Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Untuk pekerjaan :
Perencanaan Teknis Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) SD Kecamatan Minas
Tahun Anggaran 2023

Uraian Pendahuluan

1. Latar Belakang Sehubungan dengan Visi pembangunan Kabupaten Siak sebagai rumusan umum
mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan
pembangunan 5 (lima) tahun 2021-2026 dan merupakan bagian dari visi RPJPD
Kabupaten Siak Tahun 2005-2025 dirumuskan sebagai berikut: Terwujudnya
Kabupaten Siak yang Maju dan Sejahtera Dalam Lingkungan Masyarakat yang
Agamis dan Berbudaya Melayu Serta Menjadikan Kabupaten Siak Sebagai Tujuan
Pariwisata di Sumatera.

Misi pembangunan sebagai penjabaran dari upaya yang akan dilaksanakan untuk
mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Siak dirumuskan sebagai berikut:
1. Mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, cerdas, berakhlak,
beriman dan bertaqwa.
2. Mewujudkan pembangunan infrastruktur daerah yang merata, terutama
kampung-kampung serta penerapan pembangunan yang berwawasan
lingkungan.
3. Mewujudkan perekonomian daerah yang mandiri dan berdaya saing
melalui pembangunan dan pengembangan sektor pertanian, perkebunan,
perikanan, dan peternakan serta sektor-sektor produktif lainnya.
4. Mewujudkan destinasi wisata yang berdaya saing.
5. Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih serta
pelayanan publik yang prima.

Setiap bangunan Gedung Negara harus diwujudkan dan dilengkapi dengan


peningkatan Mutu atau Kualitas, sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi
bangunannya, dan dapat menjadi teladan bagi lingkungannya, serta memberi
kontribusi positif bagi perkembangan arsitektur.
Setiap Bangunan Negara harus direncanakan dan dirancang dengan sebaik-
baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi
mutu, biaya, dan kriteria administrasi bagi bangunan negara.
Penyedia jasa perencanaan untuk Bangunan Negara dan prasarana
lingkungannya perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu
menghasilkan karya perencanaan teknis bangunan yang memadai dan layak
diterima menurut kaidah, norma serta tata laku profesional.
Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan perencanaan perlu disiapkan secara
matang, sehingga mampu mendorong perwujudan karya perencanaan yang
sesuai dengan kepentingan kegiatan.
Pendidikan adalah potensi sebuah kekuatan bangsa khususnya dalam proses
pembangunan daerah. Pendidikan adalah peran yang sangat penting dan
strategis serta memberi kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi
dan transformasi sosial budaya.

Pendidikan Sekolah Dasar sebagai tahapan pertama dalam pendidikan dasar 9


tahun merupakan jenjang yang paling minimal dan memegang peranan sangat
penting karena mempengaruhi keberhasilan pada jenjang berikutnya.

Salah satu permasalahan penting yang dihadapi dalam pembangunan


pendidikan Sekolah Dasar hingga saat ini adalah belum sepenuhnya dapat
diwujudkan kepastian memperoleh layanan pendidikan yang bermutu dan
merata. Kondisi ini antara lain terlihat pada tingkat kondisi sarana dan
prasarana pendidikan juga belum sepenuhnya dapat diwujudkan seperti yang
ditetapkan dalam UU N0. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
mengamanatkan bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk
memperoleh pendidikan yang bermutu. Sementara itu peningkatan mutu
pendidikan dapat dicapai apabila didukung oleh sarana dan prasarana
pendidikan yang memadai. Sebagaimana diatur dalamPeraturan Pemerintah
Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) .
2. Maksud dan Mendapatkan arahan dalam membuat suatu Perencanaan dan Dokumen
Tujuan Pelelangan Pekerjaan, yang dapat membantu Pemerintah
Daerah/owner/Pemilik pekerjaan dalam melakukan Pelelangan Pelaksanaan
Pembangunan Fisik nantinya.

Tujuan dari pekerjaan ini adalah :


a. Tersedianya Perencanaan Teknis Pembangunan Unit Sekolah Baru
(USB) SD Kecamatan Minas;
b. Estimasi/Engineer Estimate Rencana Anggaran Biaya (RAB)
c. Dokumen rencana kerja dan syarat – syarat (RKS)/Spesifikasi Teknis dan
Bill of Quantity (BOQ)

3. Sasaran Tersusunnya Perencanaan Teknis Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB)


SD Kecamatan Minas.

4. Lokasi Kegiatan Kampung Minas Barat Kecamatan Minas Kabupaten Siak

5. Sumber Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan : APBD KABUPATEN SIAK TAHUN
Pendanaan ANGGARAN 2023 dengan nilai pagu dana sebesar Rp. 219.126.600.-(Dua
Ratus Sembilan Belas Juta Seratus Dua Puluh Enam Ribu Enam Ratus
Rupiah), sudah termasuk PPn 11% (Sebelas Persen).

6. Nama dan Nama Kuasa Pengguna Anggaran : FAKHRURROZI, M.Pd


Organisasi NIP. 19800317 200312 1 003
Pengguna Proyek/Satuan Kerja :
Anggaran/ Kuasa DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN SIAK
Pengguna
Anggaran
Data Penunjang
7. Data Dasar
Peraturan Presiden RI Nomor 12 tahun 2021 perubahan atas Perpres no.16
Tahun 2018 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah;

8. Standar Teknis 1. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 01 Tahun 2022 Tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan
Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat;
2. Peraturan Perundangan atau peraturan lainnya yang berhubungan dengan
perencanaan bangunan;
3. Standar Nasional Indonesia (SNI).

9. Studi-Studi Tidak ada


Terdahulu

10. Referensi Hukum a. Undang – Undang RI No. 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi.
b. UU No. 28 tentang Bangunan Gedung Negara;
c. Peraturan pemerintah No. 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi.
d. Peraturan Presiden RI Nomor 12 tahun 2021 tentang pengadaan
barang/jasa pemerintah;
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 22/
PRT/ M/ 2018 Tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi (SMKK).

Ruang Lingkup
11. Lingkup Ruang Lingkup perencanaan
Kegiatan 1. Penyusunan Perencanaan dilakukan dengan melalui beberapa tahap
kegiatan Yaitu :
1. Tahap Persiapan
• Melakukan pendalaman pemahaman akan lingkup pekerjaan
dan lingkup tugas sesuai Kerangka Acuan Kerja/ TOR.
• Melakukan Telaah/ Kajian materi dan membuat interpretasi
secara gratis besar terhadap Kerangka Acuan Kerja/ TOR.
• Menghimpun berbagai data informasi mengenai daerah
perencanaan, sesuai dengan ketentuan teknis yang memadai
untuk digunakan.
2. Tahap Survey dan Pra Rencana
a. Penyusunan pra-rencana pekerjaan termasuk program dan
konsep ruang sebagai dasar pengembangan selanjutnya.
b. Melakukan survey lapangan untuk mendapatkan data – data
yang dibutuhkan seperti :
• Kondisi Eksisting
• Dokumentasi.
• Harga bahan dan upah/HBU.
3. Tahap Pengembangan dan Rencana Detail pada tahap ini meliputi :
a. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya ( RAB )/ Bill of Quantity (
BQ ).
b. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pekerjaan (Time Schedule )
c. Penyusunan Spesifikasi Teknis (Rencana Kerja dan Syarat –
Syarat).
d. Penyusunan Rencana Detail/ Gambar Kerja.

3. Tanggung Jawab Perencanaan


Konsultan perencana bertanggung jawab secara professional atas jasa
perencanaan yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode etik profesi yang
berlaku. Secara Umum tanggung jawab konsultan adalah minimal sebagai
berikut :
a) Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi
persyaratan standar hasil karya perencanaan yang berlaku.
b) Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah
mengakomodasikan batasan – batasan yang telah diberikan oleh PPTK/
PPK termasuk KAK ini, seperti dari segi pembiayaan, waktu
penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang akan diwujudkan.
c) Desain yang dihasilkan telah memenuhi peraturan, standar, dan
pedoman teknis bangunan gedung yang berlaku untuk bangunan
gedung umumnya dan yang khusus.

Pada dasarnya Konsultan Perencana dalam perencanaan harus mengacu


pada ketentuan-ketentuan teknis yang berlaku dan ketentuan-ketentuan
lain sebagai berikut :

1. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :


a. Menjamin bangunan gedung didirikan berdasarkan ketentuan
tata ruang dan tata bangunan yang ditetapkan oleh Pemerintah
Kabupaten Siak.
b. Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan
minimal untuk jangka waktu 10 tahun ke depan.
c. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan
2. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan
a. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang didirikan
berdasarkan karakteristik lingkungan, ketentuan wujud
bangunan, dan budaya daerah, sehingga seimbang, serasi dan
selaras dengan lingkungannya (fisik, sosial dan budaya)
b. Menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat memberikan
keseimbangan dan keserasian bangunan terhadap
lingkungannya.
c. Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan
dengan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap
lingkungan.
3. Persyaratan Struktur Bangunan
a. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat
mendukung beban yang timbul akibat perilaku alam dan
manusia.
b. Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan
atau luka yang disebabkan oleh kegagalan struktur bangunan.
c. Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan
benda yang disebabkan oleh perilaku struktur.
d. Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik
yang disebabkan oleh kegagalan struktur.
4. Persyaratan Ketahanan terhadap Kebakaran
a. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun
sedemikian rupa sehingga mampu secara struktural stabil
selama kebakaran, sehingga :
- Cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi secara
aman;
- Cukup waktu bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki
lokasi untuk memadamkan api;
- Dapat menghindari kerusakan pada properti lainnya.
b. Menjamin tersedianya sarana dan prasarana pemadam
kebakaran beserta mobilitasnya yang memadai
5. Persyaratan Sarana Jalan Masuk dan Keluar :
a. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mempunyai
akses yang layak, aman dan nyaman ke dalam bangunan dan
fasilitas serta layanan di dalamnya.
b. Menjamin terwujudnya upaya melindungi penghuni dari
kesakitan atau luka saat evakuasi pada keadaan darurat
c. Menjamin tersedianya aksessibilitas bagi penyandang cacat,
khususnya untuk bangunan fasilitas umum dan sosial
d. Menjamin tersedianya lahan parkir yang memadai untuk
karyawan maupun nonkaryawan
6. Persyaratan Transportasi dalam Gedung
a. Menjamin tersedianya sarana transportasi horizontal dan
vertikal yang layak, aman dan nyaman di dalam bangunan
gedung
b. Menjamin tersedianya aksessibilitas bagi penyandang cacat.
7. Persyaratan Pencahayaan Darurat, Tanda Arah Keluar, dan Sistem
Peringatan Bahaya (Alarm)
a. Menjamin tersedianya pertandaan dini yang informatif di dalam
bangunan gedung apabila terjadi keadaan darurat.
b. Menjamin penghuni melakukan evakuasi secara mudah dan
aman, apabila terjadi keadaan darurat
8. Persyaratan Instalasi Listrik, Penangkal Petir dan Komunikasi
a. Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup dan aman
dalam menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan
gedung sesuai dengan fungsinya.
b. Menjamin terwujudnya keamanan bangunan gedung dan
penghuninya dari bahaya akibat petir.
c. Menjamin tersedianya sarana komunikasi yang memadai dalam
menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan
gedung sesuai dengan fungsinya.
9. Persyaratan Sanitasi dalam Bangunan
a. Menjamin tersedianya sarana sanitasi yang memadai dalam
menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan
gedung sesuai dengan fungsinya.
b. Menjamin terwujudnya kebersihan, kesehatan dan memberikan
kenyamanan bagi penghuni bangunan dan lingkungan.
c. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan
sanitasi secara baik beserta pengolahan air limbahnya
d. Menjamin tersedianya air bersih
10. Persyaratan Ventilasi dan Pengkondisian Udara
a. Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup, baik
alami maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya
kegiatan di dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.
b. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan
tata udara secara baik.
c. Terjaminnya kualitas udara sehingga penularan penyakit
melalui udara bias dicegah.
11. Persyaratan Pencahayaan
a. Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup
baik alami maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya
kegiatan di dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.
b. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan
pencahayaan secara baik.
c. Pencahayaan buatan untuk ruang-ruang yang diperlukan harus
perlu dibuatkan cadangan
12. Persyaratan Kebisingan dan Getaran
a. Menjamin terwujudnya kehidupan yang nyaman dari gangguan
suara dan getaran yang tidak diinginkan.
b. Menjamin adanya kepastian bahwa setiap usaha atau kegiatan
yang menimbulkan dampak negatif suara dan getaran perlu
melakukan upaya pengendalian pencemaran dan atau mencegah
perusakan lingkungan.

Dalam hal ini infromasi yang diperlukan dan harus diperoleh untuk
bahan perencanaan diantaranya mengenai hal-hal sebagai berikut :
1) Informasi tentang lahan, meliputi :
- Kondisi fisik lokasi seperti : luasan, batas-batas,dan
topografi
- Kondisi tanah ( hasil soil test )
- Keadaan air tanah
- Peruntukan tanah
- Koefisien dasar bangunan
- Koefisien lantai bangunan
- Perincian penggunaan lahan, perkerasan, penghijauan dan
lain-lain
2) Pemakai bangunan :
- Struktur organisasi
- Jumlah personil-personil sekarang & proyeksi
pengembangan untuk 5 tahun mendatang
- Kegiatan utama, penunjang, pelengkap
- Perlengkapan / peralatan khusus, jenis, berat dan
dimensinya.
3) Kebutuhan bangunan :
- Program ruang
- Keinginan tentang organisasi / pemanfaatan ruang
- Keinginan tentang kemungkinan perubahan fungsi ruang/
bangunan
- Keinginan-keinginan tentang utilitas bangunan seperti :
a) Air bersih :
(i) Kebutuhan (sekarang dan proyeksi mendatang)
(ii) Sumber air, jaringan dan kapasitasnya
b) Air hujan dan air buangan :
(i) Letak saluran kota
(ii) Cara pembuangan keluar tapak
c) Air kotor dan sampah
d) Tata Udara/AC (bila dipersyaratkan)
(i) Beban (Ton ref)
(ii) Pembagian beban
(iii) Sistem yang diinginkan
e) Penanggulangan bahaya kebakaran :
(i) Detector (jenis, type)
(ii) Fire alarm (jenis)
(iii) Peralatan pemadam kebakaran (jenis,
kemampuan)
f) Pengaman dari bahaya pencurian dan perusakan :
(i) Alarm ( jenis, type )
(ii) Sistim yang dipilih
g) Jaringan listrik :
(i) Kebutuhan daya
(ii) Sumber daya dan spesifikasinya
(iii) Cadangan apabila dibutuhkan (kapasitas, dan
spesifikasi)
h) Jaringan komunikasi (telepon, telex, radio, intercom) :
(i) Kebutuhan titik pembicaraan
(ii) Sistim yang dipilih
(iii) Dan lain-lain sesuai keperluannya.

12. Keluaran Adapun pekerjaan yang harus dilakukan oleh Perencanaan adalah sebagai
berikut :
1. Konsep skematik rencana teknis, termasuk program ruang dan organisasi
hubungan ruang;
2. Laporan data dan informasi lapangan
3. Gambar – gambar perencanaan
4. Biaya pelaksanaan pembangunan;
5. Pentahapan pembangunan (apabila ada);
6. Laporan – laporan perencanaan.

13. Peralatan, Tidak ada


Material,
Personil dan
Fasilitas dari
Pengguna
Anggaran

14. Peralatan dan Tidak ada


Material dari
Penyedia Jasa
Konsultansi

15. Lingkup 1) Secara periodik, Konsultan Perencana diwajibkan untuk senantiasa


Kewenangan melakukan konsultansi ke Sekretariat Dinas Pendidikandan Kebudayaan
Penyedia Jasa Kabupaten Siak, atau kepada Pimpinan Pelaksana yang telah ditunjuk
oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak
mengenai hal-hal yang menyangkut pelaksanaan tugas
2) Tahapan konsultansi dan target penyusunan laporan hendaknya sudah
diterangkan dalam program kerja yang disusun oleh Konsultan
Perencana
3) Perencana berkewajiban melaporkan perkembangan pekerjaan
perencanaan secara periodik selama masa pelaksanaan perencanaan
termasuk ekspose dengan dinas terkait dan owner.
4) Selama proses kegiatan survey dilapangan dan lain sebagainya,
Konsultan Perencana harus senantiasa melakukan konsultansi dan
koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak.

16. Jangka Waktu 45 (Empat Puluh Lima) hari kalender.


Penyelesaian
Kegiatan

17. Personil

Keterangan :
Tenaga Profesional :
1. Team Leader
Diisyaratkan minimal berpendidikan seorang Sarjana S1 dibidang
Teknik Arsitektur/Teknik Sipil, lulusan universitas/perguruan tinggi
negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang
telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan minimal
selama 2 (Dua) tahun, memiliki SKA Ahli Muda Arsitek /Teknik
Bangunan Gedung.
Tugas dan Tanggung jawab :
a. Membuat schedule kegiatan atau jadwal kegiatan pekerjaan.
b. Memonitor atau memantau progress pekerjaan yang dilakukan
tenaga ahli.
c. Bertanggung jawab dalam melaksanakan koordinasi dalam
membina kerja sama team yang solid.
d. Bertanggung jawab dalam mencapai suatu target pekerjaan yang
telah ditetapkan dan sesuai dengan aturan.
e. Mengkoordinir seluruh aktifitas Tim dalam mengelola seluruh
kegiatan baik dilapangan maupun dikantor.
f. Bertanggung jawab terhadap Pemberi Pekerjaan yang berkaitan
terhadap kegiatan tim pelaksana pekerjaan.
g. Membimbing dan Mengarahkan anggota team dalam
mempersiapkan semua laporan yang diperlukan.

2. Ahli K3
Diisyaratkan minimal berpendidikan seorang Sarjana S1 dibidang
Teknik Arsitektur / Sipil, lulusan universitas/perguruan tinggi negeri
atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah
lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi
dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan minimal selama 1
(Satu) tahun, memiliki SKA Ahli Muda K3
Konstruksi.
Tugas dan Tanggung jawab :
a. Memperoleh informasi seputar syarat-syarat pelaksanaan K3.
b. Menjaga jalannya pelaksanaan peraturan K3 sesuai bidang yang
ditekuninya.
c. Mengontrol keadaan lingkungan kerja mulai dari mengecek kondisi
mesin, menganalisis sifat pekerjaan, dan mengawasi proses
produksi.
18. Jadwal Tahapan 1. Persiapan
Pelaksanaan 2. Pengumpulan data lapangan :
Kegiatan a. Survey Pendahuluan
b. Survey Detail : Pengukuran
3. Perencanaan Teknis
a. Study
b. Survey
c. Analisa Data Lapangan
d. Kegiatan Perencanaan
4. Pembuatan Spesifikasi Teknis
5. Pembuatan Rencana Anggaran Biaya

Laporan

19. Laporan Laporan Pendahuluan memuat:


Pendahuluan a. Latar Belakang
b. Maksud dan Tujuan
c. Sasaran
d. Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi, jumlah
dan kualifikasi tim perencana, metoda pelaksanaan, dan tanggung jawab
waktu perencanaan.
e. Laporan data dan informasi lapangan yang ada/kondisi Eksisting.
f. Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh
g. Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya
h. Jadwal kegiatan penyedia jasa.
i. Metode pelaksanaan Laporan

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 14 (empat belas) hari


kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 4 (Empat) buku laporan.

20. Laporan Akhir Laporan Akhir dan Laporan Teknis/khusus memuat:

dan Laporan
1. Perencanaan Detail pelaksanaan arsitektur, utilitas dan struktur.
Teknis/Khusus 2. Rencana Kerja dan syarat – syarat ( RKS ).
3. Rencana kegiatan dan volume pekerjaan ( BQ ).
4. Rencana Anggaran biaya ( RAB )/ Enginner Estimate (EE).
5. Laporan perencanaan arsitektur

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 45 (Empat puluh lima) hari


kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 4 (Empat) buku laporan dan
flashdisk 8 Gb sebanyak 1 (Satu) Buah.
Hal-Hal Lain

21. Produksi dalam Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam
Negeri wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 4
KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

22. Persyaratan Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk
Kerjasama pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus
dipatuhi: tidak ada

23. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut:


Pengumpulan Merupakan pemahaman atas layanan jasa menyangkut ketepatan diagnosa
Data Lapangan masalah, langkah pemecahan yang diusulkan, konsistensi metodologi dengan
rencana kerja, program kerja, jadual pekerjaan dan jadual penugasan.
1. Metodologi pelaksanaan kegiatan
a. Konsultan perencana wajib meninjau/ melihat dan meneliti lokasi
dan lahan untuk mengadakan penelitian, penyesuaian dan
pengukuran pada lokasi lahan dan konsultan perencana
bertanggungjawab atas kebenaran ukuran yang disajikan dalam
gambar rencana.
b. Konsultan perencana wajib mengadakan komunikasi terus menerus
dalam proyek ini membicarakan masalah perencanaan dan
konsultan wajib berkonsultasi dengan instansi teknis yang terkait.
c. segala usul hendaknya dibicarakan dalam rapat atau surat tertulis
mengenai segala keputusan dan perubahan baru serta berlaku bila
diputuskan dalam rapat atau diberikan secara tertulis oleh proyek.
d. Dalam proses perencanaan, konsultan harus melakukan survey
lapangan untuk pengumpulan data dan melakukan diskusi.
e. Konsultan perencanaan harus memaparkan kondisi eksisting dan
memberikan alternatif desain serta arsitektur dan struktur.

2. Metodologi pendekatan
Pada dasarnya metode pendekatan yang dilaksanakan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini adalah :
1. Metode pengumpulan Data dan Analisa Data
Data yang dikumpulkan dan analisa data baik primer maupun
skunder dan dapat dipercaya untuk digunakan dalam tahap analisa
data.
- Tahap persiapan
- Pada tahap pendahuluan ini dilakukan persiapan pelaksanaan
yang menyangkut program kerja ( alur pekerjaan dan jadwal ),
penyusunan instrumen pendataan ( kuisioner, peralatan, bahan,
dan tenaga ).
- Tahap Pengumpulan Data
- Pada tahap pengumpulan data primer dilakukan survey lapangan
terhadap perencanaan, meliputi : untuk beton, kekuatan dan
struktur. Melakukan pengumpulan data skunder dari instansi
terkait seperti tpemerintah daerah, perguruan tinggi, lembaga
masyarakat maupun pihak swasta.
- Tahap kompilasi dan pemrosesan data.
- Tahap analisa dan justifikasi potensi dan permasalahan.
- Tahap penyusunan skenario ( alternatif konsep ).
- Tahap penyusunan kesimpulan dan rekomendasi.
2. Metode analisa
Metode anlisa adalah menguraikan secara persial dan terinci atas
berbagai masalah yang ada, baik permasalahan fisik maupun non
fisik, untuk kemudian mencari alternatif solusinya secara parsial dan
terinci pula.
3. Metode Sintesa
Metode sintesa adalah mengkaitkan problem dan solusi hasil analisa
yang ada untuk mendapatkan alternatif rancangan yang optimal,
terpadu dan komprehensif.

Siak Sri indrapura, Januari 2023


Ditetapkan Oleh :
KUASA PENGGUNA ANGGARAN DINAS
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN SIAK

FAKHRURROZI, M.Pd
NIP. 19800317 200312 1 003

Anda mungkin juga menyukai