Anda di halaman 1dari 18

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG

DINAS PEKERJAAN UMUM


Jl. Graha Pancasila No. 02 Telp. (0253) 201037 Fax. 201037 Pandeglang 42213

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )


PEKERJAAN PERENCANAAN

PEKERJAAN

: Perencanaan Teknis Pembangunan gedung Kantor


Sekretariat Daerah (SETDA)

KEGIATAN

: DAK Bidang Prasarana Pemerintah Daerah

PROGRAM

: Penyediaan dan Peningkatan Sarana dan Prasarana


Pelayanan Publik

TAHUN ANGGARAN 2014

Kerangka
Acuan Kerja
(KAK)

KODE
II.2.5.
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PEKERJAAN PERENCANAAN
PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR
SEKRETARIAT DAERAH (SETDA)
KEGIATAN
DAK BIDANG PRASARANA PEMERINTAH DAERAH

1.

PENDAHULUAN
a. Umum
1) Setiap bangunan gedung negara harus diwujudkan dengan sebaik - baiknya,
sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, andal,
ramah lingkungan dan dapat sebagai teladan bagi lingkungannya, serta
berkontribusi positif bagi perkembangan arsitektur di Indanesia;
2) Setiap bangunan gedung negara harus direncanakan, dirancang dengan
sebaik - baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang
layak dari segi mutu, biaya, dan kriteria administrasi bagi bangunan gedung
negara;
3) Pemberi jasa perencanaan untuk bangunan gedung negara perlu diarahkan
secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya
perencanaan teknis bangunan yang memadai dan layak diterima menurut
kaidah, norma serta tata laku profesional;
4) Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) untuk pekerjaan perencanaan perlu disiapkan
secara matang sehingga memang mampu mendorong perwujudan karya
perencanaan yang sesuai dengan kepentingan kegiatan.
b.

2.

Latar Belakang
1) Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah merupakan bagian lingkup
Satuan Kerja Dinas Pekerjaan Umum (DPU);
2) Pemegang mata anggaran adalah Pemerintah Daerah Kabupaten
Pandeglang yang dalam hal ini adalah Dinas Pekerjaan Umum (DPU).

MAKSUD DAN TUJUAN


a. Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) ini merupakan petunjuk bagi konsultan perencana
yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi
dan diperhatikan serta diinterprestasikan ke dalam pelaksanaan tugas
perencanaan.
b.

-1-

Dengan penugasan ini diharapkan konsultan perencana dapat melaksanakan


tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai
sesuai Kerangka Acuan Kerja(KAK) ini.

Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2014

Kerangka
Acuan Kerja
(KAK)

3.

SASARAN
Kegiatan yang dilaksanakan adalah
Daerah,dengan pekerjaan perencanaan :

DAK

Bidang

Prasarana

Pemerintah

Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor Sekretariat Daerah


(SETDA)
4.

NAMA DAN ORGANISASI SATUAN KERJA PENGGUNA ANGGARAN


a. Pengguna Jasa adalah : Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pekerjaan
Umum (DPU)
b.

5.

Alamat

Jl. Grha Pancasila No. 2Telp. (0253) 201037 Fax.


(0253) 201037Pandeglang Kode Pos 42213.

SUMBER PENDANAAN
a. Biaya Perencanaan.
1) Untuk pelaksanaan pekerjaan perencanaan ini diperlukan biaya kurang lebih
Rp.270.300.000,- (dua ratus tujuh puluh juta tiga ratus ribu pupiah) yang
bersumber dari APBD Kabupaten Pandeglang Tahun Anggaran 2014, dan
mengikuti pedoman dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :
45/KPTSMK/2007 tanggal 27 Desember 2007 tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara yaitu :
1.1 untuk pekerjaan standar berlaku biaya maksimum sesuai yang
tercantum dalam tabel A s/d tabel D, dan dihitung dengan billing rate
sesuai ketentuan yang berlaku;
1.2 bila terdapat pekerjaan non standar, maka dihitung secara orang-bulan
dan biaya langsung yang dapat diganti, sesuai dengan ketentuan
billing rate yang berlaku;
1.3 pengaturan komponen pembiayaan pada butir 1.1 dan 1.2 diatas
adalah dipisahkan antara bangunan standar, serta dan non standar
dan harus terbaca dalam suatu rekapitulasi akhir yang menyebut
angka dan huruf;
1.4 besarnya biaya konsultan perencanaan merupakan biaya tetap dan
pasti;
1.5 ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjan pekerjaan
perencanaan yang dibuat oleh Kepala Satuan Kerja atau Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) dan Konsultan Perencana.
2) Biaya pekerjaan konsultan perencanaan dan tata cara pembayaran diatur
secara kontraktual setelah melalui tahapan proses pengadaan konsultan
perencana sesuai peraturan yang berlaku yang terdiri dari :
2.1 honorarium tenaga ahli, tenaga sub profesional dan tenaga
pendukung;
2.2 materi dan penggandaan laporan;
2.3 Pembelian peralatan kantor, operasional kantor dan peralatan
lapangan;
2.4 Biaya penyelidikan tanah sederhana;
2.5 pembelian dan atau sewa peralatan;
2.6 sewa kendaraan;
2.7 biaya rapat-rapat;
-2-

Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2014

Kerangka
Acuan Kerja
(KAK)

3)
b.

6.

2.8 perjalanan (lokal maupun luar kota);


2.9 jasa dan overhead perencanaan;
2.10 pajak dan iuran daerah lainnya.
Pembayaran biaya konsultan perencana didasarkan pada prestasi kemajuan
pekerjaan perencanaan.

Sumber Dana.
Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan perencanaan dibebankan pada APBD
Kabupaten Pandeglang Tahun Anggaran 2014 dengan berdasarkan :
1) DPANomor : 903/Kep.12204-PPKD/2013 tanggal 31 Desesmber 2014;
2) Dan lain - lain.

LINGKUP, LOKASI KEGIATAN, DATA DAN FASILITAS PENUNJANG


a. Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan perencanaan ini adalah Perencanaan Teknis Pembangunan
Bangunan dan Gedung serta penataan halaman dengan luas 1770 m2.
b.

Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan perencanaan ini terletak di Kecamatan Pandeglang Kabupaten
Pandeglang.

c.

Data Lokasi
1) Untuk melaksanakan tugasnya konsultan perencana harus mencari
informasi yang dibutuhkankan selain dari informasi yang diberikan oleh
Kepala Satuan Kerja atau Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) termasuk
melalui Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini;
2) Konsultan perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan
dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Kepala Satuan Kerja
atau Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) maupun yang dicari sendiri.
Kesalahan kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari kesalahan
informasi menjadi tanggung jawab konsultan perencana;
3) Dalam hal ini informasi yang diperlukan dan harus diperoleh untuk bahan
perencanaan diantaranya mengenai hal-hal sebagai berikut :
3.1 Informasi tentang lahanmeliputi :
a). kondisi fisik lokasi seperti : luasan, batas-batas, dan topografi;
b). kondisi tanah (hasil soil test);
c). keadaan air tanah;
d). peruntukan tanah;
e). koefisien dasar bangunan;
f). koefisien lantai bangunan;
g). perincian penggunaan lahan, perkerasan, penghijauan dan lainlain.
3.2 Pemakai bangunan :
a). struktur organisasi;
b). jumlah
personil-personil
sekarang
dan
satuan
kerja
pengembangan untuk 5 (lima) tahun mendatang;
c). kegiatan utama, penunjang, pelengkap;
d). perlengkapan/peralatan khusus, jenis, berat, dan dimensinya.
3.3 Kebutuhan bangunan :
a). program ruang;

-3-

Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2014

Kerangka
Acuan Kerja
(KAK)

b) keinginan tentang organisasi / pemanfaatan ruang.


Keinginan tentang ruang-ruang tertentu, baik yang berhubungan
dengan pemakai atau perlengkapan yang akan digunakan dalam
ruang tersebut;
3.5 Keinginan tentang kemungkinan perubahan fungsi ruang/bangunan;
3.6 Keinginan - keinginan tentang utilitas bangunan seperti :
a). Air bersih
kebutuhan (sekarang dan proyeksi mendatang);
sumber air, jaringan dan kapasitasnya.
b). Air hujan dan air buangan
letak saluran kota;
cara pembuangan keluar tapak.
c). Air kotor dan sampah
Letak Tempat Pembuangan Sementara (TPS);
Cara pembuangan keluar dari TPS.
d). Tata Udara/A.C. (bila dipersyaratkan)
beban (ton ref);
pembagian beban;
sistem yang diinginkan.
e). Transportasi verfikal dalam bangunan (biladipersyaratkan)
type dan kapasitas yang akan dipilih;
intervall dan waktu tunggu (waifing time);
penggunaan escalator dan conveyor.
f). Penanggulangan bahaya kebakaran (bila dipersyaratkan)
detector (jenis, type);
fire alarm (jenis);
peralatan permadam kebakaran (jenis, kemampuan).
g). Pengaman dari bahaya pencurian dan perusakan (bila
dipersyaratkan)
alarm (jenis, type);
sistim yang dipilih.
h). Jaringan listrik
kebutuhan daya;
sumber daya dan spesifikasinya;
cadangan apabila dibutuhkan (kapasitas, spesifikasi).
i). Jaringan komunikasi (telepon, telex, radio, intercom) ;
kebutuhan titik pembicaraan;
sistim yang dipilih.
j). Dan lain-lain sesuai keperluannya.
program alih teknologi;
staf/tim teknis pelaksanaan pekerjaan
Pejabat Pembuat Komitmen akan mengangkat petugas sebagai wakilnya
yang bertindak sebagai tim teknis untuk pengawas, pendamping dalam
pelaksanaan pekerjaan ini;
3.4

4)
5)

-4-

Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2014

Kerangka
Acuan Kerja
(KAK)

7.

LINGKUP PEKERJAAN
a. Lingkup Tugas
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh konsultan perencana adalah
berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor : 45/KPTS/M/2007 tanggal 27 Desember 2007 yang dapat meliputi tugas tugas perencanaan lingkungan, site/tapak bangunan dan perencanaan fisik
bangunan gedung negara yang terdiri dari :
1) Persiapan perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan
(termasuk penyelidikan tanah sederhana), membuat interpretasi secara garis
besar terhadap KAK, dan konsultasi dengan pemerintah daerah setempat
mengenai peraturan daerah/perijinan bangunan;
2) Penyusunan prarencana seperti rencana tapak, prarencana bangunan
termasuk program dan konsep ruang, perkiraan biaya, dan mengurus
perijinan sampai mendapatkan keterangan rencana kota, keterangan
persyaratan bangunan dan lingkungan, dan IMB pendahuluan dari
pemerintah daerah setempat;
3) Menyelenggarakan paket satuan kerjaloka karya value engineering (VE)
selama 40 (empat puluh) jam secara in house (khusus untuk pembangunan
bangunan gedung diatas luas 12.000 m2 atau diatas 8 lantai).
4) Penyusunan pengembangan rencana antara lain membuat :
4.1 Rencana arsitektur beserta uraian konsep dan visualisasi atau studi
maket yang mudah dimengerti oleh pemberi tugas. Perhitungan
struktur harus ditandatangani oleh Tenaga Ahli yang mempunyai Ijin
Sertifikat;
4.2 Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya;
4.3 Rencana utilitas dan tata hijau/landscape beserta uraian konsep dan
perhitungannya;
4.4 Perkiraan biaya.
5) Penyusunan rencana detail antara lain membuat :
5.1 Gambar - gambar detail arsitektur, detail struktur, detail utilitas yang
sesuai dengan gambar rencana yang telah disetujui. (Semua gambar
arsitektur, struktur, dan utilitas harus ditanda tangani oleh Penanggung
Jawab Perusahaan dan Tenaga Ahli yang mempunyai Ijin Sertifikat);
5.2 Rencana kerja dan syarat - syarat (RKS);
5.3 Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya
pekerjaan konstruksi (EE);
5.4 Laporan akhir perencanan.
6) Mengadakan persiapan pelelangan, seperti membantu Kepala Satuan Kerja
atau Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di dalam menyusun dokumen
pelelangan dan membantu panitia/kelompok kerja (pokja) pelelangan
menyusun program dan pelaksanaan pelelangan;
7) Membantu panitia pelelangan pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk
menyusun berita acara penjelasan pekerjaan, evaluasi penawaran,
menyusun kembali dokumen pelelangan dan melaksanakan tugas - tugas
yang sama apabila terjadi lelang ulang;
8) Mengadakan pengawasan berkala selama pelaksanaan konstruksi fisik dan
melaksanakan satuan kerja seperti :
-5-

Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2014

Kerangka
Acuan Kerja
(KAK)

8.1

9)

b.

Tanggung Jawab Perencanaan


1) Konsultan perencanaan bertanggung jawab secara profesional atas jasa
perencanaan yang berlaku dilandasi pasal 11 Undang Undang Nomor 18
tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi.
2) Secara umum tanggung jawab konsultan adalah minimal sebagai berikut :
2.1 Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan
standar hasil karya perencanaan yang berlaku mekanisme
pertanggungan sesuai dengan ketentuan perundang - undangan yang
berlaku;
2.2 Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi
batasan - batasan yang telah diberikan oleh kegiatan, termasuk
melalui Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini, seperti dari segi pembiayaan,
waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang akan
diwujudkan;
2.3 Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi
peraturan, standar, dan pedoman teknis bangunan gedung yang
berlaku untuk bangunan gedung pada umumnya dan yang khusus
untuk bangunan gedung negara.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


a. Jangka waktu pelaksanaan perencanaan diperkirakan selama 2.5 (dua
setengah) bulan atau 75 (tujuh puluh lima) hari kalender, terhitung sejak terbit
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK);
b.

Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan


(apabila ada perubahan);
8.2 Memberikan penjelasan terhadap persoalan - persoalan yang timbul
selama masa pelaksanaan konstruksi;
8.3 Memberikan saran - saran, pertimbangan dan rekomendasi tentang
penggunaan bahan;
8.4 Membuat laporan akhir pengawasan berkala.
Menyusun buku petunjuk penggunaan peralatan bangunan dan
perawatannya termasuk petunjuk yang menyangkut peralatan dan
perlengkapan mekanikal elektrikal bangunan.

Konsultan perencana mempunyai kewajiban untuk melaksanakan pengawasan


berkala terhadap hasil karyanya selama pelaksanaan konstruksi fisik atau yang
diperkirakan selama 10 (sepuluh) bulan atau 300 (tiga ratus) hari kalender.

TENAGA DAN ALAT


a. Tenaga
Untuk mencapai hasil yang diharapkan, pihak konsultan perencana harus
menyediakan tenaga - tenaga ahli dalam suatu struktur organisasi konsultan
perencana untuk menjalankan kewajibannya sesuai dengan lingkup jasa yang
tercantum dalam Kerangka Acuan kerja (KAK) ini yang bersertifikat dan disetujui
oleh Pemberi Tugas.
Struktur organisasi serta daftar tenaga ahli beserta kualifikasinya, minimal
sebagaiberikut :

-6-

Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2014

Kerangka
Acuan Kerja
(KAK)

A.

TENAGA AHLI

No.

Jabatan

Kualifikasi

Jumlah
(org)

Pendidikan

Pengalaman

Keterangan

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

Arsitektur/Sipil
Arsitektur
Sipil
Sipil
Elktrikal

1
1
1
1
1

S1
S1
S1
S1
S1

4 tahun
3 tahun
3 tahun
3 tahun
3 tahun

Perencanaan
s/d
pengawasan
berkala

1.
2.
3.
4.
5.

Ketua Tim / Team Leader


Tenaga Ahli Arsitek
Tenaga AhliStruktur
Tenaga AhliEstimator
Tenaga Ahli Elektrikal

B.

TENAGA SUB PROFESIONAL

No.

Jabatan

Kualifikasi

Jumlah
(org)

Pendidikan

Pengalaman

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Sipil
Sipil

2
2

D3
D3

3 tahun
2 tahun

1.
2.

Drafter
Surveyor

C.

TENAGA PENDUKUNG

No.

Jabatan

Kualifikasi

Jumlah
(org)

Pendidikan

Pengalaman

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Akutansi
SMA
SMA

1
1
1

S1
SMA
SMA

2 tahun
3 tahun
2 tahun

1.
2.
3.

Administrator
Operator Komputer
Office boy

Sesuai dengan ketentuan, maka Tenaga Ahli diatas harus memiliki Sertifikat tenaga ahli (SKA) dari
Asosiasi dan dilengkapi dengan Curiculum Vitae (pengalaman dilengkapi dengan referensi/surat
keterangan) serta ijazah.

1)

-7-

Tenaga Ahli
1.1 Team Leader / Ketua Tim
Koordinator konsultan harus lulus S1 perguruan tinggi Sarjana Teknik
Sipil/Arsitektur, mempunyai SKA (Sertifikat Keahlian) dengan
klasifikasi Sipil subkualifikasi Ahli Teknik Bangunan Gedung bagi
Sarjana Teknik Sipil atau klasifikasi Arsitektur subkualifikasi Arsitek
bagi Sarjana Teknik Arsitek, dengan berpengalaman profesional
minimal 4 (empat) tahun atau lebih lama dari pada tenaga ahli lainnya,
berpengalaman dalam berbagai disiplin ilmu yang dicakup,
berpengalaman dalam mengkoordinasikan dan melaporkan pekerjaan
orang lain tergantung pada besarnya dan kerumitan kegiatan, maka
Team Leader/Koordinator diharapkan telah pernah menjadi pemimpin
tim dari satu atau dua engineering, diharapkan telah pernah menjadi
pemimpin tim dari satu atau dua kegiatan yang serupa. Team

Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2014

Kerangka
Acuan Kerja
(KAK)

1.2

1.3

1.4

-8-

Leader/Koordinator dengan jumlah 1 (satu) orang, dan mempunyai


tugas :
a) Mengkoordinasi seluruh tenaga ahli/tenaga pendukung demi
terlaksananya pekerjaan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja
(KAK);
b) Melakukan asistensi kepada direksi dan instansi terkait;
c) Melakukan pengecekan dan koreksi isi dan redaksional laporan
hasil pekerjaan;
d) Melaksanakan presentasi dalam diskusi laporan pekerjaan;
e) Menyusun rencana kerja dan rencana mobilisasi tenaga, peralatan
dan bahan.
Tenaga Ahli Arsitektur
Tenaga ahli adalah seorang Sarjana Teknik Arsitektur S1 yang
mempunyai pengalaman dalam pekerjaan perencanaan gedung
minimal 3 (tiga) tahun dan mempunyai SKA (Sertifikat Keahlian)
dengan klasifikasi Sipil subkualifikasi Ahli Teknik Bangunan
Gedung, dengan jumlah 1 (satu) orang, dan mempunyai tugas dan
tanggung jawab dari tenaga ahli arsitektur adalah :
a) Melaksanakan pengumpulan data dan analisa data;
b) Mengambil keputusan arsitektur yang akan digunakan sesuai
analisa;
c) Koordinasi dengan team leader dan tenaga ahli lainnya;
d) Membantu team leader dalam menyusun laporan dan dokumen
lainnya.
Tenaga Ahli Struktur
Tenaga ahli struktur adalah seorang Sarjana Teknik Sipil S1 yang
mempunyai pengalaman dalam pekerjaan perencanaan gedung
minimal 3 (tiga) tahun dan mempunyai SKA (Sertifikat Keahlian)
dengan klasifikasi Sipil subkualifikasi Ahli Teknik Bangunan
Gedung, dengan jumlah 1 (satu) orang, dan mempunyai tugas dan
tanggung jawab dari tenaga ahli struktur adalah :
a) Memimpin pelaksanaan survey kondisi lapangan daerah lokasi
pekerjaan;
b) Melaksanakan pengumpulan data dan analisis data;
c) Mengambil keputusan desain yang akan digunakan sesuai analisa
perencanaan;
d) Koordinasi dengan team leader dan tenaga ahli lainnya;
e) Membantu team leader dalam menyusun laporan dan dokumen
lainnya.
Tenaga Ahli Estimator
Tenaga ahli Estimator adalah seorang Sarjana Teknik Sipil S1 yang
mempunyai pengalaman dalam pekerjaan perencanaan gedung
minimal 3 (tiga) tahun dan mempunyai SKA (Sertifikat Keahlian)
dengan klasifikasi Sipil subkualifikasi Ahli Teknik Bangunan
Gedung, dengan jumlah 1 (satu) orang, dan mempunyai tugas dan
tanggung jawab dari tenaga ahli struktur adalah :
a) Melaksanakan pengumpulan data dan analisis data;
b) Membuat analisa Rencana Anggaran Biaya (RAB);
Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2014

Kerangka
Acuan Kerja
(KAK)

c)
d)

2)

3)

-9-

Koordinasi dengan team leader dan tenaga ahli lainnya;


Membantu team leader dalam menyusun laporan dan dokumen
lainnya.
1.5 Tenaga Ahli Elektrikal
Tenaga ahli Elektrikal adalah seorang Sarjana Teknik Elektro S1 yang
mempunyai pengalaman dalam pekerjaan perencanaan gedung
minimal 3 (tiga) tahun dan mempunyai SKA (Sertifikat Keahlian)
dengan klasifikasi Elektrikal subkualifikasi Ahli Teknik Elektronika
dan Telekomunikasi Dalam Gedung, dengan jumlah 1 (satu) orang,
dan mempunyai tugas dan tanggung jawab dari tenaga ahli Elektrikal
adalah :
a) Melaksanakan pengumpulan data dan analisis data;
b) Mengambil keputusan Elektrikal/Mekanikal yang akan digunakan
sesuai analisa;
c) Koordinasi dengan team leader dan tenaga ahli lainnya;
d) Membantu team leader dalam menyusun laporan dan dokumen
lainnya.
Tenaga Sub Professional
2.1 Drafter
Drafter adalah seorang Sarjana Muda Teknis Sipil Diploma 3 (D3)
yang mempunyai pengalaman dalam pekerjaan perencanaan gedung
minimal 3 (tiga) tahun dengan jumlah 2 (dua) orang.
Tugas dan tanggung jawab dari Drafter adalah :
a) Membantu team khususnya pada pembuatan gambar - gambar
desain;
b) Membantu team dalam menyusun laporan dan dokumen lainnya
yang berkaitan dengan penggambaran;
2.2 Surveyor
Surveyor adalah seorang Sarjana Muda Teknis Sipil Diploma 3 (D3)
yang mempunyai pengalaman dalam bidang perencanaan gedung
minimal 2 (dua) tahun dengan jumlah 2 (dua) orang.
Tugas dan tanggung jawab dari Surveyor adalah :
a) Mengetahui dengan baik proses pengukuran dalam perencanaan
gedung dengan segala permasalahannya;
b) Membuat laporan hasil pengukuran lokasi, situasi dan kondisi
lapangan yang akan digunakan untuk lokasi pekerjaan;
c) Membantu penanggung jawab proyek dalam pelaksanaan
pekerjaan perencanaan.
Tenaga Pendukung
3.1 Administrasi
Administrator mempunyai tugas pokok :
a) Membantu pembuatan surat menyurat;
b) Membantu pembuatan laporan - laporan;
c) Menangani administrasi dan keuangan proyek, dan lai lain.
3.2 Operator Komputer
Operator Komputer mempunyai tugas pokok :
a) Membantu pengetikan surat - surat;
b) Membantu kebutuhan logistik tim dan lain lain.
Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2014

Kerangka
Acuan Kerja
(KAK)

3.3

b.

- 10 -

Office Boy
Office Boy mempunyai tugas pokok :
a) Menjaga kebersihan kantordan lain lain.

Alat
Untuk mencapai hasil yang diharapkan, pihak konsultan perencana harus
menyediakan alat yang menunjang pekerjaan perencanaan sehingga dalam
pelaksanaannya mencapai hasil yang diinginkan oleh pemberi tugas. Dalam
pelaksanaanya alat yang digunakan bisa milik sendiri atau sewa dari penyedia
alat. Adapun alat yang digunakan antara lain :
1) Theodolite
Theodolite adalah alat untuk mengukur sudut, jumlah alat yang digunakan
untuk perencanaan ini yaitu 1 (satu) buah adapun fungsi dari alat tersebut
adalah :
1.1 menentukan titik as bangunan;
1.2 menentukan ketegak lurusan bangunan;
1.3 menentukan elevasi bangunan;
1.4 membuat sudut - sudut bangunan.
2) Waterpass
Waterpass adalah alat yang digunakan untuk mengukur atau menetukan
sebuah benda atau garis dalam posisi rata baik pengukuran secara vertikal
maupun horizontal, jumlah alat yang digunakan untuk perencanaan ini yaitu
1 (satu) buah, adapun fungsi dari alat tersebut adalah :
2.1 menentukan elevasi tanah;
2.2 menentukan jarak bangunan.
3) Roll meter panjang dan pendek
Roll meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jarak atau panjang,
jumlah alat yang digunakan untuk perencanaan ini yaitu 2 (dua) jenis roll
meter yaitu
- Roll meter ukuran 50/100 meter dengan jumlah 1 (satu) buah;
- Roll meter ukuran 5/7 meter dengan jumlah 1 (satu) buah.
Adapun fungsi dari roll meter tersebut adalah :
3.1 alat untuk mengukur panjang;
3.2 alat untuk mengukur lebar;
3.3 alat untuk mengukur tebal.
4) Komputer/Personal Computer
Adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur yang telah
dirumuskan. Untuk pekerjaan perencanaan ini konsultan perencana harus
menyediakan sedikitnya 2 (dua) unit komputer baik sewa ataupun milik
sendiri. Adapun fungsi dari alat tersebut adalah :
4.1 Untuk mengolah data;
4.2 Untuk membuat gambar;
4.3 Dan lain lain.
5) Komputer Jinjing/Laptop
Adalah komputer bergerak yang berukuran relatif kecil dan ringan. Untuk
pekerjaan perencanaan ini konsultan perencana sedikitnya harus
menyediakan 2 (dua) unit komputer baik sewa ataupun milik sendiri. Adapun
fungsi dari alat tersebut adalah :
5.1 Untuk mengolah data;
Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2014

Kerangka
Acuan Kerja
(KAK)

6)

7)

8)

5.2 Untuk membuat gambar;


5.3 Untuk mengirim pesan elektroni;
5.4 Dan lain lain.
Printer
Adalah alat yang dipakai untuk mencetak tampilan monitor ke kertas. Untuk
pekerjaan perencanaan ini konsultan perencana sedikitnya harus
menyediakan 2 (dua) jenis printer yaitu :
6.1 Printer A3 dengan jumlah 2 (dua) unit;
6.2 Printer A4 dengan jumlah 1 (satu) unit;
Adapun fungsi dari printer adalah mencetak suatu dokumen untuk
kepentingan pribadi maupun banyak orang.
Kamera Digital
Adalah alat untuk membuat gambar dari obyek untuk selanjutnya dibiaskan
melalui lensa pada sensor yang hasilnya kemudian direkam dalam format
digital kedalam media simpan digital. Jumlah alat yang digunakan untuk
perencanaan ini yaitu minimal 1 (satu) unit kamera dengan fungsi sebagai
berikut :
7.1 Alat untuk mengabadikan gambar/moment;
7.2 Alat untuk merekam gambar/moment.
Kendaraan Roda 4/Mobil
Adalah kendaraan yang digerakan oleh peralatan teknik untuk
pergerakannya. Pada pekerjaan perencanaan ini konsultan perencana
menyediakan alat transportasi berupa kendaraan roda 4 minilah 1 (satu) unit
dengan kepemilikan sendiri atau sewa, dengan fungsi yaitu untuk
transportasi kegiatan.

10. KELUARAN
a. Tahapan Perencanaan
Keluaran yang dihasilkan oleh konsultan perencana berdasarkan Kerangka
Acuan Kerja (KAK) ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat
perjanjian/Kontrak yang minimal meliputi :
1) Tahap Konsep Perencanaan
1.1 Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi,
jumlah dan kualifikasi tim perencana, metoda pelaksanaan, dan
tanggung jawab waktu perencanaan;
1.2 Konsep skematik rencana teknis, termasuk program ruang, organisasi
hubungan ruang dan lain lai;
1.3 Laporan data dan informasi lapangan, termasuk penyelidikan tanah
sederhana, keterangan rencana kota dan lain lain.
2) Tahap Pra Rencana Teknis
2.1 Gambar - gambar rencana tapak;
2.2 Gambar - gambar prarencana bangunan;
2.3 Perkiraan biaya pembangunan;
2.4 Laporan perencanaan;
2.5 Hasil konsultasi rencana dengan Pemerintah Daerah setempat;
2.6 Garis besar rencana kerja dan syarat - syarat (RKS);
2.7 Laporan hasil uji tanah dari laboratorium guna uji kekerasan tanah.
3) Tahap Pengembangan Rencana
- 11 -

Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2014

Kerangka
Acuan Kerja
(KAK)

3.1

4)

Rencana arsitektur, beserta uraian konsep dan visualisasi dwi dan


trimatra (apabila diperlukan);
3.2 Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya;
3.3 Rencana mekanikalelektrikal termasuk IT, beserta uraian konsep dan
perhitungannya;
3.4 Garis besar spesifikasi teknis (outline specifications);
3.5 Perkiraan biaya.
Tahap Rencana Detail
4.1 Membuat gambar - gambar detail;
4.2 Rencana kerja dan syarat - syarat (RKS);
4.3 Rincian volume pelaksanaan pekerjaan (BQ);
4.4 Rencana anggaran biaya pekerjaan konstruksi (RAB) berdasarkan
analisa biaya konstruksi SNI;
4.5 Menyusun laporan perencanaan : struktur, utilitas, lengkap dengan
perhitungan - perhitungan yang bisa dipertanggung jawabkan.

b.

Tahap Pelelangan (Dokumen Perencanaan Teknis)


Adapun pada pelelangan ini konsultan perencana mengadakan persiapan tahap
dokumen perencanaan teknis seperti :
1) Gambar rencana beserta detail pelaksanaan arsitektur, struktur, mekanikal
dan elektrikal, pertamanan, tata ruang;
2) Rencana kerja dan syarat - syarat administratif, syarat umum dan syarat
teknis (RKS);
3) Rencana Anggaran Biaya (RAB);
4) Rincian volume pekerjaan/bill of quatity (BQ);
5) Laporan perencanaan;

c.

Tahap Pengawasan Berkala


Adapun pada tahap pengawasan berkala ini keluaran yang dihasilkan minimal
meliputi :
1) Laporan pengawasan berkala yang meliputi : memeriksa kesesuaian
pelaksanaan pekerjaan dengan rencana secara berkala, melakukan
penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada perubahan,
memberikan penjelasan terhadap persoalan - persoalan yang timbul selama
masa konstruksi, memberikan rekomendasi tentang penggunaan bahan dan
membuat laporan akhir pengawasan berkala;
2) Menyusun laporan akhir pekerjaan perencanaan yang terdiri atas perubahan
perencanaan pada masa pelaksanaan konstruksi, petunjuk penggunaan,
pemeliharaan, dan perawatan bangunan gedung, termasuk petunjuk yang
menyangkut peralatan dan perlengkapan mekanikal elektrikal bangunan.

d.

Membuat Maket Bangunan


Maket bangunan adalah miniatur atau model bangunan yang akan dibuat untuk
memudahkan visualisasi hasil rancangan baik berupa rancangan struktur,
interior, eksterior atau site plan. Adapun keluaran yang dihasilkan pada
perencanaan ini adalah :
1) Berbentuk dalam tiga dimensi;
2) Berskala yang diatur sesuai dengan hasil rancangan bangunan gedung
dengan skala disesuaikan;

- 12 -

Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2014

Kerangka
Acuan Kerja
(KAK)

3)
4)

Tertutup kaca;
Terpasang satu set dengan meja.

11. KRITERIA PERENCANAAN


a. Kriteria Umum
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana seperti yang
dimaksud pada Kerangka Acuan Kerja (KAK) harus memperhatikan kriteria
umum bangunan disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas bangunan
yaitu :
1) Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :
1.1 Menjamin bangunan gedung didirikan berdasarkan ketentuan tata
ruang dan tata bangunan yang ditetapkan di daerah yang
bersangkutan;
1.2 Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya;
1.3 Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan.
2) Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan
2.1 Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang didirikan berdasarkan
karakteristik lingkungan, ketentuan wujud bangunan dan budaya
daerah, sehingga seimbang, serasi dan selaras dengan lingkungannya
(fisik, sosial dan budaya);
2.2 Menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat memberikan
keseimbangan dan keserasian bangunan terhadap lingkungannya;
2.3 Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan dengan tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
3) Persyaratan Struktur Bangunan
3.1 Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat mendukung
beban yang timbul akibat perilaku alam dan manusia (gempa,
penurunan tanah dan lain lain);
3.2 Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau
luka yang disebabkan oleh kegagalan struktur bangunan;
3.3 Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan benda
yang disebabkan oleh perilaku struktur;
3.4 Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik yang
disebabkan oleh kegagalan struktur.
4) Persyaratan Ketahanan terhadap Kebakaran
4.1 Menjamin terwujudnya sistem proteksi pasif dan aktif pada bangunan
gedung;
4.2 Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat mendukung
beban yang timbul akibat perilaku alam dan manusia;
4.3 Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun sedemikian
rupa sehingga mampu secara struktural stabil selama kebakaran,
sehingga:
a) Cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi secara aman;
b) Cukup waktu dan mudah bagi pasukan pemadam kebakaran
memasuki lokasi untuk memadamkan api;
c) Dapat menghindari kerusakan pada properti lainnya.
- 13 -

Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2014

Kerangka
Acuan Kerja
(KAK)

5)

Persyaratan Sarana Jalan Masuk dan Keluar


5.1 Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mempunyai akses
yang layak, aman dan nyaman ke dalam bangunan dan fasilitas serta
layanan di dalamya;
5.2 Menjamin terwujudnya upaya melindungi penghuni dari kesakitan atau
luka saat evakuasi pada keadaan darurat;
5.3 Menjamin tersedianya aksesbilitas bagi penyandang cacat, khususnya
untuk bangunan fasilitas umum dan sosial.
6) Persyaratan Pencahayaan Darurat, Tanda Arah Keluar dan Sistem
Peringatan Bahaya :
6.1 Menjamin tersedianya pertandaan dini yang informatif di dalam
bangunan gedung apabila terjadi keadaan darurat;
6.2 Menjamin penghuni melakukan evakuasi secara mudah dan aman,
apabila terjadi keadaan darurat.
7) Persyaratan Instalasi Listrik, Penangkal Petir dan Komunikasi :
7.1. Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup dan aman dalam
menunjang terselenggaranya satuan kerja dalam bangunan gedung
sesuai dengan fungsinya;
7.2 Menjamin terwujudnya keamanan bangunan gedung dan penghuninya
dari bahaya akibat petir;
7.3 Menjamin tersedianya sarana komunikasi yang memadai dalam
menunjang terselenggaranya satuan kerja dalam bangunan gedung
sesuai dengan fungsinya.
8) Persyaratan Sanitasi Bangunan Gedung dan Lingkungan
8.1 Menjamin tersedianya sarana sanitasi yang memadai dalam
menunjang pada bangunan gedung dan lingkungan sesuai dengan
fungsinya;
8.2 Menjamin terwujudnya kebersihan, kesehatan dan memberikan
kenyamanan bagi penghuni bangunan dan lingkungan;
8.3 Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan sanitasi
secara baik.
9) Persyaratan Ventilasi dan Pengkondisian Udara
9.1 Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup, baik alami
maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya satuan kerja
dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya;
9.2 Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata udara
secara baik.
10) Persyaratan Pencahayaan :
10.1 Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik
alami maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya satuan
kerja dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya;
10.2 Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan
pencahayaan secara baik.
11) Persyaratan Kebisingan dan Getaran
11.1 Menjamin terwujudnya kehidupan yang nyaman dari gangguan
suaradan getaran yang tidak diinginkan;
11.2 Menjamin adanya kepastian bahwa setiap usaha atau satuan kerja
yang menimbulkan dampak negatif suara dan getaran perlu melakukan
- 14 -

Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2014

Kerangka
Acuan Kerja
(KAK)

upaya pengendalian pencemaran dan atau mencegah kerusakan


lingkungan.
b.

Kriteria Khusus
Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat - syarat yang khusus,
spesifik berkaitan dengan bangunan gedung yang akan direncanakan, baik dari
segi fungsi khusus bangunan, segi teknis lainnya, misalnya :
1) Dikaitkan dengan upaya pelestarian atau konservasi bangunan yang ada;
2) Kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkungan yang ada disekitar,
seperti dalam rangka implementasi penataan bangunan dan lingkungan;
3) Solusi dan batasan - batasan kontekstual , seperti faktor sosial budaya
setempat, geografi klimatologi, dan lain - lain.

c.

Azas-Azas
Selain dari kriteria diatasdi dalam melaksanakan tugasnya konsultan perencana
hendaknya memperhatikan azas - azas bangunan gedung negara sebagai
berikut :
1) Bangunan gedung negara hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi
tidak berlebihan;
2) Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan
kemewahan material, tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara
fungsi teknik dan fungsi sosial bangunan, terutama sebagai bangunan
pelayanan kepada masyarakat;
3) Dengan batasan tidak mengganggu produktivitas kerja, biaya investasi dan
pemeliharaan bangunan sepanjang umumya, hendaknya diusahakan
serendah mungkin;
4) Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga bangunan
dapat dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan
secepatnya;
5) Bangunan gedung negara hendaknya dapat meningkatkan kualitas
lingkungan dan menjadi acuan tata bangunan dan lingkungan di sekitarnya.

d.

Proses Perencanaan
1) Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran - keluaran yang
diminta, konsultan perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala
dengan pengelola kegiatan;
2) Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, antara dan
pokok yang harus dihasilkan konsultan sesuai dengan rencana keluaran
yang ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini;
3) Dalam pelaksanaan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa
waktu pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat.

e.

Program Kerja
1) Konsultan perencana harus segera menyusun program kerja minimal
meliputi :
1.1 Jadual kegiatan secara detail;
1.2 Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin dan keahliannya). Tenaga tenaga yang diusulkan oleh konsultan perencana harus mendapatkan
persetujuan dari Kepala Satuan Kerja atau Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK);

- 15 -

Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2014

Kerangka
Acuan Kerja
(KAK)

2)

3)

1.3 Konsep penanganan pekerjaan perencanaan;


Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari
Kepala Satuan Kerja atau Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), setelah
sebelumnya dipresentasikan oleh konsultan perencana dan mendapatkan
pendapat teknis dari Pengelola Teknis Kegiatan atau Tim Teknis atau yang
lainnya;
Secara umum persyaratan teknis bangunan gedung negara mengikuti
ketentuan dalam :
3.1 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 29/PRT/M/2006 tanggal
01 Desember 2006 tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
3.2 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 45/PRT/M/2007 tanggal
27 Desember 2007 Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan
Gedung Negara;
3.3 Standar Nasional Indonesia tentang Bangunan Gedung serta standar
teknis yang terkait;
3.4 Peraturan daerah setempat tentang Bangunan Gedung;
3.5 Dan Peraturan Lainnya mengenai Pelaksanaan Perencanaan
Bangunan Gedung dan Tata Ruang.

12. PELAPORAN
a. Dokumen Perencanaan;
b. Dokumen Pelelangan/Tender;
c. Dokumen Laporan Pengawasan Berkala;
d. Softcopy CD Dokumen Perencanaan dan Dokumen Pelelangan;
e. Maket Bangunan 1 (satu) set

- 16 -

Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2014

Kerangka
Acuan Kerja
(KAK)

13. PENUTUP
a. Setelah Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) ini diterima, maka konsultan hendaknya
merneriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan
lain yang dibutuhkan;
b. Berdasarkan bahan - bahan tersebut konsultan agar segera menyusun program
kerja untuk dibahas dengan Kepala Satuan Kerja atau Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK).

DITETAPKAN DI
PADA TANGGAL

:
:

PANDEGLANG
09 JUNI 2014

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


BIDANG TATA BANGUNAN DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN PANDEGLANG
Selaku PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)

ttd

SEHADI, SE
NIP. 19590412 198103 1 012

Catatan

- 17 -

Model KAK tersebut diatas berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :
43/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007 dan bersifat pokok yang masih harus
disesuaikan, dikembangkan/dilengkapi untuk kebutuhan kegiatan satuan kerja yang
bersangkutan

Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2014

Anda mungkin juga menyukai