Anda di halaman 1dari 47

ANALISIS BANGUNAN MASJID NURUL HUDA

JL. WISMASARI XIII KEC. NGALIYAN KOTA SEMARANG JAWA TENGAH

OLEH :
IRFANI SYAHDAN (1 5 0 4 0 5 6 0 3 0 )
KELAS : ISAI A6
MATA KULIAH : STUPA 1
DOSEN : AHMMAD MAHBUB RAMDANI
ANALISIS LAHAN/TAPAK

LAHAN KESELURUHAN LAHAN AREA MASJID LUAS BANGUNAN

• Kondisi geografis ( datar, kontur, miring )


LUAS LAHAN : 1.833m2  Lahan miring dan berkontur
• Orentasi bangunan ( arah sumbu utama bangunan )
KELILING LAHAN : 224m orentasi terhadap matahari
GSB : 6m  Pintu bangunan menghadap ke Utara
KDH : 40%  Kiblat menghadap barat laut
• Luas lahan, luas bangunan
KDB : 60%  Luas lahan = 793 m2
 Luas bangunan = 402 m2
ANALISIS LAHAN / TAPAK
BENTUK DAN KONTUR SITE

+ 5,5 meter
+1 meter
+2 meter
Titik terendah = 0
TAPAK ATAS Jalan

TAPAK SAMPING

Site berada didataran yang cukup tinggi kota semarang yang memiliki kondisi lahan
yang berkontur miring. Hal ini menyebabkan kondisi site menjadi daerah rawan longsor.
Dalam gambar diatas dapat kita ketahui bentuk site dan ketinggian level tanah, bentuk
tersebut adalah bentuk yang telah diubah oleh pemilik site yang membagi beberapa
level ketinggian ( cat envil )seperti gambar diatas. Dan untuk meratakan lahan
disetiap level pemilikmelakukan pengurugan tanah.
ANALISIS LAHAN / TAPAK
RESPON
• Sistem Cut and Fill
Untuk mengolah perancangan bangunan di atas tanah miring dapat dilakukan cut and
fill (gali dan uruk). Istilah ini mnegandung arti bahwa dilakukan pemotongan atau
penggalian dan pengisian atau pengerukan semata-mata pada keperluan untuk
mempermudah meletakkan lantai-lantai bangunan, agar dapat menciptakan ruangan-
ruangan di kemiringan permukaan tersebut. Jadi, metode cut and fill sama sekali tidak
meratakan total kemiringan tanah, tetapi harus diartikan mengolah rancangan bangunan
atau rancangan potongan dengan sejauh mungkin memanfaatkan potensi-potensi dan
kemungkinan-kemungkinan khas yang diberikan oleh kemiringan tanah tersebut.
(Anatomi Potongan oleh Ir. Setyo Sorpiadji Soepadi)
ANALISIS LAHAN / TAPAK
RESPON
PENGOLAHAN BANGUNAN PADA LAHAN BERKONTUR

Penyesuaian rumah pada topografi tapak merupakan tuntunan penting. Sesuai


kemiringan lerengan gunung dapat dimanfaatkan rumah split-level atau rumah
sengkedan sebagai berikut:

•Rumah sengkedan yang berdiri sendiri, berderet, dan sebagainya pada lerengan
>10% ( >6°), merupakan rumah yang karena topografi tanah merupakan lerengan
yang agak terjal, meka memiliki susunan tingkat rumah yang sesuai garis kontur,
dengan beda tinggi selalu satu tingkat rumah.
ANALISIS LAHAN / TAPAK
RESPON

Sketsa kasar bentuk respon posisi gubahan masa berdasarkan


Analisis diatas
ANALISIS LAHAN / TAPAK

Dengan kondisi lahan seperti gambar tersebut, tentunya memliki kelebihan dan
Kekurangan yang perlu diperhatikan. Seperti kondisi tapak yang berada di daerah
Perbukitan membuat site berada didaerah rawan longsor, melihat hal tersebut
Perlu perhatian lebih terhadap kontruksi bangunan yang akan diterapkan.dan juga
Dengan kondisi lahan yang berbentuk memanjang dan juga dikelilingi jalan akan
Membuat lahan yang akan dibangun menjadi semakin sempit karena termakan
Oleh peraturan GSB. Ada beberapa bangunan juga yang ada didalam site yang
Tidak memperhatikan GSB. Dimana bangunan tersebut langsung menempel dengan
Jalan.
ANALISIS LAHAN / TAPAK

Data Analisa Respon

Berdasarkan analisa diatas maka bangunan akan di geser agar bangunan


Dapat memenuhi peraturan tentang GSB.
ANALISA ARAH KIBLAT

Bangunan ini menghadap tidak


sesuai dengan arah kiblat yang
seharusnya pada arah 294,52
drajat (sesuai dengan arah diatas)
namun pengelola sudah merespon
hal tersebut dengan mengarahkan
shaff pada arah kiblat. Namun hal
tersebut cukup banyak memakan
ruang.
RESPON
Untuk mengatasi hal tersebut maka arah bangunan akan disesuaikan dengan arah kiblat
Agar pemanfaatan ruang yang ada dapat dimaksimalkan dengan baik.
ANALISA BANGUNAN DISEKITAR

Timur Masjid
Di sebelah timur lahan berbatasan langsung
dengan jalan wismasari XIII dan berbatasan
dengan rumah warga yang kondisi lahanya lebih
tinggi dibanding lahan masjid. Menjadikan
kurang pencahayaan yang masuk kedalam
masjid karena tertutup bangunan tersebut.

Barat Masjid
Disebelah barat lahan berbatasan
langsung dengan jalan wismasari XII
dan juga rumah warga yang kondisi
lahanya lebih rendah dari lahan
masjid.
ANALISA BANGUNAN DISEKITAR

Timur Selatan
Disebelah selatan lahan berbatasan
langsung dengan kebun warga
yang memiliki ketinggian lahan lebih
tinggi dibandingkan dengan lahan
pada site.

Barat Utara
Disebelah utara lahan bersebelahan
dengan jalan Wismasari XIV dan juga
Lahan kosong warga.
ANALISA BANGUNAN DISEKITAR

RESPON
Setelah melihat beberapa bangunan disekitar yang memiliki ketinggian bangunan
yang berbeda,yang berpengaruh besar adalah bangunan disebelah timur karena
menghalangi masuknya cahaya. Maka akan dilakukan penggeseran bangunan agar
dapat memaksimalkan pencahayaan alami.
AKSEBILITAS

I T E
JL. Wismasari XII JL. Wismasari XIV

S
Kondisi jalan yang ditunjukan gambar tersebut memiliki kondisi yang sama
yaitu jalan yang menurun dan memiliki lebar jalan sekitar 2.5 meter dan
sebagian jalan memiliki bahu jalan selebar 60 cm disetiap sisi kanan dan
kiri jalan. Selain itu bahu jalan langsung berbatasan dengan rumah JL. Wismasari XIII
disekitarnya. Seperti pada gambar di JL. Wismasari XIII dimana tidak
adanya bahu jalan dan jalan utama langsung menempel dengan bangunan
masjid.
AKSEBILITAS
JL. Wismasari XIII
JL. Wismasari XIV
JL. Wismasari XII
Pejalan Kaki

SITE
kendaraan

Titi kepadatan

Terdapat beberapa
akses masuk kedalam
wilayah site seperti
gambar diatas,Untuk
jalur kendaraan hanya
memiliki satu akses
untuk keluar masuk
kendaraan.Dan untuk
Serta dijam-jam tertentu
sirkulasi pejalan
memiliki Kepadatan kendaraan yang
didominasi
dapat membuat kemacetan. Selain
menggunakan tangga.
karena titik-titik tersebut adalah
jalan pertigaan juga dikarenakan
lebar jalan yang sempit.(ditandai ).
AKSEBILITAS
JL. Wismasari XIII
JL. Wismasari XIV
JL. Wismasari XII
Pejalan Kaki

SITE
kendaraan

Titi kepadatan

Merespon hal tersebut dengan melihat kondisi site yang memiliki beberapa
Level ketinggian pada kontur, untuk area aksebilitas tidak banyak berubah
Akan mengikuti bentuk sebelumnya. Namun akan ada beberapa tambahan
Seperti pengaturan ketinggian tangga untuk para pejalan kaki dan disesuailan
Dengan kebutuhan pengguna,seperti anak-anak TK dan TPQ yang perlu
disesuaikan untuk memberikan rasa aman untuk penggunanya. Dan disediakan
Jalur khusus pengguna disabilitas untuk mengakses bangunan yang ada.
ANALISIS KEBISINGAN

JL.
JL. W

W
Kebisingan dipengaruhi oleh faktor kendaraan yang

ISM
melintasi jalan yang ada, dapat dilihat di
ISM

ASA
A

JL.Wismasari XIV memiliki kebisingan yang


RI X
S AR

sedang dikarenakan di jalan tersebut merupakan


IV
I XI

jalur utama didaerah tersebut. Namun kebisingan


I

tidak terlalu besar dikarenakan volume kendaraan


JL. WISMAS

yang melintas dijalur tersebut tidak terlalu besar.


Untuk JL.Wismasari XII & XIII memiliki
kebisingan yang rendah karena tidak terlalu banyak
ARI XIII

kendaraan yang melintasi jalan tersebut dan juga


dikarenakan jalan tersebut digunakan jalur 1 arah
saja.namun kebisingan di JL Wismasari XIII juga
dipengaruhi oleh bangunan masjid yang menempel
dengan jalan menyebabkan begitu terasa
kebisingannya ketika ada kendaraan yang melintas.
Sedangkan disebelah selatan site berbatasaan
dengan lahan koson jadi tidak terlalu bising.
ANALISIS KEBISINGAN

JL.
JL. W

W
ISM
RESPON
ISM

ASA
A

RI X
Untuk memngurangi pengaruh kebisingan dari luar
S AR

IV
bangunan, bangunan yang menempel dengan jalan
I XI
I

JL. WISMAS akan digeser dan juga menambah pepohonan


sebagai peredam kebisingan.
ARI XIII
HIDROLOGY
AIR BERSIH
Supplay air masjid sendiri berasal dari air PDAM dan
Artetis yang disalurkan melalui tandon air yang berada
diblakan masjid, sedangkan kondisi dari air masjid
sendiri jernih dan tidak berbau.Terdapat 1 tandon air
dengan penggunaan air setiap minggunya mengisi
tandon kurang lebi 3 – 4 kali pengisian dengan kapasitas
tandon air 650 liter.
DRAINASE AIR
Drainase air hujan berada disekelili site dan juga
disetiap keliling bangunan yang ada, serta kondisinya
cukup baik tidak ada sampah yang menghambat
jalannya air pada drainase yang ada.
Saluran air kotor disalurkan langsung ke septic tank.
Sedangkan untuk sumur resapan tidak ada.
DRAINASE AIR
Drainase air hujan berada disekelili site dan
juga disetiap keliling bangunan yang ada, serta
kondisinya cukup baik tidak ada sampah yang
menghambat jalannya air pada drainase yang
ada.
Saluran air kotor disalurkan langsung ke septic
tank. Sedangkan untuk sumur resapan tidak
ada. Namun perlu juga disikapi
Ketika terjadi hujan, dengan melihan kondisi
Lahan site,dimana kondisi ketinggian tanah
Disebelah timur lebih tinggi dari site dimana
Hal tersebut dapat mengakibatkan limpahan
Air hujan kedalam site.

Respon
Untuk merespon hal tersebut akan ditambahkan sumur resapan untuk pengendalian
Kondisi air tanah dan juga merekayasa beberapa drainase air hujan agar ketika terjadi
Hujan air yang berada pada lahan yang lebih tinggi dari site dapat dikendalikan.
VEGETAS
I

BENTUK LAND SCAPE

Jenis pepohonan yang RESPON


ada disekitar site
• Karena lahan berada didaerah pegunungan dan juga
Pohon nangka
• memiliki kontur tanah yang bertingkat maka respon
Pohon kelor
• yang akan dilakukan adalah menanam pepohonan yang
Pohon manga
• dapat mengurangi terjadinya longsor.
dll
KLIMATOLOGI
• Curah hujan sedang
• Kelembaban
 Suhu rata- rata 23oC – 30oC
• Arah angina
• Pencahayaan
 Alami ( kurang )
 Buatan
ANALISA MATAHARI

Orientasi matahari adalah dari timur kebarat sedangkan bentuk site memanjang
dari selatan ke utara, yang tentunya lebih banyak cahaya yang masuk ke area site,
terlebih pada arah barat pada site yang sedikit penghalang matahari masuk ke
area site, sedangkan pada arah timur cahaya masuk lebih sedikit karena terhalang
oleh masa bangunan yang ada disebelah timur site. Namun pada bangunan masjid
memilik pencahayaan alami yang sangat rendah dan tidak merata karena disebelah
timur bangunan di lantai satu langsung menempel dengan jalan dan tehalang rumah
warga yang posisinya lebih tinggi. Dan sebelah selatan terhalang oleh lahan yang
yang lebih tinggi dari site.
ANALISA MATAHARI

RESPON
Untuk memaksimalkan pengaruh matahari sebagai pencahayaan alami dan juga
penghawaan alami pada bangunan, maka dilakukan penggeseran masa bangunan dan juga
menambah bukaan pada bangunan yang tidak langsung mengarah kearah matahari,
ataupun untuk bukaan yang menghadap langsung kearah matahari dapat ditambahkan
partisi untuk meminimalisir masuknya cahaya matahari secara langsung karena dapat
berpengaruh pada penghawaan pada bangunan.
ANALISA ARAH ANGIN

Angin dominan berhembus dari arah utara dimana posisi site berada di daerah
perbukitan Yang langsung menghadan dataran rendah dan laut yang berada
disebelah utara, Sedangkan disebelah selatan tidak begitu besar karena sudah
terpecah karena adanya bangunan maupun lahan yang lebih tinggi dari site.
ANALISA ARAH ANGIN

RESPON
Memaksimalkan arah mata angin sebagai penghawaan alami dengan
memaksimalkan bukaan pada arah mata angin, dan juga memaksimalkan
bukaan yang dapat dibuka dan ditutup agar ketika terjadi angin yang cukup
kencang dapat dikendalikan.
PRASARANA PENDUKUNG
• Listrik
• Pengolahan sampah secara mandiri
tidak ada.
• Transportasi tidak ada
• Tempat parkir

Tempat Sampah Tempat Parkir


FUNGSI MASJID

TPQ
1. F U N G S I R E L I G I U S
 Sholat
 Kajian islam
• Pengajian setiap hari selasa
• Pelaksanaan PHBI
• Kajian kitab kuning
 Lembaga pendidikan
• TPQ
 2 kelas
 Kapasitas 30 Org/kelas
• TK
 2 kelas

TK
 Kapasitas 30 Org/kelas
 Ibadah sunah lainya
• Istighosah setiap malam jum’at kliwon
( 30 Jamaah )
2.FUNGSI SOSIAL BUDAYA
• Tempat bermain di area TK
• kegiatan kebudayaan
 pelatihan rebana
• Tempat kegiatan perekonomian tidak ada
• Sarana penghubung satu tempat dengan tempat lainya tidak ada
• Sarana penelitian dan pendidikan serta penyuluhan bagi masyarakat untuk
membentuk kesadaran religious dan lingkungan
• Sarana untuk menciptakan kebersihan, kesehatan, keserasian dan keindahan
lingkungan dilakukan oleh takmir masjid
3. FUNGSI ARSITEKTURAL
 Ruang2 masjid Pemenuhan atribut jamaah
 Mihrab •Kenyamanan termal ( kurang )
 Tempat jama’ah ( Pria dan wanita ) •Security ( kurang )
 Tempat wudhlu  Privasi
• Pembatas antara jama’ah
 Toilet
pria dan wanita
 Sarana penunjang masjid • Tempat wudhlu pria dan wanita
• Ruang penginapan takmir masjid Dll.
• Tempat parkir motor
• Halaman masjid
 Sirkulasi jamaah
•RUANG - RUANG PADA MASJID
NO. RUANGAN VOLUME LUAS KEBUTUHAN
1. PARKIR UTAMA 20 M X 30 M 600 m2 4 Mobil + 20
Motor
2. TERAS 3MX9M 27 M2 300 - 500 Org
3. TEMPAT WUDHLU 3MX4M 12 M2 300 – 500 Org
4. WC 3 M X 1M 3 M2 300 – 500 Org
5. RUANG SHOLAT UTAMA 14 M X 12,25 M+ 13,5 M X 9 M 293 M2 300 – 500 Org

6. MIHRAB 1,6 M X 2 M 3,2 M2 1 Org


7. GUDANG 3MX3M 9 M2 Penyimpanan
barang.
8. KAMAR MARBOT 3,7 M X 2 M 7,4 M2 3 Org
9. TPQ 12 M X 10 M 120 M2 30 Org
10. TK 18 M X 10 M 180 M2 30 Org
11. PARKIR KHUSUS 6MX4M 24 M2 10 Motor
MOTOR
ORNAMEN DAN KALIGRAFI

SURAT AL-ANKABUT
AYAT 45

Dalam kaligrafi yang berada diatas mimbar merupakan potongan ayat dari surat Al-Ankabut
Ayat 45 yang memiliki arti seperti gambar diatas, pemberian kaligrafi surat Al-Ankabut
Bertujuan untuk mengingkatkan para jam’ah untuk selalu mengerjakan sholat karena
Dengan sholat itu dapat menghindarkan perbuatan keji dan mungkar yang dalam hal ini
perbuatan keji dan mungkar tentu dilarang oleh agama.
ORNAMEN DAN KALIGRAFI

SURAT AL-MU’MINUN
AYAT 1 DAN 2
Dalam kaligrafi yang berada diatas mimbar merupakan potongan ayat dari surat Al-Mu’minun
Ayat 1 dan 2 yang memiliki arti seperti gambar diatas, pemberian kaligrafi surat Al-Mu’minun
Bertujuan untuk mengingkatkan para jam’ah untuk selalu mengerjakan sholat nya dengan
Khusyuk dan tidak menyia-nyiakan sholatnya karena dengan sholat yang khusyuk kita
Termasuk orang yang beruntung.
ORNAMEN DAN KALIGRAFI

HIASAN PINTU
DING-DING

Kaligrafi ayat kursi selain sebagai keindahan dalam bangunan tentunya juga memiliki
Tujuan dalam penempatannya. Seperti beberapa kaligrafi Ayat Kursi yang ada dalam
Bangunan Masjid Nurul Huda. Ayat kursi yang ada dalam bangunan masjid Nurul Huda
memiliki tujuan yang berbeda sesuai dengan penempatannya yaitu :
- Ayat kursi yang berada dalam bangunan utama masjid selain sebagai hiasan pada interior
masjid juga bertujuan mengingatkan jam’ah untuk selalu membaca ayat kursi setelah
sholat fardu. Karena seperti yang dikatakan oleh Abu Umamah tentang keutamaan-
membaca Ayat Kursi setelah sholat fardu, beliau berkata, Rasulillah sallallahu alaihi
wasalam bersabda,
“ Barangsiapa yang membaca ayat kursi setiap setelah selesai sholat fardhu, tidak ada
yang dapat menghalanginya masuk surga kecuali dia meninggal dunia.” ( Diriwayatkan
oleh Nasai dikitab Al-Yaum Wal Lailah dari Hasan bin Baasyar. Diriwayatkan oleh Ibnu
Hibban dalam shahihnya dari hadits Muhammad bin Humair beliau dari Himsi, dia
Termasuk perawi Bukhari dan sanadnya sesuai syarat Bukhari).
•Abu Ubaid berkata dalam kitab Al-Gharib, kami telah diberitahukan oleh Abu Muawiyah
dari Abu Asyim Al-Qofi dari Sya’bi dari Abdullah bin Mas’ud. Dia berkata, “Seseorang
keluar dan bertemu dengan jin.Lalu jin itu berkata, “Apakah kamu dapat bergulat
denganku. Jika kamu dapat mengalahkanku, aku akan ajarkan kamu suatu ayat yang kalau
kamu baca ketika masuk rumah, setan tidak akan masuk.’ Kemudian dia berkelahi dan
dapat mengalahkannya.Dia berkata, “Saya lihat kamu kecil lagi kurus. Kedua tanganmu
seperti tangan anjing. Apakah kamu semua seperti ini wahai jin atau kamu diantara
mereka?”. (jin) mengatakan, “Saya di antara mereka termasuk kurus. Maka bisa diulangi
pertarungan.Kemudian bertarung lagi dan dikalahkan oleh manusia. Maka dia berkata,
“Hendaklah engkau membaca ayat kursi. Tidaklah seseorang membacanya ketika masuk
rumah, kecuai setan akan keluar. Dia punya suara buang angin seperti keledai.” Dikatakan
kepada Ibnu Mas’ud, “Apakah orang itu adalah Umar?” Beliau menjawab, “Siapa lagi yang
dapat seperti itu kalau bukan Umar.”
Melihat keterangan tersebut tentunya dapat menjadi landasan dasar mengapa dalam
pintu Masjid Nurul Huda memilih kaligrafi Ayat Kursi dengan tujuan tidak dapat masuknya
setan-setan yang dibawa oleh para jamaah yang hadir untuk beribadah.
RESPON

Dengan beberapa ornamen kaligrafi diatas setidaknya setiap oramen


mememiliki tujuan dan fungsinya masing-masing. Dimana setiap penempatan
ornamen dan kaligrafi disesuaikan dengan penempatan yang sesuai dengan
fungsi dan tujuannya. Maka dalam hal ini dapat diterapkan ulang pada proses
redesain masjid yang baru dan seirama dengan konsep yang akan dibuat.
REDESAIN MASJID NURUL HUDA

KONSEP DAN GAGASAN :


ANALISA PENGGUNA,AKTIFITAS DAN SIFAT RUANG
NO. PENGGUNA AKTIFITAS KEBUTUHAN RUANG SIFAT RUANG
1. PENGURUS - DATANG - ENTRANCE - PUBLIK
MASJID - PARKIR - AREA PARKIR - PUBLIK
- MENGAWASI - SELURUH RUANG - SEMUA
- WUDHU - TEMPAT WUDHU - SEMI PUBLIK
- ADZAN - RUANG SHOLAT - PUBLIK
- SHOLAT - RUANG SHOLAT - SEMI PUBLIK
- RAPAT - RUANG RAPAT - PRIVAT
- MUSYAWARAH/ - RUANG KAJIAN - SEMI PRIVAT
BERSOSIALISASI

2. IMAM SHOLAT - DATANG - ENTRANE - PUBLIK


- PARKIR - AREA PARKIR - PUBLIK
- WUDHU - TEMPAT WUDHU - SEMI PUBLIK
- MEMIMPIN SHOLAT - MIHRAB - SEMI PRIVAT

3. PEMBAWA - DATANG - ENTRANE - PUBLIK


KHUTBAH - PARKIR - AREA PARKIR - PUBLIK
- WUDHU - TEMPAT WUDHU - SEMI PUBLIK
- KHUTBAH - MIMBAR - SEMI PRIVAT
4. JAMA’AH - DATANG - ENTRANCE - PUBLIK
SHOLAT - PARKIR - AREA PARKIR - PUBLIK
- ISTIRAHAT - TERAS - PUBLIK
- BAB/BAK - TOILET - PRIVAT
- WUDHU - TEMPAT WUDHU - SEMUA
- SHOLAT - RUANG SHOLAT - SEMI
  PUBLIK
 
5. MASYARAKAT - DATANG - ENTRANCE - PUBLIK
- PARKIR - AREA PARKIR - PUBLIK
- ISTIRAHAT - TERAS - PUBLIK
- BAB/BAK - WC - PRIVAT
- WUDHU - TEMPAT WUDHU - SEMI PUBLIK
- SHOLAT - RUANG SHOLAT - SEMI PUBLIK
- MENGAJI - TEMPAT MENGAJI - SEMI PUBLIK
- ISTIGHOSAH - RUANG SHOLAT - PUBLIK
 

6. MARBOT - DATANG - ENTRANCE - PUBLIK


- PARKIR - AREA PARKIR - PUBLIK
- MEMBERSIHKAN - RUANGAN & - PUBLIK
HALAMAN / RUANG RUANG UMUM  
- MEMBERSIHKAN - TAMAN - PUBLIK
TAMAN    
- MENYIMPAN ALAT - GUDANG - PRIVAT
- ISTIRAHAT - RUANG - PRIVAT
- SHOLAT ISTIRAHAT - SEMI PUBLIK
- ADZAN - MUSHOLA - SEMI PRIVAT
  - RUANG SOUND
- MAKAN SISTEM/ MIHRAB - PUBLIK
- BAB/BAK - KANTIN - PRIVAT
- TOILET
7. ANAK-ANAK - DATANG - ENTRANCE - PUBLIK
- PARKIR - AREA PARKIR - PUBLIK
- ISTIRAHAT - TERAS - PUBLIK
- BAB/BAK - WC - PRIVAT
- WUDHU - TEMPAT WUDHU - SEMI PUBLUK
- SHOLAT - RUANG SHOLAT - SEMI PUBLIK
    - SEMI PUBLIK
- MENGAJI - TEMPAT MENGAJI - PUBLIK
   
- BERMAIN - TEMPAT BERMAIN

8. DIVABEL - DATANG - ENTRANCE - PUBLIK


- PARKIR - AREA PARKIR - PUBLIK
- ISTIRAHAT - TERAS - PUBLIK
- BAB/BAK - WC - PRIVAT
- WUDHU - TEMPAT WUDHU - KHUSUS
- SHOLAT - RUANG SHOLAT - SEMI PUBLIK
    - SEMI PUBLIK
- MENGAJI - TEMPAT MENGAJI
   
BESARAN RUANG TERHADAP PELAKU

No. Nama Ruang Jumlah Ruang Kapasitas Ruang Standar Ukuran (m2/orang) Luas (m2)

1 Mihrab 1 2 orang 2 1(2x2)=4


Ruang Sound
2 System -   -  - - 

3 Ruang Sholat 1 500 orang 0,9 1 ( 500 x 0,9 ) = 450 m2

4 Serambi masjid 1 150 orang 0,9 1 ( 150 x 0,9 ) = 135


5 Gudnag 1 1 orang 5x2 1 ( 1 x 10 ) = 10

Tempat wudhu
6 wanita 1 10 orang 0,9 1 ( 10 x 0,9 ) = 9

7 Tempat wudhu pria 1 10 orang 0,9 1 ( 10 x 0,9 ) = 9

Kamar mandi
8 wanita 3 1 orang 3 3(1x3)=9

9 Kamar mandi pria 3 1 orang 3 3(1x3)=9

10 Tempat parkir  - -   - - 
BESARAN RUANG TERHADAP
FURNITURE
Kebutuhan Luas ( unit/m2 )
Luas Total
No. Nama Ruang Jenis Furniture
Panjang Lebar Jumlah Barang Luasan (m2)

Mimbar 1 0,8 1 0,8


1 Mihrab 3,8
Tempat Imam 2 1,5 1 3

2 Ruang Sound System Meja Perlengkapan sound 1,5 1 1 1,5 1,5

Tempat penyimpanan
sajadah, sarung, dan 1,5 0,8 1 1,2
mukena
3 Ruang Sholat 2,2

Tempat penyimpanan
1 0,5 2 1
Kitab dan buku

4 Serambi masjid Tempat penitipan Barang 2 0,5 1 1 1

lemari Penyimpanan
4 2 1 8 10
Barang
5 Gudang

Meja penyimpanan 2 1 1 2  
Tempat penitipan
6 Tempat wudhu wanita 1 0,5 1 0,5 0,5
Barang

Tempat penitipan
7 Tempat wudhu pria 1 0,5 1 0,5 0,5
Barang

Kloset jongkok 0,5 0,4 1 0,2

8 Kamar mandi wanita 0,38

Bak Mandi 0,6 0,6 1 0,36

Kloset jongkok 0,5 0,4 1 0,2

9 Kamar mandi pria 0,38

Bak Mandi 0,6 0,6 1 0,36

Mobil 4,5 1,8 10 81

10 Tempat parkir 132,54

Motor 2,2 0,7 50 51,54


BESARAN RUANG TERHADAP
AKTIVITAS
Sirkulasi / Aktivitas (C) (A+B)x30%
No. Nama Ruang Besaran Ruang Pelaku Besaran Ruang Furniture
Koefisien 30% Luasan (m2 )

1 Mihrab 2 3,8 5,8 x 30% 1,5

2 Ruang Sound System   1,5 1,5 x30% 0,45

3 Ruang Sholat 500 2,2 502,2 x 30% 150,66

4 Serambi masjid 150 1 151 x 30% 45,3

5 Gudang 1 10 11 x 30% 3,3

6 Tempat wudhu wanita 10 0,5 10,5 x 30% 3,35

7 Tempat wudhu pria 10 0,5 10,5 x 30% 3,35

8 Kamar mandi wanita 3 0,38 3,38 x 30% 1,414

9 Kamar mandi pria 3 0,38 3,38 x 30% 1,414

10 Tempat parkir   132,54 132,54 x 30% 39,762


ZONING
KETERANGAN
NAMA MASJID : MASJID NURUL HUDA
ALAMAT : Jl. Wismasari XIII Kec. Ngaliyan Kota Semarang Jawa Tengah
SUMBER DATA :
• Hasil wawancara kepada takmir Masjid Nurul Huda
- HUSAIN ALKIM
• Pengamatan
PENGAMAT
NAMA : IRFANI SYAHDAN
NIM : 1804056030
KELAS : ISAI A6
MATKUL: STUPA 1
DOSEN : AHMAD MAHBUB RAMDANI
CATATAN
a yang ditulis dan direkam meruoakan data lapangan
an analisis terhadap data tersebut (kelebihan/kekurangan) berdasarkan teori2 arsite
an analisis tersebut dengan kebutuhan aktifitas jam’ah
olusi desain yang akan anda lakukan berikutnya?
kan tema desain anda, jelaskan dalam konsep desain, program ruang baru
dkan dalam perfektif,tampak 4 sisi, potongan
SEKIAN
DAN
TRIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai