AGUNG KURNIAWAN
142018008
ARSITEKTUR ROMAWI
KARAKTERISTIK ARSITEKTUR ROMAWI
• Sudah ada konstruksi pelengkung, sehingga tidak lagi memerlukan batu utuh besar untuk
balok.
• Unsur-unsur Yunani masih ada tetapi telah dimodifikasi dan lebih banyak sebagai dekorasi.
• Denah sudah mulai bervariasi, segi empat, lingkaran, setengah lingkaran, dan kombinasi dari
bentuk-bentuk tersebut.
• Kolom tidak lagi berfungsi sebagai bagian dari konstruksi, namun menyatu dengan dinding
(pilaster), berfungsi sebagai dekorasi.
• Mulai menggunakan konstruksi pelengkung untuk atap, kemudian berkembang menjadi kubah.
• Kepala kolom umumnya beraliran korintien atau bermotif floral yang lebih kompleks.
• Denah cenderung simetris
A. LAGAM ARSITEKTUR ROMAWI
Memanfaatkan kosa klasik Yunani sebagai motif dekorasi, bukan elemen dasar yang mengungkap
karakter ideal secara utuh.
Superimposisi (menggahungkan order kiasik yang diatur dalam posisi saling tumpang tindih untuk satu
tingkatan yang berbeda) berbagai langgam, untuk mencapai suatu totalitas sistem yang dinamis dan
bentuk simbolik yang baru.
Dinding sebagai bidang penerus, diperkuat dengan pembagian bidang, tekstur, elemen vertikal dan
horizontal.
Kontruksi busur dan lengkung untuk gugus ruang yang kompleks.
B. KONSEP RUANG
Ruang merupakan konkretisasi dimensi waktu dan tindakan, bukan keabadian atau keteraturan statis.
Ruang bersifat self-contained bukan merupakan batasan fisik belaka, karena itu harus dibentuk,
diartikulasikan dan diaktifkan.
Karakter lingkungan spatial terpadu, tidak ditentukan oleh ikatan situasi geografis tertentu.
Artikulasi ruang merupakan kontinuitas, irama, variasi, keteraturan, dinamis, sekuens dan aksialitas.
TIPOLOGI BANGUNAN
1. Kuil
Merupakan asimilasi yang berasal dan elemen-elemen arsitektur
Yunani. Beberapa bentuk bangunan tidak berdiri sendiri, diantaranya
merupakan gabungan dinding pembatas ruang yang vertikal dengan yang
melengkung dan diatur secara aksial. Bangunan ini dipersernbahkan untuk
tiga serangkai dewa Romawi (Capitol Triad) yaitu : Jupiter, Juno dan
Minerva. Salah satu kuil yang terkenal adalah Pantheon, dibangun oleh
Handrian sejak awal abad 2 SM yang diperuntukan bagi semua dewa.
Konsep ruang dalamnya menggambarkan karakteristik Kosmik dengan
model surgawi. Bangunan ini telah menjadi puncak keberhasilan arsitektur
Romawi karena Handrian telah menciptakan fase baru dalam
perkembangan teknoiogi membangun terutama nilai-nilai atau makna yang
terkandung didalamnya.
1. Pelengkung
Suku bangsa Etruscans, telah disebut di
atas mendiami wilayah tengah-barat Itali adalah
kelompok suku yang sangat maju pada zamannya
dalam arsitektur. Pada sekitar abad VII SM sudah
membangun kota dengan antara lain dinding-
dinding, pipa-pipa pembuangan air, hingga
mengontrol sungai sehingga permukaan airnya sama
dengan rata-rata permukaan danau-danau. (Sir
Banister Fletcher, 1975 : 263).
Pada arsitektur Romawi, pelengkung
menjadi bagian yang penting, karena berfungsi
sebagai konstruksi menggantikan kolom dan balok.
Dinding keliling dengan gerbang berkonstruksi pelengkung Berkat pelengkung berbagai bangunan besar dan
Falerii Novi pada abad III SM. tinggi dapat didirikan.
Sumber : Sumalyo, 2003 : 29.
A. Pelengkung Augustus B. Pelengkung Konstantinus
Pelengkung Augustus di Perugia, dibangun pada Untuk mengabadikan kemenangannya,
akhir abad 11 SM, juga menunjukan pemakaian pelengkung Konstantinus memutuskan untuk membangun sebuah
sudah sejak zaman Romawi awal atau zaman Etruscan. pelengkung kejayaan. Di bagian atas pelengkunya, ditulis
Dengan sistem konstruksi pelengkung, maka kolom dan balok inskripsi yang ditujukkan untuk dewa. Di bagian bawahnya,
tidak diperlukan lagi. Kemudian dalam perkembangannya, ada ukiran yang menggambarkan pertempuran Konstantinus.
bentuk kolom dan balok Yunani hanya menjadi bagian dari Ukiran pada pelengkung ini menggambarkan Konstantinus
dekorasi. Berbagai kuil pada zaman Etruscan menggunakan memasuki kota Roma dengan kereta perang, juga ada ukiran
sistem kolom dan balok, namun konstruksi, proporsi, yang memperlihatkan Konstantinus memberi uang pada orang
komposisi dan dekorasinya mempunyai ciri khusus berbeda miskin. Inovasi pada pelengkung ini adalah digunakannya
dengan ketiga Order Yunani. pewarna, sedangkan pelengkung-pelengkung sebelumnya
tidak dilapisi pewarna.