Anda di halaman 1dari 34

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

DED PENGEMBANGAN KAWASAN PUSAT UMKM EX INDRA

DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

TAHUN ANGGARAN 2022

1. Judul Kegiatan DED Pengembangan Kawasan Pusat UMKM Ex Indra

2. Lokasi Kegiatan Daerah Istimewa Yogyakarta

3. Latar Belakang Setiap bangunan gedung negara harus diwujudkan dengan


sebaik-baiknya, sehingga mampu memenuhi secara optimal
fungsi bagunannya, handal, dan dapat sebagai teladan bagi
lingkungannya, serta berkontribusi positif bagi
perkembangan arsitektur di Indonesia. Setiap bangunan
gedung negara harus direncanakan, dirancang dengan
sebaik-baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis
bangunan yang layak dari segi mutu, biaya dan kriteria
administrasi bagi negara/ Pemerintah Daerah Daerah
Istimewa Yogyakarta.

Desain penataan Teras Malioboro 1 yang diharapkan


sebagai pusat perekonomian rakyat, dengan menjadi pusat
bagi UMKM Malioboro yang memenuhi persyaratan, menjadi
sangat vital karena kawasan Malioboro dituntut menjadi
kawasan yang ramah, nyaman, layak bagi pelaku usaha
UMKM maupun layak kunjung bagi wisatawan atau
masyarakat. Desain penataan Teras Malioboro 1 ini didesain
seperti Rumah Tumbuh yaitu nantinya akan semakin
berkembang luasnya sesuai dengan kebutuhan yang ada
sehingga akan menambah daya tarik yang sangat baik dan
membanggakan serta secara tidak langsung bisa
meningkatkan wisatawan baik domestik maupun
internasional.

Untuk menunjang tujuan keberlanjutan penataan kawasan


Malioboro, khususnya yang akan difokuskan bagi pelaku
usaha UMKM agar dapat semakin berkembang. Dengan
fasilitasi yang memadai bagi pengembangan usaha UMKM,
salah satunya dengan rencana pengembangan kawasan
Teras Malioboro 1 dalam rangka meningkatkan daya
tampung Kawasan ini bagi para pelaku usaha agar semakin
banyak pelaku usaha yang bisa mendapatkan manfaat
ekonomi berupa fasilitas berjualan di Kawasan premium
stategis sumbu filosofis khususnya Malioboro. Direncanakan
pengembangan Kawasan Teras Malioboro 1 ini nantinya
akan dapat menampung Sebagian pedagang Teras
Malioboro 2 yang saat ini berlokasi di sisi utara Malioboro.

Sebagai bagian dari tahapan untuk mewujudkan rencana


tersebut, pada tahun 2022 ini telah dilakukan pembebasan
lahan dan bangunan dengan luas lahan 1.709 m² berlokasi
di Jalan Margomulyo No. 23, Kelurahan Ngupasan,
Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta (sebelah utara
Gedung C Teras Malioboro 1) dalam rangka perluasan dan
Pengembangan Kawasan Usaha UMKM Teras Malioboro 1.
Disamping itu untuk kegiatan perluasan dan Pengembangan
Kawasan Usaha UMKM Teras Malioboro 1 juga perlu
ditindaklanjuti dengan kajian melalui kegiatan Pelestarian
Cagar Budaya dan Warisan Budaya: DED Pengembangan
Kawasan Pusat UMKM Ex Indra.

Pemberi jasa perencanaan untuk bangunan gedung negara


perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga
mampu menghasilkan karya perencanaan DED yang
memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma serta
tata laku profesional.

Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan perencanaan


perlu dipersiapkan secara matang sehingga memang
mampu mendorong perwujudan karya perencanaan yang
sesuai dengan kepentingan. Kegiatan DED Pengembangan
Kawasan Pusat UMKM Ex Indra ini sangat penting untuk
digunakan sebagai acuan Pengembangan Kawasan Pusat
UMKM Ex Indra (Teras Malioboro 1) sebagai upaya
peningkatan sarana dan prasarana yang lebih terintegrasi
untuk meningkatkan kinerja serta kualitas tempat
pertunjukan dan promosi yang representatif. Fasad
bangunan mencerminkan arsitektur Yogyakarta dan serasi
dengan lingkungan sekitarnya.

4. Maksud Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyediakan Konsultan


Perencana yang memiliki kemampuan dalam membuat
perencanaan DED sesuai dengan persyaratan spesifikasi
dan standar teknis Bangunan Gedung yang dituangkan
dalam Dokumen DED Pengembangan Kawasan Pusat
UMKM Ex Indra.

Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi


Penyedia Barang/ Jasa perencana yang memuat masukan,
azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan
diperhatikan serta diinterprestasikan ke dalam pelaksanaan
tugas perencanaan.

Dengan KAK ini diharapkan Penyedia Barang/ Jasa


Perencana dapat melaksanakan tanggungjawabnya dengan
baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai
yang tersebut dalam KAK ini.

5. Tujuan Tujuan dari pekerjaan ini adalah :

1) Penyedia jasa konsultansi dapat menghasilkan DED


Pengembangan Kawasan Pusat UMKM Ex Indra yang
memenuhi persyaratan keandalanan bangunan yang
meliputi persyaratan keselamatan, kesehatan,
kenyamanan, dan kemudahan serta efisiensi dalam
penggunaan sumber daya, serasi dan selaras dengan
lingkungannya dalam pemenuhan Bangunan Gedung
hijau sesuai dengan keluaran KAK ini.

2) Sebagai acuan informasi bagi konsultan untuk mengikuti


pengadaan dalam rangka menyiapkan kelengkapan
administrasi, usulan teknis, dan usulan biaya.

3) Sebagai acuan dalam dasar pembuatan kontrak.

6. Target/ Sasaran Target/Sasaran dari pekerjaan ini adalah memperoleh


dokumen perencanaan yang siap untuk dilaksanakan.

7. Lokasi Kegiatan Lokasi kegiatan DED Pengembangan Kawasan Pusat


UMKM Ex Indra berada di kawasan Teras Malioboro 1,
Yogyakarta.

8. Sumber Pendanaan Kegiatan ini dibiayai dari sumber Dana Keistimewaan DIY
Tahun Anggaran 2022 pada sub kegiatan Pengembangan
Cagar Budaya dan Warisan Budaya 5.1.02.02.08.0007
dengan pagu kegiatan Rp.500.000.000,- (lima ratus juta
rupiah).

9. Pelaksana a. Instansi : Dinas Koperasi dan UKM DIY

b. KPA : Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY

c. PPK : Kabid. Layanan Kewirausahaan Koperasi


dan UKM DIY

d. Penyedia Barang dan Jasa sebagai Pihak Ketiga

10. Data Dasar dan Data Data dasar yang digunakan dalam pekerjaan ini berasal dari
Pendukung pengumpulan informasi dari Dinas Koperasi dan Usaha
Kecil Menengah DIY. Data pendukung berupa sertifikat
tanah, dokumen perencanaan pengadaan tanah.

11. Standar Teknis Standar teknis yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah :

1. Perhitungan maupun gambar hasil perencanaan yang


memenuhi standar teknis dan keamanan.

2. Jelas dan mudah dipahami.

3. Format sesuai dengan yang disetujui

12. Studi-studi Terdahulu Dokumen/ gambar peta, kebijakan dan peraturan yang telah
ada.

13. Referensi Hukum 1. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 Ayat (1)


Amandemen Ke-4;

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah;

3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang


Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta;

4. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa


Konstruksi;

5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang


Bangunan Gedung;

6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun


2021 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22


Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan
Jasa Konstruksi;

8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16


Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung;

9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan


Rakyat Nomor 26 Tahun 2008 tentang Persyaratan
Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan
Gedung dan Lingkungan;

10. Peraturan Menteri Negara Pekerjaan Umum dan


Perumahan Rakyat Nomor 20 Tahun 2009 tentang
Pedoman Teknis Manajemen Proteksi Kebakaran di
Perkotaan;

11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan


Rakyat Nomor 22 Tahun 2018 tentang Pembangunan
Bangunan Gedung Negara;

12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan


Rakyat Nomor 29 Tahun 2006 tentang Pedoman
Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;

13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan


Rakyat Nomor 14 Tahun 2017 tentang Persyaratan
Kemudahan Bangunan Gedung;

14. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta


Nomor 70 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta
Nomor 51 Tahun 2021 Tentang Standar Satuan Harga
Dan Standar Biaya Umum Tahun Anggaran 2022;

15. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2010


Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Yogyakarta
Tahun 2010-2029;

16. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2015


Tentang Rencana Detail Tata Dan Peraturan Zonasi
Kota Yogyakarta Tahun 2015-2035;

17. Peraturan/Rancangan Peraturan lainnya terkait


Bangunan Gedung

18. Peraturan Pemerintah Daerah DIY yang terkait.

14. Program Ruang No. Zonasi Kebutuhan Ruang Luas (m2)


- Area Panggung Outdoor + 345,00
Tempat Duduk
- Perkerasan Sirkulasi (Paving 730,06

Block)
Area 47,04
1 - Area Lapak Outdoor
Landscape
- Ruang Terbuka Hijau
243,90
(+Penataan Signage &
Vegetasi)

2 Area LANTAI 1
Bangunan - Area Lapak + Pengunjung 701,72

- Toilet Pria & Wanita (+ 35,25

Janitor)
4,40
- Toilet Difabel
8,73
- Gudang / R. Utilitas
LANTAI 2
- Area Lapak + Pengunjung 553,60

- Toilet Pria & Wanita (+ 35,25

Janitor)
4,40
- R. Laktasi
90,40
- Tribun + Landscape
8,73
- Gudang / R. Utilitas
LANTAI 3
- Area Lapak + Pengunjung 553,60

- Toilet Pria & Wanita (+ 35,25


Janitor)
- R. Laktasi 4,40

- Gudang / R. Utilitas 8,73

TOTAL LUAS 3.410, 46


15. Lingkup Kegiatan

Lingkup kegiatan pekerjaan DED Pengembangan Kawasan


Pusat UMKM Ex Indra meliputi seluruh kegiatan mulai dari
tahap pengumpulan data sampai dengan tahap penyusunan
rencana sebagai berikut :

a. Tahap Persiapan Survey, meliputi :

1) Persiapan dasar meliputi penyusunan metode


pelaksanaan, studi literatur dan penelaahan materi
perencanaan.

2) Persiapan teknis berupa penyiapan gambar exsisting


dan peralatan survey lainnya yang berguna untuk
memperlancar pekerjaan di lapangan.

3) Melakukan pengukuran lahan dan melakukan tes


sondir untuk menentukan kondisi tanah.

b. Tahap Pemrograman, Perencanaan, dan Penilaian


Kinerja dalam rangka Pemenuhan Persyaratan
Bangunan Gedung Hijau, meliputi :

1) Tahap Pemrograman

Tahap pemrograman adalah rangkaian kegiatan untuk


menentukan program dan menyusun laporan
pemrograman terhadap:

a) Kesesuaian tapak;

b) Objek klasifikasi bangunan gedung;

c) Kinerja bangunan gedung hijau;


d) Metode penyelenggaraan bangunan gedung hijau;
dan

e) Kelaikan bangunan gedung hijau.

2) Tahap Perencanaan Teknis

Tahap perencanaan teknis adalah rangkaian kegiatan


penyusunan dokumen perencanaan teknis bangunan
gedung hijau sesuai rekomendasi dan kriteria yang
telah ditetapkan dalam Laporan Akhir Tahap
Pemrograman Bangunan Gedung Hijau. Bangunan
gedung hijau pada tahap perencanaan teknis harus
memenuhi persyaratan yang terdiri atas:

a) Pengelolaan tapak;

b) Efisiensi penggunaan energi;

c) Efisiensi penggunaan air;

d) Kualitas udara dalam ruang;

e) Penggunaan material ramah lingkungan;

f) Pengelolaan sampah;

g) Pengelolaan air limbah.

c. Tahap Konsepsi Rancangan

Konsepsi rancangan digunakan untuk memperoleh


gambaran atas konsepsi rancangan; dan mendapatkan
pertimbangan bagi penyedia jasa dalam melakukan
perancangan.

Adapun dalam tahap ini memuat hal-hal sebagai


berikut :

a) data dan informasi lokasi proyek

b) analisis tapak dan lingkungan;

c) dasar pemikiran dan pertimbangna perancangan;

d) program ruang;
e) organisasi hubungan ruang;

f) skematik rencana teknis; dan

g) sketsa gagasan

d. Tahap Pra Rancangan

Pada tahap ini dilakukan penyempurnakan/


pengembangan desain pra rencana dengan mengacu
pada dokumen telah dilakukan pada tahap sebelumnya,
melakukan perkiraan rencana biaya, dan menyusun garis
besar rencana kerja dan syarat-syarat (RKS). Pra
rancangan digunakan untuk:

a) mendapatkan pola dan gubahan bentuk


rancangan yang tepat, waktu pembangunan
yang paling singkat, serta biaya yang paling
ekonomis;
b) memperoleh kesesuaian pengertian yang lebih
tepat atas konsepsi perancangan serta
pengaruhnya terhadap kelayakan lingkungan;
danpenetapan kriteria
c) menunjukkan keselarasan dan keterpaduan
konsepsi perancangan terhadap ketentuan
Rencana Tata Ruang untuk perizinan.
d) Mengidentifikasi bahaya, menilai risiko K3 serta
pengendaliannya pada penetapan kriteria
perancangan dan pemilahan material.

Pra rancangan disusun berdasarkan konsepsi


perancangan yang telah disetujui paling sedikit meliputi:
a) pola, gubahan, dan bentuk arsitektur yang
diwujudkan dalam gambar pra rancangan yaitu:
1. rencana massa bangunan gedung;
2. rencana tapak;
3. denah;
4. tampak bangunan gedung;
5. potongan bangunan gedung; dan
6. visualisasi desain tiga dimensi.
b) nilai fungsional dalam bentuk diagram; dan
c) aspek kualitatif serta aspek kuantitatif, baik
dalam bentuk laporan tertulis dan gambar
seperti:
1. perkiraan luas lantai;
2. informasi penggunaan bahan;
3. sistem konstruksi;
4. biaya dan waktu pelaksanaan
pembangunan; dan
5. penerapan prinsip Bangunan Gedung
Hijau.
d) Mentranformasi hasil pra rancangan dalam
Building Information Modeling (BIM)
d. Tahap Pengembangan Rencana

Pada tahapan ini gambar-gambar pra rencana


dimatangkan dalam bentuk gambar perencanaan, sudah
memuat perhitungan struktur bangunan (kekuatan
struktur bangunan dirancang untuk kondisi tahan
gempa), perhitungan biaya dan spesifikasi teknis
termasuk elemen material arsitekturnya.
Pengembangan rancangan digunakan untuk:
a) kepastian dan kejelasan ukuran serta wujud
karakter bangunan secara menyeluruh, pasti,
dan terpadu;
b) mematangkan konsepsi rancangan secara
keseluruhan, terutama ditinjau dari keselarasan
sistem yang terkandung di dalamnya baik dari
segi kelayakan dan fungsi, estetika, waktu dan
ekonomi bangunan serta Bangunan Gedung
Hijau; dan
c) penyusunan rancangan detail.

Pengembangan rancangan disusun berdasarkan pra


rancangan yang telah disetujui, paling sedikit meliputi:
a) pengembangan arsitektur bangunan gedung
berupa gambar rencana arsitektur, beserta
uraian konsep dan visualisasi desain dua
dimensi dan desain tiga dimensi;
b) sistem struktur, beserta uraian konsep dan
perhitungannya;
c) sistem mekanikal, elektrikal termasuk Informasi
dan Teknologi (IT), sistem pemipaan (plumbing),
tata lingkungan beserta uraian konsep dan
perhitungannya;
d) desain interior dalam bangunan beserta uraian
konsep, jenis dan warna bahan/material dan
visualisasi desain dua dimensi dan desain tiga
dimensi.
e) penggunaan bahan bangunan secara garis besar
dengan mempertimbangkan nilai manfaat,
ketersediaan bahan, konstruksi, nilai ekonomi,
nilai risiko K3 dan rantai pasok.
f) perkiraan biaya konstruksi berdasarkan sistem
bangunan yang disajikan dalam bentuk gambar,
diagram sistem, dan laporan tertulis.
g) Perkiraan dan telaah terhadap tingkat risiko K3
konstruksi.
h) Mentranformasi hasil pengembangan
Rancangan dalam Building Information
Modeling (BIM) minimal 4 Dimensi (Include
Schedule).
e. Tahap Rancangan Detail

Rancangan detail digunakan untuk penyusunan


dokumen teknis pada dokumen lelang konstruksi fisik.
Rancangan detail disusun berdasarkan pengembangan
rancangan yang telah disetujui paling sedikit meliputi:

a) gambar detail arsitektur, detail struktur, detail


interior, detail utilitas, detail mekanikal, detail
elektrikal dan lansekap yang sesuai dengan
gambar rencana yang telah disetujui;
b) Rencana Kerja dan Syarat (RKS) yang meliputi:
1. persyaratan umum;
2. persyaratan administratif; dan
3. persyaratan teknis termasuk spesifikasi
teknis.
c) Enginneering Estimate:
1. Rincian volume pekerjaan yang dihitung
secara presisi berdasarkan gambar detail
masing-masing/ seluruh item pekerjaan
2. Analisa Harga Satuan Pekerjaan mengacu
Standar Satuan Harga dan Standar Biaya
Umum yang berlaku. Jika terdapat item
pekerjaan yang non standar, Konsultan
Perencanaan membuat AHSP pendekatan
harga survey pasar yang dapat
dipertanggungjawabkan
3. Input harga bahan berdasarkan minimal 3
(tiga) harga hasil survey pasar dan
disandingkan standar harga bahan yang
ditetapkan Kepala Daerah.
d) laporan perencanaan yang meliputi:
1. laporan arsitektur;
2. laporan desain interior
3. laporan perhitungan struktur termasuk
laporan penyelidikan tanah (soil test);
4. laporan perhitungan mekanikal,
elektrikal, sistem pemipaan (plumbing)
dan proteksi kebakaran
5. laporan perhitungan informasi dan
teknologi;
6. laporan tata lingkungan;
7. laporan telaah penilaian terhadap
tingkat risiko K3 dan
manajemen/pengendalian risiko;
8. laporan perhitungan Bangunan
Gedung Hijau; dan
9. laporan penyelenggaraan BIM tahap
perencanaan
10. dokumen spesifikasi teknis
11. dokumen spesifikasi khusus
12. Kerangka Acuan Kerja untuk
pelaksanaan konstruksi

f. Tahap Pembantuan Kebutuhan Administrasi

a) Membantu Pejabat Pembuat Komitmen di dalam


memenuhi dokumen perizinan (PBG, Dokumen
Lingkungan dan dokumen terkait lainnya).
b) Membantu Pejabat Pembuat Komitmen di dalam
menyusun dokumen pelelangan;
c) Membantu Pejabat Pembuat Komitmen pada
waktu penjelasan pekerjaan dan melaksanakan
tugas yang sama apabila terjadi lelang ulang
apabila diperlukan;
Pada saat tersedia anggaran untuk pelaksanaan
pembangunan konstruksi, jika diperlukan penyedia
jasa konsultan perencana dengan perjanjian
tersendiri (diluar kontrak perencanaan) akan
ditugaskan untuk:
1. Membantu Pejabat Pembuat Komitmen di dalam
menyusun dokumen pelelangan, dan membantu
panitia pelelangan dalam menyusun program
dan pelaksanaan pelelangan;
2. Membantu Pokja Pengadaan Barang/Jasa pada
waktu penjelasan pekerjaan, termasuk
menyusun Berita Acara Penjelasan Pekerjaan,
menyusun kembali dokumen pelelangan, dan
melaksanakan tugas-tugas yang sama apabila
terjadi lelang ulang;
3. Melakukan pengawasan berkala, seperti
memeriksa kesesuaian pelaksanaan pekerjaan
dengan rencana secara berkala, melakukan
penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis
pelaksanaan bila ada perubahan, memberikan
penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang
timbul selama masa konstruksi, memberikan
rekomendasi tentang penggunaan bahan, dan
membuat laporan akhir pengawasan berkala;
4. Menyusun laporan akhir pekerjaan perencanaan
yang terdiri atas perubahan perencanaan pada
masa pelaksanaan konstruksi, petunjuk
penggunaan, pemeliharaan, dan perawatan
bangunan gedung, termasuk petunjuk yang
menyangkut peralatan dan perlengkapan
mekanikal-elektrikal bangunan.

16. Keluaran Kegiatan penyusunan DED Pengembangan Kawasan Pusat


UMKM Ex Indra dilaksanakan dengan menghasilkan
dokumen gambar Detail Engineering Design dengan
mempertimbangkan pemenuhan persyaratan spesifikasi dan
standar teknis Bangunan Gedung Negara yang memiliki
syarat keandalan bangunan, bangunan gedung hijau dan
memenuhi aksesibilitas banguanan. Prosedur BIM pada
proyek konstruksi dapat dibagi menjadi lima tahapan yaitu
Perencanaan, Perancangan, Pengadaan/Pelelangan,
Pelaksanaan/ Konstruksi, dan Operasi dan Pemeliharaan,
penjelasan dari Tahapan tersebut adalah :

Tahap Perencanaan BIM dapat digunakan mulai dari


kegiatan pembuatan desain konsep dari proyek yang
dikerjakan. Desain konseptual ini bukan hanya berupa
gambar sketsa melainkan sudah berbentuk model 3D dari
rencana bangunan yang akan dibangun. Pemodelan ini
dibuat berdasarkan data dari hasil studi kelayakan, survei
lokasi, dengan menggunakan photogrammetry yang dapat
menghasilkan model 3D dari lokasi rencana proyek,
keadaan lingkungan, dan sebagainya.

Tahap Perancangan Model yang sudah dihasilkan pada


perencanaan akan dievaluasi lalu dibuat pendetailan dari
model tersebut. Dari pemodelan detail itu dilakukan
perhitungan-perhitungan detail baik struktural maupun non-
struktural, sehingga akan didapatkan desain yang paling
efektif dari hasil perhitungan itu. Desain ini kemudian
diterjemahkan menjadi model dan data-data yang
dibutuhkan untuk fase berikutnya seperti kuantitas material
serta estimasi biaya.

Tahap Pengadaan/Pelelangan BIM dapat dimanfaatkan oleh


peserta lelang sebagai alat bantu untuk mengestimasi harga
penawaran dari proyek tersebut. Karena dengan BIM, hal-
hal seperti menghitung kuantitas material, pekerjaan,
pembuatan BOQ, dan analisa harga satuan, dapat dilakukan
secara detail dengan visualisasi dari model. Sehingga akan
tergambar dengan jelas pekerjaan yang akan dilakukan di
lapangan nantinya.

Tahap Pelaksanaan/Konstruksi Model dan data-data yang


sudah dihasilkan di fase sebelumnya akan dengan mudah
dimanfaatkan sebagai dasar pelaksanaan proyek di
lapangan

Tahap Operasi dan Pemeliharaan Dengan menggunakan


as-built model yang sudah dibuat, informasi mengenai data
operasional dan pemeliharaan bisa ditambahkan ke
dalamnya untuk keperluan pemilik proyek atau manajemen
gedung pengoperasian dan pemeliharaan bangunan
tersebut.

Keluaran/Output dari pekerjaan ini adalah Dokumen DED


Pengembangan Kawasan Pusat UMKM Ex Indra yang siap
lelang terdiri dari:

1. Laporan Pendahuluan (Jumlah 10 eksemplar, format A4


dan berwarna). Laporan pendahuluan diserahkan
paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender sejak SPMK
ditandatangani. Laporan ini berisi antara lain:

1. Rencana awal pelaksanaan pekerjaan, metode


pelaksanaan kegiatan, jadwal rencana
pelaksanaan kegiatan dan pendekatan teknis
pelaksanaan pekerjaan;
2. Konsepsi Perancangan;
3. Pengembangan konsep perencanaan teknis
dengan mengacu pada dokumen kajian kawasan
bangunan gedung pemerintah yang telah disusun
pada tahap sebelumnya;
4. Gambaran umum dan olah data dan informasi
lapangan;
5. Hasil penyelidikan tanah;
6. Rencana Pelaksanaan Pembahasan laporan
antara.
2. Laporan Antara (Jumlah 10 eksemplar, format A4 dan
berwarna). Laporan Antara diserahkan paling lambat 60
(enam puluh) hari kalender sejak SPMK ditandatangani.
Laporan berisi antara lain :

 Penyempurnaan/pengembangan desain pra


rencana dengan mengacu pada dokumen telah
dilakukan pada tahap sebelumnya;
 gambar rencana Arsitektur, struktur, mekanikal
elektrikal plumbing, landsekap, sarana prasarana
lingkungan dalam bentuk gambar perencanaan
dan gambar 3D;
 Analisis desain galery dan sarana/prasarana
sesuai kondisi eksisting
 perkiraan rencana anggaran biaya/ analisis biaya
(bill of quantity);
 garis besar rencana kerja dan syarat-syarat (RKS);
 Analisis perhitungan Struktur, Mekanikal Elektrikal
plumbing, IT, Bangunan Gedung Hijau
 Analisis spesifikasi teknis bangunan termasuk
elemen material arsitekturnya;
 Rencana Pelaksanaan Pembahasan Draft Laporan
Akhir.
3. Draft Laporan Akhir
Merupakan produk akhir sebelum dilakukan finalisasi
dengan dilaksanakan kegiatan FGDrapat pembahasan
untuk mendapatkan masukan-masukan/ catatan
penyesuaianarahan-arahan maupun revisi sebagai
acuan pembuatan laporan akhir.

4. Laporan Akhir (Jumlah 10 eksemplar, format A4 dan


berwarna).

Laporan Akhir diserahkan paling lambat 120 (seratus


dua puluh puluh) hari kalender sejak SPMK
ditandatangani. Merupakan produk akhir pekerjaan yang
secara tidak langsung menggambarkan kronologis
tahapan rencana hingga menghasilkan Detailed
Engineering Design. Dokumen tersebut merupakan
hasil diskusi dari pemberi tugas, dan stakeholders
lainnya berupa kesepakatan yang harus dipenuhi. Hasil
karya yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan
standar hasil karya yang berlaku.

Laporan akhir ini berisi antara lain :

 Rangkaian pelaksanaan pekerjaan, kendala, dan


solusinya.
 Pemrograman Bangunan Gedung hijau
 Analisis perhitungan Struktur termasuk
penyelidikan tanah (soil test), Mekanikal Elektrikal
plumbing, IT
 Dokumen Lelang : Dokumen Rencana Teknis,
Rencana Kerja dan Syarat (RKS), Spesifikasi
Teknis dan Spesifikasi Khusus, Rencana Anggaran
Biaya (RAB), Bill of Quantity (BQ), Analisis jangka
waktu pelaksanaan konstruksi (output BIM)
 Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
5. Desain dan Gambar Kerja/ Teknis Perencanaan (Jumlah
10 eksemplar, ukuran minimal A3 dan berwarna),
diserahkan paling lambat 120 (seratus dua puluh
puluh) hari kalender sejak SPMK ditandatangani.

 Gambar kerja arsitektur, interior, lansekap,


struktur, mekanikal elektrikal, sarana prasarana
lingkungan lengkap beserta gambar detilnya.

 Gambar DED dan gambar 3D berwarna untuk


eksterior dan interior, dengan skala 1:200/ 1:100/
1:50/ 1:20/ 1:10/ 1:5/ sesuai kebutuhan.

 Laporan Building Information Modelling (BIM)

Laporan ini memuat penyusunan Building


Information Modeling (BIM) minimal 4 Dimensi
beserta data dukung softfile software
pendukungnya.

6. Animasi 3D

Video durasi minimal 5 menit, dengan format (MP4/ AVI/


MKV/ MPG/MPEG) atau format lain dengan standar
kualitas video yang jernih dan jelas. Diserahkan paling
lambat 120 (seratus dua puluh puluh) hari kalender
sejak SPMK ditandatangani.

7. Laporan softfile (Harddisk Eksternal).

Diserahkan paling lambat 120 (seratus dua puluh puluh)


hari kalender sejak SPMK ditandatangani.

17. Kewajiban dan Apabila DED Pengembangan Kawasan Pusat UMKM Ex


Kewenangan Indra ini dilaksanakan pekerjaan fisiknya, maka Konsultan
Penyedia Jasa Perencana wajib untuk melakukan pendampingan pada saat
proses penjelasan pekerjaan dan pelaksanaan sampai
dengan serah terima pekerjaan.

A. Kewajiban yang ada kepada Penyedia Jasa


Konsultansi adalah:

1) Penyedia jasa harus bersedia memberikan keterangan


keterangan yang diperlukan dalam tahap penjelasan
lelang pekerjaan konstruksi dan membuat dokumen
dokumen teknis yang diperlukan dalam tahap ini dan
segera diserahkan sesuai jadwal pelelangan berkenaan.
2) Penyedia jasa harus bersedia melaksanakan
pengawasan berkala saat pekerjaan konstruksi
dilaksanakan dan sanggup memberikan penjelasan
penjelasan teknis, melangkapi gambar gambar yang
diperlukan oleh Penyedia jasa konstruksi maupun
konsultan pengawas yang ditunjuk.

3) Penyedia jasa harus bersedia menghadiri rapat rapat


evaluasi pekerjaan konstruksi apabila diperlukan

4) Terdapat SERTIFIKAT PELATIHAN Sertifikat Pelatihan


BIM

B. Kewenangan yang ada kepada Penyedia Jasa


Konsultansi adalah:

1) Penyedia jasa konsultansi berwenang melakukan


survey, mendata, mengumpulkan dan mengolah data
yang dibutuhkan untuk tindak lanjut perencanaan
dengan dokumen yang sudah ada.

2) Penyedia jasa konsultansi berwenang memberikan


masukan, saran dan pendapat dalam rangka
penyusunan perencanaan teknis tersebut.

3) Penyedia jasa konsultansi berwenang meminta


informasi kepada pengguna berkaitan dengan pekerjaan
tersebut.

4) Penyedia jasa konsultansi berwenang mengambil


langkah-langkah atau tindakan yang dianggap perlu
dalam rangka penyusunan rencana pekerjaan tersebut.

18. Peralatan, Material, Peralatan, Material, Personil dan Fasilitas dari Pejabat
Personil dan Fasilitas Pembuat Komitmen yang dapat digunakan oleh penyedia
dari Pengguna jasa:
Anggaran a. Laporan dan Data

Kumpulan laporan dan data (bila ada) dapat dipakai


sebagai referensi oleh penyedia jasa

b. Ruangan Kantor

Ruangan kantor disediakan hanya untuk pertemuan


dalam rangka konsultasi, pembahasan laporan,
presentasi, dan atau asistensi rutin maupun berkala.

19. Peralatan dan Peralatan dan fasilitas yang disediakan sendiri oleh
Material dari Penyedia Jasa dan harus dipelihara dalam rangka untuk
Penyedia Jasa mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan konsultansi,
Konsultasi antara lain:

a. Kantor beserta fasilitasnya untuk kegiatan lapangan dan


atau operasional personil tenaga ahli dan tenaga
pendukung untuk mendukung kelancaran kegiatan jasa
konsultansi;

b. Peralatan komputer, printer, dan lain-lain untuk


mendukung kelancaran kegiatan jasa konsultansi.

20. Jangka Waktu Kegiatan dilaksanakan selama 4 (empat) bulan sesuai


Penyelesaian SPMK
Kegiatan

21. Personil

NO POSISI KUALIFIKASI JUMLAH


ORANG/
BULAN

TENAGA
I
AHLI

1 Tenaga Ahli S1/S2 Jurusan 1 orang 4


Arsitektur Arsitektur, pengalaman bulan
(Team S2 75 tahun madya , S1
Leader) 10 tahun, memiliki SKA
201 Ahli Muda Teknik
Bangunan Gedung

S1 Jurusan Teknik Sipil/


Tenaga Ahli Teknik Bangunan,
Teknik pengalaman 6 tahun 1 orang 4
2
Bangunan Muda, memiliki SKA 201 bulan
Gedung Ahli Muda Teknik
Bangunan Gedung

S1 Jurusan Teknik
Tenaga Ahli
Arsitektur, pengalaman
Bangunan 1 orang 4
3 64 tahun Muda, memiliki
Gedung bulan
Sertifikat Kompetensi
Hijau
Greenship GBCI

S1 Jurusan Teknik
Tenaga Ahli
Arsitektur, pengalaman 6 1 orang 4
4 Arsitektur
tahun, memiliki SKA 101 bulan
Landsekap
Arsitek

S1 Jurusan Teknik
Tenaga Ahli
Listrik, pengalaman 6
Teknik 1 orang 4
5 tahun, memiliki SKA 401
Tenaga bulan
Ahli Teknik Tenaga
Listrik
Listrik

Tenaga Ahli S1 Teknik Lingkungan,


Teknik pengalaman 6 tahun,
1 orang 4
6 Sanitasi dan memiliki SKA 503S1
bulan
LimbahTenag Sipil/arsitek, sertifikat BIM,
a Ahli BIM pengalaman 2 tahun

Tenaga Ahli
S1 Jurusan Teknik Sipil,
K3
pengalaman 76 tahun,
KonstruksiTe
memiliki SKA 603 Ahli K3 1 orang
7 naga Ahli
KonstruksiS1 Teknik 34 bulan
Teknik
Lingkungan, pengalaman
Sanitasi dan
6 tahun, memiliki SKA 503
Limbah
Tenaga Ahli S1 Sipil/arsitek, sertifikat
Building BIM pengalaman 23
Information tahunS1 Jurusan Teknik 1 orang 4
8
Modelling Sipil, pengalaman 7 tahun, bulan
(BIM)Tenaga memiliki SKA 603 Ahli K3
Ahli K3 Konstruksi

ASISTEN
II TENAGA
AHLI

Asisten D3/ S1 Jurusan Teknik


2 orang 4
1 Tenaga Ahli Arsitek, pengalaman 1-5
bulan
Arsitektur tahun, memiliki SKA 101

Asisten
D3/ S1 Jurusan Teknik
Tenaga Ahli 1 orang 4
2 Sipil, pengalaman 1-5
Bangunan bulan
tahun, memiliki SKA 201
Gedung

D3/S1 Jurusan Teknik


Asisten
Arsitektur, pengalaman 1-
Tenaga Ahli
52 tahun, memiliki
Teknik
Sertifikat Kompetensi 1 orang 4
3 Tenaga
Greenship GBCID3/ S1 bulan
ListrikBangun
Jurusan Teknik Listrik,
an Gedung
pengalaman 1-5 tahun,
Hijau
memiliki SKA 401

Asisten D3/S1 Jurusan Teknik


Tenaga Arsitektur, pengalaman 1- 1 orang 4
4
Arsitektur 5 63-4 tahun Muda, bulan
Landsekap memiliki SKA 101 Arsitek

D3/S1 Jurusan Teknik


Asisten
Listrik, pengalaman 1-5
Tenaga Ahli 1 orang 4
5 63-4 tahun Muda, memiliki
Teknik bulan
SKA 401 Ahli Teknik
Tenaga Listrik
Tenaga Listrik
D3/S1 Jurusan Teknik
Asisten
Sipil, pengalaman 1-5 64-
Tenaga Ahli 1 orang 4
6 5 tahun Muda, memiliki
Sanitasi dan bulan
SKA 603 Ahli K3
Limbah
Konstruksi

D3/S1 Jurusan Teknik


Asisten Sipil, pengalaman 1-5 64-
1 orang
7 Tenaga Ahli 5 tahun Muda, memiliki
34 bulan
K3 SKA 603 Ahli K3
Konstruksi

Asisten
D3/ S1 Jurusan
Tenaga Ahli
Sipil/arsitek,
Building 1 orang 4
84 pengalaman 1-5 32
Information bulan
tahun Pertama, memiliki
Modelling
sertifikat pelatihan BIM
(BIM)

TENAGA
III PENDUKUN
G

Administrato D3/S1 Semua Jurusan, 2 orang 4


1
r pengalaman 1-5 tahun bulan

D3/S1 Jurusan Teknik


4 orang
2 Drafter Arsitek, pengalaman 1-5
34 bulan
tahun

D3/S1 Jurusan Teknik


4 orang
3 Surveyor Sipil, pengalaman 1-5
32 bulan
tahun

Sesuai dengan ketentuan, maka tenaga ahli di atas harus


memiliki Sertifikat tenaga Ahli SKA/SKT dari Asosiasi dan
dilengkapi dengan Curriculum vittae (pengalaman dilengkapi
dengan referensi/surat keterangan) serta copy ijazah.
Tugas Tenaga Ahli dan Asisten Ahli:

 Tim Leader :

 Memiliki kemampuan dalam memimpin sebuah tim


dan memiliki pengalaman dalam penyusunan
Detail Engineering Design (DED) sesuai dengan
persyaratan bangunan gedung Negara
 Memiliki kompetensi dalam perancangan dan
perencanaan bangunan bertingkat dengan
pemenuhan syarat keandalan bangunan dan
persyaratan bangunan gedung hijau serta
aksesibilitas bangunan yang diatur dalam
peraturan;
 Bertanggungjawab untuk pencapaian target
pekerjaan yang yang telah ditentukan pada
Kerangka Acuan Kerja (KAK);
 Memonitor progres pekerjaan yang dilakukan
tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya serta
bertanggungjawab terhadap pemberi pekerjaan
yang berkaitan dengan kegiatan tim pelaksana
pekerjaan;
 Bertanggungjawab melakukan koordinasi tim dan
supervisi tenaga ahli dan pendukung dalam
penerapan kewajiban pekerjaan terutama
kedisiplinan;
 Bertanggungjawab membuat pertimbangan teknis
dan non teknis terhadap penyusunan DED dan
memastikan gambar DED dapat terbangun;
Membuat analisa terhadap kerangka konsepsi
perancangan dan pra-rancangan yang sudah
dimiliki oleh pemberi kerja untuk ditelaah dalam
perencanaan teknis DED bangunan gedung;
 Membuat pengembangan rancangan (gambar
rencana kerja) arsitektural dan detail drawing yang
informatif dan detail;
 Membuat rancangan desain eksterior bangunan
yang memiliki konsep “industrial/ green building”
dalam bentuk gambar 2D, gambar 3D serta
animasi videoMembuat rancangan desain eksterior
bangunan yang memiliki konsep “industrial/ green
building” dalam bentuk gambar 2D, gambar 3D
serta animasi videoMembuat evolusi terhadap
desain, pembangunan (construct), pengoperasian
proyek menjadi lebih handal, lebih cepat, dan lebih
efisien;
 Membuat proses desain dan konstruksi menjadi
lebih efisien, transparan, akurasi dalam
perhitungan, menghindari kesalahan-kesalahan
selama perencanaan hingga pelaksanaan bisa
berjalan lebih cepat.

 Menmyiapkan informasi material pada gambar,
dengan menunjukan sample jika diperlukan;
 Memastikan gambar sudah diperiksa secara
lengkap, urut dan teliti oleh tenaga ahli arsitek
sebelum mengkomunikasikan ke pemberi kerja;
 Menyiapkan dokumen pengadaan pelaksana
konstruksi (Gambar kerja, Spesifikasi Teknis dan
RKS);
 Melaksanakan presentasi pekerjaan saat
sosialisasi / rapat;
 Mengkoordinasi pembuatan dokumen pengadaan
pelaksana konstruksi, serta hadir dalam
pengawasan berkala dengan membuat laporan;
 Melakukan pengawasan pada saat pelaksanaan
konstruksi, apabila ada kendala maka
berkewajiban membuat pertimbangan teknis yang
diperlukan;
 Memastikan kelengkapan administrasi dan
mempertanggungjawabkan laporan kepada
pemberi pekerjaan;

 Ahli Teknik Bangunan dan Asisten Ahli:


 Memiliki kompetensi dalam merancang bangunan
dengan membuat analisis perhitungan struktur
pada rancangan bangunan bertingkat;
 Bertanggung jawab terhadap kegiatan penyelidikan
pengukuran dan uji kekuatan daya dukung tanah
dengan melakukan boring dan sondir tanah;
 Membuat analisis perhitungan daya dukung tanah
dan memberikan pertimbangan teknis terutama
kaitannya dengan struktur konstruksi bangunan;
 Membuat detail drawing terkait dengan kekuatan
struktur yang mampu mendukung konstruksi
bangunan bertingkat;
 Membuat pertimbangan material yang mampu
memberi kekuatan struktur dan efisiensi biaya;
 Menyiapkan dokumen pengadaan pelaksana
konstruksi (Gambar kerja, Spesifikasi Teknis dan
RKS);
 Melakukan pengawasan tehadap pelaksanaan
konstruksi sesuai dengan detail drawing, apabila
ada kendala maka berkewajiban membuat
pertimbangan teknis yang diperlukan;
 Melakukan koordinasi dengan tenaga ahli lainnya
untuk memperoleh detail drawing yang lengkap
dan terintegrasi;
 Bertanggungjawab dan melaporkan kepada Team
Leader terkait progres pekerjaan.

 Ahli Tehnik Bangunan Gedung Hijau dan


Asisten AhliDesain Interior:
 Memiliki kompetensi dalam merancang seni ruang
dalam dengan tujuan menciptakan fungsional,
estetika dan struktur keindahan dan manfaat bagi
bangunan, dengan mempertimbangkan konsepsi
perancangan yang sudah disusun dalam pekerjaan
sebelumnyaMenerapkan SMM, SM3-L,banguna
Hijau dan peraturan yang berkaitan dengan
bangunan gedung;
 Membuat detail drawing interior beserta informasi
material yang mempertimbangkan efisiensi energi
dan keselarasan lingkungan, apabila diperlukan
menyediakan sampleMembuat data geoteknik dan
parametertanah pada lokasi yang dipilih;
 Membuat desain gambar 3D konsep ruang dan
video animasi dalam yang estetika dan fungsional
dan program ruang yang diperlukanMelakukan
perhitungan struktur atas dan struktur bawah
bangunan gedung;
 Melakukan cek gambar secara lengkap, urut dan
teliti oleh tenaga ahli sebelum mengkomunikasikan
ke pemberi kerjaMembuat gambarrencana struktur
bangunan gedung;
 Melakukan pengawasan pada saat pelaksanaan
konstruksi, apabila ada kendala maka
berkewajiban membuat pertimbangan teknis yang
diperlukanMenyiapkan data teknis untuk
penyusunan spesifikasi teknis bangunan gedung;
 Melakukan koordinasi dengan tenaga ahli lainnya
untuk menghasilkan detail drawing yang lengkap
dan terintegrasiMelakukan kegiatan staking out
bangunan gedung;
 Bertanggungjawab dan melaporkan kepada Team
Leader terkait progres pekerjaanMelakukan
persiapan pelaksanaan konstruksi.
 Melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai gambar
rencana
 Menyiapkan kegiatan uji fungsi bangunan dan
sarana dalam bangunan gedung
 Menyiapkan data serah terima pekerjaan
 Membuat laporan pekerjaan

 Tenaga Ahli Arsitek Landsekap dan Asisten


Ahli:
 Memiliki kompetensi dalam merancang seni tata
tanaman dan bangunan taman dengan tujuan
menciptakan fungsional, estetika dan struktur
keindahan dan manfaat bagi bangunan, dengan
mempertimbangkan konsepsi perancangan yang
sudah disusun dalam pekerjaan sebelumnya.
 Membuat detail perancangan tanaman dan
bangunan tanaman (landscape dan hardscape)
 Melakukan pengawasan pada saat pelaksanaan
konstruksi, apabila ada kendala maka
berkewajiban membuat pertimbangan teknis yang
diperlukan;
 Melakukan koordinasi dengan tenaga ahli lainnya
untuk menghasilkan detail drawing yang lengkap
dan terintegrasi;
 Bertanggungjawab dan melaporkan kepada Team
Leader terkait progres pekerjaan.

 Ahli Teknik Tenaga Listrik dan Asisten Ahli:


 Memiliki kompetensi melaksanakan pekerjaan
perencanaan, pemasangan dan perawatan
instalasi listrik serta merancang bentuk dan struktur
elektronik dan telekomunikasi dalam bangunan
yang diintegrasikan dalam gambar rencana kerja;
 Membuat rekomendasi sistem instalasi listrik ke
luar jaringan dan ke dalam sistem bangunan yang
diintegrasikan dalam gambar rencana kerja;
 Melaksanakan pengawasan instalasi listrik /
penerangan di dalam dan luar bangunan sesuai
dengan rancangan sehingga dapat fungsional dan
estetika serta mudah perawatannya, apabila ada
kendala maka berkewajiban membuat
pertimbangan teknis yang diperlukan;
 Melaksanakan pengawasan instalasi pekerjaan
elektronika dan telekomunikasi dalam gedung
sesuai dengan rancangan sehingga dapat
fungsional dan estetika serta mudah
perawatannya, apabila ada kendala maka
berkewajiban membuat pertimbangan teknis yang
diperlukan;
 Membuat rekomendasi peralatan telekomunikasi
dan elektronika dalam gedung beserta alternatifnya
dengan memperhitungakan biaya dan kualitas;
 Memastikan adanya kelengkapan instalasi listrik
yang dibuat dalam detail drawing, beserta
rekomendasi peralatan dan bahan yang digunakan;
 Menyiapkan dokumen pengadaan pelaksana
konstruksi (Gambar kerja, Spesifikasi Teknis dan
RKS);
 Melakukan koordinasi dengan tenaga ahli lainnya
untuk memperoleh detail drawing yang lengkap
dan terintegrasi;
 Bertanggungjawab dan melaporkan kepada Team
Leader terkait progres pekerjaan.

 Ahli Mekanikal dan Asisten Ahli :


 Memiliki kompetensi merancang bentuk dan
struktur mekanikal pada bangunan dan di luar
bangunan, termasuk struktur sistem tata udara dan
refigerasi, sistem pemompaan dan pemipaan pada
bangunan bertingkat, struktur proteksi kebakaran
pada bangunan, struktur dan instalasi transportasi
pada bangunan bertingkat;
 Membuat pertimbangan mekanikal dan
perhitungannya pada bangunan bertingkat yang
diintegrasikan dalam gambar rencana kerja;
 Membuat rekomendasi terkait sistem tata udara
pada bangunan bertingkat yang diintegrasikan
dalam gambar rencana kerja dan pertimbangan
didasari pada efisiensi energi dan memaksimalkan
penggunaan penghawaan alami;
 Membuat rekomendasi terkait sistem pemompaan
dan pemipaan pada bangunan bertingkat yang
diintegrasikan dalam gambar rencana kerja dengan
pertimbangan didasari pada fisika bangunan lebih
menggunakan sistem alami gravitasi, untuk
efisiensi energy dan mempertimbangkan
pengolahan air bersih dan air kotor yang sadar
lingkungan pada kawasan;
 Membuat pertimbangan didasarkan pada proteksi
kebakaran bagi penghuni dan konstruksi bangunan
sesuai dengan peraturan yang berlaku sehingga
perlu adanya proteksi aktif dan proteksi pasif pada
bangunan, serta memastikan adanya kelengkapan
sarana evakuasi dengan sirkulasi bangunan
memenuhi standar keamanan terhadap kebakaran
dengan memberi rekomendasi sarana, tanda,
material yang digunakan untuk evakuasi dalam
bangunan yang dibuat dalam detail drawing;
22. Kegiatan Rapat  Membuat rekomendasi keselamatan dan efisiensi
energi terhadap sistem transportasi dalam
bangunan bertingkat dengan menganalisa
kebutuhan penghuni bangunan yang diintegrasikan
dalam gambar rencana kerja;
 Melakukan pengawasan dan pengecekan terhadap
sistem mekanikal bangunan dan di luar bangunan
selama proses kontruksi hingga masa
pemeliharaan berakhir dan menyiapkan dokumen
panduan pemeliharaan mekanikal;
 Melaksanakan pengawasan pekerjaan mekanikal
bangunan, instalasi tata udara, pekerjaan instalasi
pemopaan dan pemipaan, pekerjaan instalasi
proteksi kebakaran dan pengecekan kelengkapan
instalasi transportasi bangunan sesuai dengan
rencana kerja dan detail drawing, apabila ada
kendala maka berkewajiban membuat
pertimbangan teknis yang diperlukan;
 Memastikan pada saat pelaksanaan konstruksi
sesuai dengan detail drawing, apabila ada kendala
maka berkewajiban membuat pertimbangan teknis
yang diperlukan;
 Melakukan koordinasi dengan tenaga ahli lainnya
untuk memperoleh detail drawing yang lengkap
dan terintegrasi;
 Menyiapkan dokumen pengadaan pelaksana
konstruksi (Gambar kerja, Spesifikasi Teknis dan
RKS);
 Melakukan koordinasi dengan tenaga ahli lainnya
untuk memperoleh detail drawing yang lengkap
dan terintegrasi;
 Bertanggungjawab dan melaporkan kepada Team
Leader terkait progres pekerjaan.
 Tenaga Ahli Teknik Sanitasi dan Limbah:
23. Produksi dalam
Negeri  Bersama tenaga ahli lain, ikut serta dalam
merencanakan konsep kegiatan.
 Bertanggung jawab atas pekerjaan yang
berkaitan dengan Sanitasi dan Limbah
berdasarkan acuan yang berlaku dan relevan
 Melaksanakan pekerjaan perencanaan kebutuhan
24. Persyaratan jaringan/sistem sanitasi dan limbah yang
Kerjasama diperlukan;
 Melakukan pengawasan pada saat pelaksanaan
konstruksi, apabila ada kendala maka
berkewajiban membuat pertimbangan teknis yang
diperlukan;
 Melakukan koordinasi dengan tenaga ahli lainnya
untuk menghasilkan detail drawing yang lengkap
dan terintegrasi;
 Bertanggungjawab dan melaporkan kepada Team
Leader terkait progres pekerjaan.

 Tenaga Ahli K3 (Keselamatan dan Kesehatan


Kerja) Konstruksi:

 Menyusun dokumen program dan perencanaan


keselamatan kerja proyek konstruksi;
 Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja
pelaksanan konstruksi;
 Melakukan pengawasan atas penerapan sistem,
program dan perencanaan keselamatan dan
kesehatan kerja dalam pelaksanaan proyek
konstruksi, apabila ada kendala maka
berkewajiban membuat pertimbangan teknis yang
25. Kegiatan Rapat diperlukan;
 Melakukan evaluasi pelaksanaan dan membuat
laporan jika perlu mengusulkan perbaikan metode
26. Pedoman keselamatan dan kesehatan kerja pada proses
konstruksi;
Pengumpulan Data
 Melakukan koordinasi dengan tenaga ahli lainnya
Lapangan untuk menghasilkan dokumen lengkap dan
terintegrasi;
 Bertanggungjawab dan melaporkan kepada Team
Leader terkait progres pekerjaan.

27. Alih Pengetahuan  Ahli Estimator BIM (Building Information


Modeling) dan Asisten Ahli :
 Membuat evolusi terhadap desain, pembangunan
(construct), pengoperasian proyek menjadi lebih
handal, lebih cepat, dan lebih efisienMembuat dan
melakukan pengecekan dokumen / drawing /
spesifikasi untuk dilakukan perhitungan kebutuhan
jumlah, spesifikasi, dan harga material, serta
28. Penutup tenaga kerja dan waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan konstruksi;
 Membuat proses desain dan konstruksi menjadi
lebih efisien, transparan, akurasi dalam
perhitungan, menghindari kesalahan-kesalahan
selama perencanaan hingga pelaksanaan bisa
berjalan lebih cepatMelakukan perhitungan secara
teliti dan cermat untuk menghasilkan Rencana
Anggaran Belanja (RAB) dan Bill of Quantity (BOQ)
yang diperlukan untuk dokumen pengadaan
konstruksi;
 melakukan pemusatan informasi mengenai
bangunan dan infrastruktur yang dikerjakan atau
dirancang, menstandarisasi dokumen,
mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi
biaya dan jadwal.
 Memproses digitalisasi dari proyek atau pekerjaan
konstruksi, mulai dari menciptakan 3D model
(bangunan secara virtual) meng-input semua
informasi bangunan tersebut, hingga
memanfaatkan model dan informasi-informasi
Produksi dalam tersebut sebagai sarana komunikasi bagi semua
Negeri pihak yang terkait di dalam proyek.
 Membuat pertimbangan spesifikasi material yang
dapat digunakan dengan melakukan evaluasi
harga pasar minimal survey 3 lokasi, lama produksi
material; dan kualitas produk;
29. Persyaratan
 Membuat pertimbangan penggunaan alat
Kerjasama konstruksi yang digunakan pada proyek yang dapat
mengefisiensikan waktu pekerjaan;
 Membuat pertimbangan teknis pada saat
pelaksanaan konstruksi apabila diperlukan
perubahan material yang diajukan oleh pelaksana;
 Melakukan koordinasi dengan tenaga ahli lainnya
untuk memperoleh detail drawing yang lengkap
dan terintegrasi;
 Bertanggungjawab dan melaporkan kepada Team
Leader terkait progres pekerjaan.

Dalam rangka penyusunan DED Pengembangan Kawasan


Pusat UMKM Ex Indra yang memenuhi kaidah keandalan
bangunan maka perlu adanya diskusi atau rapat yang
digunakan untuk mengumpulkan data primer atau sekunder
yang digunakan untuk pemenuhan persyaratan dan untuk
memaparkan perkembangan design. Pelaksanaan dilakukan
30. Pedoman
selama waktu kontrak kegiatan.
Pengumpulan Data
Dalam setiap rapat pembahasan konsultan membuat
Lapangan
notulen berisi garis besar pembahasan dan diskusi yang
nantinya akan disertakan pada saat pengumpulan
laporan akhir dan bertanda tangan dari Pihak Pejabat
Pembuat Komitmen atau yang mewakili dan pihak
31. Alih Pengetahuan
konsultan. Tujuannya untuk memantau perkembangan
kemajuan pekerjaan sehingga ada kontrol waktu dalam
setiap proses tahapan pekerjaan.
Dalam setiap rapat pembahasan pihak konsultan wajib
mendatangkan Ketua Tim Ahli atau salah satu Tenaga Ahli
yang ada dalam kontrak yang menguasai materi yang
Penutup
didiskusikan pada saat itu. Pejabat Pembuat Komitmen
memfasilitasi tempat rapat pembahasan untuk diskusi dan
konsultasi. Konsultan dapat meminta kepada Pejabat
Pembuat Komitmen untuk melakukan konsultasi diluar
waktu pembahasan resmi jika diperlukan.
Semua file mulai dari proses awal sampai dengan
laporan akhir disimpan ke dalam Flashdisk 32GB
sebanyak 3 (tiga) buah dan diserahkan bersamaan
dengan penyerahan laporan akhir.
Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia
kecuali ditetapkan lain dengan pertimbangan keterbatasan
kompetensi dalam negeri.

Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain


diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini
maka persyaratan berikut harus dipatuhi:

 Bagian pekerjaan yang dikerjakan oleh sub


penyedia jasa harus diatur dalam SPK/kontrak dan
disetujui terlebih dahulu oleh PPK.

 Ketentuan-ketentuan dalam kerjasama dengan sub


penyedia jasa konsultansi harus mengacu kepada
harga yang tercantum dalam kontrak serta
menganut sistem penyetaraan.

 Penyedia jasa konsultansi tetap bertanggungjawab


atas bagian pekerjaan yang dikerjakan oleh sub
penyedia jasa.

 Masing-masing anggota Kerja Sama Operasi


(KSO) akan melakukan pengawasan penuh
terhadap semua aspek pelaksanaan.

Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan


berikut :

 SNI, atau

 Standar lain yang berlaku.

Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban


untuk menyelengggarakan pertemuan atau presentasi dan
pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada
personil proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen.

Demikian Kerangka Acuan Kerja kegiatan DED


Pengembangan Kawasan Pusat UMKM Ex Indra ini dibuat
sebagai acuan dan pedoman dalam pelaksanaannya.

Yogyakarta, Mei April 2022

Pejabat Pembuat Komitmen,

Satuan Kerja Dinas Koperasi dan UKM DIY

Yogyakarta, April 2022

Pejabat Pembuat Komitmen,

Satuan Kerja Dinas Koperasi dan UKM DIY

WISNU HERMAWAN, SP, MT

NIP. 19800708 201101 1 005

Anda mungkin juga menyukai