NIM : 1607211
PRODI : ARSITEKTUR
ARSITEKTUR TRADISIONAL DAN NILAI KENYAMANAN THERMAL “RUMAH TRADISIONAL SUNDA-JULANG NGAPAK”
3. Lantai Lantai pada rumah ini menggunakan Material yang digunakan pada lantai
material dari talupuh atau palupuh memungkinkan masuknya aliran
(Floor) (bamboo yang dibelah-belah). Ditilik angina dari bagian bawah rumah,
dari material rumah adat Sunda itu sehingga aliran udara di dalam rumah
sendiri terkesan tipis dan ringkih tetap terjaga kelancarannya. Selain itu,
tentu hal ini tidak mungkin dipakai kenyamanan thermal bagi
untuk tempat perlindungan penghuninya akan terasa nyaman.
layaknya sebuah benteng
perlindungan dari peperangan
antar kampung, jadi masyarakat
suku Sunda sangat menjunjung
tinggi perdamaian dan kerukunan
antar umat manusia. Rumah bagi
orang Sunda semata sebagai
tempat perlindungan dari hujan,
angin, terik matahari dan binatang.
4. Foundation Karena kebanyakan rumah berbentuk Dengan penggunaan pondasi umpak,
rumah panggung maka, pondasi maka otomatis rumah akan berbentuk
(Foot) yang digunakan pada rumah panggung. Dengan rumah berbentuk
tradisional ini adalah pondasi umpak panggung ini, aliran udara akan masuk
dengan material batu belah yang dari kolong rumah dan masuk melalui
langsung diambil dari sungai, bukit celah-celah lantai. Ini akan
atau gunung. Dari analisi yang telah meningkatkan kenyamanan thermal
dilakukan, pondasi ini telah bagi penghuninya. Selain itu,dDengan
memenuhi standar persyarata cara demikian posisi lantai tidak
bangunan tahan gempa. langsung bersentuhan dengan
Secara simbolik, rumah panggung permukaan tanah sehingga udara
didasarkan pada kepercayaan Orang lembab dari tanah maupun debu
Sunda, bahwa dunia terbagi tiga: dapat dihindarkan.
ambu handap, ambu luhur, dan
tengah. Tengah merupakan pusat
alam semesta dan manusia
menempatkan diri sebagai pusat
alam semesta, karena itulah tempat
tinggal manusia harus terletak di
tengah-tengah, tidak ke ambu
handap (dunia bawah/bumi) dan
ambu luhur (dunia atas/langit).
Dengan demikian, rumah harus
memakai tiang yang berfungsi
sebagai pemisah rumah secara
keseluruhan dengan dunia bawah
dan atas. Tiang rumah juga tidak
boleh terletak langsung di atas tanah,
oleh karena itu harus di beri alas
yang berfungsi memisahkannya dari
tanah yaitu berupa batu yang disebut
umpak (Adimihardja, 2008).
DAFTAR PUSTAKA
https://www.jeryanuar.web.id/2013/09/julang-ngapak-filosofi-sebuah-bangunan.html
https://dearchitectblog.wordpress.com/2016/12/21/arsitektur-sunda/
https://kumeokmemehdipacok.blogspot.com/2013/05/arsitekturtradisionalindonesia.html