BANGUNAN RESIDENTIAL
(VIA 57 WEST, SPRUCE TOWER, SIMMONS HALL)
REGU: F
DAFTAR ISI 2
VIA 57 WEST 3
1.1. Latar Belakang 3
1.2. Landasan Teori 6
1.2.1. Postmodernisme dalam Arsitektur 6
1.2.2. Arsitektur Hijau 9
1.3. Analisis dan Kesimpulan 11
1.3.1. Generative Process pada VIA 57 West 11
1.3.2. Konsep Arsitektur Hijau 12
1.3.3. Apresiasi Arsitektural 14
SIMMONS HALL 29
3.1. Latar Belakang 29
3.2. Landasan Teori 32
3.2.1. Postmodernisme dalam Arsitektur 32
3.2.2. Konsep Arsitektur Metafora 34
3.3. Analisis dan Kesimpulan 35
3.3.1. Analisis pendekatan Konsep 35
3.3.2. Apresiasi Arsitektural 38
DAFTAR PUSTAKA 40
2
VIA 57 WEST
New York dikenal dengan kota yang memiliki banyak bangunan pencakar
langit. Seluruh kawasan kota didominasi oleh bangunan bertingkat tinggi. Kota ini juga
pernah menjadi tempat beberapa bangunan tertinggi di dunia. Dari sisi arsitekturnya,
bangunan- bangunan pencakar langit tersebut memiliki gaya arsitektur yang berbeda-
beda. Gaya arsitektur tersebut dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang semakin
maju. Terdapat salah satu bangunan pencakar langit yang unik dan berbeda dari
kebanyakan bangunan pencakar langit yang ada di New York yaitu Apartemen VIA
West 57.
Bangunan VIA 57 West ini berlokasi di 625 West 57th Street, Manhattan, New
York. Fungsi dari bangunan ini yaitu apartemen dengan 709 unit kamar dan terdiri dari
3
32 lantai yang ditengahnya terdapat ruang terbuka hijau yang luas. Bangunan ini
didesain oleh arsitek Bjarke Ingels yang selesai pada tahun 2016. Dengan menjaga agar
tiga sudut bangunan tetap rendah dan mengangkat bagian di sudut yang berlawanan
membuat bangunan memiliki view ke arah Sungai Hudson. Meskipun halaman tengah
merupakan suatu ruang yang privat, halaman itu masih bisa dilihat dari luar bangunan
sehingga menciptakan hubungan visual yang alami antara taman dan sungai. Halaman
seluas 2.040 meter persegi ditempatkan di bagian dasar bangunan, sedangkan satu
ruangan kosong berukuran besar berada di bagian tengah bangunan apartemen. BIG
menyebut bangunan ini sebagai courtscraper y ang terdiri dari kata court yang berarti
halaman dan scraper yang merupakan penggalan kata skyscraper y ang artinya
pencakar langit. Selain bentuknya yang unik, hal lain yang menjadi daya tarik penghuni
apartemen adalah teras apartemen menghadap langsung ke sungai Hudson dengan
pemandangannya yang menakjubkan. Kemudian tersedia pula halaman seluas 2.040
meter persegi di bagian dasar apartemen dan satu ruangan kosong di bagian tengah
bangunan dengan ukuran cukup besar.
Bangunan VIA 57 West ini didominasi oleh unit kamar apartemen berbagai
ukuran dengan fasilitas yang dapat menunjang kebutuhan penghuninya pada lantai
podiumnya. Lantai podium terdiri dari dua lantai yang berhubungan langsung dengan
taman yang berada di tengah. Terdapat fasilitas lobi, lounge, ruang rapat, simulator
golf, bioskop, kolam renang, lapangan basket, gym, dan sarana olahraga lainnya.
Fasilitas tersebut berada mengelilingi halaman tengah sehingga membuat koneksi fisik
dan visual yang kuat antara ruang komunal interior dan eksterior.
4
Konsep dari apartemen VIA 57 West ini dibangun dengan konsep green living
dengan menghargai alam sebagai elemen yang memberi kesejahteraan bagi manusia.
Terdapat empat poin penting untuk mewujudkan konsep ini yaitu penghematan air dan
energi, kualitas udara, dan penggunaan material yang ramah lingkungan. Konsep
material pada interior yaitu “Scabdimerican” yang menggabungkan antara gaya Eropa
dengan Amerika. Material yang dipakai memadukan antara material skandinavia klasik
modern yang dipadukan dengan bahan- bahan loka yang ada di New York. Material
kayu oak digunakan sebagai penutup lantai serta lemari penyimpanan serta ubin
porselen putih pada area kamar mandinya.
5
1.2. Landasan Teori
6
menerapkan desain yang mengadaptasikan nilai perkembangan dan historis dari suatu
bentukan arsitektur.
Pada 1978, Charles Jencks mencoba mendefinisikan postmoderenisme dalam
arsitektur yang berfokus pada gagasan positif pengkodean ganda yang berarti suatu
bangunan yang berbicara dalam logat lokal, tetapi juga membuat komentar ironis atas
bahasanya sendiri. Jencks memiliki pemaknaan arsiktetural yang mendalam dalam
pikirannya. Dalam jurnal filasfar yang ditulis oleh Siti Murdiati (2008) Jencks melihat
bahwa tanda arsitektur seperti tanda-tanda yang lain adalah satu entitas yang memiliki
dua wajah, yaitu memiliki ekspresi (penanda) dan isi (petanda). Penanda biasanya
termanifestasi dalam sebuah bentuk, ruang, permukaan, volume. Sementara petanda
dapat berupa satu ide atau sekumpulan gagasan. Hubungan antara penanda dan petanda
itulah yang menurut Jencks, memunculkan, signifikansi arsitektural (Jencks, 1980: 74).
Arsitektur adalah penggunaan penanda formal (material dan pembatas) untuk
mengartikulasikan petanda (cara hidup, nilai, fungsi) dengan menggunakan cara
tertentu (struktural, ekonomis, teknis, mekanis ) (Jencks, 1980: 75 ).
Post-modernisme adalah bentuk modernisme yang sudah sadar diri dan menjadi
bijak. Sedangkan menurut Habermas, Post-modernisme merupakan satu tahap dari
modernisme yang belum selesai.
Ciri‑ciri umum Arsitektur post-modern (menurut Budi Sukada, 1988) :
1. Mengandung unsur-unsur komunikatif yang bersifat lokal atau populer
2. Membangkitkan kembali kenangan kembali historik
3. Berkonstek urban
4. Menerapkan kembali teknik ornamentasi
5. Bersifat representasional
6. Berwujud metaforik (dapat berarti dari bentuk lain)
Gaya post modern yang semakin berkembang memunculkan ide- ide baru.
Salah satunya yaitu desain arsitektur dengan pendekatan generative process. Desain
generatif adalah proses desain berulang yang melibatkan program yang akan
menghasilkan sejumlah output tertentu yang memenuhi kendala tertentu, dan seorang
desainer yang akan menyempurnakan wilayah yang layak dengan mengubah nilai
7
minimal dan maksimal dari suatu interval di mana variabel program memenuhi
serangkaian kendala, untuk mengurangi atau menambah jumlah output yang dapat
dipilih. Program ini tidak perlu dijalankan pada mesin seperti komputer digital, itu
dapat dijalankan oleh manusia misalnya dengan pena dan kertas. Desainer tidak perlu
menjadi manusia, itu bisa menjadi program pengujian dalam lingkungan pengujian atau
kecerdasan buatan, misalnya jaringan permusuhan generatif. Perancang belajar untuk
memperbaiki program (biasanya melibatkan algoritma) dengan setiap iterasi karena
tujuan desain mereka menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.
Proses desain dikombinasikan dengan kekuatan komputer digital yang dapat
mengeksplorasi sejumlah besar kemungkinan permutasi solusi memungkinkan desainer
untuk menghasilkan dan menguji opsi baru, di luar apa yang dapat dicapai oleh
manusia sendiri, untuk sampai pada desain yang paling efektif dan dioptimalkan. Hal
ini meniru pendekatan evolusi alami untuk mendesain melalui variasi dan seleksi
genetik.
8
Gambar 1.5 Skema Generative Process
Sumber:https://en.wikipedia.org/wiki/Generative_design
9
mengorbankan sumber daya alam yang harus diwariskan kepada generasi mendatang.
Hal ini diucapkan oleh Perdana Menteri Norwegia Bruntland.
Pada tahun 1994 the one arsitektur hijau Amerika atau U.S. Green building
Council mengeluarkan sebuah standar yang bernama Leadership in Energy and
Environmental Design (LEED) standards. Adapun Dasar kualifikasinya adalah sebagai
berikut :
2. Pelestarian air
Dilakukan dengan berbagai cara termasuk diantaranya pembersihan dan daur ulang air
bekas serta pemasangan bangunan penampung air hujan. Selain itu penggunaan dan
persediaan air harus juga di pantai secara berkelanjutan.
10
1.3. Analisis dan Kesimpulan
11
Gambar 1.7 Denah Apartemen VIA 57 West
Sumber:www.architecturalrecord.com
12
meminimalisasi kerusakan alam dan lingkungan di tempat bangunan itu berdiri.
Terdapat 5 poin kualifikasi arsitektur hijau yang dikeluarkan oleh Leadership in
Energy and Environmental Design (LEED) yang merupakan U.S. Green building
Council. Kelima poin tersebut diterapkan pada desain bangunan ini.
2. Pelestarian air
Letaknya pada kawasan yang padat penduduk menjadi masalah terpenuhinya air bersih.
Pelestarian air pada bangunan ini dilakukan untuk mengatasi kekurangan air bersih
sebagai kebutuhan manusia sehari- hari. Apartemen ini menerapkan pengurangan
pemakaian air bersih yang tidak diperlukan, meningkatkan sistem daur ulang serta
pemakaian kembali air hujan ataupun air buangan.
13
penerapan gagasan yang baru pada desain arsitektur masa kini. Kemungkinan gagasan
ini bisa menjadi trend yang baru seiring berkembangnya jaman.
14
No Aspek Penilaian Keterangan
15
SPRUCE TOWER/ NEW YORK BY GEHRY
16
apartemen sewa mewah, 4 lantai seluas 100.000 persegi kaki untuk sekolah umum,
pusat perawatan rawat jalan seluas 21.000 kaki persegi untuk Rumah Sakit Downtown
New York, dan parkir 26.000 kaki persegi untuk 175 mobil untuk penggunaan rumah
sakit. Bangunan ini juga mencakup dua plaza publik yang menarik dan indah seluas
15.000 kaki persegi yang dirancang oleh Field Operations dan desainer penanaman
Belanda Piet Oudolf dan merupakan bangunan perumahan tertinggi yang pernah
diselesaikan di kota.
Dalam mendesain bangunan, Frank Gehry bersama dengan tim desain, mulai
dengan memetakan geometri permukaan yang rumit dari fasad bangunan dengan
program perangkat lunak komputer yang dikembangkan oleh Gehry Technologies yang
disebut Proyek Digital. Dinding fasad, yang terbuat dari kulit stainless steel yang sama
dengan Chrysler Building di Manhattan, fasadnya memberi efek yang memantulkan
warna dari bangunan tetangga di sekitarnya dan Sungai East. Dari luar, bangunan itu
memiliki tampilan ikonik bangunan Frank Gehry dengan lipatan lengkung. Lipatan
tersebut menyerupai lipatan dalam selembar kain yang diikat dengan lembut,
terinspirasi oleh kain klasik pematung abad ke-17 pematung Italia Gianlorenzo Bernini.
Bahkan dari kejauhan di kawasan Brooklyn, bentuk lengkung kurva bangunan
menonjol di antara kaki langit Manhattan.
17
Lebih lanjut Frank Gehry menyampaikan gagasannya bahwa beliau memiliki
tujuan membuat menara hunian yang elegan, yang bisa berkomunikasi dengan menara
di sekitarnya tetapi juga menciptakan identitas arsitekturnya sendiri. Ini adalah
bangunan yang hanya bisa dibangun di New York.
Struktur apartemen yang ikonik berbalut baja stainless berada di atas podium
bangunan yang menggunakan material bata berwarna terakota. Podium ini berfungsi
sebagai tumpuan untuk menara yang bentuknya ikonik dan fungsinya sebagai sekolah
umum setempat, kantor dokter, lobi apartemen, dan ruang ritel kecil. Penghuni dapat
menikmati kolam renang tertutup, studio yoga & pilates, dan ruang pemutaran TV.
Keluarga yang ingin barbekyu dapat memanfaatkan panggangan dan cabana pribadi di
Grill Terrace, atau orang tua membawa anak-anak mereka ke Children's Playroom atau
Tween's Den. Orang-orang yang ingin tahu tentang memasak dapat menjelajahi
demonstrasi Chef dan dapur katering, sementara pegolf yang ingin menguji
keterampilan mereka dapat berlatih di salah satu simulator golf canggih, yang
semuanya terletak di lantai 6, 7, dan 8.
18
Sumber:dokumentasi pribadi
Interior bangunan mencerminkan kualitas dan kemewahan dari eksteriornya.
Mebel melengkung, peralatan modern, dan ruang terbuka dapat menggambarkan bagian
dalam bangunan. Bahkan pegangan pintu di dalam gedung dirancang oleh Frank Gehry,
yang menunjukkan sedetail apa yang ia inginkan dari bangunan ini. Frank Gehry
merancang semua penyelesaian bangunan, termasuk fasilitas seperti ruang keluarga dan
teras yang merupakan tempat ideal bagi keluarga yang tinggal di gedung untuk
bermain, makan dan bersantai bersama. Tidak mengherankan, karena lokasi bangunan
berada di lingkungan yang berkembang pesat, layanan berkualitas dan estetika mewah,
dan fakta menunjukan bahwa bangunan dirancang oleh arsitek terkenal dunia Frank
Gehry, unit apartemen terisi dengan sangat cepat.
Penghuni apartemen mendapatkan manfaat dari desain unik yang memberikan
pemandangan panorama dari semua 899 unitnya. Karena desain rumit dari fasad
gedung, setiap lantai menara memiliki konfigurasi yang berbeda. Hasilnya adalah
bahwa setiap unit apartemen memiliki bentuk yang unik di mana ia terhubung dengan
fasad eksterior, memberikan penyewa kepuasan karena tidak ada apartemen persis
seperti milik mereka di gedung. Apartemen dengan satu kamar tidur di gedung tampak
lebih besar karena desain jendela dan cahaya alami yang masuk di setiap apartemen.
19
2.2. Landasan Teori
20
Derrida, Peter Eisenman dan Bernard Tschumi (yang menang). Kemudian, pada tahun
1988 sebuah Museum Seni Modern menggelar pertunjukan di New York yang berjudul
"Deconstructivist Architecture", yang dikuratori oleh Philip Johnson dan Mark Wigley.
Pameran ini menampilkan desain oleh Frank Gehry, Daniel Libeskind, Peter Eisenman,
Zaha Hadid, Rem Koolhaas, Bernard Tschumi dan Coop Himmelb au. Tahun
berikutnya 1989 digelar pembukaan Pusat Seni Wexner di Columbus, gedung publik
besar pertama yang dirancang dengan gaya dekonstruksi oleh Peter Eisenman.
Arsitektur dekonstruksi merupakan suatu pendekatan desain bangunan yang
merupakan usaha-usaha percobaan untuk melihat arsitektur dari sisi yang lain.
Arsitektur dekonstruksi juga telah memberikan beberapa prinsip penting mengenai
arsitektur:
1. Tidak ada yang absolut dalam arsitektur, sehingga tidak ada satu langgam yang
dianggap terbaik sehingga semuanya memiliki kesempatan yang sama untuk
berkembang.
3. Dominasi pandangan dan nilai absolut dalam arsitektur harus diakhiri, sehingga
perkembangan arsitektur selanjutnya harus mengarah kepada keragaman
pandangan dan tata nilai.
21
2.2.3. Detail Arsitektur Bangunan
Mengenali wujud arsitektur (form) objek studi berdasarkan :
1. Bentuk Dasar Bujur Sangkar, Persegi Panjang, Palang-silang (cruciform),
Lingkaran, Segitiga, Oval, Amuba, dsb.
2. Sifat-Karakter Prinsip Kesatuan, Prinsip Keseimbangan, Prinsip Simetri, Prinsip
Kesumbuhan, Prinsip Hirarki, Prinsip Irama/ Perulangan, Prinsip
Tekanan-Emphasis-focus of interest, Prinsip Datum, Prinsip Warna-Tekstur,
Karakter Geometrik, Efek visual, dsb
3. Sistem hubungan-detail konstruksi arsitektur (kolom, dinding, atap, lantai, dsb)
22
Gambar 2.6 Fasad Spruce Tower
Sumber: newyorkbygehry.com
Bentuk dan refleksi tersebut merupakan ciri khas dari karya- karya yang
dibuatnya. Terdapat beberapa karya yang memiliki ciri khas menyerupai spruce tower
diantaranya Walt Disney Concert Hall di Los Angles, Statta Center pada area kampus
Massachusetts Institute of Technology di Cambridge, Weisman Art Museum di
Minneapolis.
Gambar 2.7 Walt Disney Concert Hall dan Weisman Art Museum
ww.arsitur.com
Sumber: w
23
Gambar 2.8 Statta Center MIT
Sumber: dokumentasi pribadi
Bangunan tersebut terdapat kemiripan pada material fasadnya yang dapat
merefleksikan cahaya serta warnanya yang silver. Pada Statta Center MIT juga
digunakan perpaduan bata terakota yang juga dapat dijumpai pada bangunan Spruce
Tower. Bangunan Spruce Tower menggunakan material bata terakota pada lantai
podiumnya sedangkan Statta Center MIT penggunaanya pada seluruh bangunan dengan
kombinasi dari material yang dapat merefleksika cahaya. Hal ini dapat menunjukan
kekonsistenan Frank Gehry dalam merancang bangunan. Kekonsistenan inilah yang
membuat karya- karya dari Frank Gehry unik dan berbeda dari yang lainnya.
Kekonsistenan dalam suatu ciri khas karya- karya yang dibuat menjadikan arsitek bisa
dikenal luas di masyarakat. Hal inilah yang bisa dijadikan contoh untuk arsitek- arsitek
muda.
24
Gambar 2.9 Transformasi bentuk Spruce Tower
Sumber: en.wikiarquitectura.com
25
Gambar 2.10 Site Plan Spruce Tower
Sumber: en.wikiarquitectura.com
Struktur bangunan utama adalah beton bertulang yang terdiri dari core dan
kolom, shear wall yang ditempatkan di lantai 38 dan 76 serta balok yang
menghubungkan core dengan perimeter berada di antara 45 dan 60 cm di tepinya.
Meskipun perubahan bentuk kolom eksterior tetap selaras jumlah maksimum cerita
(antara 8 dan 12) untuk menyederhanakan struktur. Di lantai di mana perataan berubah
memperluas kolom sehingga baik sumbu bagian atas dan bagian bawah melewati
bagian dalamnya. Banyak perubahan susunan bertepatan dengan penurunan luas lantai
bangunan seiring tingginya. Strategi ini berusaha untuk menghindari segala jenis kolom
bengkok, karena menurut Marcus sendiri (insinyur yang bertanggung jawab atas
struktur) "jika dia harus berurusan dengan kolom bengkok dalam struktur 76-lantai
yang baru saja meninggalkan pekerjaan, tidak dapat mempertahankan langkah
pembangunan ”
Secara keseluruhan, bangunan ini bisa dijadikan contoh bahwa gagasan dari
konsep arsitektur tidak terbatas. Artinya bahwa seorang arsitek tidak memiliki batasan
dalam mengolah bentuk arsitektur. Suatu bentuk arsitektur yang berbeda dengan
kebanyakannya malah bisa menjadi sesuatu yang menarik. Dengan begitu dalam
26
mendesain karya arsitektur, seorang arsitek tidak perlu takut bahwa karyanya dibilang
jelek karena tidak seperti kebanyakan karya arsitektur lainnya. Justru karya arsitektur
yang berbeda dari biasanya bisa menjadi suatu ciri khas yang dikagumi orang- orang.
27
3. Tekstur Tekstur bagian towernya mengkilap dan dapat
merefleksikan cahaya, sedangkan bagian podium
memiliki tekstur permukaan bata yang halus
28
SIMMONS HALL
Simmons Hall terletak di 229 Vassar Street, dirancang oleh arsitek Steven Holl
dan berdiri pada tahun 2002. Dengan biaya $ 78,5 juta, ini adalah asrama MIT termahal
yang dibangun di kampus sejak Baker House. Bangunan ini memiliki panjang 382 kaki
(116 m) dan 10 lantai, menampung 344 mahasiswa tingkat sarjana, ditambah staf
pengajar asrama, sarjana tamu, dan tutor residen lulusan (GRT, setara dengan RA dari
MIT). Strukturnya adalah balok beton bertulang besar, dilubangi dengan sekitar 5.500
jendela persegi masing-masing berukuran 2 kaki (0,61 m) di satu sisi, ditambah
tambahan jendela yang lebih besar dan berbentuk tidak teratur. Kedalaman dinding 18
29
inci (460 mm) dirancang untuk memungkinkan matahari musim dingin membantu
memanaskan bangunan sambil memberikan keteduhan di musim panas, tanpa AC.
Kamar single rata-rata memiliki sembilan jendela, masing-masing dengan tirai kecilnya
sendiri.
Ketika Massachusetts Institute of Technology menugaskan Steven Holl pada
tahun 1999 untuk merancang asrama baru untuk sekolah, mereka memiliki satu tujuan
yang terlihat: bahwa ruang di sekitar dan di dalam gedung akan membangkitkan
interaksi di antara para siswa. Sementara MIT fokus pada penggunaan dan fungsi
bangunan, Holl bertujuan untuk membuat bangunan yang mengesankan. Dengan visi
MIT dalam pikiran bersama dengan ide-ide arsitektur artistik Holl, asrama sarjana
sepuluh lantai menjadi suasana seperti kota kecil dengan menyeimbangkan
elemen-elemen arsitektur yang berlawanan, seperti benda padat dan kosong, kekaburan
dan kekaburan dan transparansi.
Steven Holl mendesain bangunan ini dengan konsep metafora dari spons.
Didesain seperti spons, konstruksinya menggunakan dinding eksterior yang memiliki
lebih dari 3.000 bukaan kecil namun dengan bukaan yang lebih besar pada layanan
tempat umum, dengan pintu masuk dan ruang luar. Steven Holl ingin mencegah
pembangunan blok yang masif karena kekhasan bentuk yang panjang dan sempit, yang
ditutup dengan memaksakan sirkulasi bebas udara dan visual Sungai Charles. Dari situ
Holl merancang bangunan yang "berpori" dengan kulit transparan dan dengan bukaan
besar ke lanskap.
Bangunan ini diatur menyerupai sistem kota yang memiliki sistem sirkulasi
yang menghubungkan masing- masing ke kamar untuk siswa, dengan ruang tambahan,
seperti ruang belajar dan area untuk komputer, teater untuk 125 penonton, bar buka 24
jam, gym, dan ruang makan kamar dengan meja di luar ruangan. Ruang rekreasi
memiliki lubang-lubang yang besar dan terpotong oleh kisi-kisi skylight yang memecah
tiap blok kamar, dan fitur yang membedakan, dengan lekukan semen yang tidak
terlihat, area yang dialokasikan untuk kegiatan kelompok. Kamar-kamar untuk siswa
dikelompokkan menjadi beberapa unit yang dapat ditinggali. Setiap kamar memiliki
dimensi yang cukup luas yang tercermin dalam fasad dengan modul tiga jendela tiga.
Bahkan furniturnya telah dirancang dengan mempelajari Holl. Terbuat dari kayu dan
merupakan serangkaian komponen modular yang memungkinkan ruangan untuk diatur
sesuai selera siswa, misalnya, tempat tidur dapat berada di tanah atau pada pilar daya
tarik dan rumah rendah di desktop. Semua jendela dapat dibuka, memungkinkan
ventilasi teratur di dalam ruangan, dan juga menerangi, ditambah ketebalan dinding
berlubang, sebagai payung besar, menghentikan mereka memasuki matahari musim
panas, sementara meninggalkan menghabiskan musim dingin yang memiliki sudut
yang berbeda.
30
Gambar 3.2 Interior Simmons Hall
Sumber: en.wikiarquitectura.com
31
3.2. Landasan Teori
32
Post-modernisme adalah bentuk modernisme yang sudah sadar diri dan menjadi
bijak. Sedangkan menurut Habermas, Post-modernisme merupakan satu tahap dari
modernisme yang belum selesai.
Ciri‑ciri umum Arsitektur post-modern (menurut Budi Sukada, 1988) :
1. Mengandung unsur-unsur komunikatif yang bersifat lokal atau populer
2. Membangkitkan kembali kenangan kembali historik
3. Berkonstek urban
4. Menerapkan kembali teknik ornamentasi
5. Bersifat representasional
6. Berwujud metaforik (dapat berarti dari bentuk lain)
Menghidupkan kembali elemen tradisional yang membuat bentuk dan bangunan lokal.
4. Contextualism (Urbanist + ad Hoc)
Memperhatikan lingkungan dalam penempatan bangunan sehingga didapat komposisi
lingkungan yang serasi. Aliran ini juga sering disebut Urbanism.
33
5. Metaphor and Metaphisical
2. Tangible metaphor
34
Metafora yang berangkat dari hal-hal visual serta spesifikasi / karakter tertentu
dari sebuah benda seperti sebuah rumah adalah puri atau istana, maka wujud
rumah menyerupai istana.
3. Combined Metaphor
Metafora yang merupakan gabungan metafora jenis 1 dan 2 dengan
membandingkan satu objek visual dengan yang lainnya namun masih memiliki
persamaan dari nilai konsep dengan objek visualnya.
Bangunan Simmon Hall memiliki konsep bentuk yang terinspirasi dari bentuk
spons. Pendekatan konsep yang diambil termasuk kedalam pendekatan metafora.
Metafora dalam Arsitektur adalah kiasan atau ungkapan bentuk, diwujudkan dalam
bangunan dengan harapan akan menimbulkan tanggapan dari orang yang menikmati
atau memakai karyanya. Bentuk bangunan diambil dari metafora bentuk spons
35
sehingga pada bangunan memiliki elemen- elemen menyerupai spons. Spons memiliki
bentuk yang berlubang- lubang, penerapan pada bangunan yaitu dengan bukaan-
bukaan kecil pada bangunan yang terdapat pada seluruh selimut bangunan serta
skylight untuk memisahkan blok- blok bangunan.
Konsep dengan pendekatan metafora merupakan suatu wujud dari gaya
arsitektur postmodern. Steven Holl ingin membuat bentuk yang tidak menyerupai
bentuk blok yang masif dengan lorong yang panjang dan sempit seperti kebanyakan
bangunan dorm pada umumnya. Steven Holl mengolah bentuk blok masif kemudian
memberikan bukaan- bukaan yang menyerupai pori pada spons untuk memasukan
sirkulasi udara alami dan cahaya alami. Bentuk yang dihasilkan berupa blok- blok yang
memiliki bukaan menyerupai pori dengan substraksi pada bagian tertentu untuk
skylight.
Jika dilihat pada interiornya, kesan bangunan tidak seperti eksteriornya yang
memiliki elemen bentuk yang lurus. Interior bangunan Simmons Hall memiliki bentuk
yang organik. Bentuknya menyerupai lengkungan- lengkungan yang menerus sehingga
suasana yang tercipta di dalam bangunan tidak kaku. Elemen tersebut dapat terlihat dari
bentuk bukaan skylight dan tangga.
36
Gambar 3.5 Sketsa Skylight Simmons Hall
Sumber: www.archdaily.com
37
3.3.2. Apresiasi Arsitektural
Dilihat dari eksteriornya, bangunan Simmons Hall ini memiliki kesan yang
berbeda dengan bangunan di sekitarnya. Konsep yang diambil dari bentuk spons bisa
terlihat dari bentuk eksteriornya yang memiliki bukaan- bukaan kecil yang menyerupai
pori- pori pada spons. Detail arsitektural pada bangunan ini terlihat menarik karena
memiliki substraksi- substraksi yang membuat bangunan memiliki coakan- coakan
pada bagian atasnya. Detail tersebut dapat dijelaskan dalam tabel berikut ini:
38
cahaya, sedangkan bagian bukaannya teksturnya
halus dan transparan
39
DAFTAR PUSTAKA
https://www.via57west.com/#the-building-overview
https://www.archdaily.com/794950/via-57-west-big
https://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_arsitektur
https://en.wikipedia.org/wiki/Generative_design
https://www.arsitur.com/2017/09/pengertian-green-architecture-prinsip.html
https://www.e-architect.co.uk/articles/8-spruce-street-in-new-york-city
https://www.nytimes.com/2011/02/10/arts/design/10beekman.html
https://www.arsitur.com/2017/03/pengertian-arsitektur-dekonstruksi-ciri.html
https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_Massachusetts_Institute_of_Technology_undergra
duate_dormitories
https://www.archdaily.com/65172/simmons-hall-at-mit-steven-holl
https://en.wikiarquitectura.com/building/simmons-hall-residence/#
http://arsitekturmetafora.blogspot.com/
40