Anda di halaman 1dari 15

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Satker : Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan


Kegiatan : Dukungan Manajemen Pelaksanaan Program
Ditjen P2P
Pekerjaan : Perencanaan Pembangunan Gedung Pelayanan
Wilayah Kerja Pangkalan Susu
Lokasi : Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan
Wilker Pangakalan Susu
Sumber Dana : APBN
Tahun Anggaran : 2023

I. PENDAHULUAN
Umum
a. Seiring dengan era pelayanan prima dalam rangka perbaikan layanan publik
kepada masyarakat dan seluruh stakeholder Kantor Kesehatan Pelabuhan
(KKP) Kelas I Medan, maka perlu untuk menambah dan meningkatkan
fasilitas layanan kepada satker/stakeholder serta masyarakat berupa
Pengadaan Pembangunan Gedung Pelayanan KKP Kelas I Medan wilker
Pangkalan Susu guna memenuhi kebutuhan pelayanan sesuai standar yang
ditetapkan oleh Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Ditjen P2P).
Pengadaan Pembangunan gedung sesuai spesifikasi sebagaimana ditetapkan
dalam standar sarana dan prasarana Ditjen P2P membutuhkan suatu kesatuan
dan organisasi pengelolaan proyek yang terpadu dimulai pada saat masa
perencanaan, pengawasan dan pelaksanaannya. Perencanaan Pembangunan
Gedung Pelayanan KKP Kelas I Medan wilker Pangkalan Susu Tahun
Anggaran 2023 ini harus direncanakan, dirancang dengan sebaik baiknya,
sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi
mutu, biaya, dan kriteria administrasi bagi bangunan Negara serta mengacu
pada buku pedoman standard sarana dan prasarana Ditjen P2P. Konsultan
perencanaan perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu
menghasilkan karya perencanaan teknis konstruksi bangunan yang memadai
dan layak diterima menurut kaidah, norma serta tata laku professional.
b. Setiap bangunan gedung negara harus diwujudkan dengan sebaik - baiknya,
sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, andal
ramah lingkungan dan dapat sebagai teladan bagi lingkungannya, serta
berkontribusi positif bagi perkembangan arsitektur di Indonesia
c. Setiap bangunan gedung negara harus direncanakan, dirancang dengan
sebaik - baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang
layak dari segi mutu, biaya, dan kriteria administrasi bagi bangunan gedung
negara.
d. Pemberi jasa perencanaan untuk bangunan gedung negara perlu diarahkan
secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya
perencanaan teknis bangunan yang memadai dan layak diterima menurut
kaidah, norma serta tata laku profesional.
e. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan perencanaan perlu disiapkan
secara matang sehingga memang mampu mendorong perwujudan karya
perencanaan yang sesuai dengan kepentingan kegiatan.
Azas-Azas
Dalam melaksanakan perencanaan bangunan gedung negara harus
memperhatikan azas-azas sebagai berikut ;
a. Bangunan gedung negara hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi
tidak berlebihan.
b. Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan
kemewahan material, tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara
fungsi teknik dan fungsi sosial bangunan, terutama sebagai bangunan
pelayanan kepada masyarakat.
c. Dengan batasan tidak mengganggu produktivitas kerja, biaya investasi dan
pemeliharaan bangunan sepanjang umumya, hendaknya diusahakan
serendah mungkin.
d. Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga bangunan
dapat dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan
secepatnya.
e. Bangunan gedung negara hendaknya dapat meningkatkan kualitas
lingkungan, dan menjadi acuan tata bangunan dan lingkungan di sekitarnya.

II. MAKSUD DAN TUJUAN


a. Maksud
1. Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) ini merupakan petunjuk bagi konsultan
perencana yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang
harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterprestasikan ke dalam
pelaksanaan tugas perencanaan.
2. Dengan penugasan ini diharapkan konsultan Perencana dapat melaksanakan
tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang
memadai sesuai KAK ini.

2
b. Tujuan
Tersedianya Dokumen Perencanaan Pembangunan Gedung Pelayanan KKP
Kelas I Medan Wilker Pangkalan Susu yang sistematik dan sesuai kaidah-
kaidah teknik.

III. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah:
Tersedianya Detail Engineering Desain (DED) Perencanaan Pembangunan Gedung
Pelayanan KKP Kelas I Medan wilker Pangkalan Susu, berupa Rencana Anggaran
Biaya untuk Detail Engineering Desain (DED) sesuai spesifikasi teknis dan standar
yang berlaku. Gambar rencana lengkap, denah, tampak, potongan, gambar rencana
struktur, rencana utilitas, dan gambar detail dengan skala sesuai standar/ kebutuhan.

IV. NAMA DAN ORGANISASI KUASA PENGGUNA ANGGARAN


Nama Pengguna Barang dan Jasa kegiatan ini adalah sebagai berikut:
a. Pengguna Jasa Adalah : Kementerian Kesehatan
b. Satker : Kantor Kesehatan Pelabuhan Kesehatan Kelas I
Medan
c. KPA : Kantor Kesehatan Pelabuhan Kesehatan Kelas I
Medan
d. Alamat : Jl. Veteran No.219, Belawan I

V. SUMBER PENDANAAN
1. Biaya pelaksanaan pekerjaan ini sebesar Rp. 175.050.000,- (Seratus tujuh puluh
lima juta lima puluh ribu rupiah) Sumber dana APBN Satker Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Medan Tahun 2023.
2. Besaran biaya Langsung Personil sudah termasuk komponen Remunerasi.
meliputi ;
a. Gaji dasar (basic salary) termasuk PPh-21
b. Beban biaya sosial (social charge)
c. Beban biaya umum (overhead cost)
d. Keuntungan (profit/fee)
3. Pelaksanaan penandatanganan kontrak akan dilakukan dengan ketentuan sebagai
berikut:

3
a. DIPA Satker Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan Tahun 2023 telah
disetujui
b. Seluruh akibat dari tidak disetujuinya anggaran, calon penyedia jasa tidak dapat
menuntut secara moril dan material kepada Pengguna Anggaran (PA) dan Unit
Layanan Pengadaan.

VI. LOKASI KEGIATAN


Lokasi kegiatan Rencana Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan wilker
Pangkalan Susu terletak di Jl. Pangkalan Berandan Kecamatan Beras Basah Desa
Pangkalan Susu Kab. Langkat dengan luas tanah 1472 m2.
4°06'26.7"N 98°13'43.0"E - Google Maps
https://www.google.com/maps/place/4%C2%B006'26.7%22N+98%C...

4
VII. REFERENSI HUKUM
a. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
b. Undang-undang Jasa Konstruksi Nomor 2 Tahun 2017
c. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan UU
Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
d. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
e. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2011 Tentang
Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
f. Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Bangunan Gedung;
g. Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22 Tahun 2018 Tentang
Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
h. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2021 Tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang
Bangunan Gedung;
i. Peraturan daerah setempat tentang bangunan gedung; serta
j. Standar teknis dan pedoman teknis yang dipersyaratkan.
Persyaratan teknis bangunan gedung negara harus tertuang secara lengkap dan jelas
pada Spesifikasi teknis dalam Dokumen Perencanaan.

VIII. LINGKUP KEGIATAN


Berikut ini adalah lingkup kegiatan yang harus dilaksanakan:
a. Persiapan Perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan,
membuat interpertasi secara garis besar terhadap KAK.
b. Penyusunan Pengembangan Rencana, antara lain membuat:
1). Rencana arsitektur, beserta uraian konsep (Modern, Internasional
berwawasan lingkungan dan efesiensi sumber daya) dan visualisasi yang
mudah dimengerti oleh pemberi tugas.
3). Rencana utilitas, beserta uraian konsep dan perhitungannya.
4). Perkiraan biaya.
c. Penyusunan Rencana Detail antara lain membuat:
1). Gambar-gambar detail arsitektur, detail struktur, detail utilitas yang sesuai
dengan gambar rencana yang telah disetujui.

5
Semua gambar arsitektur, struktur, dan utilitas harus ditanda tangani oleh
Penanggung Jawab Perusahaan dan Tenaga Ahli yang mempunyai Ijin
Sertifikat.
2). Spesifikasi Teknis.
3). Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya pekerjaan
konstruksi.
4). Membuat Teknis Perhitungan Komponen TKDN.
5). Laporan akhir perencanaan.
d. Membantu panitia Tender pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk
menyusun berita acara penjelasan pekerjaan. dan melaksanakan tugas-tugas
yang sama apabila terjadi Tender ulang.
e. Mengadakan pengawasan berkala selama pelaksanaan konstruksi fisik seperti.
1). Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila
ada perubahan.
2). Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama
masa pelaksanaan konstruksi.
3). Memberikan saran-saran, pertimbangan dan rekomendasi tentang
penggunaan bahan.
4. Membuat laporan akhir pengawasan berkala.

IX. TANGGUNG JAWAB PERENCANAAN

1. Konsultan Perencanaan bertanggung jawab secara profesional atas jasa


perencanaan yang berlaku dilandasi Undang-undang Jasa Konstruksi.
2. Secara umum tanggung jawab konsultan adalah minimal sebagai berikut :
a. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan
standar hasil karya perencanaan yang berlaku, mekanisme pertanggungan
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
b. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi
batasan - batasan yang telah diberikan oleh kegiatan, termasuk melalui
KAK ini, seperti dari segi pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan
mutu bangunan yang akan diwujudkan.
c. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan,
standar, dan pedoman teknis bangunan gedung yang berlaku untuk

6
bangunan gedung pada umumnya dan yang khusus (Laboratorium dan
Workshop) untuk bangunan gedung negara.

X. SPESIFIKASI LAYANAN
Konsultan perencanaan akan menyediakan dokumen atau bukti legal yang diperlukan
dalam proses pemeriksaan pihak eksternal seperti surat penugasan personil, bukti
sewa, bukti perjalanan dinas dan dokumen keuangan lainnya serta dokumen legal.

XI. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan Perencanaan selama 60 (Enam puluh) hari kalender
terhitung sejak terbit SPMK. Selain itu, konsultan perencana mempunyai kewajiban
untuk melaksanakan Pengawasan berkala terhadap hasil karyanya selama
pelaksanaan Konstruksi Fisik.

JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

No. KEGIATAN 1 2

1. Tahap Persiapan Melakukan


survey lokasi kegiatan
2. Penjelasan sistem koordinasi antara
penyedia jasa konsultansi dengan tim
teknis dan membuat rencana kerja
3. Analisa potensi dan permasalahan
dari lokasi teridentifikasi dalam dokumen
Laporan Pendahuluan
4. Melakukan pengukuran lapangan
untuk penyusunan DED
- Laporan Pendahuluan
5. Melakukan koordinasi dengan
pihak terkait di lokasi kegiatan
6. Melakukan, Finalisasi Analisis
Struktur, Analisis Pencahayaan,
Analisis Pendingin Ruang
mengumpulkan data dan
informasi yang dibutuhkan

7
7. Melakukan, Finalisasi Analisis
Struktur, Analisis Pencahayaan,
Analisis Pendingin Ruang
mengumpulkan data dan
informasi yang dibutuhkan
8. Melakukan Perencanaan/
Perancanagan (DED)
- Pelaksanaan Presentasi
9. Falidasi Perencanaan/perancangan
10. Menyusun kebutuhan gambar dan
detail gambar
11. Menyusun kebutuhan gambar dan
detail gambar
12. Melakukan perhitungan volume
dan biaya pra- rancangan desain
13. lansekap
Menyusun spesifikasi bahan/material
- Laporan Antara
- Pelaksanaan Pembahasan dg Tim
14. Pengembangan rancangan dan
gambar detail serta menyusun
15. perhitungan biaya
Penyusunan lengkap
gambar BoQ
dokumem
Tender dan menyusun Rencana
- Kerja dandraft
Laporan Syarat (RKS)
akhir
16. Finalisasi DED beserta detail desain,
RAB dan Spesifikasi Teknis
- Laporan akhir

XII. PERSONIL
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan ini, Tenaga Ahli yang dibutuhkan antara lain:
1. Ketua Tim (Team Leader)
Ketua Tim disyaratkan seorang Strata Satu (S1) Jurusan Teknik arsitektur
lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta, berpengalaman
sebagai team leader sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun sebanyak 1 (satu) orang.
Memiliki sertifikat keahlian Ahli (SKA) Teknik Arsitektur (101), yang
dikeluarkan oleh Asosiasi yang telah disahkan oleh LPJK dengan kompetensi
Ahli Madya, Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah:
a. Menyusun schedule kegiatan atau jadwal kegiatan pekerjaan
b. Mengkoordinir seluruh aktifitas Tim dalam mengelola seluruh kegiatan baik
dilapangan maupun dikantor.
c. Melakukan koordinasi dan asistensi terkait hasil rancangan kepada pengguna
jasa

8
d. Bertanggung jawab dalam melaksanakan supervisi langsung dan tidak
langsung kepada semua personil yang berada di bawah tanggung jawabnya.
e. Bertanggung jawab terhadap pengguna jasa yang berkaitan terhadap hasil
kegiatan tim pelaksana pekerjaan.
2. Tenaga Ahli Teknik Bangunan Gedung
Tenaga Ahli Teknik Bangunan Gedung disyaratkan seorang Sarjana Teknik
Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Sipil lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau
Perguruan Tinggi Swasta, berpengalaman sebagai tenaga ahli teknik bangunan
gedung sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun sebanyak 1 (satu) orang . Memiliki
sertifikat keahlian (SKA) Ahli Teknik Bangunan Gedung (201), dengan
kompetensi Ahli Muda dikeluarkan oleh Asosiasi yang disahkan oleh LPJK.
Sebagai Tenaga Ahli Teknik Bangunan Gedung, tugas utamanya adalah:
a. Merencanakan seluruh pekerjaan struktur bangunan gedung berdasarkan
standart dan acuan yang berlaku;
b. Membuat analisa dan perhitungan harga satuan tetap mata pembayaran,
pengumpulan data harga bahan/material serta peralatan yang terdekat dengan
rencana pekerjaan ini, untuk digunakan sebagai pembanding;
c. Menghitung kuantitas bahan dan kebutuhan biaya berdasarkan hasil
perencanaan
d. Menyusun Spesifikasi Teknis dan Rencana Jadwal Pelaksanaan yang terkait
dengan pekerjaan struktur bangunan gedung;
e. Melaksanakan pengawasan berkala terhadap pekerjaan Struktur
f. Bertanggung jawab penuh kepada Team Leader terhadap seluruh hasil desain
struktur banguanan gedung dan perhitungan kuantitas bahan dan kebutuhan
biaya berdasarkan hasil perencanaa.
3. Tenaga Ahli Elektrikal
Tenaga Ahli Mekanikal/Elektrikal disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata
Satu (S1) Jurusan Teknik Elektro lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau
Perguruan Tinggi Swasta, berpengalaman sebagai Tenaga Ahli Teknik Tenaga
listrik sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun sebanyak 1 (satu) orang. Memiliki
sertifikat keahlian (SKA) Ahli Teknik Tenaga listrik (401), dengan kompetensi
Muda yang dikeluarkan oleh Asosiasi yang telah disahkan oleh LPJK. Sebagai
Tenaga Ahli Elektrikal , tugas utamanya adalah :
a. Merencanakan seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan Elektrikal
bangunan gedung berdasarkan acuan yang berlaku.
b. Menghitung kuantitas bahan dan kebutuhan biaya terkait dengan pekerjaan
Elektrikal pada bangunan gedung berdasarkan hasil perencanaan;

9
c. Menyusun Rencana Kerja dan Syarat-Syarat dan Rencana Jadwal
Pelaksanaan yang terkait dengan pekerjaan Elektrikal pada bangunan gedung.
d. Melaksanakan pengawasan berkala terhadap pekerjaan Elektrikal.
e. Dalam melaksanakan tugas, tenaga ahli mekanikal bertanggung jawab kepada
team leader.

4. Tenaga Pendukung
Tenaga ahli dan asisten tenaga ahli tersebut diatas dalam pelaksanaan tugas
dibantu oleh tenaga pendukung, diantaranya sebagai berikut:
Pendidikan
No Posisi Bidang Jumlah Pengalaman
Minimal
1 Surveyor Strata 1 Sipil 1 Orang 2 Tahun
2 CAD Operator Strata 1 Arsitektur 1 Orang 2 Tahun
3 Sekretaris SMA/SMK Administrasi 1 Orang 2 Tahun
Sederajat

REKAP PENUGASAN TENAGA AHLI

Penugasan Personel (dalam bentuk diagram


Jabatan/Po balok)
sisi Bulan Ke- Orang
No.
Personel I V V X Bulan
I V I X
Inti I II I V I II X I n
V I X I
I I I I
Nasional
Team
Leader
1
(Ahli
Arsitektur)
2 Tenaga
Ahli Teknik
Bangunan
Gedung
3 Tenaga
Ahli Teknik
Mekanikal/
Elektrikal

10
Subtotal
Asing (apabila ada)
1
2
n
Subtotal
Total

Full time input


Part time input

XIII. KELUARAN DAN VOLUME KELUARAN


1. Laporan Persiapan atau penyusunan Konsep Rancangan sebanyak 10 (sepuluh)
eksemplar, meliputi :
a. Hasil pengumpulan data dan informasi lapangan
b. Membuat interpretasi secara garis besar terhadap Kerangka Acuan Kerja,
program kerja perencanaan
c. Konsep perencanaan, sketsa gagasan,
d. Pembahasan konsep perencanaan / Laporan Pendahuluan dilakasanakan 2
minggu dari SPMK.
2. Laporan Pra Rancangan dan Pengembangan sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar, ,
meliputi :
a. Pra-rencana bangunan
b. Rencana arsitektur, beserta uraian konsep dan visualisasi
c. Rencana mekanikal-elektrikal termasuk IT
d. Garis besar rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) serta garis besar spesifikasi
teknis
e. Perkiraan biaya
f. Pembahasan Pra Rancangan / Laporan Antara pertama dilakasanakan 4
minggu dari SPMK.
g. Pembahasan Pra Rancangan / Laporan Antara kedua dilakasanakan 6 minggu
dari SPMK.
h. Pembahasan Pengembangan Rancangan / Laporan Akhir dilakasanakan 7
minggu dari SPMK.

11
3. Laporan Rancangan Gambar Detail dan penyusunan RKS serta RAB sebanyak
10 (sepuluh) eksemplar, meliputi :
a. Membuat gambar-gambar detail, Gambar 3d (Kertas A3)
b. Spesifikasi Teknis
c. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan (BQ)
d. Rencana anggaran biaya pekerjaan konstruksi (RAB) berdasarkan Analisa
Biaya Konstruksi – SNI
e. Dan menyusun laporan perencanaan; utilitas, lengkap dengan perhitungan-
perhitungan yang bisa dipertanggung jawabkan
f. Rencana program K3
g. Membuat Teknis Perhitungan Komponen TKDN.
4. Flasdisk Seluruh Laporan Kegiatan sebanyak 3 (Buah).
5. Rapat Pembahasan (FGD) dilakukan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Medan sebanyak 4 (empat) kali dengan diikuti Konsultan Perencana 6 (enam)
orang, unsur Teknis 2 (dua) orang dan pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
7 (tujuh) orang.

XIV. KRITERIA
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana seperti yang dimaksud
pada KAK harus memperhatikan kriteria umum bangunan disesuaikan berdasarkan
fungsi dan kompleksitas bangunan, yaitu:
a. Persyaratan Peruntukan Intensitas :
1) Menjamin bangunan gedung didirikan berdasarkan ketentuan tata ruang dan
tata bangunan yang ditetapkan di Daerah yang bersangkutan,
2) Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya,
3) Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat, dan lingkungan.
b. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan :
1) Menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat memberikan
keseimbangan dan keserasian bangunan terhadap lingkungannya,
2) Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan dengan tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
c. Persyaratan Struktur Bangunan Gedung :
1) Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat mendukung beban yang
timbul akibat perilaku alam dan manusia (gempa,dll),

12
2) Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau luka yang
disebabkan oleh kegagalan struktur bangunan,
3) Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan benda yang
disebabkan oleh perilaku struktur,
4) Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik yang
disebabkan oleh kegagalan struktur.
d. Persyaratan Ketahanan Terhadap Kebakaran :
1) Menjamin terwujudnya sistem proteksi pasif dan aktif pada bangunan
gedung.
2) Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun sedemikian rupa
sehingga mampu secara struktural stabil selama kebakaran, sehingga:
i. cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi secara aman,
ii. cukup waktu dan mudah bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki
lokasi untuk memadamkan api,
iii. dapat menghindari kerusakan pada properti lainnya.
e. Persyaratan Sarana Jalan Masuk dan Keluar :
iv. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mempunyai akses yang layak,
aman dan nyaman ke dalam bangunan dan fasilitas serta layanan di dalamya.
f. Persyaratan Pencahayaan Darurat, Tanda Arah Keluar, dan Sistem Peringatan
Bahaya.
v. Menjamin tersedianya pertandaan dini yang informatif di dalam bangunan
gedung apabila terjadi keadaan darurat.
g. Persyaratan Instalasi Listrik, Penangkal Petir dan Komunikasi :
1) Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup dan aman dalam
menunjang terselenggaranya satuan kerjadi dalam bangunan gedung sesuai
dengan fungsinya
2) Menjamin terwujudnya keamanan bangunan gedung dan penghuninya dari
bahaya akibat petir.
3) Menjamin tersedianya sarana komunikasi yang memadai dalam menunjang
terselenggaranya satuan kerjadi dalam bangunan gedung sesuai dengan
fungsinya.

h. Persyaratan Sanitasi Bangunan Gedung dan Lingkungan :

13
1) Menjamin tersedianya sarana sanitasi yang memadai dalam menunjang pada
bangunan gedung dan lingkungan sesuai dengan fungsinya,
2) Menjamin terwujudnya kebersihan, kesehatan dan memberikan kenyamanan
bagi penghuni bangunan dan lingkungan,
3) Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan sanitasi secara
baik
i. Persyaratan Ventilasi dan Pengkondisian Udara :
1) Menjamin terpenuhinya kondisi lingkungan sesuai dengan kebutuhan udara
yang cukup, baik, alami maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya
satuan kerja dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.
2) Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata udara secara
baik,
j. Persyaratan Pencahayaan :
1) Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik alami
maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya satuan kerja dalam
bangunan gedung sesuai dengan fungsinya,
2) Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan pencahayaan
secara baik,
k. Persyaratan Kebisingan dan Getaran :
vi. Menjamin terwujudnya kehidupan yang nyaman dari gangguan suara dan
getaran yang tidak diinginkan.

XV. PERALATAN DAN PASILITAS PENYEDIA


Penyedia Jasa menyediakan segala perlengkapan dan peralatan yang berkaitan
dengan tugas konsultansi dan Pasilitas sebagai Penyedia. Barang-barang yang harus
disediakan oleh penyedia jasa dengan cara sewa atau milik sendiri atas nama
Pengguna Jasa :
1. Peralatan
a). Alat Ukur
- Theodolite
- Waterpas
b). Peralatan Sondir
2. Pasilitas Penyedia

14
- Kantor
- Mobil

XVI. PENUTUP
Hal-hal yang belum tertuang, terinci di dalam Kerangka Acuan Kerja/KAK ini
namun merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan untuk dapat
diadakan/dikerjakan dan disediakan oleh Konsultan Perencana.
Demikian Kerangka Acuan Kerja ini kami buat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

DISETUJUI/DISAHKAN OLEH, DIBUAT OLEH,


PENGGUNA ANGGARAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

dr.JEFRI HASURUNGAN SITORUS, M.Kes RIZAL MAYRIDIAN,SKM


NIP. 1965091988031001 NIP 197505112005011001

15

Anda mungkin juga menyukai