OLEH :
IRFANI SYAHDAN (1 5 0 4 0 5 6 0 3 0 )
KELAS : ISAI A6
MATA KULIAH : STUPA 1
DOSEN : AHMMAD MAHBUB RAMDANI
ANALISIS LAHAN/TAPAK
+ 5,5 meter
+1 meter
+2 meter
Titik terendah = 0
TAPAK ATAS Jalan
TAPAK SAMPING
Site berada didataran yang cukup tinggi kota semarang yang memiliki kondisi lahan
yang berkontur miring. Hal ini menyebabkan kondisi site menjadi daerah rawan longsor.
Dalam gambar diatas dapat kita ketahui bentuk site dan ketinggian level tanah, bentuk
tersebut adalah bentuk yang telah diubah oleh pemilik site yang membagi beberapa
level ketinggian ( cat envil )seperti gambar diatas. Dan untuk meratakan lahan
disetiap level pemilikmelakukan pengurugan tanah.
ANALISIS LAHAN / TAPAK
RESPON
• Sistem Cut and Fill
Untuk mengolah perancangan bangunan di atas tanah miring dapat dilakukan cut and
fill (gali dan uruk). Istilah ini mnegandung arti bahwa dilakukan pemotongan atau
penggalian dan pengisian atau pengerukan semata-mata pada keperluan untuk
mempermudah meletakkan lantai-lantai bangunan, agar dapat menciptakan ruangan-
ruangan di kemiringan permukaan tersebut. Jadi, metode cut and fill sama sekali tidak
meratakan total kemiringan tanah, tetapi harus diartikan mengolah rancangan bangunan
atau rancangan potongan dengan sejauh mungkin memanfaatkan potensi-potensi dan
kemungkinan-kemungkinan khas yang diberikan oleh kemiringan tanah tersebut.
(Anatomi Potongan oleh Ir. Setyo Sorpiadji Soepadi)
ANALISIS LAHAN / TAPAK
RESPON
PENGOLAHAN BANGUNAN PADA LAHAN BERKONTUR
•Rumah sengkedan yang berdiri sendiri, berderet, dan sebagainya pada lerengan
>10% ( >6°), merupakan rumah yang karena topografi tanah merupakan lerengan
yang agak terjal, meka memiliki susunan tingkat rumah yang sesuai garis kontur,
dengan beda tinggi selalu satu tingkat rumah.
ANALISIS LAHAN / TAPAK
RESPON
Dengan kondisi lahan seperti gambar tersebut, tentunya memliki kelebihan dan
Kekurangan yang perlu diperhatikan. Seperti kondisi tapak yang berada di daerah
Perbukitan membuat site berada didaerah rawan longsor, melihat hal tersebut
Perlu perhatian lebih terhadap kontruksi bangunan yang akan diterapkan.dan juga
Dengan kondisi lahan yang berbentuk memanjang dan juga dikelilingi jalan akan
Membuat lahan yang akan dibangun menjadi semakin sempit karena termakan
Oleh peraturan GSB. Ada beberapa bangunan juga yang ada didalam site yang
Tidak memperhatikan GSB. Dimana bangunan tersebut langsung menempel dengan
Jalan.
ANALISIS LAHAN / TAPAK
Timur Masjid
Di sebelah timur lahan berbatasan langsung
dengan jalan wismasari XIII dan berbatasan
dengan rumah warga yang kondisi lahanya lebih
tinggi dibanding lahan masjid. Menjadikan
kurang pencahayaan yang masuk kedalam
masjid karena tertutup bangunan tersebut.
Barat Masjid
Disebelah barat lahan berbatasan
langsung dengan jalan wismasari XII
dan juga rumah warga yang kondisi
lahanya lebih rendah dari lahan
masjid.
ANALISA BANGUNAN DISEKITAR
Timur Selatan
Disebelah selatan lahan berbatasan
langsung dengan kebun warga
yang memiliki ketinggian lahan lebih
tinggi dibandingkan dengan lahan
pada site.
Barat Utara
Disebelah utara lahan bersebelahan
dengan jalan Wismasari XIV dan juga
Lahan kosong warga.
ANALISA BANGUNAN DISEKITAR
RESPON
Setelah melihat beberapa bangunan disekitar yang memiliki ketinggian bangunan
yang berbeda,yang berpengaruh besar adalah bangunan disebelah timur karena
menghalangi masuknya cahaya. Maka akan dilakukan penggeseran bangunan agar
dapat memaksimalkan pencahayaan alami.
AKSEBILITAS
I T E
JL. Wismasari XII JL. Wismasari XIV
S
Kondisi jalan yang ditunjukan gambar tersebut memiliki kondisi yang sama
yaitu jalan yang menurun dan memiliki lebar jalan sekitar 2.5 meter dan
sebagian jalan memiliki bahu jalan selebar 60 cm disetiap sisi kanan dan
kiri jalan. Selain itu bahu jalan langsung berbatasan dengan rumah JL. Wismasari XIII
disekitarnya. Seperti pada gambar di JL. Wismasari XIII dimana tidak
adanya bahu jalan dan jalan utama langsung menempel dengan bangunan
masjid.
AKSEBILITAS
JL. Wismasari XIII
JL. Wismasari XIV
JL. Wismasari XII
Pejalan Kaki
SITE
kendaraan
Titi kepadatan
Terdapat beberapa
akses masuk kedalam
wilayah site seperti
gambar diatas,Untuk
jalur kendaraan hanya
memiliki satu akses
untuk keluar masuk
kendaraan.Dan untuk
Serta dijam-jam tertentu
sirkulasi pejalan
memiliki Kepadatan kendaraan yang
didominasi
dapat membuat kemacetan. Selain
menggunakan tangga.
karena titik-titik tersebut adalah
jalan pertigaan juga dikarenakan
lebar jalan yang sempit.(ditandai ).
AKSEBILITAS
JL. Wismasari XIII
JL. Wismasari XIV
JL. Wismasari XII
Pejalan Kaki
SITE
kendaraan
Titi kepadatan
Merespon hal tersebut dengan melihat kondisi site yang memiliki beberapa
Level ketinggian pada kontur, untuk area aksebilitas tidak banyak berubah
Akan mengikuti bentuk sebelumnya. Namun akan ada beberapa tambahan
Seperti pengaturan ketinggian tangga untuk para pejalan kaki dan disesuailan
Dengan kebutuhan pengguna,seperti anak-anak TK dan TPQ yang perlu
disesuaikan untuk memberikan rasa aman untuk penggunanya. Dan disediakan
Jalur khusus pengguna disabilitas untuk mengakses bangunan yang ada.
ANALISIS KEBISINGAN
JL.
JL. W
W
Kebisingan dipengaruhi oleh faktor kendaraan yang
ISM
melintasi jalan yang ada, dapat dilihat di
ISM
ASA
A
JL.
JL. W
W
ISM
RESPON
ISM
ASA
A
RI X
Untuk memngurangi pengaruh kebisingan dari luar
S AR
IV
bangunan, bangunan yang menempel dengan jalan
I XI
I
Respon
Untuk merespon hal tersebut akan ditambahkan sumur resapan untuk pengendalian
Kondisi air tanah dan juga merekayasa beberapa drainase air hujan agar ketika terjadi
Hujan air yang berada pada lahan yang lebih tinggi dari site dapat dikendalikan.
VEGETAS
I
Orientasi matahari adalah dari timur kebarat sedangkan bentuk site memanjang
dari selatan ke utara, yang tentunya lebih banyak cahaya yang masuk ke area site,
terlebih pada arah barat pada site yang sedikit penghalang matahari masuk ke
area site, sedangkan pada arah timur cahaya masuk lebih sedikit karena terhalang
oleh masa bangunan yang ada disebelah timur site. Namun pada bangunan masjid
memilik pencahayaan alami yang sangat rendah dan tidak merata karena disebelah
timur bangunan di lantai satu langsung menempel dengan jalan dan tehalang rumah
warga yang posisinya lebih tinggi. Dan sebelah selatan terhalang oleh lahan yang
yang lebih tinggi dari site.
ANALISA MATAHARI
RESPON
Untuk memaksimalkan pengaruh matahari sebagai pencahayaan alami dan juga
penghawaan alami pada bangunan, maka dilakukan penggeseran masa bangunan dan juga
menambah bukaan pada bangunan yang tidak langsung mengarah kearah matahari,
ataupun untuk bukaan yang menghadap langsung kearah matahari dapat ditambahkan
partisi untuk meminimalisir masuknya cahaya matahari secara langsung karena dapat
berpengaruh pada penghawaan pada bangunan.
ANALISA ARAH ANGIN
Angin dominan berhembus dari arah utara dimana posisi site berada di daerah
perbukitan Yang langsung menghadan dataran rendah dan laut yang berada
disebelah utara, Sedangkan disebelah selatan tidak begitu besar karena sudah
terpecah karena adanya bangunan maupun lahan yang lebih tinggi dari site.
ANALISA ARAH ANGIN
RESPON
Memaksimalkan arah mata angin sebagai penghawaan alami dengan
memaksimalkan bukaan pada arah mata angin, dan juga memaksimalkan
bukaan yang dapat dibuka dan ditutup agar ketika terjadi angin yang cukup
kencang dapat dikendalikan.
PRASARANA PENDUKUNG
• Listrik
• Pengolahan sampah secara mandiri
tidak ada.
• Transportasi tidak ada
• Tempat parkir
TPQ
1. F U N G S I R E L I G I U S
Sholat
Kajian islam
• Pengajian setiap hari selasa
• Pelaksanaan PHBI
• Kajian kitab kuning
Lembaga pendidikan
• TPQ
2 kelas
Kapasitas 30 Org/kelas
• TK
2 kelas
TK
Kapasitas 30 Org/kelas
Ibadah sunah lainya
• Istighosah setiap malam jum’at kliwon
( 30 Jamaah )
2.FUNGSI SOSIAL BUDAYA
• Tempat bermain di area TK
• kegiatan kebudayaan
pelatihan rebana
• Tempat kegiatan perekonomian tidak ada
• Sarana penghubung satu tempat dengan tempat lainya tidak ada
• Sarana penelitian dan pendidikan serta penyuluhan bagi masyarakat untuk
membentuk kesadaran religious dan lingkungan
• Sarana untuk menciptakan kebersihan, kesehatan, keserasian dan keindahan
lingkungan dilakukan oleh takmir masjid
3. FUNGSI ARSITEKTURAL
Ruang2 masjid Pemenuhan atribut jamaah
Mihrab •Kenyamanan termal ( kurang )
Tempat jama’ah ( Pria dan wanita ) •Security ( kurang )
Tempat wudhlu Privasi
• Pembatas antara jama’ah
Toilet
pria dan wanita
Sarana penunjang masjid • Tempat wudhlu pria dan wanita
• Ruang penginapan takmir masjid Dll.
• Tempat parkir motor
• Halaman masjid
Sirkulasi jamaah
•RUANG - RUANG PADA MASJID
NO. RUANGAN VOLUME LUAS KEBUTUHAN
1. PARKIR UTAMA 20 M X 30 M 600 m2 4 Mobil + 20
Motor
2. TERAS 3MX9M 27 M2 300 - 500 Org
3. TEMPAT WUDHLU 3MX4M 12 M2 300 – 500 Org
4. WC 3 M X 1M 3 M2 300 – 500 Org
5. RUANG SHOLAT UTAMA 14 M X 12,25 M+ 13,5 M X 9 M 293 M2 300 – 500 Org
SURAT AL-ANKABUT
AYAT 45
Dalam kaligrafi yang berada diatas mimbar merupakan potongan ayat dari surat Al-Ankabut
Ayat 45 yang memiliki arti seperti gambar diatas, pemberian kaligrafi surat Al-Ankabut
Bertujuan untuk mengingkatkan para jam’ah untuk selalu mengerjakan sholat karena
Dengan sholat itu dapat menghindarkan perbuatan keji dan mungkar yang dalam hal ini
perbuatan keji dan mungkar tentu dilarang oleh agama.
ORNAMEN DAN KALIGRAFI
SURAT AL-MU’MINUN
AYAT 1 DAN 2
Dalam kaligrafi yang berada diatas mimbar merupakan potongan ayat dari surat Al-Mu’minun
Ayat 1 dan 2 yang memiliki arti seperti gambar diatas, pemberian kaligrafi surat Al-Mu’minun
Bertujuan untuk mengingkatkan para jam’ah untuk selalu mengerjakan sholat nya dengan
Khusyuk dan tidak menyia-nyiakan sholatnya karena dengan sholat yang khusyuk kita
Termasuk orang yang beruntung.
ORNAMEN DAN KALIGRAFI
HIASAN PINTU
DING-DING
Kaligrafi ayat kursi selain sebagai keindahan dalam bangunan tentunya juga memiliki
Tujuan dalam penempatannya. Seperti beberapa kaligrafi Ayat Kursi yang ada dalam
Bangunan Masjid Nurul Huda. Ayat kursi yang ada dalam bangunan masjid Nurul Huda
memiliki tujuan yang berbeda sesuai dengan penempatannya yaitu :
- Ayat kursi yang berada dalam bangunan utama masjid selain sebagai hiasan pada interior
masjid juga bertujuan mengingatkan jam’ah untuk selalu membaca ayat kursi setelah
sholat fardu. Karena seperti yang dikatakan oleh Abu Umamah tentang keutamaan-
membaca Ayat Kursi setelah sholat fardu, beliau berkata, Rasulillah sallallahu alaihi
wasalam bersabda,
“ Barangsiapa yang membaca ayat kursi setiap setelah selesai sholat fardhu, tidak ada
yang dapat menghalanginya masuk surga kecuali dia meninggal dunia.” ( Diriwayatkan
oleh Nasai dikitab Al-Yaum Wal Lailah dari Hasan bin Baasyar. Diriwayatkan oleh Ibnu
Hibban dalam shahihnya dari hadits Muhammad bin Humair beliau dari Himsi, dia
Termasuk perawi Bukhari dan sanadnya sesuai syarat Bukhari).
•Abu Ubaid berkata dalam kitab Al-Gharib, kami telah diberitahukan oleh Abu Muawiyah
dari Abu Asyim Al-Qofi dari Sya’bi dari Abdullah bin Mas’ud. Dia berkata, “Seseorang
keluar dan bertemu dengan jin.Lalu jin itu berkata, “Apakah kamu dapat bergulat
denganku. Jika kamu dapat mengalahkanku, aku akan ajarkan kamu suatu ayat yang kalau
kamu baca ketika masuk rumah, setan tidak akan masuk.’ Kemudian dia berkelahi dan
dapat mengalahkannya.Dia berkata, “Saya lihat kamu kecil lagi kurus. Kedua tanganmu
seperti tangan anjing. Apakah kamu semua seperti ini wahai jin atau kamu diantara
mereka?”. (jin) mengatakan, “Saya di antara mereka termasuk kurus. Maka bisa diulangi
pertarungan.Kemudian bertarung lagi dan dikalahkan oleh manusia. Maka dia berkata,
“Hendaklah engkau membaca ayat kursi. Tidaklah seseorang membacanya ketika masuk
rumah, kecuai setan akan keluar. Dia punya suara buang angin seperti keledai.” Dikatakan
kepada Ibnu Mas’ud, “Apakah orang itu adalah Umar?” Beliau menjawab, “Siapa lagi yang
dapat seperti itu kalau bukan Umar.”
Melihat keterangan tersebut tentunya dapat menjadi landasan dasar mengapa dalam
pintu Masjid Nurul Huda memilih kaligrafi Ayat Kursi dengan tujuan tidak dapat masuknya
setan-setan yang dibawa oleh para jamaah yang hadir untuk beribadah.
RESPON
No. Nama Ruang Jumlah Ruang Kapasitas Ruang Standar Ukuran (m2/orang) Luas (m2)
Tempat wudhu
6 wanita 1 10 orang 0,9 1 ( 10 x 0,9 ) = 9
Kamar mandi
8 wanita 3 1 orang 3 3(1x3)=9
10 Tempat parkir - - - -
BESARAN RUANG TERHADAP
FURNITURE
Kebutuhan Luas ( unit/m2 )
Luas Total
No. Nama Ruang Jenis Furniture
Panjang Lebar Jumlah Barang Luasan (m2)
Tempat penyimpanan
sajadah, sarung, dan 1,5 0,8 1 1,2
mukena
3 Ruang Sholat 2,2
Tempat penyimpanan
1 0,5 2 1
Kitab dan buku
lemari Penyimpanan
4 2 1 8 10
Barang
5 Gudang
Meja penyimpanan 2 1 1 2
Tempat penitipan
6 Tempat wudhu wanita 1 0,5 1 0,5 0,5
Barang
Tempat penitipan
7 Tempat wudhu pria 1 0,5 1 0,5 0,5
Barang