(KAK)
SUB KEGIATAN
PEKERJAAN
LOKASI
Kabupaten Sleman
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
SUB KEGIATAN :
PERENCANAN, PEMBANGUNAN, PENGAWASAN, DAN PEMANFAATAN BANGUNAN
GEDUNG DAERAH KABUPATEN / KOTA
PEKERJAAN :
Perencanaan Rehab Gedung Pemerintah
1. PENDAHULUAN
A. Umum
B. Latar Belakang
Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan
tempat kedudukannya yang berfungsi sebagai tempat untuk melakukan berbagai kegiatan.
Gedung–gedung pemerintah adalah bangunan gedung milik pemerintah yang
dipergunakan sebagai wadah bagi aparatur pemerintah dalam melakukan kegiatan, yang
berfungsi sebagai tempat pelayanan administrasi bagi masyarakat di Kapanewon Sleman.
Sesuai dengan umur bangunan yang sudah cukup lama dan kerusakan pada beberapa
bagian bangunan, maka Kantor Pemerintah di kabupaten Sleman perlu dilakukan renovasi.
C. Pelaksana Kegiatan
1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah merupakan bagian lingkup ketugasan Seksi
Bangunan Gedung Bidang Cipta Karya.
2. Pemegang mata anggaran adalah Pemerintah Kabupaten Sleman dalam hal ini adalah
Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman.
3. Untuk penyelenggaraan ketugasan termaksud, diangkat Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Nomor: 188 / 7826 / 2021 tanggal
21 Desember 2021.
2.1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi konsultan perencana yang
memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan
diperhatikan serta diinterprestasikan ke dalam pelaksanaan tugas perencanaan.
2.2. Dengan penugasan ini diharapkan konsultan perencana dapat melaksanakan tanggung
jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai KAK ini.
3. SASARAN
5. SUMBER PENDANAAN
A. Biaya Perencanaan
1. Untuk pelaksanaan pekerjaan perencanaan ini diperlukan biaya dengan pagu
Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dan mengikuti pedoman dalam Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Nomor : 22/PRT/M/2018 tanggal 15 Oktober
2018 Tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara, Keputusan Bupati Sleman
Nomor Keputusan Bupati Sleman, Nomor: 47.2/Kep.KDH/A/2021 Tanggal 16 Agustus
2021 Tentang Standar Harga Satuan Barang dan Jasa Kabupaten Sleman Tahun
Anggaran 2022, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. untuk pekerjaan standar berlaku biaya minimal sesuai yang tercantum standarisasi
harga barang jasa Kabupaten Sleman, dan dihitung dengan billing rate sesuai
ketentuan yang berlaku,
b. bila terdapat pekerjaan non standar, maka dihitung secara orang-bulan dan biaya
langsung yang dapat diganti, sesuai dengan ketentuan billing rate yang berlaku,
c. pengaturan komponen pembiayaan pada butir a) dan b) diatas adalah dipisahkan
antara bangunan standar, serta dan non standar dan harus terbaca dalam suatu
rekapitulasi akhir yang menyebut angka dan huruf,
d. besarnya biaya konsultan perencanaan merupakan biaya tetap dan pasti,
e. ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjan pekerjaan
perencanaan yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Komitmen dan Konsultan
Perencana.
2. Biaya pekerjaan konsultan perencanaan dan tata cara pembayaran diatur secara
kontraktual setelah melalui tahapan proses pengadaan konsultan perencana sesuai
peraturan yang berlaku, yang terdiri dari :
Kegiatan ini dibiayai dari sumber Dana APBD Perubahan Kabupaten Sleman tahun 2022 yang
tercantum dalam DPPA Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Sleman nomor : DPPA/B.1/1.03.1.04.0.00.01.0000/001/2022, tanggal 3 Oktober
2022.
A. Lingkup Kegiatan
Kegiatan yang dilaksanakan adalah Perencanaan, Pembangunan, Pengawasan, dan
Pemanfaatan Bangunan Gedung Daerah Kabupaten/Kota.
Pekerjaan yang dilaksanakan adalah Perencanaan Rehab Gedung Pemerintah.
B. Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan yaitu di Kantor Kapanewon Sleman, Kabupaten Sleman.
C. Data Lokasi
b. Pemakai bangunan :
(1) struktur organisasi,
(2) jumlah personil-personil sekarang dan satuan kerja pengembangan untuk
tahun mendatang (umumnya 5 tahun),
(3) kegiatan utama utama, penunjang, pelengkap,
(4) perlengkapan / peralatan khusus, jenis, berat, dan dimensinya.
c. Kebutuhan bangunan :
(1) program ruang,
(2) keinginan tentang organisasi / pemanfaatan ruang.
7. LINGKUP PEKERJAAN
A. Lingkup Tugas
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh konsultan perencana adalah berpedoman
pada ketentuan yang berlaku, khususnya Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat, Nomor: 22/PRT/M/2018 tanggal 15 Oktober 2018 Tentang
Pembangunan Bangunan Gedung Negara yang meliputi tahapan sebagai berikut :
1. Persiapan perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan, membuat
interpretasi secara garis besar terhadap KAK.
2. Penyusunan prarencana seperti eksisting bangunan termasuk perkiraan biaya.
3. Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat gambar denah, tampak
dan potongan.
4. Penyusunan rencana detail, antara lain membuat gambar detail pelaksanaan
pekerjaan seperlunya, spesifikasi bahan, metode pelaksanaan dan spesifikasi teknis,
perhitungan volume , Daftar Kuantitas dan Harga / Enginer Estimate (E.E.) dan Daftar
kuantitas / Bill of Quantity (BQ) serta jadual pelaksanaan fisik konstruksi dalam bentuk
barchart dan kurva S.
5. Membantu Bagian Layanan Pengadaan (BLP) pada waktu penjelasan pekerjaan,
menyusun kembali dokumen pelelangan (addendum dokumen pengadaan bila
diperlukan), dan melaksanakan tugas-tugas yang sama apabila terjadi lelang ulang.*)
6. Mengadakan pengawasan berkala selama pelaksanaan konstruksi fisik seperti :*)
a. Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada
perubahan,
b. Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama masa
pelaksanaan konstruksi,
c. Memberikan saran-saran, pertimbangan, dan rekomendasi tentang penggunaan
bahan,
d. Membuat laporan akhir pengawasan berkala.
Disamping hal diatas hasil dokumen perencanaan sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 22
Tahun 2020 tentang Jasa Konstruksi dan perubahannya yaitu Peraturan Pemerintah
Nomor 14 Tahun 2021 paling sedikit meliputi :
a. Perhitungan
b. Desain
c. Spesifikasi teknis
d. Daftar kuantitas atau daftar keluaran
e. Perkiraan biaya
f. Metode pelaksanaan
g. Penetapan tingkat kompleksitas pekerjaan
h. Kebutuhan sumber daya konstruksi beserta rantai pasoknya
i. Metode pengoperasian dan pemeliharaan bangunan
j. Rencana penjaminan mutu pekerjaan konstruksi
k. Rencana keselamatan konstruksi
l. Lokasi lahan
9. TENAGA AHLI
Untuk mencapai hasil yang diharapkan, pihak konsultan perencana harus menyediakan tenaga-
tenaga ahli dalam suatu struktur organisasi konsultan perencana untuk menjalankan
kewajibannya sesuai dengan lingkup jasa yang tercantum dalam KAK ini yang bersertifikat dan
disetujui oleh pemberi tugas.
Struktur organisasi serta daftar tenaga ahli beserta kualifikasinya, minimal sebagai berikut :
JML PENGALAMAN
NO JABATAN KEAHLIAN ORANG PENDIDIKAN KERJA (TAHUN)
A TENAGA INTI
Team Leader, Ahli
1 Arsitek Ahli Muda 1 S1-T.Arsitektur 2 Tahun
B TENAGA PENDUKUNG
Penggambar, 1
1 Penghitung RAB
2 Administrasi - 1 SLTA
Sesuai dengan ketentuan, maka Tenaga Ahli diatas harus memiliki Sertifikat tenaga ahli SKA dari
Asosiasi dan dilengkapi dengan Curiculum Vitae (pengalaman dilengkapi dengan referensi/surat
keterangan).
B. Surveyor, memiliki latar belakang pendidikan formal minimal D3 Teknik Sipil. Surveyor
bertugas membantu team leader dan tenaga ahli dalam melakukan survey lapangan dan
pencarian data atau informasi untuk pembuatan desain bangunan.
E. Administrasi, memiliki latar belakang pendidikan formal minimal SLTA. Administrasi bertugas
membantu team leader secara menyeluruh dalam urusan administrasi baik yang berhubungan
dengan perencanaan maupun administrasi lainnya.
10. KELUARAN
A. Tahapan Perencanaan
Keluaran yang dihasilkan oleh konsultan perencana berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini
adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal meliputi :
1. Tahap Konsep Perencanaan, bobot 10%.
a. Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi, jumlah dan
kualifikasi tim perencana, metoda pelaksanaan, dan tanggung jawab waktu
perencanaan.
b. Konsep skematik rencana teknis, dll.
c. Laporan data dan informasi lapangan, dll.
d. Standar harga barang dan jasa menggunakan Standar harga barang dan jasa
yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Sleman serta mempertimbangkan
harga pasar saat ini.
e. Laporan tahapan ini.
B. Kriteria
1. Kriteria Umum
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana seperti yang dimaksud
pada KAK harus memperhatikan kriteria umum bangunan disesuaikan berdasarkan
fungsi dan kompleksitas bangunan, yaitu :
a. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :
1) Menjamin bangunan gedung didirikan berdasarkan ketentuan tata ruang dan
tata bangunan yang ditetapkan di lingkungan yang bersangkutan,
2) Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya,
3) Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat, dan lingkungan.
j. Persyaratan Pencahayaan :
1) Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik alami
maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya satuan kerja dalam
bangunan gedung sesuai dengan fungsinya,
2) Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan pencahayaan
secara baik.
2. Kriteria Khusus
Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat -syarat yang khusus, spesifik
berkaitan dengan bangunan gedung yang akan direncanakan, baik dari segi fungsi
khusus bangunan, segi teknis lainnya, misal:
a. Dikaitkan dengan upaya pelestarian atau konservasi bangunan yang ada.
b. Kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkungan yang ada disekitar, seperti
dalam rangka implementasi penataan bangunan dan lingkungan.
c. Solusi dan batasan-batasan kontekstual , seperti faktor sosial budaya setempat,
geografi klimatologi, dan lain-lain.
C. Azas-Azas
Selain dari kriteria diatas, di dalam melaksanakan tugasnya konsultan perencana hendaknya
memperhatikan azas-azas bangunan gedung negara sebagai berikut :
1. Bangunan gedung negara hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi tidak
berlebihan.
2. Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan kemewahan
material, tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara fungsi teknik dan fungsi
sosial bangunan, terutama sebagai bangunan pelayanan kepada masyarakat.
3. Dengan batasan tidak mengganggu produktivitas kerja, biaya investasi dan
pemeliharaan bangunan sepanjang umurnya, hendaknya diusahakan serendah
mungkin.
4. Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga bangunan dapat
dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan secepatnya.
5. Bangunan gedung negara hendaknya dapat meningkatkan kualitas lingkungan, dan
menjadi acuan tata bangunan dan lingkungan di sekitarnya.
D. Proses Perencanaan
1. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta,
konsultan perencana harus menyusun jadual pertemuan berkala dengan Pengelola
Kegiatan.
2. Konsultan Perencana harus menyelenggarakan rapat evaluasi pekerjaan secara berkala
minimal 3 (tiga) kali pertemuan.
3. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, antara dan pokok yang
harus dihasilkan konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalam KAK
ini.
4. Dalam pelaksanaan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa waktu
pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat.
11. PELAPORAN
Laporan Perencanaan sebagai produk kegiatan ini yang dijilid menjadi satu yang terdiri dari :
1. Laporan pendahuluan diserahkan maksimal dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender
sejak SPMK, laporan berjumlah 3 (tiga) set.
2. Laporan akhir diserahkan maksimal dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak SPMK,
laporan berjumlah 3 (tiga) set.
3. Sarana dan peralatan yang harus diserahkan kepada Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan,
dan Kawasan Permukiman adalah 1 Unit Flash Disk 32 GB yang berisi semua data laporan
pelaksanaan kegiatan.
4. Dokumen Pengadaan.
Dokumen pengadaan menyesuaikan Peraturan Menteri PUPR Nomor 14 Tahun 2020
merupakan dokumen untuk Pengadaan Jasa Pelaksana Konstruksi dengan sistematika
sebagai berikut :
BAB I Umum
BAB II Pengumuman Pemilihan dengan Pascakualifikasi
BAB III Instruksi Kepada Peserta (IKP)
BAB IV Lembar Data Pemilihan (LDP)
BAB V Lembar Data Kualifikasi (LDK)
BAB VI Bentuk Dokumen Penawaran
BAB VII Petunjuk Pengisian Data Kualifikasi
BAB VIII Tatacara Evaluasi Kualifikasi
BAB IX Rancangan Kontrak
BAB X Spesifikasi Teknik dan Gambar
BAB XI Daftar Kauntitas dan Harga
BAB XII Bentuk Dokumen Lain
BAB XIII Petunjuk Evaluasi Kewajaran Harga
12. PENUTUP
Setelah Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) ini diterima, maka konsultan hendaknya memeriksa
semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan.
Ditetapkan oleh :
Pejabat Pembuat Komitmen
RAHMADI, ST.
NIP. 19730225 199603 1 001