenangan, pintu gerbang, tugu kemenangan, jembatan, aquaduct dll.

Anda mungkin juga menyukai