Untuk pekerjaan :
Perencanaan Teknis Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) SD Kecamatan Minas
Tahun Anggaran 2023
Uraian Pendahuluan
1. Latar Belakang Sehubungan dengan Visi pembangunan Kabupaten Siak sebagai rumusan umum
mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan
pembangunan 5 (lima) tahun 2021-2026 dan merupakan bagian dari visi RPJPD
Kabupaten Siak Tahun 2005-2025 dirumuskan sebagai berikut: Terwujudnya
Kabupaten Siak yang Maju dan Sejahtera Dalam Lingkungan Masyarakat yang
Agamis dan Berbudaya Melayu Serta Menjadikan Kabupaten Siak Sebagai Tujuan
Pariwisata di Sumatera.
Misi pembangunan sebagai penjabaran dari upaya yang akan dilaksanakan untuk
mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Siak dirumuskan sebagai berikut:
1. Mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, cerdas, berakhlak,
beriman dan bertaqwa.
2. Mewujudkan pembangunan infrastruktur daerah yang merata, terutama
kampung-kampung serta penerapan pembangunan yang berwawasan
lingkungan.
3. Mewujudkan perekonomian daerah yang mandiri dan berdaya saing
melalui pembangunan dan pengembangan sektor pertanian, perkebunan,
perikanan, dan peternakan serta sektor-sektor produktif lainnya.
4. Mewujudkan destinasi wisata yang berdaya saing.
5. Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih serta
pelayanan publik yang prima.
5. Sumber Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan : APBD KABUPATEN SIAK TAHUN
Pendanaan ANGGARAN 2023 dengan nilai pagu dana sebesar Rp. 219.126.600.-(Dua
Ratus Sembilan Belas Juta Seratus Dua Puluh Enam Ribu Enam Ratus
Rupiah), sudah termasuk PPn 11% (Sebelas Persen).
8. Standar Teknis 1. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 01 Tahun 2022 Tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan
Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat;
2. Peraturan Perundangan atau peraturan lainnya yang berhubungan dengan
perencanaan bangunan;
3. Standar Nasional Indonesia (SNI).
10. Referensi Hukum a. Undang – Undang RI No. 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi.
b. UU No. 28 tentang Bangunan Gedung Negara;
c. Peraturan pemerintah No. 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi.
d. Peraturan Presiden RI Nomor 12 tahun 2021 tentang pengadaan
barang/jasa pemerintah;
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 22/
PRT/ M/ 2018 Tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi (SMKK).
Ruang Lingkup
11. Lingkup Ruang Lingkup perencanaan
Kegiatan 1. Penyusunan Perencanaan dilakukan dengan melalui beberapa tahap
kegiatan Yaitu :
1. Tahap Persiapan
• Melakukan pendalaman pemahaman akan lingkup pekerjaan
dan lingkup tugas sesuai Kerangka Acuan Kerja/ TOR.
• Melakukan Telaah/ Kajian materi dan membuat interpretasi
secara gratis besar terhadap Kerangka Acuan Kerja/ TOR.
• Menghimpun berbagai data informasi mengenai daerah
perencanaan, sesuai dengan ketentuan teknis yang memadai
untuk digunakan.
2. Tahap Survey dan Pra Rencana
a. Penyusunan pra-rencana pekerjaan termasuk program dan
konsep ruang sebagai dasar pengembangan selanjutnya.
b. Melakukan survey lapangan untuk mendapatkan data – data
yang dibutuhkan seperti :
• Kondisi Eksisting
• Dokumentasi.
• Harga bahan dan upah/HBU.
3. Tahap Pengembangan dan Rencana Detail pada tahap ini meliputi :
a. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya ( RAB )/ Bill of Quantity (
BQ ).
b. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pekerjaan (Time Schedule )
c. Penyusunan Spesifikasi Teknis (Rencana Kerja dan Syarat –
Syarat).
d. Penyusunan Rencana Detail/ Gambar Kerja.
Dalam hal ini infromasi yang diperlukan dan harus diperoleh untuk
bahan perencanaan diantaranya mengenai hal-hal sebagai berikut :
1) Informasi tentang lahan, meliputi :
- Kondisi fisik lokasi seperti : luasan, batas-batas,dan
topografi
- Kondisi tanah ( hasil soil test )
- Keadaan air tanah
- Peruntukan tanah
- Koefisien dasar bangunan
- Koefisien lantai bangunan
- Perincian penggunaan lahan, perkerasan, penghijauan dan
lain-lain
2) Pemakai bangunan :
- Struktur organisasi
- Jumlah personil-personil sekarang & proyeksi
pengembangan untuk 5 tahun mendatang
- Kegiatan utama, penunjang, pelengkap
- Perlengkapan / peralatan khusus, jenis, berat dan
dimensinya.
3) Kebutuhan bangunan :
- Program ruang
- Keinginan tentang organisasi / pemanfaatan ruang
- Keinginan tentang kemungkinan perubahan fungsi ruang/
bangunan
- Keinginan-keinginan tentang utilitas bangunan seperti :
a) Air bersih :
(i) Kebutuhan (sekarang dan proyeksi mendatang)
(ii) Sumber air, jaringan dan kapasitasnya
b) Air hujan dan air buangan :
(i) Letak saluran kota
(ii) Cara pembuangan keluar tapak
c) Air kotor dan sampah
d) Tata Udara/AC (bila dipersyaratkan)
(i) Beban (Ton ref)
(ii) Pembagian beban
(iii) Sistem yang diinginkan
e) Penanggulangan bahaya kebakaran :
(i) Detector (jenis, type)
(ii) Fire alarm (jenis)
(iii) Peralatan pemadam kebakaran (jenis,
kemampuan)
f) Pengaman dari bahaya pencurian dan perusakan :
(i) Alarm ( jenis, type )
(ii) Sistim yang dipilih
g) Jaringan listrik :
(i) Kebutuhan daya
(ii) Sumber daya dan spesifikasinya
(iii) Cadangan apabila dibutuhkan (kapasitas, dan
spesifikasi)
h) Jaringan komunikasi (telepon, telex, radio, intercom) :
(i) Kebutuhan titik pembicaraan
(ii) Sistim yang dipilih
(iii) Dan lain-lain sesuai keperluannya.
12. Keluaran Adapun pekerjaan yang harus dilakukan oleh Perencanaan adalah sebagai
berikut :
1. Konsep skematik rencana teknis, termasuk program ruang dan organisasi
hubungan ruang;
2. Laporan data dan informasi lapangan
3. Gambar – gambar perencanaan
4. Biaya pelaksanaan pembangunan;
5. Pentahapan pembangunan (apabila ada);
6. Laporan – laporan perencanaan.
17. Personil
Keterangan :
Tenaga Profesional :
1. Team Leader
Diisyaratkan minimal berpendidikan seorang Sarjana S1 dibidang
Teknik Arsitektur/Teknik Sipil, lulusan universitas/perguruan tinggi
negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang
telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan minimal
selama 2 (Dua) tahun, memiliki SKA Ahli Muda Arsitek /Teknik
Bangunan Gedung.
Tugas dan Tanggung jawab :
a. Membuat schedule kegiatan atau jadwal kegiatan pekerjaan.
b. Memonitor atau memantau progress pekerjaan yang dilakukan
tenaga ahli.
c. Bertanggung jawab dalam melaksanakan koordinasi dalam
membina kerja sama team yang solid.
d. Bertanggung jawab dalam mencapai suatu target pekerjaan yang
telah ditetapkan dan sesuai dengan aturan.
e. Mengkoordinir seluruh aktifitas Tim dalam mengelola seluruh
kegiatan baik dilapangan maupun dikantor.
f. Bertanggung jawab terhadap Pemberi Pekerjaan yang berkaitan
terhadap kegiatan tim pelaksana pekerjaan.
g. Membimbing dan Mengarahkan anggota team dalam
mempersiapkan semua laporan yang diperlukan.
2. Ahli K3
Diisyaratkan minimal berpendidikan seorang Sarjana S1 dibidang
Teknik Arsitektur / Sipil, lulusan universitas/perguruan tinggi negeri
atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah
lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi
dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan minimal selama 1
(Satu) tahun, memiliki SKA Ahli Muda K3
Konstruksi.
Tugas dan Tanggung jawab :
a. Memperoleh informasi seputar syarat-syarat pelaksanaan K3.
b. Menjaga jalannya pelaksanaan peraturan K3 sesuai bidang yang
ditekuninya.
c. Mengontrol keadaan lingkungan kerja mulai dari mengecek kondisi
mesin, menganalisis sifat pekerjaan, dan mengawasi proses
produksi.
18. Jadwal Tahapan 1. Persiapan
Pelaksanaan 2. Pengumpulan data lapangan :
Kegiatan a. Survey Pendahuluan
b. Survey Detail : Pengukuran
3. Perencanaan Teknis
a. Study
b. Survey
c. Analisa Data Lapangan
d. Kegiatan Perencanaan
4. Pembuatan Spesifikasi Teknis
5. Pembuatan Rencana Anggaran Biaya
Laporan
dan Laporan
1. Perencanaan Detail pelaksanaan arsitektur, utilitas dan struktur.
Teknis/Khusus 2. Rencana Kerja dan syarat – syarat ( RKS ).
3. Rencana kegiatan dan volume pekerjaan ( BQ ).
4. Rencana Anggaran biaya ( RAB )/ Enginner Estimate (EE).
5. Laporan perencanaan arsitektur
21. Produksi dalam Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam
Negeri wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 4
KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.
22. Persyaratan Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk
Kerjasama pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus
dipatuhi: tidak ada
2. Metodologi pendekatan
Pada dasarnya metode pendekatan yang dilaksanakan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini adalah :
1. Metode pengumpulan Data dan Analisa Data
Data yang dikumpulkan dan analisa data baik primer maupun
skunder dan dapat dipercaya untuk digunakan dalam tahap analisa
data.
- Tahap persiapan
- Pada tahap pendahuluan ini dilakukan persiapan pelaksanaan
yang menyangkut program kerja ( alur pekerjaan dan jadwal ),
penyusunan instrumen pendataan ( kuisioner, peralatan, bahan,
dan tenaga ).
- Tahap Pengumpulan Data
- Pada tahap pengumpulan data primer dilakukan survey lapangan
terhadap perencanaan, meliputi : untuk beton, kekuatan dan
struktur. Melakukan pengumpulan data skunder dari instansi
terkait seperti tpemerintah daerah, perguruan tinggi, lembaga
masyarakat maupun pihak swasta.
- Tahap kompilasi dan pemrosesan data.
- Tahap analisa dan justifikasi potensi dan permasalahan.
- Tahap penyusunan skenario ( alternatif konsep ).
- Tahap penyusunan kesimpulan dan rekomendasi.
2. Metode analisa
Metode anlisa adalah menguraikan secara persial dan terinci atas
berbagai masalah yang ada, baik permasalahan fisik maupun non
fisik, untuk kemudian mencari alternatif solusinya secara parsial dan
terinci pula.
3. Metode Sintesa
Metode sintesa adalah mengkaitkan problem dan solusi hasil analisa
yang ada untuk mendapatkan alternatif rancangan yang optimal,
terpadu dan komprehensif.
FAKHRURROZI, M.Pd
NIP. 19800317 200312 1 003