1. PENDAHULUAN UMUM
Maksud dan tujuan dari penyusunan KAK ini adalah sebagai berikut:
a. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi konsultan perencana yang
memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan
serta diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan tugas perencanaan.
b. Dengan penugasan ini diharapkan konsultan Perencana dapat melaksanakan tanggung
jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai KAK ini.
3. SASARAN
Sasaran dari kegiatan Pekerjaan Perencanaan Rusunawa Polres Musi Rawas Utara yaitu
tersusunnya dokumen Detail Engineering Design (DED) beserta detail komponen pendukungnya
berupa Gambar Rencana (Arsitektur, Struktur dan MEP), Rencana Anggaran Biaya (RAB),
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
Pengguna Jasa adalah : Kepolisian Negara Republik Indonesia Rolog Polda Sumsel
Untuk Pekerjaan Perencanaan Rusunawa Polres Musi Rawas Utara digunakan dana dari
APBN Provinsi Sumatera Selatan sebesar Rp.1.314.124.000,-(Satu Milyar Tiga Ratus Empat
Belas Juta Seratus Dua Puluh Empat Ribu Rupiah).
a. Lingkup Kegiatan;
Lingkup kegiatan meliputi Perencanaan Perencanaan Rusunawa Polres Musi Rawas Utara.
b. Lokasi Kegiatan;
c. Data Lokasi;
3) Dalam hal ini informasi yang diperlukan dan harus diperoleh untuk bahan perencanaan
diantaranya mengenai hal-hal sebagaí berikut:
a) Informasi tentang lahan, meliputi :
kondisi fisik lokasi seperti : luasan, batas-batas, dan topografi,
kondisi tanah (hasil soil test),
keadaan air tanah,
peruntukan tanah,
koefisien dasar bangunan,
koefisien lantai bangunan,
perincian penggunaan lahan, perkerasan, penghijauan dan lain-lain.
b) Pemakai bangunan:
Struktur organisasi,
jumlah personil-personil sekarang dan satuan kerja pengembangan untuk tahun
mendatang (umumnya 5 tahun),
kegiatan utama, penunjang dan pelengkap,
perlengkapan / peralatan khusus, jenis, berat, dan dimensinya.
c) Kebutuhan bangunan:
program ruang,
keinginan tentang organisasi / pemanfaatan ruang.
d) Keinginan tentang ruang-ruang tertentu, baik yang berhubungan dengan pemakai atau
perlengkapan yang akan digunakan dalam ruang tersebut.
e) Keinginan tentang kemungkinan perubahan fungsi ruang/ bangunan.
f) Keinginan-keinginan tentang utilitas bangunan seperti:
Air bersih :
o kebutuhan (sekarang dan proyeksi mendatang),
o sumber air, jaringan dan kapasitasnya.
Air hujan dan air buangan;
o letak saluran kota,
o cara pembuangan keluar tapak.
Air kotor dan sampah.
o Letak Tempat Pembuangan Sementara (TPS)
o Cara pembuangan keluar dari TPS
Tata Udara/A.C. (bila dipersyaratkan)
o beban (Ton ref),
o pembagian beban,
o sistem yang diinginkan.
Transportasi vertikal dalam bangunan (bila dipersyaratkan);
o type dan kapasitas yang akan dipilih,
o intervall dan waktu tunggu (Waifing Time),
o penggunaan escalator dan conveyor.
Penanggulangan bahaya kebakaran (bila dipersyaratkan) :
o detector (jenis, type),
o fire alam (jenis),
o peralatan permadam kebakaran (jenis, kemampuan).
i) Pengaman dari bahaya pencurian dan perusakan (bila dipersyaratkan)
alam (jenis, type),
sistim yang dipilih.
j) Jaringan listrik :
kebutuhan daya,
sumber daya dan spesifikasinya,
cadangan apabila dibutuhkan (kapasitas, spesifikasi).
k) Jaringan komunikasi (telepon, telex, radio, intercom);
kebutuhan titik pembicaraan,
sistim yang dipilih.
l) Dan lain-lain sesuai keperluannya.
4) Program alih teknologi.
5) Staf/ tim teknis pelaksanaan pekerjaan.
6) Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan akan mengangkat petugas sebagai wakilnya yang
bertindak sebagai Tim Teknis untuk pengawas, pendamping dalam pelaksanaan pekerjaan
ini.
7. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh konsultan Perencana adalah berpedoman pada
ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara,
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 22/PRT/M/2018 yang dapat meliputi tugas-tugas
perencanaan lingkungan, siteltapak bangunan, dan perencanaan fisik bangunan gedung negara
yang terdiri dari:
A. Konsultan Perencanaan bertanggung jawab secara profesional atas jasa perencanaan yang
berlaku dilandasi Permen PU 22/PRT/M/2018 Tentang Jasa Konstruksi UU Nomor 2
Tahun 2017.
B. Secara Umum tanggung jawab konsultan adalah minimal sebagai berikut :
1) Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan standar hasil
karya perencanaan yang berlaku mekanisme pertanggungan sesuai dengan ketentuan
undang-undangan yang berlaku.
2) Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi batasan-batasan
yang telah diberikan oleh kegiatan, termasuk melalui KAK ini, seperti dari segi
pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang akan
diwujudkan.
3) Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan, standar,
dan pedoman teknis bangunan gedung yang berlaku untuk bangunan gedung pada
umumnya dan khusus untuk bangunan gedung negara.
Jangka waktu pelaksanaan perencanaan selama 1,5 (satu setengah) bulan atau 45 (empat puluh
lima) hari kalender, terhitung sejak terbit SPMK.
9. TENAGA AHLI
Untuk mencapai hasil yang diharapkan, Pihak Konsultan Perencana harus menyediakan tenaga-
tenaga ahli dalam suatu struktur organisasi Konsultan Perencana untuk menjalankan
kewajibannya sesuai dengan lingkup jasa yang tercantum dalam KAK ini yang bersetifikat dan
disetujui oleh PEMBERI TUGAS. Struktur Organisasi serta daftar tenaga ahli beserta
kualifikasinya, minimal sebagai berikut:
PENGALA
JML
NO JABATAN KEAHLIAN KUALIFIKASI MAN
ORANG
MINIMAL
A TENAGA AHLI
Sipil/SKA Utama
1. Team leader Gedung + SKA 1 S-1 Sipil 10 tahun
Utama MK
Sipil/SKA Madya
2. Tenaga Ahli Struktur 1 S-1 Sipil 7.tahun
Gedung
Arsitektur/SKA
3. Tenaga Ahli Arsitektur 1 S-1 Arsitektur 7.tahun
Madya Arsitektur
Sipil/SKA Madya
4. Tenaga Ahli K3 1 S-1 Sipil 7.tahun
K3
Elektro/SKA
5. Tenaga Ahli Elektrikal 1 S-1 Elektro 7.tahun
Madya Elektrikal
Sipil/SKA Madya
Tenaga Ahli Cost
6. Gedung atau 1 S-1 Sipil 7.tahun
Estimator
SKA Madya MK
B ASISTEN TENAGA AHLI
Sipil/SKA Madya
1. BIM Engineer Struktur 1 S-1 Sipil 5 tahun
Gedung
BIM Engineer Arsitektur/SKA
2. 1 S-1 Arsitektur 5 tahun
Arsitektur Madya Arsitektur
BIM Engineer Elektro/SKA
3. 1 S-1 Elektro 5 tahun
Mekanikal Elektrikal Madya Elektrikal
Sipil/SKA Madya
4. Asisten Ahli Struktur 2 S-1 Sipil 5 tahun
Gedung
Arsitektur/SKA
5. Asisten Ahli Arsitektur 1 S-1 Arsitektur 5 tahun
Madya Arsitektur
Elektro/SKA
6. Asisten Ahli Elektrikal 1 S-1 Elektro 5 tahun
Madya Elektrikal
Sipil/SKA Madya
Asisten Ahli Cost
7. Gedung atau 2 S-1 Sipil 5 tahun
Estimator
SKA Madya MK
B TENAGA PENUNJANG
D3 Sipil/S1
3. Drafman CAD 4 Sipil/S1 3 tahun
Arsitektur
D3 Sipil/S1
4. Surveyor 6 3 tahun
Sipil
10. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh konsultan Perencana berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini
adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal meliputi:
A. Kriteria Umum
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana seperti yang dimaksud pada KAK
harus memperhatikan kriteria umum bangunan disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas
bangunan, yaitu:
B. Kriteria Khusus
Kriteria khusus yang dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus, spesifik
berkaitan bangunan gedung yang akan direncanakan, baik dari segi fungsi khusus bangunan, segi
teknis lainnya, misalnya:
1) Dikaitkan dengan upaya pelestarian atau konservasi bangunan yang ada,
2) Kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkngan yang ada di sekitar,
3) Solusi dan batasan-batasan kontesktual, seperti faktor sosial budaya setempat, geografi
klimatologi dan lain-lain.
10.3 AZAS-AZAS
Selain dari Kriteria diatas, di dalam melaksanakan tugasnya konsultan perencana hendaknya
memperhatikan azas-azas bangunan gedung negara sebagai berikut:
A. Bangunan gedung negara hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi tidak berlebihan.
B. Kreatifitas desain hendaknya tidak tertekankan pada kelatahan gaya dan kemewahan
material, tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara fungsi teknik dan fungsi
sosial bangunan, terutama sebagai bangunan pelayanan kepada masyarakat.
C. Dengan batasan tidak mengganggu produktivitas kerja, biaya investasi dan pemeliharaan
bangunan sepanjang umurnya, hendaknya diusahakan serendah mungkin.
D. Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga bangunan dapat
dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan secepatnya.
E. Banguan gedung negara hendaknya dapat meningkatkan kualitas lingkungan, dan menjadi
acuan tata bangunan dan lingkungan di sekitarnya.
Memiliki Sertifikat Badan Usaha RE 102 (Jasa Desain Reakayasa untuk Kontruksi Pondasi Serta
Struktur Bangunan).
12. PELAPORAN
Konsultan perencana wajib melakukan pelaporan produk perencanaan yang terdiri dari:
13. PENUTUP
A. Setelah Kerangka Acuan kerja (KAK) ini diterima, maka konsultan hendaknya memeriksa
semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan.
B. Berdasarkan bahan-bahan tersebut, kosultan agar segera menyusun program kerja untuk
dibahas dengan Kepala Satuan Kerja.
TTD