Anda di halaman 1dari 21

Perkembangan Arsitektur Dunia

Primitive Hut
Klasik Yunani
Klasik romawi
Byzantine Architecture
Gothic Architecture
Primitive Hut
Gagasan mengenai gubuk primitif ( priodial
atau Primitive Hut)

Diungkapkan pertama kali oleh vitruvius dan


diinterpretasikan kedalam ilustrasi oleh
berbaga penulis sejarah arsitektur di eropa .

Awal mula arsitektur di eropa merupakan


pengembangan dari tiang-tiang dan balok kayu
yang sederhana yang dapat memberi suatu
naunagan, hunian, atau ritual sosial .

Sejarah kontruksi ini menjadi wacana perkembangan arsitektur eropa sejak vitruvius ( 80-15 SM)
yang menulis De Architectural (kini dikenal sebagai The Ten Book of Archietecture, sekitar abad
ke 1 M) . Mengenai asal usul perkembangan arsitektur di eropa diangap berawal dari Primitive
Hut yang dibuat dengan menumpang ranting-ranting kayu pada empat pokok pohon hidup.
(Buku sejarah arsitektur karya setiadi sopandi)
• Primitive Hut

• Klasik Yunani
• Klasik romawi
• Byzantine Architecture
• Gothic Architecture
Klasik Yunani

Karya vitruvius dalam catatan tertua ditemukan keberadaan


aturan arsitektur klasik. Menjelaskan teknik kontruksi kuil, kuil
dibangun dan diartikulasikan berdasarkan karakter dewa/dewi
yang menghuninya.

Masyarakat yunani kuno memiliki anggapan bahwa penerapan


proporsi tertentu dengan susunan elemen tertentu mengandung
asosiasi dan seperangkat nilai-nilai kepantasan tertentu, sehingga
mereka mengambarkan aturan-aturan siap pakai yang kemudian
dikenal sebagai arsitektur klasik (Classical Orders).
Kuil Hera/ kuil Hera Argiva Paestum,
italia 448-430 SM
Masyarakat yunani
mengembangkan aturan
(order) yang mengasosiasikan
proposi dan elemen-elemen
bangunan dengan kualitas-
kualitas ekspresi tubuh
manusia maupun tumbuhan.
Karena memiliki penampang
tiang yang lebih lebar, Dorik
diasosiasikan dengan
maskulinitas karena tampak
lebar dan gempal. Ionik tampil
lebih ramping maka dari itu
dianggap feminim.

Kuil yunani kuno ini merupakan pengembangan lanjutan dari


struktur tiang dan balok kayu sederhana.
Ada dua phase peradaban Yunani Daratan,
yaitu Phase Hellenic dan Phase Hellenistic
Phase Hellenic (650 – 323 BC)

• Karakter masyarakatnya sangat menjunjung tinggi kepercayaan dan seni, sehingga


kuil menjadi bagian yang terpenting. Pada mulanya kuil mengambil bentuk dasar
dari Megaron selanjutnya dikembangkan.
• Konstruksi utama memakai system kolom (tiang) dan balok (gelagar).
• Bentuk-bentuk dari konstruksi kayu ditiru pada bahan yang lain yaitu marmer
“Carpentry in marble” mulai tahun 600 BC.
• Dinding memakai bata yang dikeringkan
• Penyelesaian eksterior lebih dipentingkan karena masyarakat Yunani berkosentrasi
pada elemen yang cocok dengan iklim serta masyarakat pemakainya (masyarakat
Yunani senang dengan udara terbuka) terutama Kuil dan Agora.
• Hubungan dengan dewanya terjadi di udara terbuka dengan angin yang
berhembus sepoi melalui “Collonade” yaitu barisan tiang yang menopang atap
pada serambi memanjang serta “Portico” yaitu barisan tiang penopang atap pada
serambi depan (memendek), sebagai ucapan selamat datang dengan permainan
bayangan gelap terang oleh tiang (kolom) gaya Doric yang tertimpa sinar matahari.
Ada dua phase peradaban Yunani Daratan,
yaitu Phase Hellenic dan Phase Hellenistic
Phase Hellenistic (323 – 30 BC)

• Pada tahun 480 BC Persia menghancurkan Yunani,


Akropolis kota diatas bukit sebagai kompleks bangunan suci
juga ikut hancur. Oleh Perikles pemimpin Yunani, Athena
dibangun kembali.
• Pada phase ini banyak dibangun public building yang
berkembang sangat pesat, bervariasi dan berkesan megah.
• Banyak dibangun “Stoa” yaitu teras memanjang bertiang
banyak yang menghubungkan antara bangunan yang satu
dengan yang lainnya serta berfungsi sebagai tempat untuk
diskusi yang beratap agar terhindar dari hujan dan terik
matahari. Stoa merupakan pasangan dari “Agora” yaitu
tempat untuk pertemuan umum di luar juga sekaligus
sebagai pasar bagi masyarakat Yunani (terutama di Athena).
Tiga order Arsitektur Kuil Yunani
Orang – orang Yunani mengembangkan 3 sistem arsitektur yang masing – masing
dengan proporsi mereka sendiri yang khas dan detil, yaitu: Yunani Dorik, Yunani Ionik,
Yunani Korintien

Langgam Doric
Merupakan langgam yang berasal dari daerah Doria, merupakan
Yunani Dorik kepala tiang tanpa hiasan (polos), lengkung sederhana dan tanpa
alas pada dasar tiangnya, sehingga langsung menempel pada
lantai.
Tiga order Arsitektur Kuil Yunani

Langgam Ionic
Merupakan langgam yang berasal
dari pesisir yaitu ionia, kepala
tiangnya mengambil bentuk noctilus
(kerang besar). Bentuknya melingkar
pada kedua sisinya, sedangkan pada
Yunani Ionik dasar tiang memakai alas.
Tiga order Arsitektur Kuil Yunani

Langgam Corinthian
Merupakan langgam dari daerah
pegunungan mengambil alih
bentuk-bentuk alam (flora) daun
Achantus. Pada dasar tiang
Yunani Korintien menggunakan alas, bertumpu
pada lantai berundak.
Tiga order Arsitektur Kuil Yunani
TIPOLOGI ARSITEKTUR KLASIK YUNANI
• Megaron (rumah tinggal) yang
terbuat dari kayu dan
menerapkan rasionaisme
keindahan dalam desainnya.
• Partheon (kuil paganism
Yunani) adalah salah satu
.
contoh arsitektur tradisional
Yunani yang nantinya akan
menjadi langgam arsitektur
klasik Yunani dan masih
digunakan hingga kini
TIPOLOGI ARSITEKTUR KLASIK YUNANI
• Stoa (kolom) merupakan
elemen arsitektural estetis
yang ditonjolkan, kolom
memiliki ciri khasnya sendiri
seperti, doric (dari Doria),
ionic (dari Ionia), dan
corintian (dari Corintia).
• Kolom-kolom tersebut
dibangun menggunakan
rasionalitas masyarakat
Yunani yang kemudian
dibakukan dalam sebuah
aturan desain yakni golden
section dan greek order.
TIPOLOGI ARSITEKTUR KLASIK YUNANI
• Agora (public space, selasar
tempat masyarakat
berinteraksi yang terdapat di
jalanan), bouleterion(balai
dewan) gymnasium
(sekolah),
pastanium (kantor
walikota), stadion, & teather.
Agora merupakan tempat umum yang dipakai
untuk tempat berkumpulnya masyarakat kota,
semacam alun-alun Gambar Athens Treassure, Yunani,
memperlihatkan struktur post linthel
prinsip post linthel yang merupakan penemuan
struktural pertama yakni dua kolom yang dapat
mendukung unsur horizontal
TIPOLOGI ARSITEKTUR KLASIK YUNANI
• Palaestra (gymnasium). palaestra atau ruang olah raga. Ruangan ini sangat
terbuka dengan atap terbuka menghadap ke langit dan dilapisi dengan
colonnades, digunakan untuk kejuaraan atletik dan latihan juga sebagai pusat
perkumpulan kegiatan sosial dan juga tempat perkumpulan kaum pria.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai