Anda di halaman 1dari 6

Colloseum Sebagai Ikon Kejayaan Arsitektur Romawi

Andrea Badzlina 13660079


Jurusan Teknik Arsitektur
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

Abstrak
Salah satu dari pencapaian bangsa romawi yang masih digunakan sampai saat ini adalah
pencapaian dalam bidang arsitektur. Bangsa Romawi memiliki banyak arsitek besar. Seiring
perluasan kekuasaan, mereka membangun banyak jalan dan gedung yang indah. Orang Romawi
adalah yang pertama memperkenalkan teknologi pembangunan jalan. Mereka telah menemukan
teknologi beton, saluran air, lengkungan, dan jalanDari sekian karya arsitektur Romawi salah satunya
ada colosseum yang merupakan amphiteater berfungsi sebagai stadion tempat para gladiator
bertarung sampai mati. Colosseum saat ini salah satu tempat wisata paling populer di Roma,
menerima jutaan pengunjung setiap tahunnya. Colosseum bahkan sempat menjadi salah satu dari 7
keajaiban dunia. Kemegahan Colosseum yang merupakan pengingat akan masa kejayaan bangsa
Romawi sudah menyita perhatian masyarakat, bukan hanya eropa tetapi dunia. Colosseum yang
masih berdiri meskipun mengalami kerusakan menyimpan sejarah peradaban romawi kuno.
kata kunci : Colosseum, Arsitektur romawi, Masa kejayaan, Bangsa Romawi
Pendahuluan
Kekaisaran Romawi merupakan salah
satu kerajaan paling kuat dari dunia kuno.
Sejarawan percaya bahwa pemukiman
Romawi telah dimulai pada tahun 753 SM.
Kekaisaran Romawi dibagi menjadi Kekaisaran
Barat dan Kekaisaran Timur. Puncak kejayaan
Kekaisaran Romawi terjadi pada tahun 200
SM dengan luas wilayah mencapai 2,5 juta mil

persegi. Banyak pencapaian Romawi masih


bisa dilihat bahkan digunakan hingga saat ini.
Salah satu hal yang terkenal dari
bangsa Romawi adalah kehebatan mereka
dalah hal arsitektur. Bangsa Romawi banyak
melakukan inovasi dalam bidang arsitektur.
Pada periode Republik, bangsa Romawi
banyak melaukan pengembangan pada kota
mereka. Mereka membangun saluran air,
jalan, dan saluran pembuangan. Forum dan

kuil Romawi juga berkembang. Orang-orang


juga membuat teater dan colosseum untuk
permainan para gladiator. Di provinsi-provinsi
Kekaisaran Romawi, orang-orang membangun
forum, kuil, pemandian umum, dan
amfiteater, meskipun secara umum lebih kecil
daripada yang ada di kota Roma.
Dari sekian karya arsitektur Romawi
salah satunya ada colosseum yang merupakan
amphiteater berfungsi sebagai stadion tempat
para gladiator bertarung sampai mati.
Colosseum saat ini salah satu tempat wisata
paling populer di Roma, menerima jutaan
pengunjung setiap tahunnya. Karena polusi
dan kerusakan umum dari waktu ke waktu,
program restorasi besar dilakukan antara
tahun 1993 dan 2000, dengan biaya 40 miliar
lira Italia. Colosseum bahkan sempat menjadi
salah satu dari 7 keajaiban dunia. Colosseum
juga menjadi tempat pelaksanaan upacara
katolik roma pada abad 20-21. Bangunan ini
menjadi ikon pengingat masa kejayaan
Arsitektur Romawi. Bangunan ini lebih diingat,
dikenali dan diakui masyarakat dunia bahkan
lebih dari circus maximus yang dibangun
sebelumnya. Dalam beberapa tahun terakhir
Colosseum telah menjadi simbol dari
kampanye internasional menentang hukuman
mati, yang dihapuskan di Italia pada tahun
1948. Beberapa demonstrasi anti-hukuman
mati terjadi di depan Colosseum pada tahun
2000. Sejak saat itu, sebagai isyarat terhadap
hukuman mati, pemerintah setempat Roma
mengubah warna pencahayaan waktu malam
Colosseum dari putih menjadi emas setiap kali
seseorang mendapat keringanan atau
dilepaskan dari hukuman mati di mana saja di
dunia atau jika suatu yurisdiksi menghapuskan
hukuman mati.

Metode

Dalam kajian ini metode yang


digunakan adalah kritik deskriptif. Kritik ini
berusaha mencirikan fakta-fakta yang
menyangkut sesuatu lingkungan tertentu.
Kritik ini didasarkan pada anggapan bahwa
bila kita cukup mengetahui tentang apa yang
sesungguhnya terjadi dalam pengembangan
disain & seperti apa bangunan tersebut
sebenarnya, kita akan lebih dapat memahami
bengunan tersebut. Kritik Deskriptif berusaha
membeberkan fakta apa adanya (tanpa
ditambah atau dikurangi). Langkah dalam
menyusun kajian ini yang pertama yaitu
mengumpulkan sumber yaitu literatur tentang
sejarah peradaban bangsa Romawi dan
sejarah Colosseum secara khusus. Lalu analisis
dengan menghubungkan berbagai literatur .
Setelah itu menyusun kajian tentang
bagaimana Colosseum menjadi ikon kejayaan
bangsa Romawi

Diskusi
1. Arsitektur Romawi
Bangsa Romawi berasal dari
masyarakat Agrikultur-militer yaitu
bangsa/kaum petani yang suka
berperang dan berekspansi ke sekitar
Laut Tengah, Eropa Utara dan Barat
serta sebagian Asia dan Afrika. Bangsa
ini berasal dan berbagai macam suku
bangsa yang mendiami suatu wilayah.
Kebudayaan Romawi berawal dan
seni Eropa Barat yang diambil secara
komprehensif. Mula-mula dianggap
tahap dekadensi periode setelah
Yunani pada bidang seni, namun
secara total menyerap nilai seni yang
sudah ada dari kebudayaan tersebut
dan nilai-nilai yang terkandung
ternyata sudah tidak asli dan bermutu
rendah, sehingga Bangsa Romawi bisa
dianggap sebagai penyebar dan
pelestari peninggalan kebudayaan

klasik, jadi dapat dikatakan sebagai


Asimilator (menyatukan hasil karya
orang lain) dan bukan Kreator.
Karakteristik Arsitektur Romawi
a. Kemampuan dalam teknologi
bangunan lebih maju dari pada
bangsa Yunani, seperti dalam
pembuatan saluran air dan
pembuatan konstruksi
busur/lengkung.
b. Penafsiran terhadap makna
kehidupan dari segi fungsi dan
sistem struktur sosial sangat
kompleks. Kondisi ini sangat besar
pengaruhnya terhadap perilaku,
tata cara hidup dan termasuk
dalam tata bangunan. Setiap
aktifitas kehidupan dalam struktur
social kemasyarakatan seringkali
diperingati dengan upacaraupacara atau pesta-pesta besar.
c. Konsep penataan bangunan dan
landscape perkotaan dirancang
secara integratif. Perancangan
bangunan selalu berorientasi
kedalan skala yang lebih luas atau
dalam skala kota demikian juga
sebaliknya.
d. Konsep perancangan menekankan
pada pengertian bahwa ruang
merupakan media ekspresi
arsitektural. pada skala kota dan
interior
e. Skala bangunan bersifat
monumental atau mengutamakan
kesan agung. Ekspresi
arsitekturnya terungkapkan
melalui peralihan artikulasi detail.
f. Bentuk arsitektur mengesankan
keanggunan formal yang
berorientasi birokratik, tersusun
secara sistematik, praktis dan
variatif dalam langgam.

Langgam Arsitektur
a. Memanfaatkan kosa klasik Yunani
sebagai motif dekorasi, bukan
elemen dasar yang mengungkap
karakter ideal secara utuh
b. Superimposisi (menggabungkan
order kiasik yang diatur dalam
posisi saling tumpang tindih untuk
satu tingkatan yang berbeda)
berbagai langgam, untuk
mencapai suatu totalitas sistem
yang dinamis dan bentuk simbolik
yang baru.
c. Dinding sebagai bidang penerus,
diperkuat dengan pembagian
bidang, tekstur, elemen vertikal
dan horizontal.
d. Kontruksi busur dan lengkung
untuk gugus ruang yang
kompleks.

Konsep Ruang
a. Ruang merupakan konkretisasi
dimensi waktu dan tindakan,
bukan keabadian atau
keteraturan statis.
b. Ruang bersifat self-contained
bukan merupakan batasan fisik
belaka, karena itu harus dibentuk,
diartikulasikan dan diaktifkan.

c. Karakter lingkungan spatial


terpadu, tidak ditentukan oleh
ikatan situasi geografis tertentu.
d. Artikulasi ruang merupakan
kontinuitas, irama, variasi,
keteraturan, dinamis, sekuens dan
aksialitas.
Arsitektur Romawi memiliki
beberapa tipologi bangunan
berdasarkan fungsinya salah satunya
adalah Amphiteater Hipppodrome
Circus yang berkembang akibat
popularitas olah raga atletik, lomba
kereta, pertarungan Gladiator
melawan hewan buas. Bangunan ini
berdiri di atas tanah yang datar dan
berhentuk ellips dengan daya
tampung untuk kurang lebih 700
orang. Bentuk dinding dengan
langgam superimposisi dan bentuk
arkade yang mengelilingi sisi luar
bawah bangunan. Juga terdapat
struktur basement untuk kandang,
jebakan dan tempat keluarnya para
gladiator. Colloseum adalah salah satu

bangunan dengan tipe bangunan ini.


2. Colloseum
Ketika Wespasianus menjadi
kaisar pada tahun 69 SM beliau
membangun sebuah amfiteater baru.
Amfiteater ini dibangun dari beton,
marmer, dan batu kapur. Amfiteater
ini dulu diberi nama Amfiteater
Wespasianus, tapi kini dikenal sebagai

Colosseum, karena di dekatnya ada


patung Nero yang disebut Colossus.
Colosseum sangatlah terenal di
Romawi. Di Colosseum, orang-orang
duduk dan menyaksikan
pertunjukkan. Yang diperlihatkan
biasanya adalah pertarungan manusia
melawan manusia dan manusia
melawan hewan. Di bagian bawah
lantainya ada ruangan besar untuk
menyimpan hewan, peralatan, dan
berbagai benda untuk pertunjukan.
Kini sebagian kursinya telah hilang,
dan lantainya juga sudah tidak ada.
Wespanius membangun
Colloseum menggunakan rampasan
perang dari kemenangannya atas
Yerussalem. Ia membangun berbagai
bangunan umum dengan hasil
rampasan perang tersebut untuk
menciptakan ruang pubik untuk
masyarakatnya, namun Colloseum
adalah proyeknya yang paling
terkenal. Dimensi Colosseum adalah
sekitar 189 meter dengan 156 meter
dan tinggi 48 meter dengan kapasitas
tempat duduk untuk sekitar 45.00
sampai 55.000 penonton. Ampiteater
ini juga memiliki 80 bukaan
melengkung yang berfungsi sebagai
pintu masuk dan keluar. 76 pintu
masuk bernomor diperuntukkan
penonton umum. Penonton nantinya
diberi tanda bernomor pada tiket
sesuai dengan salah satu nomor pintu
masuk. Pada sisi utara arena dihiasi
lebih spesial dari sisi lain, terdapat
pintu masuk tidak-bernomor khusus
yang menuju ke Imperial Box (Kotak
Kekaisaran) yang digunakan keluarga
kekaisaran untuk menonton
pertandingan. Gladiator
menggunakan pintu khusus lain untuk
memasuki arena dan untuk
mengeluarkan tubuh mereka.

Lengkungan dan kolom yang


digunakan di seluruh Colosseum. Di
luar, lantai satu dihiasi dengan kolom
Tuscan sederhana. Kolom di lantai
kedua adalah ionik dan lantai ketiga
dan keempat adalah Korintus.
Lengkungan digunakan di seluruh tiga
tingkat pertama, namun di tingkat
atas, hanya ada jendela persegi kecil.
Lengkungan juga digunakan dalam
trotoar.
Di Colosseum pada saat itu
adalah tempat penyelenggaraan
sebuah pertunjukan yang spektakuler,
yaitu sebuah pertarungan antara
binatang (venetaiones), pertarungan
antara tahanan dan binatang,
eksekusi tahanan (noxii), pertarungan
air (naumachiae) dengan cara
membanjiri arena, dan pertarungan
antara gladiator (munera). Selama
ratusan tahun itu, diperkirakan ribuan
orang maupun binatang mati di
pertunjukkan Colosseum.
3. Velarium

Colosseum juga memiliki


Velarium atau tenda yang akan
melindungi penonton dari matahari.
Velarium menutupi seluruh area
tempat duduk, hanya menyisakan
sebuah lubang di tengah untuk
menerangi arena. Vellarium ini
melekat pada tiang besar di atas
Colosseum dan tertambat ke tanah

dengan tali besar. Dibutuhkan sekitar


seratus orang untuk memasang tenda
ini.

4. Hypogeum
Kaisar Domitianus
menambahkan sistem koridor bawah
tanah, atau Hypogeum, setelah
selesainya pembangunan Colosseum.
Hypogeum adalah labirin seperti
susunan lintasan yang terletak
hampir dua tingkat di bawah arena.
Terdapat 32 ruangan yang masing
masing memiliki kurungan dan
elevator. Elevator ini digunakan untuk
mengangkut binatang dan gladiator
dari kurungannya. Lift dijalankan oleh
sistem imbangan berat, biasanya
dioperasikan oleh budak.

.pdf
http://www.thecolosseum.net/architecture/descriptio_en.ht
m
https://id.wikipedia.org/wiki/Koloseum
http://lennyindrika501.blogspot.co.id/2014/0
5/sejarah-colosseum-italy.html

Kesimpulan
Colosseum adalah sebuah peninggalan
bersejarah berupa arena gladiator, dibangun
oleh Vespasian. Tempat pertunjukan yang
besar berbentuk elips yang disebut amfiteater
atau dengan nama aslinya Flavian
Amphitheatre, yang termasuk salah satu dari
Enam Puluh Sembilan Keajaiban Dunia
Pertengahan. Situs ini terletak di kota kecil di
Italia, Roma, yang didirikan oleh Walikota
Vespasian pada masa Domitianus dan
diselesaikan oleh anaknya Titus[1], dan
menjadi salah satu karya terbesar dari
arsitektur Kerajaan Romawi yang pernah
dibangun. Kolosseum dirancang untuk
menampung 50.000 orang penonton.
Colosseum pada saat itu adalah
tempat penyelenggaraan sebuah pertunjukan
yang spektakuler, yaitu sebuah pertarungan
antara binatang (venetaiones), pertarungan
antara tahanan dan binatang, eksekusi
tahanan (noxii), pertarungan air (naumachiae)
dengan cara membanjiri arena, dan
pertarungan antara gladiator (munera).
Selama ratusan tahun itu, diperkirakan ribuan
orang maupun binatang mati di pertunjukkan
Colosseum.
Sumber

http://www.bbc.co.uk/pressoffice/pressreleas
es/stories/2003/09_september/12/colosseum

Anda mungkin juga menyukai