I. URAIAN PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masjid adalah bangunan khusus yang digunakan untuk pelaksanaan salat
terutama salat berjemaah. Secara terminologis masjid diartikan sebagai tempat
beribadah umat Islam, khususnya dalam menegakan salat. Selain sebagai
tempat menegakan salat juga dipergunakan sebagai tempat untuk berdzikir,
melakukan iktikaf, kepentingan sosial, sarana berkumpul, menuntut ilmu,
bertukar pengalaman, pusat dakwah, dan tempat wisata religi.
Rancangan masjid haruslah didasarkan atas Al-Quran dan Sunnah.
Sebenarnya Islam tidak mengatur secara khusus tentang bangunan mesjid,
akan tetapi ketentuan secara umum sebuah bangunan harus sesuai dengan
fungsi dan tujuannya. Islam memberikan kebebasan dalam merancang
bangunan masjid. Perancangan masjid adalah urusan dunia (HR Bukhari).
Manusia boleh berkarya, berkreativitas, dan berinovasi dalam perancangan
masjid namun sesuai dengan fungsi dan tujuan masjid. Grid bangunan masjid
dan fasilitas penunjangnya harus mengikuti arah kiblat. Tujuannya adalah agar
tidak mengecoh jemaah yang salat diluar bangunan masjid dan sebagai
orientasi bagi umat Islam yang berada di lingkungan masjid tersebut.
Perencanaan masjid ini dalam rangka untuk menambah sarana dan
prasarana fasilitas umum berupa rumah ibadah, meningkatkan derajat
keimanan dan ketaqwaan masyarakat umum dan masyarakat sekitar rencana
area masjid. Pentingnya sebuah perencanaan sebuah bangunan yang ideal,
aman, nyaman, dan berkonsep green arcitecture/eco arsitektur, maka
diperlukan konsultan perencana yang mumpuni dalam bidang tersebut.
Diharapkan dengan dibangunnya Masjid Raya sebagai pusat ibadah dan
kebudayaan Islam di Purwokerto mampu memenuhi aspek fungsional,
1 | 2020 – Kerangka Acuan Kerja – Konsultan Perencanaan Bangunan Tidak Sederhana - Pembangunan Masjid Agung
keindahan, kearifan lokal, dan mampu pula menjadi magnet pariwisata
khususnya wisata religi di Kab. Banyumas.
Konsultan perencana mempunyai tugas pokok membantu Pengguna
Anggaran dalam proses perencanaan pembangunan agar sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan akan sarana prasarana rumah ibadah yang
memadai serta hasil perencanaan pembangunan tersebut sesuai dengan
peraturan dan ketetapan yang berlaku. Sehingga pekerjaan perencanaan
tersebut selesai secara keseluruhan dan sesuai dengan kebutuhan sarana
peribadatan dan diserahkan kepada Pengguna Anggaran, sebagai bahan
dalam proses pelaksanaan dan memberikan konsultasi teknis maupun non
teknis.
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Banyumas yang mempunyai tugas
untuk melaksanakan program perencanaan, pembangunan, dan pengendalian
bangunan gedung, membutuhkan ketersediaan desain yang detail/terinci untuk
pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan fisik.
Pada Tahun Anggaran 2020 sudah dilakasanakan perencanaan DED
Masjid Agung untuk pekerjaan struktur dan arsiteknya (nama paket
pekerjaannya adalah DED Masjid Raya), maka di Tahun Anggaran 2021 ini
akan dilakukan perencanaan selanjutnya agar dapat terwujudnya perencanaan
Masjid Agung yang utuh dan menyeluruh.
Spesifikasi yang dituntut dalam proses perencanaan pembangunan
nantinya tetap memperhatikan standar perencanaan gedung dan kebutuhan
akan fasilitas umum serta ketentuan peraturan daerah yang ada. Hal ini untuk
mengantisipasi dampak yang ditimbulkan akibat keberadaan fungsi bangunan
yang dibangun.
2 | 2020 –Kerangka Acuan Kerja – Konsultan Perencanaan Bangunan Tidak Sederhana - Pembangunan Masjid Agung
dan kawasan Masjid Agung, beserta rencana anggaran biaya, mencakup
gambar rencana, spesifikasi pekerjaan konstruksi, serta kebutuhan waktu
pelaksanaan yang sesuai dengan standar keteknikan berdasarkan norma
dan pedoman yang berlaku yang sesuai dengan kondisi serta situasi
lapangan.
Sedangkan tujuan perencanaan ini adalah sebagai acuan dalam
melaksanakan kegiatan fisik di lapangan sehingga diperoleh efisiensi dan
efektifitas dan juga hasil yang handal.
C. Sasaran
Dengan adanya perencanaan ini diharapkan adanya hasil perencanaan
MEP (Mechanical, Electrical, dan Plumbing) yang komprehensif baik ditinjau
dari aspek fungsi, aspek lingkungan, aspek visual, maupun dari aspek
ekonomis serta diperolehnya tahapan yang harus dilaksanakan dalam
pelaksanaan kegiatan pembangunan. Dan dengan hasil yang baik serta
terkoneksi terhadap design area keseluruhan untuk pembangunan dan
perencanaan yang ada agar dapat diaplikasikan dengan baik dan tepat guna
sehingga mendukung tercapainya pelaksanaan fisik yang tepat waktu, struktur
yang berkualitas, berfungsi baik, dan dapat dipertanggungjawabkan baik biaya
maupun teknis, serta dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat.
D. Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan berada di Area Masjid Agung, Jl. Gerilya-Soedirman
Kecamatan Purwokerto Timur, Purwokerto.
E. Sumber Pendanaan
Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran 2021 Kabupaten Banyumas
Pagu Anggaran : Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah)
Nomor DPA : 1.03.08.2.01.01
Kode RUP : 27837215
3 | 2020 –Kerangka Acuan Kerja – Konsultan Perencanaan Bangunan Tidak Sederhana - Pembangunan Masjid Agung
II. DATA PENUNJANG
A. Data Dasar
1. Untuk melaksanakan tugasnya konsultan perencana harus mencari
informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh
pengendali kegiatan, termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini.
2. Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang
digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari
Pengendali Kegiatan maupun yang dicari sendiri. Kesalahan/kelalaian
pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari kesalahan informaasi menjadi
tanggung jawab sepenuhnya dari konsultan perencana.
3. Adapun data-data yang diperlukan sebelum melaksanakan pekerjaan
sebagai berikut :
a. Data lokasi untuk membantu proses selanjutnya;
b. Data dan informasi teknis lain yang berkaitan dengan proses
perencanaan tersebut, yang akan dikoordinasikan lebih lanjut pada saat
masa perencanaan;
c. DED Masjid Raya Tahun Anggaran 2020 (DED Pekerjaan Struktur dan
Arsitek Tahun Anggaran 2020);
d. Kerangka Acuan Kerja (KAK) Perencanaan;
e. Fasilitas dari pengguna jasa dalam rangka mendapatkan informasi dari
instansi / lembaga terkait secara formal.
B. Standar Teknis
Dalam kegiatan seperti yang dimaksud pada KAK ini, Konsultan Perencana
harus memperhatikan persyaratan-persyaratan serta ketentuan-ketentuan
sebagai berikut :
1. Persyaratan Umum Pekerjaan
Setiap bagian dari kegiatan Perencanaan harus dilaksanakan secara benar
dan tuntas dan memberikan hasil yang telah ditetapkan dan diterima dengan
baik oleh Pengguna Jasa/Kuasa Pengguna Anggaran/ Pejabat Pembuat
Komitmen/Pengendali Kegiatan.
2. Persyaratan Obyektif
Pelaksanaan pekerjaan pengaturan dan pengamanan yang obyektif untuk
kelancaran pelaksanaan, baik yang menyangkut macam, kualitas dan
kuantitas dari setiap bagian pekerjaan.
3. Persyaratan Fungsional
Kegiatan pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan dengan
profesionalisme dan tanggung jawab yang tinggi sebagai Konsultan.
4. Persyaratan Prosedural
Penyelesaian administrasif sehubungan dengan pelaksanaan
tugas/pekerjaan di lapangan harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur-
prosedur dan peraturan-peraturan yang berlaku.
4 | 2020 –Kerangka Acuan Kerja – Konsultan Perencanaan Bangunan Tidak Sederhana - Pembangunan Masjid Agung
5. Kriteria Lain-lain
Selain kriteria umum di atas, untuk berlaku pula ketentuan-ketentuan seperti
standar, pedoman, dan peraturan yang berlaku, antara lain ketentuan yang
diberlakukan untuk pekerjaan kegiatan yang bersangkutan, yaitu Surat
Perintah Kerja (Kontrak), dan ketentuan-ketentuan lain sebagai dasar
perjanjiannya.
C. Studi-Studi Terdahulu
Peraturan Pemerintah Daerah yang terkait dan data-data teknis/dokumen
terdahulu bila ada.
D. Referensi Hukum
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung;
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa
Konstruksi;
3. Peraturan Presiden Nomor 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan
Bangunan Gedung Negara;
4. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang
Jasa Pemerintah;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 45
Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Negara;
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 22
Tahun 2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14
Tahun 2020 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi
Melalui Penyedia;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 17 Tahun 2020 tentang
Bangunan Gedung.
5 | 2020 –Kerangka Acuan Kerja – Konsultan Perencanaan Bangunan Tidak Sederhana - Pembangunan Masjid Agung
b. Penyusunan perancangan skematik MEP (Mechanical, Electrical, dan
Plumbing) di dalam dan di luar ruangan, perkiraan biaya, dan dokumen
Detail Engineering Design (DED).
c. Desain Sistem Mechanical, Electrical, dan Plumbing dalam dan antar
bangunan yang disertai konsep dan perhitungan teknis, serta sesuai
dengan sistem Mechanical, Electrical, dan Plumbing Bangunan publik yang
terdiri dari sisi instalasi plumbing dan mesin.
d. Perhitungan perkiraan biaya yang sesuai dengan konsep rancangan detail
yang ada.
2. Tahap Pengawasan Berkala
Melakukan kegiatan pendampingan pada saat akan dilakukan lelang pekerjaan
dan pendampingan pada saat awal pelaksaan pekerjaan di lokasi, termasuk
membantu pemilik pekerjaan dan konsultan pengawas dalam mengevaluasi hasil
pekerjaan kontraktor.
B. KELUARAN
Keluaran / output dari kegiatan ini diharapkan memenuhi kriteria sebagai
berikut:
1. Berpedoman pada standar-standar kebutuhan tata ruang dan operasional
bangunan fasilitas umum yang berlaku dan disesuaikan dengan peran, fungsi,
struktur organisasi, kultur kinerja, dan perilaku masyarakat sesuai budaya lokal.
2. Kesesuaian persyaratan fungsional, persyaratan performance, persyaratan
peruntukan dan intensitas, persyaratan lingkungan, dan persyaratan struktur
bangunan.
3. Memenuhi prinsip-prinsip dan peraturan tata ruang kota dan peraturan teknis.
4. Dari sisi arsitektur, struktur konstruksi, dan MEP (Mechanical, Electrical, dan
Plumbing) agar sinergis terhadap tuntutan kebutuhan dengan memperhatikan
kualitas desain meliputi Unity (kesatuan), Safety (keamanan), Healthy
(kesehatan), Acomodity (kebutuhan), Technology (berteknologi), dan Luxury
(kenyamanan).
5. Selama proses penyusunan dokumen perencanaan, tim konsultan perencana
harus secara rutin melakukan konsultasi atau asistensi yang intensif dengan
pihak Pengguna Jasa atau tim teknis yang mewakilinya. Pada tahap
asistensi dapat diajukan draft-draft detail desain maupun perhitungan-
perhitungan teknis sebagai media pengambilan keputusan yang dibutuhkan.
6. Adapun Pekerjaan perencanaan ini yang terdiri dari (minimal) :
a. Gambar Perencanaan, minimal memuat :
Gambar-gambar hasil perencanaan dengan skala dan format gambar
yang jelas untuk hasil perencanaan dan denah-denah MEP (Mechanical,
Electrical, dan Plumbing), yang merupakan bagian-bagian yang akan
dilaksanakan. Gambar-gambar detail MEP dan potongan prinsip
bangunan yang jelas.
6 | 2020 –Kerangka Acuan Kerja – Konsultan Perencanaan Bangunan Tidak Sederhana - Pembangunan Masjid Agung
Image 3D final untuk area kawasan, bangunan, dan interior.
b. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Melakukan Review sesuai gambar perencanaan hasil Perencanaan atas
item pekerjaan berikut perhitungan Volume pekerjaan, analisa harga satuan
pekerjaan hingga perhitungan biaya pelaksanaan yang terformat dalam
bentuk Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Bill of Quantity (BQ). Selain itu
juga memberikan masukan kepada pihak Pengelola Kegiatan dalam
menentukan prioritas pembangunan berdasarkan dana yang tersedia. Data-
data harga bahan material dan upah harus mengacu pada sumber resmi
dan diperkuat dengan survey harga pasar pada jangka waktu pekerjaan
perencanaan.
c. Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
Melakukan Review Rencana Kerja dan Syarat (RKS) dan syarat-syarat serta
spesifikasi teknis sesuai dengan hasil perencanaan, yang berisi :
Peraturan Umum
Persyaratan Pelaksanaan Teknis dan
Bahan (Spesifikasi Teknis)
Daftar Resume Spesifikasi Teknis Bahan dan Material
Bill of Quantity
7 | 2020 –Kerangka Acuan Kerja – Konsultan Perencanaan Bangunan Tidak Sederhana - Pembangunan Masjid Agung
E. LINGKUP KEWENANGAN PENYEDIA JASA
Penyedia Jasa Konsultansi berwenang atas :
a. Konsep desain yang dijadikan acuan pembangunan.
b. Bertanggung jawab secara profesional atas jasa perencanaan yang dilakukan
sesuai ketentuan peraturan dan perundang – undangan serta harus sesuai
dengan kode etik (tata laku) profesi yang berlaku
c. Memberikan masukan teknis kepada Pengguna Anggaran maupun Pengendali
Kegiatan dengan konsep dan arahan pembangunan yang sesuai dengan
perencanaan.
d. Memberikan penjelasan kepada Penyedia Jasa Pemborongan pada saat
pelaksanaan konstruksi.
G. PERSONEL
Untuk melaksanakan pekerjaan ini, Konsultan Perencana harus menyediakan
tenaga yang memenuhi ketentuan, baik ditinjau dari segi lingkup pekerjaan maupun
tingkat kompleksitas pekerjaan.
1. Kualifikasi Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung
8 | 2020 –Kerangka Acuan Kerja – Konsultan Perencanaan Bangunan Tidak Sederhana - Pembangunan Masjid Agung
2. Persyaratan Tenaga Ahli
a. Team Leader
9 | 2020 –Kerangka Acuan Kerja – Konsultan Perencanaan Bangunan Tidak Sederhana - Pembangunan Masjid Agung
- Merancang pemasangan instalasi pemanfaatan tenaga listrik dalam dan
luar bangunan;
- Sebagai Cost Estimator; dan
- Membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan untuk MEP (Mechanical,
Electrical, dan Plumbing).
IV. LAPORAN
Pelaksana kegiatan (Konsultan) harus menyerahkan hasil pekerjaan perencanaan,
baik untuk bahan pembahasan dengan Tim pengarah dan Tim teknis maupun
sebagai produk akhir dalam bentuk buku dan salinan digital (akhir) sebagai berikut:
10 | 2020 –Kerangka Acuan Kerja – Konsultan Perencanaan Bangunan Tidak Sederhana - Pembangunan Masjid Agung
A. Laporan Pendahuluan
Sebagai tahap awal dalam pelaksanaan studi, maka laporan pendahuluan
harus mampu memberikan gambaran yang jelas kepada pemberi pekerjaan
berkaitan dengan konsep dan metode pelaksanaan dan penanganan pekerjaan
yang akan dilakukan oleh pemberi pekerjaan. Secara garis besar laporan
pendahuluan memuat hal-hal sebagai berikut :
a. Garis Besar Kebijakan Pemerintah Kabupaten Banyumas
b. Tujuan dan Sasaran
c. Sistematika Pembahasan
d. Rencanan kerja dan jadwal pelaksanaan
e. Tenaga Ahli yang dipakai
f. Penjadwalan yang dipakai
Laporan Pendahuluan diserahkan kepada Pengguna Anggaran sebanyak 5
(lima) set laporan dalam kertas ukuran A4, draft Pembahasan Laporan
Pendahuluan diserahkan selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kalender sejak
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) diterbitkan.
B. Laporan Antara
Laporan Antara merupakan laporan mengenai data dan analisa permasalahan
yang berkaitan dengan gambaran dan kondisi lokasi pekerjaan. Laporan antara
memuat hasil sementara pelaksanaan yang memuat hal-hal sebagai berikut :
a. Menjelaskan tentang progress perencanaan awal
b. Gambar Perancangan MEP (Mechanical, Electrical, dan Plumbing) meliputi:
- Konsep dan Kriteria Mekanikal-Elektrikal-Plumbing
- Skematik Jaringan Air Bersih dan Air Limbah
- Skematik Jaringan Listrik
- Skematik Jaringan Plumbing
- Konsep Pencahayaan
- Perhitungan Kebutuhan MEP (Mechanical, Electrical, dan Plumbing)
Laporan Antara diserahkan kepada Pengguna Anggaran sebanyak 5 (lima) set
laporan dalam kertas ukuran A4 dan ukuran kertas sesuai skala keterangan,
draft Pembahasan Laporan Antara diserahkan selambat-lambatnya 30 (tiga
puluh) hari kalender sejak SPMK atau 1 (satu) minggu sebelum pembahasan.
C. Laporan Akhir
Laporan Akhir yang berisi hasil revisi Laporan Antara setelah mendapat
masukan dari instansi terkait serta dibahas oleh Tim dalam pembahasan
Laporan Akhir memuat :
a. Menjelaskan tahapan progress perencanaan dan perubahan yang terjadi
selama proses perencanaan.
b. Penyempurnaan Rancangan yang terdiri dari :
Gambar Perancangan MEP (Mechanical, Electrical, dan Plumbing), skala
1:100 meliputi:
11 | 2020 –Kerangka Acuan Kerja – Konsultan Perencanaan Bangunan Tidak Sederhana - Pembangunan Masjid Agung
- Konsep dan kriteria mekanikal-elektrikla-plumbing
- Gambar Jaringan
- Gambar Jaringan Listrik
- Gambar Jaringan Plumbing
- Gambar Pencahayaan
- Perhitungan Kebutuhan MEP (Mechanical, Electrical, dan Plumbing)
c. RAB, BQ, Spesifikasi Teknis, dan RKS
d. Image 3D Final
- Kawasan sebanyak 4 view
- Bangunan sebanyak 8 View
- Interior sebanyak 8 View ruang berbeda
e. Video 3D final
Laporan Akhir diserahkan kepada Pengguna Anggaran sebanyak 5 (lima) set
laporan dalam kertas ukuran A4 dan ukuran kertas sesuai skala keterangan,
dan dalam salinan digital harddisk eksternal. Draft Pembahasan Laporan Akhir
diserahkan selambat-lambatnya 50 (lima puluh lima) hari kalender sejak SPMK
atau 1 Minggu sebelum pembahasan.
V. Hal-Hal Lain
A. Produksi dalam Negeri
Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam
wilayah Negara Republik Indonesia, dengan semaksimal mungkin
memanfaatkan produk dalam negeri (jika diperlukan penunjang), kecuali
ditetapkan lain dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.
C. Alih Pengetahuan
Jika diperlukan Konsultan Perencana berkewajiban untuk menyelenggarakan
pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personel
satuan kerja PPK, yang akan ditentukan kemudian.
D. Penutup
Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, maka calon Konsultan
Perencana hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan
mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan. Hal-hal yang berhubungan
dengan pengadaan jasa konsultansi ini yang belum tercantum atau perubahan-
perubahan substansi lainnya dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini akan
12 | 2020 –Kerangka Acuan Kerja – Konsultan Perencanaan Bangunan Tidak Sederhana - Pembangunan Masjid Agung
disampaikan pada saat penjelasan pekerjaan (aanwijziing) dan atau diatur
dalam Kontrak/ Surat Perjanjian Kerjasama (SPK).
WAHYUDIONO, S. ST.
NIP. 19690517 198903 1 004
Tembusan :
1. Kepala Dinas PU Kab. Banyumas;
2. Kepala Bagian Pembangunan Setda Kab. Banyumas;
3. Kepala ULP Pemerintah Kab. Banyumas;
4. Arsip.
13 | 2020 –Kerangka Acuan Kerja – Konsultan Perencanaan Bangunan Tidak Sederhana - Pembangunan Masjid Agung