INTERIORITY

Nama: ilham ramadhan

Nrp: 31-2016-143

Pengertian interiority

Pengembangan lebih lanjut dari konsep desain interior adalah merancang ruang tidak hanya sebatas
mendesain fisik saja, akan tetapi perlu memikirkan interioritas. Interioritas bukan hanya konsep spasial,
akan tetapi ruang yang awalnya tidak menyatu dapat menjadi satu antara tubuh, pikiran dan ruang.
Interioritas adalah kehadiran diri yang dapat membuat rasa nyaman pada dirinya sendiri ketika berada
di dalam ruang. Interioritas sangat dibutuhkan untuk memunculkan interaksi pengguna dengan ruang
agar dapat melakukan aktifitas dengan sebaik-baiknya. Interioritas menjadi penting ketika direlasikan
dengan masalah perilaku

Interioritas didefinisikan sebagai pikiran, perasaan, dan reaksi karakter terhadap situasi. Ini dicapai baik
oleh orang ketiga pertama atau dengan hampir membiarkan kita memasuki kepala karakter (itu juga
dapat dicapai dalam ketiga kemahatahuan, di mana kita memiliki akses ke kepala banyak karakter, tetapi
ketiga kemahatahuan benar-benar sulit dilakukan baik) Jika kita tahu apa yang terjadi dalam sebuah
adegan dan apa yang diinginkan karakter dalam hubungan satu sama lain, subteks dari setiap adegan
akan mudah dipahami dan Anda membebaskan diri untuk bermain banyak dengan interior karakter.

Saya mendefinisikan "interioritas" sebagai pikiran, perasaan, reaksi, dan pergulatan karakter, dan
bagaimana kita mengaksesnya, apakah itu orang pertama atau ketiga, buku gambar atau novel. Ini
adalah saat ketika menyelami kepala karakter untuk menambahkan konteks, makna, humor, atau emosi
ke suatu situasi. Itulah definisi interioritas. Momen yang dimaksud bisa besar atau kecil, reaksinya bisa
santai atau mengubah hidup.

hubungan antara ruang interior dan interior manusia memiliki sejarah yang panjang dan kaya dan
berbagai argumen telah ditawarkan untuk membangun, menjelaskan, atau membenarkannya.
bagaimana kita bisa menganggap subjektivitas sebagai ruang batin untuk memulai? setidaknya empat
silsilah yang berbeda dari konsepsi diri yang tertanam dalam diri muncul di benak. masing-masing
menyarankan asal yang berbeda dan sifat yang berbeda dari hubungan antara interior dan interioritas.
pertama, silsilah kesusastraan menghubungkan asal-usul konsepsi diri yang diinternalisasi dengan
kemunculan biografi otomatis sebagai refleksi diri baru dari penulisan. diresmikan oleh pengakuan
agustine agustine, bentuk sastra baru ini berkembang dari kebangkitan pada saat, seperti yang
dikatakan oleh Nicoulas Paige, menulis semakin dipahami sebagai mode pengalaman diri, dan bentuk
biografi otomatis digerakkan untuk mengartikulasikan "arsitektur dalam". tentang diri, di dalam ruang
sastra baru inilah diri mampu tidak hanya untuk mengamati dan merefleksikan dirinya sendiri, tetapi
juga, dalam stephen perumusan klasik greenblatt, untuk membuat dan membentuk kembali diri sebagai
sebuah konstruksi sastra diri sekuler yang sepenuhnya tentang diri, rousseau pengakuan dosa menandai
perubahan penting dalam silsilah ini. itu bukan dalam realisi kepada tuhan atau otoritas tetapi dalam
kaitannya dengan yang lain bahwa rousseau membuat identitas uniknya perbedaan subyektif dalam
biografi otomatisnya.

yang kedua, silsilah bergambar menempa realita antara memahami diri sebagai ruang interior dan
kemunculan penggambaran interior yang sugestif dalam lukisan belanda abad ketujuh belas. seperti
yang dijelaskan oleh martha hollander, pada tahun 1650, pelukis belanda mengembangkan cara yang
sangat menarik untuk mewakili interior dengan mengasah keterampilan ilusi mereka, dan dengan
mengadopsi perangkat khusus untuk meningkatkan rasa kedalaman ruang, seperti dorsien (gambar
sekunder dalam gambar) ini pelukis memperoleh efek kejernihan dan tiga dimensi ruang interior yang
belum pernah terjadi sebelumnya.

Daftar pustaka

http://www.sps.itb.ac.id/in/wp-content/uploads/2018/04/abstrak_kharista_2019.pdf

https://kidlit.com/2011/05/18/interiority-vs-telling/

https://www.degruyter.com/view/books/9783110340457/9783110340457-002/9783110340457-
002.xml