PERENCANAAN
B. LATAR BELAKANG
1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah merupakan bagian lingkup kegiatan di Dinas
Kesehatan Kabupaten Bogor.
2. Pemegang mata anggaran adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor.
B. Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan Perencana dapat melaksanakan tanggung jawabnya
dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai KAK ini.
III. SASARAN
Kegiatan yang dilaksanakan adalah PERENCANAAN REHABILITASI PUSKESMAS CIGOMBONG di
KECAMATAN CIGOMBONG Kabupaten Bogor.
V. SUMBER PENDANAAN
A. BIAYA PERENCANAAN
1. Biaya untuk pelaksanaan pekerjaan Perencanaan ini mengikuti pedoman dalam Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 22/PRT/M/2018 tanggal 15 Oktober 2018
tentang Pedoman Pembangunan Bangunan Gedung Negara yaitu :
a. untuk pekerjaan standar berlaku biaya maksimum sesuai yang tercantum dalam tabel 1 s.d.
tabel 6, dan dihitung dengan billing rate sesuai ketentuan yang berlaku.
b. bila terdapat pekerjaan non standar, maka dihitung secara orang-bulan dan biaya langsung
yang dapat diganti, sesuai dengan ketentuan billing rate yang berlaku.
c. pengaturan komponen pembiayaan pada butir a) dan b) di atas adalah dipisahkan antara
bangunan standar dan non standar, dan harus terbaca dalam suatu rekapitulasi akhir yang
menyebut angka dan huruf.
d. besarnya biaya konsultan perencanaan merupakan biaya tetap dan pasti
e. ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian pekerjaan perencanaan yang
dibuat oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Konsultan Perencana.
2. Biaya pekerjaan konsultan perencanaan dan tata cara pembayaran diatur secara kontraktual
setelah melalui tahapan proses pengadaan konsultan perencana sesuai peraturan yang berlaku,
yang terdiri dari:
a. honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang
b. biaya penyelidikan tanah
c. sewa kendaraan
d. materi dan penggandaan laporan
e. Biaya Pembuatan 3D
f. biaya rapat-rapat
g. biaya komunikasi
h. pembelian bahan dan ATK
i. Biaya Dokumentasi
j. pembelian dan atau sewa peralatan
k. perjalanan (lokal maupun luar kota)
l. jasa dan overhead perencanaan
m. pajak dan iuran daerah lainnya
B. SUMBER DANA
Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan perencanaan dibebankan pada APBD Kabupaten Bogor
TAHUN ANGGARAN 2019.
B. LOKASI KEGIATAN
Lokasi Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah di KECAMATAN CIGOMBONG, Kabupaten Bogor
C. DATA PENUNJANG
1. Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan Perencana harus mencari informasi yang dibutuhkan
selain dari informasi yang diberikan oleh dinas terkait termasuk melalui Kerangka acuan Kerja
(KAK) ini.
2. Konsultan perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam
pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari dinas terkait, maupun yang dicari sendiri.
Kesalahan kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi
tanggung jawab konsultan perencana.
3. Dalam hal ini informasi yang diperlukan dan harus diperoleh untuk bahan perencanaan
diantaranya mengenai hal-hal sebagai berikut :
a.Informasi tentang lahan, meliputi :
1) Kondisi fisik lokasi seperti : luasan, batas-batas, dan topografi
2) Kondisi tanah (hasil soil test)
3) Keadaan air tanah
4) Peruntukan tanah
5) Koefisien dasar bangunan
6) Koefisien lantai bangunan
7) Perincian penggunaan lahan, perkerasan, penghijauan, dan lain-lain.
b.Pemakaian Bangunan :
1) Struktur Organisasi
2) Jumlah personil sekarang dan satuan kerja pengembangan untuk 5 (lima) tahun
mendatang
3) Kegiatan utama, penunjang, pelengkap
4) Perlengkapan/peralatan khusus, jenis, berat, dan dimensinya
c.Kebutuhan bangunan:
1)Program ruang
2)Organisasi/pemanfaatan ruang
d. Keinginan tentang ruang-ruang tertentu, baik yang berhubungan dengan pemakai atau
perlengkapan yang akan digunakan dalam ruang tersebut
e. Keinginan tentang kemungkinan perubahan fungsi ruang/bangunan.
f. Keinginan-keinginan tentang utilitas bangunan seperti :
i. Air bersih :
1) kebutuhan (sekarang dan proyeksi mendatang)
2) sumber air, jaringan dan kapasitasnya.
ii. Air hujan dan air buangan :
1) letak saluran kota
2) cara pembuangan keluar tapak
iii. Air kotor dan sampah
1) letak Tempat Pembuangan Sementara (TPS)
2) cara pembuangan keluar dari TPS
iv. Tata Udara/AC (bila dipersyaratkan)
1)beban (ton ref)
2)pembagian beban
3)sistem yang diinginkan
v. Penanggulangan bahaya kebakaran (bila dipersyaratkan)
1) detector (jenis, tipe)
2) fire alarm (jenis)
3) peralatan pemadam kebakaran
vi. Pengamanan dari bahaya pencurian dan perusakan (bila dipersyaratkan)
1) alarm (jenis, tipe)
2) sistem yang dipilih
viii. Jaringan listrik
1) kebutuhan daya
2) sumber daya dan spesifikasi
3) cadangan apabila dibutuhkan (kapasitas, spesifikasi).
ix. Jaringan komunikasi (bila dipersyaratkan)
1) kebutuhan
2) sistem yang dipilih
x. Dan lain-lain sesuai keperluannya
g. Staf/tim teknis pelaksanaan pekerjaan.
Pejabat Pembuat Komitmen akan mengangkat petugas sebagai wakilnya yang bertindak
sebagai Tim Teknis untuk pengawas, pendamping, dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
VII. LINGKUP PEKERJAAN
A. LINGKUP TUGAS
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah berpedoman pada
ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman Pembangunan Bangunan Gedung Negara, Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 22/PRT/M/2018 tanggal 15 Oktober 2018
yang dapat meliputi tugas-tugas perencanaan lingkungan, site/tapak bangunan, dan perencanaan
fisik bangunan gedung negara yang terdiri atas :
1. Persiapan perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan (termasuk
penyelidikan tanah/soil test).
2. Membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK, dan konsultasi dengan dinas terkait
mengenai peraturan daerah/perijinan bangunan.
3. Penyusunan prarencana seperti rencana tata letak bangunan, prarencanaan bangunan
termasuk program dan konsep ruang, serta perkiraan biaya.
4. Penyusunan pengembangan Rencana, antara lain meliputi :
a.Rencana arsitektur, beserta uraian konsep dan visualisasi gambar 3D atau studi maket yang
mudah dimengerti oleh pemberi tugas.
b.Rencana struktur, beserta uraian konsepnya.
c.Rencana utilitas beserta uraian konsepnya.
d.Perkiraan biaya.
5. Penyusunan rencana detail antara lain membuat :
a. Gambar-gambar detail arsitektur, detail struktur, detail utilitas yang sesuai dengan gambar
rencana yang telah disetujui.
b. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
c. Rincian volume pekerjaan dan Rencana Anggaran Biaya pekerjaan konstruksi (E.E.)
d. Laporan akhir perencanaan.
e. Mengadakan persiapan pelelangan, seperti membantu Kepala Satuan Kerja di dalam
menyusun dokumen pelelangan dan membantu panitia pelelangan menyusun program dan
pelaksanaan pelelangan.
f. Membantu panitia pelelangan pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk menyusun berita
acara penjelasan pekerjaan, evaluasi penawaran, menyusun kembali dokumen pelelangan,
dan melaksanakan tugas-tugas yang sama apabila terjadi lelang ulang.
g. Mengadakan pengawasan berkala setama pelaksanaan konstruksi fisik dan melaksanakan
satuan kerja seperti :
i. Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada
perubahan.
ii. Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama masa
pelaksanaan konstruksi.
iii. Memberikan saran-saran, pertimbangan dan rekomendasi tentang penggunaan
bahan.
iv. Membuat laporan akhir pengawasan berkala.
h. Menyusun buku petunjuk penggunaan peralatan bangunan dan perawatannya termasuk
petunjuk yang menyangkut peralatan dan perlengkapan mekanikal-elektrikal bangunan.
1 (satu) orang Ketua Tim, pendidikan minimal S1 teknik arsitektur memiliki SKA arsitek – mud a, dan
berpengalaman dalam bidang bangunan gedung, pengalaman minimal 6 tahun.
Tenaga ahli diatas memiliki SKA yang masih berlaku, dilengkapi dengan Ijazah, Curiculum Vitae (CV) dan
Referensi/pengalaman kerja dari pemberi tugas dan tenaga ahli wajib dihadirkan setelah penetapan
pemenang sebelum penandatanganan kontrak. Apabila tidak dapat menghadirkan dan atau tenaga ahli
tidak sesuai dengan kualifikasi yang dipersyaratkan maka penandatanganan kontrak tidak dapat
dilaksanakan.
X. KELUARAN
A. TAHAPAN PERENCANAAN
Keluaran yang dihasilkan oleh konsultan perencana berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini
adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal meliputi :
1. Tahap Konsep Perencanaan
a. Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi, jumlah dan kualifikasi tim
perencana, metode pelaksanaan dan tanggung jawab waktu perencanaan.
b. Konsep skematik rencana teknis, termasuk program ruang, organisasi hubungan ruang, dll.
c. Laporan data dan informasi lapangan termasuk penyelidikan tanah, pengukuran, peraturan
rencana kota/kabupaten, dll.
2.Tahap Pra –rencana Teknis
a. Gambar-gambar rencana tata letak bangunan
b. Gambar-gambar pra-rencana bangunan.
c. Perkiraan biaya pembangunan.
d. Hasil konsultasi rencana dengan instansi terkait.
e. Garis besar rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
3. Tahap Pengembangan Rencana
a.Rencana arsitektur, beserta uraian konsepnya
b.Rencana struktur, beserta uraian konsepnya
c.Rencana mekanikal-elektrikal, beserta uraian konsepnya
d.Garis besar spesifikasi teknis (Outline Specifications)
e.Perkiraan biaya
f.Perkiraan jangka waktu pelaksanaan konstruksi.
4. Tahap Rencana Detail
a. Membuat gambar-gambar detail.
b. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
c. Rencana volume pelaksanaan pekerjaan (BQ).
d. Rencana Anggaran Biaya pekerjaan konstruksi (RAB) berdasarkan Analisa Biaya Konstruksi
- SNI
e. Menyusun laporan perencanaan, struktur, utilitas, lengkap dengan perhitungan-perhitungan
yang bias dipertanggungjawabkan.
f. Tahap Pengawasan Berkala
a. Laporan pengawasan berkala; seperti memeriksa kesesuaian pelaksanaan pekerjaan
dengan rencana secara berkala, melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis
pelaksanaan bila ada perubahan, memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan
yang timbul selama masa konstruksi, memberikan rekomendasi tentang penggunaan bahan,
dan membuat laporan akhir pengawasan berkala;
b. Menyusun laporan Pengawasan Berkala Pekerjaan Perencanaan, yang terdiri atas
perubahan perencanaan pada masa pelaksanaan konstruksi, penjelasan terhadap
persoalan-persoalan yang timbul selama masa pelaksanaan konstruksi, saran-saran,
pertimbangan dan rekomendasi tentang penggunaan bahan dan metode pembangunan,
serta petunjuk penggunaan, pemeliharaan, dan perawatan bangunan gedung, termasuk
petunjuk yang menyangkut peralatan dan perlengkapan mekanikal-elektrikal bangunan
B. KRITERIA
1. Kriteria Umum
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana seperti yang dimaksud pada KAK
harus memperhatikan kriteria umum bangunan disesuaikan berdasarkan fungsi dan
kompleksitas bangunan, yaitu :
2. Kriteria Khusus
Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus, spesifik berkaitan
dengan bangunan gedung yang akan direncanakan baik dari segi fungsi khusus bangunan dan
segi teknis lainnya, misalnya :
a. Dikaitkan dengan upaya pelestarian atau konservasi bangunan yang ada.
b. Kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkungan yang ada disekitar, seperti dalam
rangka implementasi penataan bangunan dan lingkungan.
c. Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial budaya setempat, geografis,
klimatologis, dll.
C. AZAS-AZAS
Selain dari kriteria di atas, dalam melaksanakan tugasnya konsultan perencana hendaknya
memperhatikan asas-asas bangunan gedung negara, sebagai berikut :
1. Bangunan gedung negara hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi tidak berlebihan.
2. Kreativitas desain hendaknya tidak ditekankan pada ketahanan gaya dan kemewahan material,
tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara fungsi teknik dan fungsi sosial
bangunan, terutama sebagai bangunan pelayanan kepada masyarakat.
3. Dengan batasan tidak mengganggu produktivitas kerja, biaya investasi dan pemeliharaan
bangunan sepanjang umurnya, hendaknya rencana anggaran biaya pembangunan diusahakan
serendah mungkin.
4. Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa sehingga bangunan dapat dilaksanakan
dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan secepatnya.
5. Bangunan gedung negara hendaknya dapat meningkatkan kualitas lingkungan, dan menjadi
acuan tata bangunan dan lingkungan sekitarnya.
D. PROSES PERENCANAAN
1. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta, konsultan
perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan Pengguna Jasa yang diwakili
oleh tim teknis.
2. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, antara dan pokok yang harus
dihasilkan konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalam KAK ini.
3. Dalam melaksanakan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa waktu
pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat.
E. PROGRAM KERJA
1. Konsultan Perencana harus segera menyusun program kerja minimal meliputi :
a. Jadwal kegiatan secara detail
b. Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin dan keahliannya). Tenaga-tenaga yang diusulkan harus
mendapat persetujuan dari PPK.
c. Konsep penanganan pekerjaan perencanaan.
2. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari PPK dan mendapatkan
pendapat teknis dari Pengelola teknis Kegiatan.
3. Secara Umum, persyaratan teknis bangunan gedung negara mengikuti ketentuan
dalam :
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung.
b. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan
Bangunan Gedung Negara.
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 29/PRT/M/2006 tanggal 1 Desember 2006
tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung.
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 22/PRT/M/2018 tanggal
15 Oktober 2018 tentang Pedoman Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
e. Standar Nasional Indonesia tentang Bangunan Gedung serta standar teknis yang terkait.
f. Peranturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas.
g. Peraturan Bupati Bogor Nomor 42 Tahun 2015 tentang Penerapan Prototype Arsitektur
Budaya Lokal Pada Bangunan Gedung Milik Pemerintah Kabupaten Bogor.
XI. PELAPORAN
A. LAPORAN AWAL PERENCANAAN
Laporan Awal perencanaan merupakan laporan yang berisi antara lain :
1. Persiapan perencanaan, meliputi data dan informasi mengenai :
a. Kondisi fisik lokasi seperti : luasan, batas-batas, dan topografi
b. Kondisi tanah (hasil soil test)
c. Keadaan air tanah
d. Peruntukan tanah
e. Koefisien dasar bangunan
f. Koefisien lantai bangunan
g. Perincian penggunaan lahan, perkerasan, penghijauan, dan lain-lain.
2. Data dan informasi Pemakaian Bangunan, meliputi :
a.Struktur organisasi;
b.Jumlah personil-personil sekarang dan satuan kerja pengembangan untuk 5 (lima) tahun
mendatang;
c.Kegiatan utama, penunjang, pelengkap;
d.Perlengkapan/peralatan khusus, jenis, berat, dan dimensinya.
3. Program ruang dan organisasi/pemanfaatan ruang
4. Pembuatan rencana tata letak bangunan
5. Garis besar rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
B. Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan agar segera menyusun program kerja untuk dibahas
dengan Pemimpin Kegiatan.
Dibuat di : Cibinong
Tanggal : 21 Oktober 2019
DIBUAT OLEH
KUASA PENGGUNA ANGGARAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOGOR