Anda di halaman 1dari 30

Arsitektur Yunani Romawi

Kelompok 6
Kronologi Perkembangan Arsitektur Kuno

6000 SM 2740 SM 1600 SM 600 SM 300 SM 330 M 622 M 1100 M

Ancient Minoan Roman


Middle East Culture Islam
Empire
Ancient Ancient Byzantium Gothic
Egypt Greek
Arsitektur Yunani Kuno
Perkembangan arsitektur di Yunani dimulai dari sejarah
peradaban bangsa – bangsa yang mendiami pulau Kreta,
Mikena dan wilayah dataran Yunani, yaitu
 Bangsa Minos (Minoan) 1600 SM
 Bangsa Mikena (Mycenaean) 1100 SM
 Bangsa Yunani (Greece) 800 SM
Ketiga bangsa tersebut memiliki ciri khas antara lain kehidupan
yang damai (Minoan); masyarakat yang ahli dalam bangunan,
seni, administrasi, perang ( Mikena); politik bebas dan
kesamaan pola budaya (Greek).

http://www.bible-topten.com/ancient-religions.htm

http://www.mlahanas.de/Greeks/Arts/Parthenon.htm
Sistem bangunan
• Kolom adalah elemen penting
• Bahan bangunan terbuat dari batu kapur dan
marmer putih
• Bangunannya polikrom
• Dinding dibuat dengan ashlars biasa, tanpa mortar

Basis Arsitektur
• Yunani menciptakan karya yang seimbang dan
proporsi
• Bangunan dianggap sebagai karya patung yang
dibangun untuk dilihat
• Kuil Dewa Dewi Yunani Kuno adalah bangunan
penting yang banyak dibangun
Ciri-ciri Arsitektur Yunani
• a. Kesederhanaan (Simplicity).
• b. Kejelasan dan Logis (Clarity).
• c. Dapat diterapkan dimana saja (Adaptif).
• d. Lebih mengutamakan bagian ekstenior,
• e. Penggunaan 3 langgam order klasik:

Doric Ionic Korintus


Kolom
Doric Ionic Corinthian
• Tanpa dasar • Punya dasar • Punya dasar
• Pedimen segitiga • Pedimen segitiga • Frieze bersambung
• Simpel • Terdapat bentuk spiral • Dihias daun Acantus
dan voluntes kecil
Idealis
• Yunani mempunyai target menciptakan bangunan yang terlihat sempurna
• Untuk memperbaiki distorsi
mereka menggunakan beberapa hal :
• Kolom cenderung ke arah dalam
• Kolom lebih luas di tengah
• Kolom di sudut lebih lebar dari
yang lain
• Jarak antar kolom berbeda
Kuil Yunani
• Didasarkan pada megaron pre-Hellenic
• Struktur:
• Persegi panjang
• Sumbu membujur
• Kuil bundar juga ada yaitu : Tholos
• Keadaan didalam:
• Satu sampai tiga lengkungan
• Pronaos : pintu masuk terbuka
• Naos or cella: Kapel untuk gambaran
Dewa-Dewi
• Opistodomos: Ruangan untuk menyimpan
harta karun kuil
Kuil Yunani

• Lokasi : di tempat terpencil atau suci


• Upacara dilakukan diluar bangunan, didepan porticos (beranda yang
bertiang).
• Dibangun pada sebuah dasar dengan tangga untuk mencegah
kelembapan. Step tangga terakhir disebut stillobatus.
• Fasad bangunan adalah area utama untuk didesain dengan gaya
arsitektural ( juga bisa ditampilkan didalam bangunan ).
Tipologi
Kuil
• Berdasarkan penempatan kolom pada
portico:
• In antis: pilar samping melebihi dinding
• Prostyle: kolom hanya dalam satu fasad
• Anphiprostyle: kolom di kedua sisi fasad
• Peripteral: kolom disekeliling bangunan
• Dipteral: kolom ganda disekeliling
bangunan
• Monopteral: melingkar
Tipologi Kuil

• Berdasarkan jumlah kolom


pada portico :
• Tetrastile: 4 kolom
• Hexastile: 6 kolom
• Octastile: 8 kolom
• Tholos: kuil melingkar
Mayoritas bangunan religious terkonsentrasi pada Acropolis yaitu
sebuah kota yang dibentengi diatas sebuah gunung dekat kota
( Ini adalah Athena Acropolis)
Arsitektur Publik
• Propylaea atau teras adalah pintu masuk monumental ke tempat suci
• Adanya Fountain houses
• Stoa: lorong panjang dengan tiang dan terbuka yang digunakan
sebagai tempat pameran
• Agora: pusat komersial kota
• Palestra or gymnasium, pusat berkumpulnya penduduk laki-laki
• Bouleterion or ruang dewan
egend:

•1: NE Propylon •17: Ex-voto of Achaeans


•2: Prytaneion •18: Ex-voto of Mikythos
•3: Philippeion •19: Nike of Paionios
•4: Heraion •20: Gymnasion
•5: Pelopion •21: Palaestra
•6: Nympheum of Herodes Atticus •22: Theokoleon
•7: Metroon •23: Heroon
•8: Zanes •24: Phidias' workshop and paleochristian basilica
•9: Crypt (arched way to the stadium) •25: Baths of Kladeos
•10: Stadium •26: Greek baths
•11: Echo stoa •27 and 28: Hostels
•12: Building of Ptolemy II and Arsinoe •29: Leonidaion
•13: Hestia stoa •30: South baths
•14: Hellenistic building •31: Bouleuterion
•15: Temple of Zeus •32: South stoa
•16: Altar of Zeus •33: Villa of Nero
Bangunan Publik
• Teater:
• Digunakan untuk rapat atau
pertunjukkan dramatis
• Terdiri dari beberapa bagian yaiu:
• Skene: tempat pertunjukan, bentuknya
melingkar
• Orchestra: kursi baris pertama, untuk
paduan suara
• Seats: dibagi dalam beberapa area untuk
memudahkan pergerakan
• Storage rooms (dibelakang skene)
• Dibangun diatas bukit
• Lokasinya memiliki keadaan akustik
yang sempurna
• Adanya teater kecil untuk membaca
puisi yang disebut odeon.
Arsitektur Yunani
Kuno
 Pada masa Yunani kuno, daerah dibagi menjadi bagian yang disebut polis.
 Tipologi bangunan di Yunani kuno:
• Kuil,
• Stoa (colonnade),
• Teater terbuka (untuk public meetings dan pementasan drama),
• Palaestra (gymnasium)
• Agora merupakan pusat kegiatan komersial, politik, dan sosial. Dengan
konsep open space.

5
Arsitektur Romawi
 Bangsa Romawi merupakan bangsa yang
suka berperang dan berekspansi.
 Karena kekuasaannya meluas di Eropa barat
hingga Mesir, Romawi menyatukan gaya
kepemimpinan dalam bentuk Imperial
Romanum.
 Kemampuan dalam teknologi lebih maju
dari Yunani, seperti konstruksi busur.
 Konsep perancangan telah menekankan
pada pembentukan ruang.
 Skala bangunan monumental, mengutama-
kan kesan agung.
 Ruang yang dibentuk merupakan
kontinuitas, sikuen, irama, variasi.

6
http://www.library.csi.cuny.edu/roccos/art203/pantheon.jpg
Arsitektur Romawi
 Tipologi bangunan di Romawi :
• Kuil, salah satu kuil yang terkenal
adalah Pantheon (kuil semua Dewa).
• Basilika, bangunan publik multifungsi
dapat digunakan sebagai administrasi,
pengadilan, bermusyawarah, atau
berkumpul.
• Teater, berlandaskan pada teater di
masa Yunani. Tapi tidak menggunakan
setting alam, melainkan pada
pertunjukan itu sendiri. Akibatnya http://twinningblog.files.wordpress.com/2008/03/roman-theatre1.jpg
timbul kesan ruang.
• Ampiteater, untuk kegiatan olah raga,
atletik, dan pertarungan Gladiator.
• Roman Bath.
• Spalato, istana pemimpin tertinggi
sebagai cosmocreator.
• Forum.

http://www.toms-travels.net/wp-content/uploads/2011/09/st-peters-1.jpg
Dalam bidang seni dan arsitektur, Roma merupakan peminjam yang secara
keseluruhan mengoper pilar-pilar Yunani yang bergaya Doria, Ionia dan Korintia,
yang selanjutnya digabung serta dikembangkan yaitu gaya Komposit dan Tuskana.
Dorongan utamanya bukan untuk menyaingi kesempurnaan dan keselarasan bangsa
Yunani, melainkan untuk mengungguli dengan kehebatan teknologinya.
Karakteristik Arsitektur Romawi
 Jaringan jalan kota Romawi memiliki hirarki.
Jalan arteri (cardo-maximus) membentang utara-selatan, jalan kolektor
(decumanus-maximus) membentang timur-barat. Sehingga terbagi
dalam empat bagian, kemudian diisi jalan lingkungan dan hunian.
 Pada pertemuan jalan diletakkan Triumphal Arches.
 Fasad bangunan merupakan rangkaian sekuens.

http://www.touropia.com/monumental-triumphal-arches/ http://www.sacred-destinations.com/jordan/jerash-pictures/cardo-
maximus2-c-beck.jpg
Museum Seni Rupa
Gedung Museum Seni Rupa dan Keramik memiliki luas bangunan
±2430 m dan dibangun diatas tanah seluas ±8875 m, gedung ini
memiliki gaya arsitektur Eropa Empire. gaya atau style arsitektur ini
diciptakan atau dirancang Kaisar Napoleon yang memadu gaya
arsitektur Romawi dan Yunani kuno. Gaya bangunan seperti ini lebih
dikenal dengan gaya Neo-Classic. Ciri khas gaya arsitektur ini pada
umumnya pada bagia atas depan berbentuk segi tiga atau
menggambarkan Crown atau Mahkota Raja, sedang bagian teras depan
terdapat pilar atau Doric(doria), berjumlah 14 tiang.
Tiang-tiang seperti ini pada jaman mesir kuno sebagai simbol atau
penggambaran dari pasukan atau tentara yang mendukung kekuatan
dan kokohnya kerajaan
Sejarah Museum Seni Rupa dan Keramik

Museum Seni Rupa dan Keramik menempati sebuah


bangunan tua yang didirikan pada 1870. Awalnya gedung
ini dibangun untuk Ordinaris Raad van Justitie Binnen Het
Casteel Batavia (Dewan Kehakiman pada Benteng
Batavia). Tahun 1944 digunakan oleh tentara KNIL ( serdadu
belanda yang terdiri dari orang-orang belanda), dan selanjutnya
oleh TNI. Pada 1973-1976 dimanfaatkan sebagai Kantor
Wali Kota Jakarta Barat, dan pernah juga dimanfaatkan
oleh Pemda DKI Jakarta sebagai kantor Dinas Museum
dan Sejarah. Tahun 1976 bangunan tua ini diresmikan
sebagai Balai Seni Rupa Jakarta dan pada 1990 menjadi
Museum Seni Rupa dan Keramik.
• Gedung yang dibangun pada 12 Januari 1870 itu awalnya
digunakan oleh Pemerintah Hindia-Belanda untuk
Kantor Dewan Kehakiman pada Benteng Batavia
(Ordinaris Raad van Justitie Binnen Het Kasteel Batavia).
Saat pendudukan Jepang dan perjuangan kemerdekaan
sekitar tahun 1944, tempat itu dimanfaatkan oleh
tentara KNIL dan selanjutnya untuk asrama militer TNI.
• Pada 10 Januari 1972, gedung dengan delapan tiang
besar di bagian depan itu dijadikan bangunan bersejarah
serta cagar budaya yang dilindungi. Lalu pada tahun
1973-1976, gedung tersebut digunakan untuk Kantor
Walikota Jakarta Barat dan baru setelah itu diresmikan
oleh Presiden (saat itu) Soeharto sebagai Balai Seni Rupa
Jakarta. Pada 1990 bangunan itu akhirnya digunakan
sebagai
Perbedaan Arsitektur Yunani dan
Romawi
 Arsitektur Yunani menggunakan struktur tiang-balok yang jelas. Sedangkan
Arsitektur Romawi lebih kompleks dengan menambahkan konstruksi busur.
 Arsitektur Romawi lebih menekankan fungsi, konstruksi, dan kesan agung.
Sedangkan Arsitektur Yunani menekankan nilai-nilai estetika.
 Masa bangunan pada arsitektur Romawi merupakan gabungan beberapa
bentuk geometris (seperti pada Pantheon). Sedangkan arsitektur Yunani
memiliki masa tunggal yang sederhana.

http://www.goddess- http://uploads8.wikipaintings.org/images/giovanni-battista-
athena.org/Museum/Temples/Parthenon/Parthenon_NW_from_N piranesi/section-along-the-pantheon-which-shows-the-pronaos-or-
10 W_rec.html portico-and-the-interior-of-the-temple.jpg

Anda mungkin juga menyukai